Analisis Peranan Sistem Informasi 3 In 1 Sebagai Portal Informasi Lowongan Kerja Pada Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan

(1)

ANALISIS PERANAN SISTEM INFORMASI 3 IN 1

SEBAGAI PORTAL INFORMASI LOWONGAN

KERJA PADA BALAI BESAR LATIHAN

KERJA INDUSTRI (BBLKI) MEDAN

GELADIKARYA

Oleh:

Bron Alfiner Situmorang

NIM 067007064

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Geladikarya : ANALISIS PERANAN SISTEM INFORMASI

3 IN 1 SEBAGAI PORTAL INFORMASI LOWONGAN KERJA PADA BALAI BESAR LATIHAN KERJA INDUSTRI (BBLKI) MEDAN

Nama : Bron Alfiner Situmorang

NIM : 067007064

Program Studi : Magister Manajemen

Kosentrasi : Manajemen Teknologi

Disetujui Komisi Pembimbing:

Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, Msc. Ketua

Dr. Ir. Nazaruddin, MT Anggota

Ketua Program Studi

Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M. Eng

Direktur


(3)

PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa geladikarya dengan judul:

ANALISIS PERANAN SISTEM INFORMASI 3 IN 1 SEBAGAI PORTAL

INFORMASI LOWONGAN KERJA PADA BALAI BESAR LATIHAN KERJA INDUSTRI (BBLKI) MEDAN”

adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas.

Medan, 17 Januari 2012 yang membuat pernyataan,


(4)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan merupakan Unit Pelaksanan Teknis (UPT) Pusat dibidang Pengembangan dan Perluasan Kerja yang berkedudukan di Propinsi Sumatera Utara dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jendral Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas (Binalattas) dibawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) Republik Indonesia merancang suatu paket program aplikasi komputer khusus untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam sistem manajemen pengelolaan kegiatan pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja berbasis Internet disebut juga sebagai aplikasi 3 in 1. Pada BBLKI Medan, program ini mulai beroperasi pada 11 November 2007.

Program aplikasi ini merupakan bagian terintegrasi dalam sistem manajemen pelatihan, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja Depnakertrans yang diharapkan dapat mendukung pelayanan kepada masyarakat luas, terutama kepada para pencari kerja/penganggur dan kepada para pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja.

Namun pada kenyataannya jumlah anggota 3 in 1 ini memiliki trend menurun, sementara dilain pihak situs-situs sejenis yang menawarkan informasi kerja pengunjungnya semakin bertambah.

Hasil kajian dengan menggunakan Metode Service Quality menunjukkan bahwa Fungsi Komunikasi pada Website 3 in1 belum maksimal. 3 in 1 belum bisa menjadi web yang dinamis karena belum dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi. Demikian pula terjadi hal yang senada dengan Fungsi Informasi dimana website 3 in1 belum bisa memberikan kualitas pada bagian kontennya.

Untuk itu BBLKI perlu lebih meningkatkan sosialisasi dari website, karena dibutuhkan brand minded terhadap nama 3 in 1 sebagai situs yang bisa memberikan informasi lowongan kerja, pelatihan, sertifikasi dan penempatan. Selain itu pengelolaan situs secara profesional adalah penting, sebagaimana situs-situs lowongan kerja lainnya yang bisa memberikan ragam variasi informasi lowongan pekerjaan, baik secara tingkat pendidikan maupun jenis pekerjaan dari Sabang hingga Merauke.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan karena dengan ridho dan kehendak-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan geladikarya dengan judul: “Analisis Peranan Sistem Informasi 3 In 1 Sebagai Portal Informasi

Lowongan Kerja Pada Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan”

Penulisan geladikarya ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam melengkapi persyaratan akademis pada Program Studi Magister Manajemen, Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan geladikarya ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan, baik dorongan moril, kritik dan saran. Dalam kesempatan ini penulis secara khusus mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas SumateraUtara

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng. selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Prof. Dr. Opim Salim Sitompul,Msc, selaku Ketua Komisi

Pembimbing

4. Bapak Dr. Ir. Nazaruddin, MT selaku Anggota Komisi Pembimbing 5. Ibu Nurmia Sinaga, MA, Selaku Kepala BBLKI Medan.

6. Ir. Nana Mulyana, Selaku Kepala Bidang Program dan valuasi BBLKI Medan 7. Bapak Sangkan, Koordinator Kios 3 In I BBLKI Medan


(6)

8. Seluruh Staff BBLKI dan Kios 3 in 1 yang turut membantu dalam penyelesaian Gladikarya ini.

9. Seluruh Dosen, Pegawai Administrasi dan seluruh civitas akademika di lingkungan Program Studi Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara. 10.Rekan-rekan Mahasiswa Angkatan XXI-2:

Secara khusus penulis ucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Orang Tua Tercinta, Istri serta Putri saya Welbi Dania Denalova Situmorang yang saya cintai dan banggakan.

Penulis menyadari bahwa penulis memiliki keterbatasan kemampuan dan waktu sehingga geladikarya ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran serta adanya penelitian lebih lanjut untuk perbaikan dan penyempurnaan geladikarya ini.

Akhir kata penulis berharap semoga geladikarya ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.

Medan, 17 Januari 2012 Penulis


(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bron Alfiner Situmorang

Tempat/Tanggal Lahir:

Anak ke: 8 dari 8 bersaudara

Ayah: Niar Situmorang

Ibu: Kainim Sidauruk

Alamat: Jl. Jamin Ginting Kompleks Niaga Citra Garden Blok A5 No 10 Medan

Email: binanika_computer@yahoo.com

1. DATA PRIBADI

2. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

Nama Institusi Tahun

Mulai

Tahun

Selesai Jurusan/Kosentrasi Sekolah PascaSarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara

Strata 1 Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta

SMU Budi Mulia Pematang Siantar SMP Cinta Rakyat 1 Pematang Siantar SD Inpres Pematang Siantar

2007 1995 1991 1988 1982 2009 2001 1994 1991 1988 ManajemenTeknologi Teknik Informatika Biologi

3. PENGALAMAN KERJA

Nama Perusahaan/ Institusi Posisi Periode

Dari Hingga Universitas Katolik St. Thomas Fakultas Ilmu

Komputer Medan, Sumatera Utara P3IK-Kaputama Binjai P2IKB AMIKOM BINANIKA Medan P2IKB AMIKOM BINANIKA Panton Labu Aceh

PT BINASARI CIPTA KREASI Medan

Dosen Direktur Direktur Yayasan Direktur 2001 2001 2003 2005 2006 Sekarang 2002 2007 2007 Sekarang


