IV - 55 adalah mengurangi kelelahan dan keluhan nyeri bagian tubuh lansia
ketika melakukan aktivitas pengantaran makanan dan minuman.
3.2 Tahap Pengumpulan Dan Pengolahan Data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan pengolahan data yang digunakan untuk perancangan troli makanan untuk lanjut usia yang
dijelaskan pada sub bab berikut ini.
3.2.1 Pengumpulan Data
Pada tahapan ini akan dikumpulkan data-data tentang kondisi awal dan proses pengantaran makanan dan air oleh lansia di Panti
wredha Dharma Bakti Surakarta. Data yang dikumpulkan meliputi kuisioner Nordic Body Map, perhitungan denyut jantung, analisis postur
kerja troli di pasaran dengan metode REBA Rapid Entire Body Assessment. 1
Data Awal Aktivitas Pengantaran Makanan dan Minuman di Panti Pada awal penelitian data yang pertama kali diambil adalah
aktivitaspengantaran makanan dan minuman. Data tersebut meliputi proses pengantaran makanan dan minuman, jarak dari dapur ke kamar
isolasi, dimensi alat yang digunakan dan dokumentasi gambar. 2
Nordic Body Map Kuesioner Nordic Body Map berbentuk pertanyaan-pertanyaan
untuk mengetahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan saat melakukan aktivitas mengantar air dan makanan. Kuesioner ini diberikan
kepada responden penelitian yaitu 3 orang lansia penghuni panti wredha yang bertugas melakukan aktivitas mengantar air dan makanan ke ruang
isolasi. Munculnya keluhan atau rasa tidak nyaman ini cukup mendukung untuk dilakukan penelitian mengenai proses pengantaran makanan dan
air di UPTD Panti Wredha “Dharma Bakti” Surakarta. Pada tahap ini ditampilkan hasil kuesioner yang telah diberikan kepada responden.
IV - 56 3
Perhitungan CVL Perhitungan denyut jantung sebelum dan sesudah kerja dilakukan
untuk mengetahui tingkat kelelahan suatu pekerja. Tingkat kelelahan tersebut diperoleh dengan menghitung CVL Cardiovasculair Load.
Rumus CVL dapat dilihat pada persamaan 2.10. Apabila CVL lebih besar dari 30 maka orang tersebut mengalami kelelahan kerja.
3.2.2 Identifikasi Kebutuhan Lansia
Pada tahapan ini akan dilakukan interpretasi keluhan lansia menjadi kebutuhan lansia. Keluhan lansia diperoleh dengan cara
wawancara pada saat studi lapangan. Keluhan lansia diekspresikan sebagai pernyataan dan kebutuhan lansia merupakan hasil interpretasi
dari keluhan lansia. Kebutuhan-kebutuhan lansia inilah yang nantinya akan digunakan sebagai dasar perancangan troli makanan. Hasil
rancangan troli makanan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan- kebutuhan lansia tersebut.
3.2.3 Penggalian Ide