Komponen Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai

C. Komponen Sistem Informasi Akuntansi

salah satu sistem informasi yang banyak diperlukan oleh perusahaan atau organisasi adalah sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi disusun untuk mengumpulkan data akuntansi dan mengolahnya menjadi informasi akuntansi, yang kelak akan digunakan oleh manajemen untuk bahan pengambilan keputusan. Sebagai suatu sistem yang cukup besar, sistem akuntansi mempunyai beberapa subsistem atau komponen, diantaranya adalah: a. Sistem pembelian Purchasing b. Sistem penjualan sales order processing c. Sistem piutang dagang account receivable d. Sistem utang dagang Account payable e. Sistem pengawasan persediaan inventory control f. Sistem penggajian payroll g. Sistem buku besar general ledger and financial statement h. Sistem akuntansi biaya cost accounting i. Sistem penganggaran budgeting j. Akuntansi pertanggung jawaban responsibility accounting Sistem Akuntansi Penjualan Dalam kasus penjualan produk pada perusahaan properti khususnya PT. Nailah Adi Kurnia, cara Penjualannya sedikit berbeda dengan perusahaan dagang biasa, hal ini dikarenakan barang dagang yang dijual oleh perusahaan dagang biasanya hanya menggunakan sistem tunai dan kredit, karena harga barang dagang yang biasanya tidak semahal harga satu unit rumah. Oleh karena itu PT. Nailah Adi Kurnia menetapkan tiga cara pembayaran bagi konsumen. Adapun cara pembayaran yang ditetapkan oleh PT. Nailah Adi Kurnia adalah : 1. Hard Cash tunai Keras 2. Cash Proggress tunai bertahap 3. Credit KPR

D. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai

Pengertian penjualan tunai menurut Mulyadi 2001;455 adalah: “penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli.” Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan panjualan dapat diartikan sebagai pemindahan atau pengalihan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari penjual kepada pembeli Penjualan tunai dimulai ketika pembeli memesan unit rumah sesuai dengan kesepakatan antara developer dengan pembeli apakah itu kesepakatan harga, model dan lainnya sampai dengan pembayaran tunai dan rumah telah sah menjadi hak pembeli. Kegiatan penjualan secara tunai ini ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjalan tunai. Penjualan tunai biasanya dicatat pada laporan penerimaan kas Keuntungan dari penjualan tunai adalah hasil dari penjualan tersebut terealisir dalam bentuk kas yang dibutuhkan perusahaan untuk mempertahankan likuiditasnya dan dana tersebut dapat dipergunakan kembali sebagai modal untuk melanjutkan pembangunan unit perumahan lainnya. Keuntungan dalam penjualan tunai dapat lebih cepat diolah karena uang langsung diterima oleh developer oleh konsumen, sedangkan bila pembelian dengan KPR harus melewati tahap-tahap yang ditentukan oleh pihak bank agar uang dapat dicairkan oleh bank kepada developer. Sistem Penjualan Tunai dicatat oleh pihak Administrasi dan Akuntansi secara terpisah dimana dokumen-dokumen penjualan rumah pada konsumen akan di Foto Copy dan masing-masing bagian yaitu Administrasi dan Akuntansi akan menyimpan dokumen tersebut selama jangka waktu yang telah ditentukan perusahaan agar tidak terjadi penyelewengan ataupun hal lain yang tidak diinginkan. Hal tersebut juga dilakukan agar pihak developer mudah melakukan pencarian data konsumen jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Pada PT. Nailah Adi Kurnia sendiri penjualan tunai terbagi atas dua bagian yaitu : 1. Hard Cash Hard cash adalah cara pembayaran bagi konsumen yang telah menyediakan uang yang besar untuk kepemilikan rumah, jadi konsumen tidak perlu melakukan pembayaran secara cicilan atau KPRyang mematok bunga yang besar karena memakai jasa bank. Hard Cash biasanya dilakukan dengan hanya dua kali pembayaran, yang pertama pembayaran booking fee sebagai tanda jadi pembelian rumah antara developer dengan konsumen, dan yang kedua sisa pembayaran dilakukan sekaligus dengan jumlah harga satu unit rumah tersebut. Cara pembayaran ini dikatakan sangat singkat dan mudah asal konsumen menyediakan dana khusus, dan tentunya lebih menguntungkan konsumen karena konsumen tidak perlu membayar bunga pada bank seperti KPR, konsumen juga tidak perlu bersusah payah menyediakan berkas-berkas seperti KPR. 2. Cash Proggress Cash Proggress adalah cara pembayaran dimana konsumen dapat melakukan kesepakatan dengan developer agar dapat melakukan beberapa kali cicilan pembayaran setelah melakukan pembayaran uang muka . Cara ini hampir sama dengan hard cash, hanya saja cara ini dilakukan jika konsumen tidak menyediakan dana khusus untuk kepemilikan rumah. Dengan cara ini konsumen bisa hanya membayar booking fee dan dapat mencicil sisa pembayarannya sampai waktu yang telah disepakati antara konsumen dan developer. Dan biasanya hanya sampai waktu dua bulan saja. Apabila konsumen tidak mampu membayar dalam jangka waktu yang telah disepakati maka uang muka yang telah dibayarkan akan hangus, namun apabila konsumen memang tetap ingin melanjutkan pembayaran, konsumen bisa meminta keringanan pada developer dengan meminta tenggat waktu pembayaran, kembali lagi kepada kesepakatan antara konsumen dan developer

E. Prosedur Penjualan Tunai