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ……… i

PERNYATAAN ………. ii

RINGKASAN EKSEKUTIF ………. iii

KATA PENGANTAR ……… iv

RIWAYAT HIDUP ……… vii

DAFTAR ISI ………... viii

DAFTAR TABEL ……….. x

DAFTAR GAMBAR ……….. xi

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Penelitian ………....……. 1

1.2. Rumusan Permasalahan ……… 4

1.3. Tujuan Penelitian ……….. 4

1.4. Manfaat Penelitian ……… 4

1.5. Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian ……… 5

BAB II KERANGKA TEORITIS 6 2.1. Pengertian Sistem informasi ………. 6

2.2. World Wide Web .………. 7

2.3. Interface User/Costumer ………….……….. 10

2.4. Kreteria Website yang Baik ……….. 12

2.5. Metode Sevqual …….………... 20

2.6. Diagram Kartesius ………. 22

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 26 BAB IV METODE PENELITIAN 28 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 28

4.2. Metodologi Penelitian ………... 28

4.3. Teknik Pengumpulan Data ……… 29

4.4. Sumber dan Jenis Data ………... 30

4.5. Populasi dan Sample………. 30

4.6. Analisis Data ………. 31

BAB V SISTEM INFORMASI 3 in 1 PADA BBLKI MEDAN 32 5.1. Sekilas Tentang BBLKI Medan ... 32

5.2. Latar Belakang Program 3 in 1 ... 33

5.3. Metodologi Program 3 in 1 ……… 34


(9)

5.5. Pengoperasian 3 in 1 ………. 39

BAB VI ANALISIS SISTEM INFORMASI WEBSITE 3 In 1 PADA BBLKI MEDAN 51 6.1. Profile Responden ……… 52

6.2. Pengolahan Data Service Quality (Servqual) ……… 53

6.3. Analisis Website 3 in 1 ……… 63

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 87 7.1. Kesimpulan ………... 87

7.2. Saran – Saran ………. 87

7.3. Penelitian Lebih Lanjut ……….. 89

DAFTAR PUSTAKA ………... 91


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1.Daftar Jumlah Anggota 3 in 1 Maret 2009 – Pebruari 2010 ... 3

1.2.Tingkat Pendidikan Anggota ... 3

4.1. Jadual Penelitian ……….. 28

4.2. Penilaian Kuisioner Responden ……..………. 31

6.1. Jenis Kelamin Responden ……… 52

6.2. Umur Responden ... ……….. 52

6.3.Tingkat Pendidikan Responden ... 52

6.4. Status Keanggotaan Responden ... ... 52

6.5. Tujuan Menjadi Anggota ... 53

6.6. Darimana Mengetahui Website 3 in 1 ... 53

6.7. Penilaian Usability Website 3 in 1 ... 54

6.8. Penilaian Sistem Navigasi Website 3 in 1 ... 54

6.9. Penilaian Desain Grafis Website 3 in 1 ... 54

6.10. Penilaian Konten Website 3 in 1 ... 55

6.11. Penilaian Kompatibilitas Website 3 in 1 ... 55

6.12. Penilaian Waktu Loading Website 3 in 1 ... 55

6.13. Penilaian Fungsi Website 3 in 1 ... 56

6.14. Harapan Usability Website 3 in 1 ... 56

6.15. Harapan Sistem Navigasi Website 3 in 1 ... 57

6.16. Harapan Desain Grafis Website 3 in 1 ... 57

6.17. Harapan Konten Website 3 in 1 ... 57

6.18. Harapan Kompatibilitas Website 3 in 1 ... 58

6.19. Harapan Waktu Loading Website 3 in 1 ... 58

6.20. Harapan Fungsi Website 3 in 1 ... 58

6.21. Gap Usability Website 3 in 1 ... 59

6.22. Gap Sistem Navigasi Website 3 in 1 ……... 59

6.23. Gap Desain Grafis Website 3 in 1 ... 60

6.24. Gap Konten Website 3 in 1 ... 60

6.25. Gap Kompatibilitas Website 3 in 1 ... 60

6.26. Gap Waktu Loading Website 3 in 1 ... 61

6.27. Gap Fungsi Website 3 in 1 ... 61

6.28. Hasil Akhir Gap Website 3 in 1 ... 61


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1. Model Konseptual Service Quality ………..

2.2. Diagram Kartesius ...

23 24 3.1. Kerangka Konseptual ...

4.1. Langkah-Langkah Penelitian ...

26 29

5.1.Prototype 3 in 1 ... 36

5.2. Struktur Administrasi 3 in 1 ... 38

5.3. Laman Pembuka 3 in 1 ……… 40

5.4. Laman Home 3 in 1 ……….. 41

5.5. Profil 3 in 1 Medan ……….. 41

5.6. Laman Pelatihan 3 in 1 Medan ……… 42

5.7. Laman Sertifikasi 3 in 1 Medan ……….. 42

5.8. Laman Penempatan 3 in 1 Medan ………... 43

5.9. Pemberitahuan untuk mendaftar Sebagai Anggota ……….. 43

5.10. Laman Formulir Pendaftaran Anggota ……….. 45

6.1. Diagram Kartesius Fungsi Informasi ………... 6.2. Diagram Kartesius Fungsi Komunikasi ………... 6.3. Tampilan Telusuri Website Lowongan Kerja Google ... 62 62 65 6.4. Laman Pertama 3 in 1 ………. 67


(12)

6.6. Website karir.com ...……….. 68

6.7.Laman Akhir Home 3 in 1 ………... 73

6.8. Pengulangan Menu di 3 in 1 ... 74

6.9.Tampilan Dengan Menggunakan Internet Explorer ... 75

6.10. Tampilan Dengan Menggunakan Mozilla ………. ... 75

6.11. Error Pada Laman Home ………... 76

6.12. Pertanyaan Anggota Lambat Direspon ………. 79

6.13. Hasil Pengolahan Data Service Quality ………. 80

6.14. Jumlah Anggota 3 in 1 Tahun 2011 ... 81

6.15. Jumlah Lowongan Kerja 3 in 1 Tahun 2011 ... 82


(13)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan merupakan Unit Pelaksanan Teknis (UPT) Pusat dibidang Pengembangan dan Perluasan Kerja yang berkedudukan di Propinsi Sumatera Utara dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jendral Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas (Binalattas) dibawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) Republik Indonesia merancang suatu paket program aplikasi komputer khusus untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam sistem manajemen pengelolaan kegiatan pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja berbasis Internet disebut juga sebagai aplikasi 3 in 1. Pada BBLKI Medan, program ini mulai beroperasi pada 11 November 2007.

