HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN 4.1. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Tahapan – Tahapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah 18 Tabel 3.1. Teknik Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah 38 Tabel 3.2. Kriteria Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa 41 Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Penguasaan Kemampuan Pemecahan Masalah 42 Tabel 3.4. Kriteria Rata-Rata Penilaian Observasi 44 Tabel 4.1. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah pada Tes Awal 46 Tabel 4.2. Tingkat Kemampuan Memahami Masalah 47 Tabel 4.3. Tingkat Kemampuan Merencanakan Pemecahan Masalah 47 Tabel 4.4. Tingkat Kemampuan Melaksanakan Pemecahan Masalah 47 Tabel 4.5. Tingkat Kemampuan siswa dalam Memeriksa Kembali 47 Tabel 4.6. Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 52 Tabel 4.7. Tingkat Kemampuan Memahami Masalah I 53 Tabel 4.8. Tingkat Kemampuan Merencanakan Pemecahan Masalah I 53 Tabel 4.9. Tingkat Kemampuan Melaksanakan Pemecahan Masalah I 53 Tabel 4.10. Tingkat Kemampuan Memeriksa Kembali I 54 Tabel 4.11. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Peneliti Siklus I 55 Tabel 4.12. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siswa Siklus I 57 Tabel 4.13. Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 63 Tabel 4.14. Tingkat Kemampuan Memahami Masalah II 64 Tabel 4.15. Tingkat Kemampuan Merencanakan Pemecahan Masalah II 65 Tabel 4.16. Tingkat Kemampuan Melaksanakan Pemecahan Masalah II 65 Tabel 4.17. Tingkat Kemampuan Memeriksa Kembali II 65 Tabel 4.18. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Peneliti Siklus II 66 Tabel 4.19. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siswa Siklus II 68 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1. Diagram Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Tes Awal 46 Gambar 4.2. Diagram Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 52 Gambar 4.3. Diagram Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 64 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I 76 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II 86 Lampiran 3. Kisi-kisi Tes Awal 96 Lampiran 4. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Awal 97 Lampiran 5. Alternatif Jawaban TKPM Awal 98 Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa I 102 Lampiran 7. Alternatif Jawaban LAS I 106 Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa II 111 Lampiran 9. Alternatif Jawaban LAS II 115 Lampiran 10. Lembar Aktivitas Siswa III 120 Lampiran 11. Alternatif Jawaban LAS III 124 Lampiran 12. Lembar Aktivitas Siswa LAS IV 129 Lampiran 13. Alternatif Penyelesaian LAS IV 133 Lampiran 14. Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 138 Lampiran 15. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 139 Lampiran 16. Alternatif Penyelesaian TKPM I 140 Lampiran 17. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 145 Lampiran 18. Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 147 Lampiran 19. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 148 Lampiran 20. Alternatif Penyelesaian TKPM II 149 Lampiran 21. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 155 Lampiran 22. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 157 Lampiran 23. Lembar Observasi Kegiatan Guru I 158 Lampiran 24. Lembar Observasi Kegiatan Siswa I 160 Lampiran 25. Analisis Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah pada Tes Awal 162 Lampitan 26. Analisis Hasil Pemecahan Masalah Pada Tes Awal Per-Indikator 163 Lampiran 27. Analisis Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah I 165 Lampiran 28. Analisis Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah I Per-Indikator 166 Lampiran 29. Lembar Observasi Kegiatan Guru II 168 Lampiran 30. Lembar Observasi Kegiatan Siswa II 170 Lampiran 31. Analisis Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah II 172 Lampiran 32. Analisis Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah II Per-Indikator 173 Lampiran 33. Dokumentasi Penelitian 175 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan manusia, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan saat ini. Seperti yang dikemukakan Trianto 2010 : 2 yang menyatakan bahwa : “Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.” Salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam pendidikan adalah matematika, hal ini dapat dilihat dari alokasi waktu mata pelajaran matematika di sekolah lebih banyak dibandingkan mata pelajaran lain. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetetif. Cockroft dalam Abdurrahman, 2009 : 253 mengemukakan alasan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa, karena : “1 selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, 2 semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, 4 dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, 5 meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan, 6 memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.” Berbagai alasan tentang pentingnya matematika diajarkan kepada siswa dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Namun demikian, mata pelajaran matematika masih dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan dan sulit untuk dipahami. Seperti yang diungkapkan Abdurrahman 2009 : 252 : “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar.” Kesulitan yang dialami siswa berdampak pada mutu pendidikan Indonesia terutama bidang studi Matematika. Berdasarkan laporan dari Trends in International Mathematics and Science Study TIMSS yang diikuti siswa kelas VIII Indonesia tahun 2011, untuk bidang Matematika, Indonesia berada di urutan ke-38 dengan skor 386 dari 42 negara yang siswanya dites. Skor Indonesia ini turun 11 poin dari penilaian tahun 2007. Berikut datanya : Tabel Peringkat Negara Bidang Studi Matematika dari TIMSS Peringkat Sistem Pendidikan Nilai Skala TIMSS 500 1 Republik Korea 613 2 Singapore 611 3 Chinese Taipei-CHN 609 4 Hong Kong-CHN 586 5 Japan 570 6 Russian Federation 539 7 Israel 516 8 Finland 514 9 United States 509 10 England 507 11 Hungary 505 12 Australia 505 13 Slovenia 505