Eksist EKSISTENSI DAN FUNGSI SARUNEI BULUH SIMALUNGUN

80 maupun senang, dan sebagai media untuk menyampaikan perasaan yang sedang dialami oleh pemainnya.

4.3 Eksist

ensi Sarunei Buluh Simalungun Keberadaan Sarunei Buluh pada zaman dahuluberbeda jauh dengan sekarang, karena hanya sedikit dari masyarakat Simalungun atau muda-mudi yang mengenal alat musik ini.Pada sekarang ini alat musik Sarunei Buluh sudah hampir hilang dari budaya Simalungun.Kenyataannya sekarang ini Sarunei Buluh sudah hampir tidak dimainkan lagi oleh kaum muda-mudi.Faktor zaman yang sudah maju dan mereka cenderung mengenyampingkan hal-hal yang berbau tradisi. Kebanyakan muda-mudi cenderung terpesona pada zaman serbaa canggih sehingga hampir melupakan tradisi yang ada di tanah mereka sendiri, da nada juga faktor lain membuat Sarunei Buluh ini jarang dimainkan oleh kaum muda-mudi.Mungkin bisa saja teknik permainan dari Sarunei Buluh itu sendiri yang dianggap sulit dalam memainkanya berbeda dengan permaianan zaman modern sekarang seperti keyboard, gitar, dan lain-lain. Oleh karena itu muda mudi pada zaman ini lebih akrab dengan permaian keyboard, gitar,dan aplikasi komputer lain yang berhubungan dengan musik misalnya aplikasi bermain gitar yang bisa di install di gadget yang mana teknik memainkannya lebih mudah dibandingkan bermain gitar secara manual. 81 Berbeda dengan Sarunei Buluh yang cara bermainnya tidak kita temukan di aplikasi komputer. Tanpa disadari pola piker yang seperti itu akan mempengaruhi eksistensi budaya di Negara ini khususnya di masyarakat Simalungun yang mana efek dari modrenisasi banyak masyarakat Simalungun yang lupa bahkan tidak tahu tentang kebudayaan sendiri. Untung saja masih ada orang-orang yang peduli dengan keberadaan alat musik ini, seperti Bapak Rabes Saragih misalnya, beliau adalah seniman Simalungun yang sampai sekarang masih mengetahui cara membuat alat musik Sarunei Buluh. Walaupun pada sekarang ini kondisikesehtaan bapak Rabes Saragih sudah sangat menurun, beliau selalu terbuka untuk mengajari orang-orang ataupun pemuda yang ingin belajar tentang alat musik Simalungun, seperti alat musik Saruei Buluh. Selain beliau ada seorang seniman yang mengetahui cara pembuatan alat musik ini yakni Bapak Riden Purba yang mana beliau adalah seorang seniman Simalungun yang merupakan teman bapak Rabes Saragih . Bapak Riden Purba masih membuat Sarunei Buluh Simalungun walaupun membuat Sarunei tersebut dikarenakan Sarunei Buluh yang berada di museum sudah mulai rusak, jadi beliau membuat yang baru, agar pengunjung museum atau masyarakat Simalungun tetap dapat melihat Sarunei Buluh. Selian bapak Rabes aragih dan bapak Riden Purba, seniman Simalungun yang masih menyajikan Sarunei Buluh ini adalah bapak Setia Dermawan Purba, beliau adalah dosen di Universitas Sumatera Utara, dan alumni Etnomusikologi pertama Universitas Sumatera Utara, dan bapak Setia Dermawan Purba adalah seniman budaya dari Simalungun. 82

BAB V PENUTUP

5.1 Rangkuman