Program aplikasi ini merupakan bagian terintegrasi dalam sistem manajemen pelatihan, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja Depnakertrans yang diharapkan dapat mendukung pelayanan kepada masyarakat luas, terutama kepada para pencari kerja/penganggur dan kepada para pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja.

Namun pada kenyataannya jumlah anggota 3 in 1 ini memiliki trend menurun, sementara dilain pihak situs-situs sejenis yang menawarkan informasi kerja pengunjungnya semakin bertambah.

Hasil kajian dengan menggunakan Metode Service Quality menunjukkan bahwa Fungsi Komunikasi pada Website 3 in1 belum maksimal. 3 in 1 belum bisa menjadi web yang dinamis karena belum dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi. Demikian pula terjadi hal yang senada dengan Fungsi Informasi dimana website 3 in1 belum bisa memberikan kualitas pada bagian kontennya.

Untuk itu BBLKI perlu lebih meningkatkan sosialisasi dari website, karena dibutuhkan brand minded terhadap nama 3 in 1 sebagai situs yang bisa memberikan informasi lowongan kerja, pelatihan, sertifikasi dan penempatan. Selain itu pengelolaan situs secara profesional adalah penting, sebagaimana situs-situs lowongan kerja lainnya yang bisa memberikan ragam variasi informasi lowongan pekerjaan, baik secara tingkat pendidikan maupun jenis pekerjaan dari Sabang hingga Merauke.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian.

Rendahnya tingkat pendidikan angkatan kerja Indonesia dan kompetensi kerja serta tingginya tingkat pengangguran menuntut diadakannya program pelatihan kerja serta penempatan bagi angkatan kerja tersebut.

Sementara dilain pihak kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan dalam transfer informasi dan pengetahuan. Berkembangnya jaringan Internet telah menghilangkan hambatan geografis dan waktu serta membawa perubahan budaya masyarakat. Pola perekonomian tradisional yang selama ini membudaya di masyarakat turut berevolusi menjadi perekonomian digital yang berdasarkan teknologi infomasi.

Situs-situs di Internet yang lazim digunakan saat ini adalah berbasis web. Situs web setidaknya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: (1) fungsi komunikasi, (2) fungsi informasi, (3) fungsi hiburan (entertainment), dan (4) fungsi transaksi (Sarwosri, 2009)

Dalam bidang ketenagakerjaan, situs web yang melayani jasa informasi lowongan kerja ada yang berbasis data base (fungsi komunikasi), antara lain:

www.karir.com dan www.jobsdb.com maupun sebatas info lowongan kerja (fungsi informasi), antara lain www.jobterbaru.com .


(15)

Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan merupakan Unit Pelaksanan Teknis (UPT) Pusat dibidang Pengembangan dan Perluasan Kerja yang berkedudukan di Propinsi Sumatera Utara dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jendral Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas (Binalattas) dibawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) Republik Indonesia.

BBLKI merancang suatu paket program aplikasi komputer khusus untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam sistem manajemen pengelolaan kegiatan pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja berbasis Internet disebut juga sebagai aplikasi 3 in 1. Pada BBLKI Medan, program ini mulai beroperasi pada 11 November 2007.

Program aplikasi ini merupakan bagian terintegrasi dalam sistem manajemen pelatihan, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja Depnakertrans yang diharapkan dapat mendukung pelayanan kepada masyarakat luas, terutama kepada para pencari kerja/penganggur dan kepada para pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja.

Penerapan sistem 3 in 1 adalah untuk mendukung Gerakan Nasional Penanggulangan Pengangguran. Kebijakan Three in One secara konsepsional bertujuan untuk menggandeng dan mengawinkan secara sinergi kegiatan pelatihan, sertifikasi dan penempatan, menjadi suatu kegiatan yang terpadu sehingga peserta yang setelah memiliki kompetensi yang didukung perolehan sertifikat sehingga bisa langsung mendapat pekerjaan atau berusaha sendiri.


(16)

Adapun tujuan penerapan sistem 3 in 1 adalah untuk menjadi portal informasi, interaksi, dan transaksi antara produser (Balai Latihan kerja, Kursus Latihan Kerja, Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja, Lembaga Latihan Kerja Swasta dan Stakeholder lainnya) dengan para user/pengguna yakni perusahaan dalam negeri/luar negeri, pemerintah dan lain sebagainya.

Selama ini terdapat pemisahan manajemen penempatan dan program pelatihan kerja, lembaga pelatihan kerja tidak menyentuh dan tidak berhubungan langsung dengan lembaga penempatan tenaga kerja. Penempatan tenaga kerja dilaksanakan melalui fasilitas bursa kerja yang menyediakan dan melayani informasi ketenagakerjaan. Sampai saat ini fasilitas bursa kerja masih belum mampu memberikan layanan informasi yang dibutuhkan pencari kerja dan perusahaan (pengguna tenaga kerja), sehingga pengusaha memilih menggunakan media lain sebagai sarana untuk mencari tenaga kerja. Dengan demikian dapat dikatakan pelayanan bursa keja belum maksimal dalam pelayanan informasi ketenagakerjaan kepada pencari kerja dan pengusaha di BBLKI. Untuk memaksimalkan fungsi penempatan, maka diperlukan penguatan program penempatan dengan mensinergikan antara pelatihan dan sertifikasi.

Namun pada kenyataannya jumlah anggota 3 in 1 ini memiliki trend menurun. Kecenderungan penurunan anggota di 3 in 1dapat dilihat pada Tabel 1.1.


(17)

Tabel 1.1 Daftar Jumlah Anggota 3 in 1 Maret 2009 – Februari 2010. Nama Kios Mar 2009 Apr 2009 Mei 2009 Jun 2009 Jul 2009 Agt 2009 Sep 2009 Okt 2009 Nov 2009 Dec 2009 Jan 2010 Peb 2010 Total BBLKI

Medan 397 305 227 182 183 184 61 123 107 33 166 105 2073

172.8

Rata- Rata Anggota Perbulan

Sumber: Database Administrasi 3 in 1

Dari jumlah 2.073 anggota 3 in 1 BBLKI Medan pada periode Maret 2009

– Februari 2010, hanya 2.066 yang dapat diklasifikasikan kedalam tingkatan pendidikan yang dapat dilihat pada tabel 1.2.

