KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan penelitian ini adalah: 1.
Pasien rawat inap Sindroma Koroner Akut dengan hipertensi di RSUP H. Adam Malik adalah sebanyak30.2.
2. Berdasarkan dari data yang diperoleh, angka kejadian Sindroma Koroner
Akut dengan hipertensi di RSUP H.Adam Malik terbanyak adalah dari kasus APTS 32.3.
3. Berdasarkan data yang diperoleh, penderita SKA dengan hipertensi di
RSUP H.Adam Malik lebihbanyak pada kelompok usia51-60 tahun 12.3.
4. Berdasarkan data yang diperoleh, penderita SKA dengan hipertensi di
RSUP.H.Adam Malik lebih banyak pada jenis kelamin laki-laki. 23.3
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disampaikan adalah:
1. Perlu adanya peningkatan promosi kesehatan oleh petugas kesehatan
kepadamasyarakat tentang pencegahan untuk meningkatan kualitas hidup melaluiperilaku hidup sehat dengan cara mencegah faktor-faktor terjadinya
SKA seperti hipertensi.
Universitas Sumatera Utara
2. Penderita hipertensi perlunya pemeriksaan tekanan darah, pengobatan
secara rutin, dan menjalani pola hidup yang sehat untuk mencegah timbulnya komplikasi lebih lanjut seperti SKA.
3. Diharapkan kepada pihak RSUP H. Adam Malik Medan, khususnya yang
bertanggung jawab dalam kelengkapan data rekam medis seperti dokter dan paramedis untuk mencantumkan semua hasil pemeriksaan pasien dan
interpretasinya sehingga tidak ada data yang hilang serta mengisi rekam medis dengan rapi dan jelas sehingga pembaca dapat memahami dengan
benar dan tepat.
4. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih memperluas cakupan penelitiannya
khususnya dalam jumlah sampel dan lokasi penelitian sehingga dapat lebih bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran
dan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sindroma Koroner Akut 2.1.1 Definisi Sindroma Koroner
Istilah SKA banyak digunakan saat ini untuk menggambarkan kejadian kegawatan pada pembuluh darah koroner. Sindroma Koroner Akut merupakan
satu sindrom yang terdiri beberapa penyakit koroner yaitu, angina pektoris tidak stabil APTS, infark miokard tanpa elevasi ST NSTEMI, infark miokard
dengan elevasi ST STEMI, maupun angina pektoris pasca infark atau pasca tindakan intervensi koroner perkutan. Sindroma Akut merupakan keadaan darurat
jantung dengan manifestasi klinis rasa tidak enak di dada atau gejala lain sebagai akibat iskemia miokardium.
Sindroma Koroner Akut SKA merupakan spektrum manifestasi akut dan berat yang merupakan keadaan kegawat-daruratan dari koroner akibat
ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dan aliran darah Kumar, 2007.
Andra 2006 mengatakan Sindroma Koroner Akut SKA adalah kejadian kegawatan pada pembuluh darah koroner. Wasid 2007 menambahkan bahwa
Sindroma Koroner Akut SKA adalah suatu fase akut dari Angina Pektoris Tidak Stabil yang disertai Infark Miokard Akut tanpa elevasi ST NSTEMI atau Infark
Miokard dengan elevasi ST STEMI yang terjadi karena adanya trombosis akibat dari ruptur plak aterosklerosis yang tidak stabil.
2.1.2 Klasifikasi Sindroma Koroner Akut
Wasid 2007 mengatakan berat ringannya Sindroma Koroner Akut SKA adalah:
Universitas Sumatera Utara