66
6.4 Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan dengan mengukur usaha dengan tujuan yang sebelumnya sudah ditetapkan. Hal ini dapat diukur dengan melihat transaksi
penjualan dapat pula berdasarkan keberhasilan nonsales. Kegagalan atau menurunnya target mengidentifikasikan perlunya tindakan korektif. Evaluasi adalah pengawasan
yang dilakukan dengan mengadakan pengukuran terhadap keseluruhan proses penyelenggaraan, terutama setelah semuanya selesai complete accomplishment.
48
Apakah pencapaian yang diperoleh sudah efisien dan efektif, apakah tepat waktu, apakah produk memenuhi keinginan pengguna, dan lain-lain. Evaluasi dilakukan
dengan menggunakan indikator kerja, apakah input, output, outcome, benefit, dan impact sesuai dengan yang ditargetkan oleh perusahaan. Evaluasi ini dilakukan untuk
menyiapkan kembali suatu perencanaan atas semua ativitas yang akan datang.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan tahun 2006 oleh Beaty Ishani, Jurusan Ilmu Administrasi dengan judul ”Kinerja Unit Pelaksana Teknis UPT Perpustakaan
Universitas Sebelas Maret Surakarta” menyimpulkan bahwa kinerja UPT Perpustakaan masih kurang. Bisa dilihat dari 4 indikatornya, yaitu efektivitas,
efisiensi, kualitas pelayanan, dan akuntabilitas UPT Perpustakaan UNS dikatakan belum efektif. Hal ini bisa dilihat dari produktivitas yang rendah, terjadinya
kemangkiran, dan pertumbuhan UPT Perpustakaan yang tidak sebanding dengan
48
Ibid, hal. 157
67
peningkatan jumlah peminjaman walaupun di UPT Perpustakaan terjalin kerjasama dan komunikasi yang cukup baik antar karyawan dan atasan. Untuk meningkatkan
kinerjanya, upaya-upaya yang dilakukan dengan menambah jumlah pegawai, sarana dan prasarana, mengusulkan adanya dana khusus, mengembangkan jurnal elektronik
dan dglib, meningkatkan SDMnya dan mengadakan promosi.
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu, peneliti bermaksud untuk menindaklanjutinya dari sudut pandang kegiatan promosi perpustakaan. Berdasarkan
analisis situasi di atas maka perlu suatu upaya agar tujuan perpustakaan perguruan tinggi bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk itu perlu suatu upaya promosi
yang harus dilakukan UPT Perpustakaan UNS, yaitu salah satunya dengan pengemasan produk berbasis teknologi informasi. Maka secara singkat kerangka
pemikiran dapat dideskripsikan sebagai berikut: Penelitian ini memfokuskan pada strategi pengemasan produk berbasis teknologi informasi yang dilakukan oleh UPT
Perpustakaan UNS. Dalam penelitian ini akan terlihat keterbatasan atau kelemahan apa saja dari strategi pengemasan produk berbasis teknologi informasi yang sudah
dijalankan oleh UPT Perpustakaan UNS. Kemudian akan dievaluasi dengan analisis SWOT untuk mengetahui posisi produk tersebut dan strategi yang tepat untuk
pengemasan produk berbasis teknologi informasi kedepannya.
68
Gambar 2.2 Kerangka Pikir
Tentukan Pilihan Strategi Promosi Masa Depan Stakeholder
· Pihak Rektorat · Pihak Puskom
UPT Perpustakaan UNS · Visi, Misi, Tujuan
Pengguna · Mahasiswa
· Dosen · Karyawan
· Pengemasan Informasi -
Perencanaan -
Pengorganisasian -
Pelaksanaan -
Evaluasi SWOT
69
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penulis ingin menggambarkan suatu realitas dalam penelitian ini, dengan melihat permasalahan lingkungan yang ada melalui analisis situasi yang terjadi di UPT
Perpustakaan UNS dalam strategi pengemasan produk berbasis teknologi informasi. Kemudian memilih alat analisis yang tepat dan sesuai untuk memformulasikan
tindakan konkret dalam pemecahan masalah yang dihadapi, dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif
evaluatif, yaitu terhadap suatu program promosi produk berbasis teknologi informasi yang sudah berjalan Ex Post Program Evaluation untuk mengetahui apakah produk
berbasis teknologi informasi yang sudah dilayankan UPT perpustakaan UNS sesuai dengan keinginan pengguna. Dari hasil temuan analisis secara rinci bisa dipahami dan
dirumuskan baik kekuatan maupun kelemahannya, dan selanjutnya penelitian ini mengajukan saran secara operasional berupa tindakan sebagai usaha untuk
memperbaiki dan mengembangkan proses kegiatan selanjutnya.
B. Lokasi Penelitian