Tabel 1.2 Tingkat Pendidikan Anggota No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1 SLTP 247

2 SLTA 1421

3 D1 14

4 D2 2

5 D3 166

6 S1 210

7 S2 6

2066

Total

Sumber: Database Administrasi 3 in 1

Berdasarkan uraian tersebut penulis memandang perlu dilakukan penelitian untuk melihat mengapa 3 in 1 mengalami penurunan jumlah anggota padahal ini bertujuan memberi solusi bagi calon atau tenaga kerja dalam penempatan dan kompetensi kerja.

1.2. Rumusan Permasalahan.

Dari uraian diatas, ada beberapa indikasi masalah penelitian sebagai berikut:


(18)

1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan 3 in 1 memiliki tren anggota yang menurun dari para pencari kerja? Apakah pada fungsi komunikasi atau pada fungsi informasi atau malah kedua fungsi baik fungsi komunikasi dan informasi?

2. Apakah ada faktor-faktor lain diluar fungsi komunikasi dan infomasi memberikan andil pada masalah 3 in 1?

Kajian ini menggunakan pendekatan teknologi informasi dalam mengukur keefektifan sistem informasi tersebut didalam pencapaian tujuannya.

1.3. Tujuan Penelitian.

Tujuan dari penulisan geladikarya ini adalah:

1. Mengetahui kendala-kendala apa yang menyebabkan anggota 3 in 1 memiliki trend menurun dari para pencari kerja di Medan khususnya dan Sumatera Utara pada umumnya.

2. Mengidentifikasi kebutuhan dari para pencari kerja dan implementasinya ke website 3 in 1.

1.4. Manfaat Penelitian.

Sejalan dengan tujuan penelitian, ada beberapa manfaat penelitian yang diharapkan dari penulisan geladikarya ini:


(19)

1. Bagi Penulis:

Menambah wawasan dalam mengaplikasikan pendekatan sistem informasi dalam mengidentifikasi masalah-masalah pengembangan website pada perusahaan.

2. Bagi Program Magister Manajemen (MM) USU:

Sebagai bahan referensi penelitian lebih lanjut yang terkait dengan masalah pengembangan website pada perusahaan.

3. Bagi Pemerintah dan BBLKI Medan:

Pengembangan Website pada institusi pemerintahaan di Indonesia relatif masih baru. Untuk itu penulis berharap bisa memberikan bahan rekomendasi dan sumbangan pemikiran dalam upaya peningkatan kinerja website di pemerintahan terutama dalam bidang ketenagakerjaan guna memutus rantai pengangguran.

1.5. Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian

Batasan dalam geladikarya ini hanya mencakup hal berikut: 1. Penelitian terbatas pada 3 in 1 di BBLKI Medan.

2. Responden yang menjadi obyek penelitian website 3 in 1 adalah anggota dan pengujung 3 in 1.

Sedangkan untuk ruang lingkup penelitian adalah bagaimana mengunakan indikator fungsi-fungsi web dalam mengeidentifikasi permasalahan di 3 in 1.


(20)

BAB II

KERANGKA TEORITIS

2.1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen peralatan model

requirement, function dan interface. Sisem informasi merupakan kombinasi

teratur apapun dari sumber daya manusia, hardware, software, data dan jaringan (O’brien, 2006).

Suatu sistem informasi (SI) dapat digambarkan secara teknis sebagai satuan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (collect) (mendapat kembali (retrieve)), proses, penyimpanan (store), dan distribusi informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, kordinasi dan pengendalian di dalam suatu organisasi. Selain itu SI juga membantu para manajer dan para pekerja meneliti permasalahan, memvisualisasi subjek yang kompleks, dan menciptakan produk baru.

SI berisi informasi tentang orang-orang yang penting, tempat, dan berbagai hal di dalam organisasi atau di lingkungan melingkupi hal itu. Dengan informasi kita dapat mengartikan data yang tajam kedalam suatu format yang berarti dan berguna bagi manusia. Data, dalam arti kontras, adalah arus dari fakta mentah yang mewakili peristiwa yang terjadi didalam organisasi atau lingkungan phisik sebelum diorganisir dan diatur ke dalam suatu format yang dapat dipahami dan digunakan oleh orang (Laudon & Laudon, 2006).


(21)

Dalam Journal of Services Research, Palanisamy dan Sushil (2001) menulis hambatan dan inefektivitas pada Sistem Informasi: “Dalam Laporan Survei Manajemen Akuntansi (1998) dipaparkan 51 persen dari responden menyatakan “kurangnya informasi” sebagai kunci dari masalah marketing, sementara 49 persen menyatakan “tidak efektifnya informasi suatu sistem”

sebagai kunci permasalahan. Penelitian mengenai kegagalan dalam proyek SI mengidentifikasikan keterbatasan kefektifan dari goal projek (Gluck, 1996), pengembangan metodologi SI yang lambat dan tidak praktis (Currid, 1992). SI mungkin secara bertahap akan dapat lama bertahan untuk memenuhi kebutuhan kegunaannya karena perubahan yang cepat dalam perusahaan serta kemungkinannya dalam keusangan SI (Kristi and Scott, 1998). Siklus dari generasi informasi, penghamburan informasi di organisasi harus dipastikan sebagai siklus penguatan yang positif yang akan menghasilkan pembelajaran yang berlanjutan serta organisasi yang efektif. Pada sisi lain, siklus penguatan yang negatif akan mengakibatkan SI dan organisasi yang tidak efektip ( Ramaprasad dan Rai, 1996). Dengan demikian organisasi adalah penyebab generasi informasi yang tidak efektip dan usang.”

2.2. World Wide Web (WWW)

World Wide Web (Web) adalah aplikasi pelayanan internet yang paling populer. Web merupakan suatu sistem dengan penerimaan standard yang bersifat universal untuk menyimpan (storing), mendapat kembali (retrieving), memformat


(22)

(formatting), dan menampilkan informasi dengan menggunakan suatu arsitektur

client/server (Laudon & Laudon, 2006).

Web juga merupakan suatu sistem yang menciptakan pertukaran data di internet dengan mudah dan efisien, yang terdiri dari 2 (dua) bagian yang utama yaitu:

Server Web. Komputer dan software yang menyimpan dan mendistribusikan

data ke komputer lain lewat internet yang meminta informasi tersebut.

Browser Web. Software yang beroperasi di setiap komputer pribadi (client) yang meminta informasi dari server web dan menampilkannya sedemikian rupa sehingga datanya dapat langsung di akses (Andi dan Wahana Komputer, 2003).

