Indeks Kemampuan dan Potensi Penerbitan Sukuk

57 diatas. Hal tersebut didukung dengan potensi penduduk muslim dan keluarga sejahtera yang tinggi. Penerapan sukuk yang sesuai dengan keadaan wilayah kabupaten Bogor adalah sukuk ijarah. Karena sukuk ijarah memiliki akad sewa tanpa memindahkan kepemilikan aset. Sehingga potensi sumber daya yang dimiliki daerah tersebut dapat dikembangkan secara maksmimal dengan bantuan investasi syariah dari masyarakat setempat. Penerapan investasi sukuk pun akan sangat membantu pada perencanaan wilayah kabupaten Bogor di tahun 2015 yakni melakukan penguatan aspek mencangkup infrastruktur, pelayanan publik, dan penguatan infastruktur situ front city. Selain itu, investasi sukuk akan membatu pembiayaan daerah untuk mewujudkan pengembangan sektor pariwisata yang dibuat dengan 5 destinasi yakni wisata perkotaan, wisata ekowisata, wisata warisan budaya dan pendidikan, destinasi wisata kreatif, dan destinasi MICE Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition dan rekreasi. Selanjtnya wilayah yang berpotensi dalam menerapkan sukuk yang berada pada posisi kedua adalah kabupaten Bekasi. Hal tersebut didorong dari tinggi nya nilai Indeks Kemampuan Keuangan wilayah kabupaten Bekasi yang berada pada urutan pertama sehingga apabila wilayah tersebut melakukan pinjaman daerah diasumsikan akan terjamin dalam pengembalian nya karena tingginya kemampuan keuangan yang dimiliki daerah tersebut. Jumlah dana likuid yang siap diinvestasikan yang dimiliki kabupaten Bekasi 58 pun berada di urutan pertama yang dapat artikan bahwa dana likuid yang dimiliki kabupaten Bekasi lebih besar dibandingkan dengan wilayah lainnya. Sukuk dengan akad ijarah baik diterapkan pada wilayah tersebut. Sehingga potensi sumber daya yang dimiliki daerah tersebut dapat dikembangkan secara maksmimal dengan bantuan investasi syariah dari masyarakat setempat. Seiring dengan perkembangan sumber daya alam yang dilakukan, kabupaten Bekasi pun harus memperhatikan infratruktur yang dimiliki wilayah tersebut agar tetap beroperasi dengan baik. Oleh karena itu, penerapan sukuk pun akan membantu wilayah tersebut dalam pembiayaan peningkatan atau pembangunan infrastuktur dan pengembangan potensi sumber daya yang berada di kabupaten Bekasi. Wilayah lain yang memiliki potensi permintaan dan kemampuan penerbitan yang tinggi adalah kota Bandung. Kota Bandung merupakan Ibukota Jawa Barat yang memiliki letak yang strategis dalam komunikasi dan potensi perekonomian wilayah karena berada di pertemuan poros jalur utama pulau jawa. Kota Bandung pun tidak memiliki sumber daya alam yang dapat dikembangkan sehingga pendapatan daerah tersebut berasal dari perkembangan sektor ekonomi kreatif. Beberapa wisata buatan telah berdiri di kota Bandung untuk meningkatkan minat masyarakat dalam negeri atau masyarakat luar negeri untuk berkunjung ke kota tersebut. Hal tersebut mengharuskan kota Bandung untuk memiliki infrastruktur yang baik dan terus berkembang. Penerapan investasi sukuk ijarah pun sesuai apabila diterapkan di kota tersebut karena akan membantu pembiayaan dalam 59 pengembangan infrastruktur daerah dan pengembangan wisata buatan di daerah tersebut. Dampak penerapan sukuk pada daerah-daerah tersebut pun akan mengurangi ketergantungan daerah dalam pembiayaan yang dikeluarkan sehingga tidak selalu mengacu pada pendapatan asli daerah dan membantu daerah agar tidak memiliki banyak hutang sehingga daerah tersebut akan menjadi daerah yang mandiri. Investasi sukuk ijarah sangat baik apabila diterapkan di wilayah kabupatenkota yang terdapat di Jawa Barat terutama pada daerah potensial sesuai dengan hitungan yang dilakukan diatas. 60 BAB VI SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peluang penerbitan sukuk daerah di Jawa Barat. Dapat disimpulkan bahwa: 1. Melihat kemampuan potensi daerah dalam penerbitan sukuk ijarah yang ditunjukkan dalam hasil analisis kemampuan keuangan daerah, perhitungan rasio kemampuan membayar kembali pinjaman DSCR, potensi permintaan dan kemampuan penerbitan sukuk daerah, menunjukan hasil yang cukup linear bahwa kabupaten Bogor memiliki potensi yang sangat baik dalam penerapan sukuk didukung dengan potensi permintaan sukuk yang tinggi, rasio kemampuan membayar kembali pinjaman DSCR yang termasuk sedang, jumlah penduduk muslim yang sangat dan jumlah keluarga sejahtera yang sangat potensial. Sehingga penerapan sukuk ijarah akan sangat membantu dalam pengembangan perekonomian daerah tersebut. 2. Merangkum dalam analisis permintaan dan kemampuan penerbitan sukuk daerah tersebut menunjukan bahwa kabupaten Bogor dengan karakteristik kota wisata memiliki potensi dan kemampuan yang tinggi, kemudian kabupaten Bekasi memiliki karakteristik kota industri. Sementara kota Bandung memiliki karakteristik perkembangan ekonomi kreatif harus menjadi wilayah yang dapat menerbitkan sukuk karena potensi dan kemampuan yang dimiliki pun cukup baik. 61

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka penulis memiliki beberapa saran diantaranya: 1. Wilayah dengan potensi tertinggi dalam penerbitan sukuk daerah hendaknya tidak perlu ragu lagi dalam menerbitkan sukuk. Hal tersebut terutama ditunjukan kepada kabupaten Bogor yang merupakan kota wisata, kabupaten Bekasi yang merupakan kota industri dan kota Bandung yang notabene nya adalah Ibukota Jawa Barat, sehingga bisa menjadi contoh dan acuan bagi daerah-daerah di Jawa Barat yang lainnya. 2. Kabupaten Bogor, Kota Bandung, dan Kabupaten Bekasi merupakan daerah yang termasuk kedalam daerah modern, sehingga untuk pengenalan sukuk dapat dilakukan dengan mudah dibandingkan dengan daeah yang masih sangat tradisional. 3. Daerah lain yang memiliki indeks penerbitan sukuk yang masih tergolong rendah, hendaknya memanfaatkan potensi sumber daya masing-masing daerah dengan lebih maksimal lagi. Hal tersebut tentu saja akan membantu meningkatkan kemampuan keuangan daerah tersebut sehingga lambat laun akan membuat daerah tersebut menjadu poensial dalam mengembangkan investasi sukuk tersebut. 4. Saran penulis bagi pihak pemerintah baik dalam lingkup kabupatenkota atau pun dalam lingkup Provinsi Jawa Barat adalah untuk tidak ragu lagi mempertimbangkan jalur investasi swasta berbasis syariah yang dapat 62 membantu mengatasi permasalahan pembiayaan atau dapat membantu meningkatkan dan membangun infrastruktur di dalam daerah.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya terbatas pada aspek perekonomian. 2. Data penelitian ini hanya terbatas pada publikasi pemerintah berdasarkan sumber yang telah diresmikan.