Internet, terutama web memberikan dampak yang penting pada hubungan antara perusahaan dan pihak luar perusahaan, dan bahkan dengan organisasi dari proses bisnis di dalam perusahaan itu sendiri. Internet meningkatkan kemampuan akses, penyimpanan dan distribusi informasi serta pengetahuan bagi perusahaan. Pada intinya, Internet mampu secara dramatis menurunkan transaksi dan biaya-biaya agen yang dihadapi kebanyakan organisasi. Teknologi internet menghasilkan proses bisnis yang lebih sederhana, lebih sedikit karyawan, dan struktur organisasi lebih datar dibanding di masa lalu (Laudon & Laudon, 2006). Sarwosri (2009) dalam makalahnya menyebutkan secara umum web


(23)

1. Fungsi Komunikasi

Situs web yang mempunyai fungsi komunikasi pada umumnya adalah situs

web yang dinamis. Karena dibuat mengunakan pemprograman web (web side) maka dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi, seperti

web mail, form contact, chatting dan lainnya.

2. Fungsi Informasi

Situs web yang memiliki fungsi informasi pada umumnya lebih menekankan pada kualitas bagian kontennya karena tujuan situs tersebut adalah menyampaikan isinya. Situs ini sebaiknya berisi teks dan grafik yang dapat

di-download dengan cepat. Pembatasan penggunaan animasi gambar dan elemen

bergerak seperti, shockwave dam java diyakini sebagai langkah yang tepat diganti dengan fasilitas yang memberikan fungsi informasi seperti: news, company profile, reference dan lainnya.

3. Fungsi Hiburan (Entertainment)

Situs web juga dapat memiliki fungsi hiburan. Bila web kita berfungsi sebagai sarana hiburan, maka penggunaan animasi gambar dan elemen dapat meningkatkan mutu presentasi desainnya, meski tetap harus mempertimbangkan kecepatan download-nnya. Beberapa fasilitas yang dapat memberikan fungsi hiburan adalah game online, film online, musik online dan lainnya.


(24)

4. Fungsi Transaksi

Situs web dapat dijadikan sarana transaksi bisnis, baik barang, jasa atau lainnya. Situs web ini menghubungkan perubahan, konsumen dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik, pembayarannya bisa menggunakan kredit, transfer ataupun dengan membayar secara langsung.

Kesuksesan sebuah web tergantung dari berbagai faktor, yaitu:

a. Desain web

Sebuah web harus kelihatan menarik. Selain itu harus sesuai dengan tujuan

web itu dibangun. Materi yang ada dalam web sebaiknnya tidak membingungkan, navigasinya jelas dan prosedurnya tidak berbelit-belit. Di samping itu faktor loading juga harus diperhatikan, karena hal ini akan sangat berpengaruh. Jika sebuah web mempunyai waktu loading yang lama, maka bukan mustahil pengguna ataupun pengunjung internet akan meninggalkan

web kita. Jelas kondisi semacam ini akan membuat rugi perusahaan yang

webnya diakses. Namun sebaliknya, jika proses loadingnya cepat, maka pengunjung akan merasa betah apalagi ditunjang dengan tampilan web yang menarik dan tidak membosankan.

b. Isi

Isi sebuah web juga harus bisa membawa pengunjung bisa menikmatinya. Berikan hal-hal yang membuat pengunjung sedikit proaktif, misalnya berikan


(25)

fasilitas forum, survei atau hal lain yang sifatnya menarik pengunjung. Berikan sedikit perhatian dengan sebuah ucapan ataupun mailing list.

c. Promosi Online

Promosi online merupakan kunci sebuah web yang akan banyak dikenal dan dikunjungi oleh pengguna internet.

2.3. Interface User/Costumer

Rayport dan Jaworski (2002) mengatakan interface bisa berupa desktop PC, subnotebook, personal digital assistant (PDA), telepon selular, atau perangkat lainnya. Selanjutnya interface bisa saja tersambung atau tidak tersambung ke jaringan internet. Kunci mekanisne intgrasinya adalah standarisasi dari interaksi tatap muka (face-toface interaction) telah digantikan oleh teknologi tanpa tatap muka.

Ada tujuh pilihan desain yang harus disadari oleh manajemen dalam membangun interface ini: isi (content), konteks, komunitas, komunikasi, kebiasaan, koneksi dan niaga (commerce).

İsi didefinisikan sebagai subjek digital dari site. Hal ini termasuk bentuk dari subjek digital yang terdiri dari teks, video, audio dan grafik harus sebaik subjek digital lainnya seperti produk, service dan informasi yang ditawarkan.


(26)

Konteks berkenaan dengan website dapat dilihat dan dirasakan dan dapat dikonseptualkan dalam dua dimensi: bentuk estetika dan fungsi. Desain estetika berfokus pada kelaziman dari site. Sementara fungsi berhubungan dengan kegunaan pragmatis dari site.

Komunitas didefinisikan sebagai komunikasi antar pengguna ( user-to-user) atau bisa juga sebagai seseorang dengan seseorang atau seseorang dengan banyak orang. Website dapat memfasilitasi terbangunnya komunitas melalui teknologi interaktif maupun noninteraktif.

Komunikasi mengacu pada dialog yang diajukan oleh organisasi dan ini mungkin berupa tidak langsung atau interaktif. Ada tiga bentuk dalam komunikasi ini; broadcast, interaktif dan perpaduan broadcast/interaktif.

Kebiasaan memperbolehkan pengguna untuk menjadikan website sebagai bagian pribasi atau sebaliknya membiarkan site melekat dirinya pada pengguna yang biasanya terdapat pada login registrasi, personal email, dan lain sebagainya.

Koneksi adalah tingkatan apa yang dapat diberikan site untuk dapat menyambung atau link ke site lain. Ketidaksepadanan koneksi dapat membuat pengguna harus menutup tampilan sebelumnya. Commerce didefinikan sebagai penjualan barang, produk atau layanan di site.


(27)

2.4. Kreteria Website yang Baik.

Menurut CNET_Builder.com, yang dikutip dari http://ict.perbanas.ac.id ada 7 kriteria yang menentukan sebuah website termasuk website yang baik atau tidak, yaitu:

1. Usability

Nielsen dan Loranger (2000) sang guru usability, usability adalah

“dapatkah seorang user menemukan cara untuk menggunakan website tersebut dengan efektif (doing things right )”. Masih menurut Jacob, usability memiliki 5 karakteristik :

a. Mudah untuk dipelajari;

b. Efisien untuk digunakan;

c. Mudah untuk diingat;

d. Tingkat frekuensi kesalahan;

e. Tingkat kepuasan pemakai;

Karakteristik yang telah ditentukan oleh Nielsen dan Loranger (2000) akan sangat sulit kita terapkan 100%, apalagi kalau sudah menyangkut kepentingan klien web, tetapi paling tidak bisa menjadi acuan yang membantu kita untuk merancang layout suatu website, agar website tersebut :


(28)

b. Mudah diingat dan digunakan navigasinya oleh pengunjung;

c. Dapat digunakan secara efisien;

d. Memperkecil tingkat kesalahan pemakaian oleh pengunjung dalam mengoperasionalkan web;

e. Memuaskan pengunjung hingga akhirnya tertarik untuk kembali lagi;

2. Sistem Navigasi

Menurut Katherine Nolan dalam artikelnya disebutkan bahwa tujuan dari navigasi situs Web adalah untuk memungkinkan pengguna mendapatkan konten yang mereka butuhkan. Untuk menemukan jalan mereka, pengguna perlu untuk mengetahui dua hal:

1. Di mana mereka sekarang

2. Cara pergi ke tempat lain

Navigasi tidak boleh terisolasi; organisasi situs yang baik merupakan prasyarat untuk sistem navigasi yang koheren.

Sebuah sistem navigasi yang baik meliputi:

 Jelas: ia terlihat seperti navigasi

 Mengarahkan ke konten yang jelas - pengguna memiliki bayangan yang bagus tentang apa yang akan mereka temukan jika mereka mengklik


(29)

 Ia konsisten dengan kontrol navigasi lainnya  Gaya dan lokasi pada halaman dapat diprediksi

Navigasi dapat dibagi menjadi dua jenis utama, Indikator Lokasi dan Kontrol Navigasi.

Indikator lokasi membuat pengguna mengetahui dimana posisi mereka saat itu di dalam site. Sedangkan kontrol navigasi adalah link navigasi utama dan memungkinkan pengguna untuk bergerak di sekitar situs. Apakah mereka terdiri dari gambar atau teks yang mereka harus diperkirakan terletak di tempat yang sama, dan dengan tampilan yang sama, pada setiap halaman.

Beberapa konsiderasi umum menngenai Navigasi:

Tetap pendek: Navigasi utama harus dijaga untuk tetap pendek dan sesederhana mungkin. Jika Anda menemukan bahwa Anda membutuhkan lebih dari sekitar 10 -12 link dalam navigasi utama Anda, Anda mungkin perlu memikirkan ulang organisasi situs Anda.

Menyediakan alternatif: Jika ada banyak informasi di lokasi link ke peta situs dimana isi halaman yang lebih deskriptif tersedia, maka harus dimasukkan dalam navigasi utama. Penggunaan drop down kotak atau fungsi pencarian juga dapat memberikan rute alternatif yang bermanfaat untuk konten.

Terbagi dan Terpola: Dalam situs besar kadang-kadang sangat berguna untuk menambah sarana cepat untuk mencapai beberapa halaman penting. Dengan demikian Anda akan sering melihat sesuatu seperti ini di bagian atas halaman:


(30)

Home | Hubungi Kami | Peta Situs atau navigasi yang split nya terpisah dengan sebuah bar navigasi terpisah untuk enam atau tujuh halaman utama atau bagian dalam situs. Biasanya ini semacam bar navigasi terletak di bagian atas halaman.

Bawa saya pulang (Home)!: Logo situs utama harus selalu link ke halaman rumah (Home). Jika sebuah logo atau grafis yang berbeda yang digunakan untuk menunjukkan bagian ini harus link ke bagian halaman utama. Pengguna mengharapkan dan mengandalkan hal ini.

Menyediakan versi teks: Apapun gaya navigasi yang anda pilih, termasuk versi teks di bagian bawah setiap halaman, ini bukan aturan invariabel, beberapa desain situs mungkin akan berguna, tetapi pengguna umumnya mengharapkan adanya versi teks.

3. Desain Grafis (Graphic Design)

Grafis banyak digunakan dalam halaman Web. Bila digunakan dengan tepat, grafis dapat memfasilitasi fungsi pembelajaran. Gambar penting untuk ditampilkan di halaman sebagian besar situs adalah logo organisasi. Bila digunakan dengan tepat, gambar, animasi, video, dan audio dapat menambah nilai luar biasa ke situs Web. Ketika animasi digunakan dengan tepat, itu adalah ide yang baik untuk memperkenalkan animasi itu sendiri sebelum ia dimulai.

Banyak gambar membutuhkan banyak byte yang akan memakan waktu lama untuk men-download-nya, terutama ia bermasalah pada koneksi yang lambat. Ketika gambar harus digunakan, desainer harus memastikan bahwa grafis


(31)

tidak substansial memperlambat waktu download halaman. versi Thumbnail dalam gambar yang besar memungkinkan pengguna untuk menampilkan gambar tanpa harus men-download.

Kadang adalah penting untuk memberi label gambar untuk menolong users memahami image tersebut. Test Usability harus digunakan untuk membantu memastikan bahwa gambar situs Web menyampaikan pesan yang dimaksudkan. Dalam banyak kasus, data aktual harus digambarkan kedalam grafik karena grafik memberikan pemahaman cepat dan akurat.

Adalah tidak baik untuk menggunakan gambar diseluruh latar dari halaman Web. Gambar latar belakang kompleks cenderung memperlambat loading halaman, dan dapat mengganggu membaca teks latar depan.

Pengguna yang berpengalaman cenderung mengambaikan grafik yang mereka anggap sebagai iklan. Desainer harus memastikan bahwa mereka tidak membuat gambar yang terlihat seperti iklan banner. Selain itu, mereka harus berhati-hati tentang menempatkan gambar di lokasi-lokasi yang umumnya digunakan untuk iklan.

Pemilihan grafis, layout, warna, bentuk maupun typografi yang menarik visual pengunjung untuk menjelajahi website.

4. Content

Konten adalah bagian paling penting dari sebuah situs web. Jika konten


(32)

situs Web akan memberikan nilai rendah walaupun tidak peduli betapa mudahnya situs tersebut digunakan.

Ketika mempersiapkan konten prosa untuk situs Web, gunakan kata-kata yang akrab dan mudah dipahami serta hindari penggunaan jargon. Jika akronim dan singkatan harus digunakan, pastikan bahwa mereka jelas bisa dipahami oleh berbagai pengguna dan definisikan hal tersebut pada halaman.

Minimalkan jumlah kata dalam kalimat dan kalimat dalam paragraf. Buatlah kalimat pertama (kalimat topik) pada setiap paragraf deskriptif dari sisa paragraf. Pastikan ia menyatakan urutan temporal instruksi. Juga, gunakan besar dan huruf kecil dengan tepat, Tulis sebuah afirmatif, suara aktif (active Voice), dan batasi teks prosa pada halaman navigasi.

Isi/konten dengan hal yang bermanfaat (“Content is king, but without good design, Content is a naked king”), kecuali website tersebut adalah website

eksperimental/show off.

5. Kompatibilitas

Seberapa luas sebuah webite didukung kompabilitas peralatan yang ada, misalnya browser dengan berbagai plug-in nya (IE, Mozilla, Opera, Netscape, Lynx, Avant, Maxthon dan masih banyak lagi dengan berbagai versi dan plugin -nya).


(33)

6. Loading time

Kesabaran adalah suatu kebajikan, namun bagi banyak orang, seringkali konsep ini sulit untuk dilatih. Hal ini terutama berlaku bagi pengguna web yang mengunjungi website yang membutuhkan waktu lama untuk load,. Pengguna terpikat dengan website cepat, dan ketika situs merespon lambat, pengunjung kehilangan kesabaran mereka dan kecil kemungkinannya untuk kembali.

Waktu panggil (loading time), walaupun ada banyak faktor yang akan mempengaruhi waktu panggil (loading time) website yang akan kita buka, diantaranya: besar bandwith/koneksi pengakses, kondisi webserver pada saat diakses, aplikasi yang digunakan dalam membangun website, dan sebagainya.

Website memiliki waktu 8 detik pertama untuk meyakinkan pengunjung untuk meneruskan menjelajahi suatu website atau menutup browser dan pergi ke website

lain. Oleh karena itu, di 8 detik pertama tersebut harus bisa menarik perhatian pengunjung.

7. Functionality

Fungsi ini untuk menciptakan sebuah website yang dinamis, interaktif dan hidup yang bisa mengajak pengunjung berkomunikasi secara langsung.

Seberapa baik website anda bekerja memiliki banyak hubungan dengan seberapa baik ia telah dirancang dan dikembangkan. Fungsi harus dibangun dalam


(34)

dari bawah ke atas untuk memastikan bahwa setiap elemen bisa di load dengan cepat, melakukan efisiensi dan menjaga semua informasi tersimpan dan aman. Web developer yang berbakat terbiasa menggunakan teknologi terbaru yang tersedia dalam rangka untuk merancang situs web yang cepat dan fungsional, serta tampak hebat.

Sementara situs yang baik menampilkan banyak animasi, flash dan citra yang besar untuk dilihat, apa gunanya sebuah website tampak besar jika tidak mudah digunakan? Setelah menunjukkan awal selesai, akankah pengunjung bertahan di situs anda jika mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari? Lebih buruk lagi, bagaimana jika suatu elemen situs Anda belum dirancang dengan baik dan terputus, atau dengan tampilan yang buruk di browser yang berbeda-beda? Web designer yang berpengalaman tahu tentang perangkap dan menguji desain mereka dalam berbagai cara untuk memastikan bahwa situs mereka dapat di load dengan cepat dan terus melakukan perbaikan untuk pengunjung melalui seluruh pengalaman mereka di situs Anda.

Selain itu, fungsi web mencakup seberapa baik performa situs anda di mesin pencari. Pengembang web yang baik secara terus-menerus memantau update terbaru untuk praktek-praktek SEO yang baik dan menggabungkan pengetahuan ini ke dalam proses desain mereka. Sebagai contoh, perawatan khusus harus diambil untuk fungsi website yang dirancang dengan halaman arahan Flash, karena mesin pencari tidak dapat menembus beberapa halaman ini.


(35)

Pengunjung yang menggunakan beberapa jenis browser, atau mengakses situs web Anda dari perangkat mobile seperti iPhone juga harus mampu menggunakan situs Anda sepenuhnya, dan website Anda harus dirancang dengan pemikiran ini.

Masalah yang kerap timbul dalam fungsionalitas menyebabkan ribuan website bisnis kehilangan pelanggan setiap hari, karena pengunjung mengklik untuk pergi oleh sebab satu atau lebih bagian dari situs tidak ditampilkan dengan benar atau bekerja bagaiman mereka seharusnya. Bayangkan jika formulir Anda tidak dapat dikirim? Atau jika tombol navigasi Anda tidak ditampilkan dan tidak ada cara lain bagi pengguna untuk mengetahui daerah mana halaman untuk klik selanjutnya?

Rancangan yang buruk dan fungsi situs web yang buruk menciptakan kesan buruk kepada bisnis Anda, sehingga sebaiknya berpikir matang selama desain awal daripada mencoba untuk memperbaikinya nanti?

Aspek penting lainnya adalah accessibility, yaitu memaksimalkan penggunaan sebuah content ketika satu/lebih indera kita dimatikan/dikurangi (khususnya mata), ingat bahwa mungkin saja pengunjung website kita adalah orang yang memiliki kekurangan secara fisik (Accessibility Checklist


(36)

2.5. Metode Servqual.

Metode Service Quality (Servqual) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja. Metode ini diperkenalkan oleh Zeithaml, Parasuraman dan Berry pada tahun 1985 dalam bidang ilmu pemasaran. Pada metode ini pengukuran dilakukan dengan user-based approach dan melakukan perbandingan diantara dua faktor utama yaitu persepsi end-user terhadap layanan SI yang nyata mereka terima (perceived service) dengan layanan yang diharapkan oleh end-user SI (expected service). Menurut Zeithaml, Parasuraman dan Berry (1990), harapan end-user dipengaruhi oleh word of mounth communication, personal needs, past experience dan

external communication.

Dalam konteks SI, Servqual digunakan untuk memberi informasi yang spesifik tentang bagaiman end-user SI merasakan kualitas layanan SI. Kepuasan

end-user dapat diukur berdasarkan tiga tingkat pelayanan yang berbeda, yaitu (Kang dan Bradley, 1999):

1. Tingkat layanan SI yang ideal (desirable): tingkat layanan end-user SI yang diberikan yang sesuai dengan kebutuhan end-user.

2. Tingkat layanan SI yang dapat diterima (adequate): tingkat layanan end-user

SI minimum (yang mungkin) dapat diterima/diberikan secara langsung oleh personil, teknologi dan organisasi.

3. tingkat layanan SI yang dirasakan (aktual): tingkat layanan aktual yang dirasakan oleh end-user atau penyedia layanan SI.


(37)

Perbedaan yang terjadi dari ketidakseimbangan antara harapan end-user

dalam menerima layanan dan persepsi pandangan end-user selama menerima layanan disebut gap (kesenjangan).

Dalam metode ini ada kemungkinan 7 (tujuh) gap yang bisa terjadi dari ketidakseimbangan diatas:

 Gap 1 terjadi akibat kesenjangan antara persepsi perusahaan akan keinginan ideal customer dengan harapan ideal customer yang sesungguhnya.

 Gap 2 terjadi akibat kesenjangan antara rasa perusahaan terhadap level service operasional dan fungsi pendukungnya dengan toleransi penerimaan customer dari paket service yang ia inginkan dari perusahaan.

 Gap 3 terjadi akibat kesenjangan antara service aktual yang disediakan perusahaan terhadap rasa aktual yang customer terima dari service operasi dan fungsi pendukung lainnya dari IS.

 Gap 4 terjadi akibat kesenjangan antara service ideal yang diinginkan oleh customer dengan toleransi yang bisa diterima oleh customer terhadap service yang akan ia terima.

 Gap 5 terjadi akibat kesenjangan antara toleransi yang bisa diterima oleh customer terhadap service yang akan ia terima dengan rasa yang ia terima dari service dari operasi dan fungsi pendukung lainnya dari IS.

 Gap 6 terjadi akibat kesenjangan antara rasa perusahaan terhadap level service operasional dan fungsi pendukungnya terhadap persepsi perusahaan akan keinginan ideal customer.


(38)

 Gap 7 terjadi akibat kesenjangan antara service aktual yang disediakan perusahaan dengan rasa perusahaan terhadap level service operasional dan fungsi pendukungnya.

Gap ini selanjutnya bisa dilihat pada Gambar 2.1.

Nilai tingkat kepuasan end-user diperoleh dari hasil perhitungan nilai kesenjangan yang terjadi diantara pernyataan persepsi dan harapan end-user

dengan menggunakan persamaan berikut (Zeithaml, Parasuraman dan Berry, 1990):

(1) Dimana:

Ns = Nilai sikap responden pada tiap faktor Nj = Jumlah jawaban responden dari setiap faktor Ni = Nilai tingkat persepsi/harapan responden N = Jumlah responden

SQ = P

i

- E

i (2)

Dimana:

SQ = Nilai Servqual/kesenjangan/tingkat kepuasan konsumen Pi = Nilai persepsi responden pada faktor ke-i


(39)

2.6. Diagram Kartesius.

Nilai kesenjangan kepuasan konsumen dalam metode Servqual disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya, tingkat harapan dan persepsi/penilaian akan dipetakan dalam diagram Kartesius, untuk memvisualisasi kesenjangan antara harapan dan penilaian konsumen terhadap kinerja perusahaan, agar perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat bagi produknya.

Husain Umar (2003) menjelaskan bahwa diagram Kartesius adalah suatu bangunan yang terdiri dari 4 (empat) bagian yang dibatasi oleh dua garis berpotongan tegak lurus pada titik X dan Y. Garis Horizontal X(bar) adalah nilai rata-rata dari NS penilaian sedangkan Garis Vetikal Y(bar) merupakan rata-rata dari NS harapan, sebagaimana terlihat pada Gambar 2.2.


(40)

IS Customer

IS Customer’’s s

Past

Past ExperinceExperince IS Customer

IS Customer

Needs

Needs

Ideal Level if IS

Ideal Level if IS

Service for Customer

Service for Customer

Service

Service RequirmentsRequirments

Acceptable Level of IS

Acceptable Level of IS

Service Given Personnel,

Service Given Personnel,

Technology and

Technology and

Organizational Limitation

Organizational Limitation

Perceived Actual Level of IS

Perceived Actual Level of IS

Service for Operations and

Service for Operations and

Support Function

Support Function

Level of IS Service Actually

Level of IS Service Actually

Being Provided

Being Provided

Perceived Actual Level of IS

Perceived Actual Level of IS

Service for Operations and

Service for Operations and

Support Function

Support Function

IS Manager

IS Manager’’s Perception of s Perception of

Customer Service Requirements

Customer Service Requirements

Cummunications

Cummunicationstoto IS Customers IS Customers GAP 1 GAP 1 GAP 4 GAP 4 GAP 5 GAP 5 GAP 2 GAP 2 GAP 7 GAP 7 GAP 3 GAP 3 GAP 6 GAP 6 IS CUSTOMERS IS CUSTOMERS IS PROVIDERS IS PROVIDERS


(41)

Diagram Kartesius

Y X H A R A P A N PENILAIAN X Y Kuadran II (Prioritas Utama) Kuadran IV (Berlebihan) Kuadran I (Pertahankan Prestasi) Kuadran III (Prioritas Rendah)

Gambar 2.2 Diagram Kartesius

Keterangan:

Kuadran I : Atribut ini dianggap sangat penting oleh konsumen dan pelayanannya sangat memuaskan, sehingga perusahaan harus mempertahankan kualitas pelayanannya..

Kuadran II : Atribut ini dianggap sangat penting oleh pelanggan, tetapi pelayanan tidak memuaskan sehingga perusahaan harus meningkatkan kualitas pelayanan,


(42)

agar atribut tersebut akan bergeser dari kuadran II menuju Kuadran I

Kuadran III : Atribut ini dianggap kurang atau tidak penting oleh pelanggan dan pelayanannya kurang memuaskan. Kuadran IV : Atribut ini dianggap kurang atau tidak penting oleh


(43)

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

Fungsi Komunikasi

Fungsi Informasi

Loading Time

Fungsional Kompatibilitas

Content Grafik Desain

Navigasi Usability

Kepuasan Pengunjung

Terhadap Website 3 in 1

Gambar 3.1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual disini dijelaskan bagaimana penulis melakukan penelitian dalam menemukan model pemecahan masalah dalam Website 3 in 1

pada BBLKI Medan.

Website 3 in 1 yang berbasis web dibangun sebagai solusi dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Namun pada kenyataannya pengunjung situs ini mengalami trend menurun pada tiap bulannya.

Untuk menjawab permasalahan diperoleh teori tujuh kreteria website yang baik. Sementara secara umum website mempunyai 4 (empat) fungsi: komunikasi,


(44)

informasi, hiburan dan transaski. Dari empat fungsi tersebut Website 3 in 1

cenderung kepada fungsi informasi dan komunikasi.

Ketujuh kreteria website yang baik tersebut diarahkan kepada kedua fungsi: informasi dan komunikasi. Dari kedua fungsi itu akan diperoleh suatu kesimpulan apakah pengunjung puas terhadap Website 3 in 1, seperti yang terlihat pada Gambar 3.1.


(45)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara efektif selama 8 minggu, dengan mengambil lokasi penelitian di BBLKI Medan. Jadwal penelitian dapat dilihat sebagai mana pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Jadual Penelitian.

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pengajuan Judul Geladikarya

2 Pengambilan Data BBLKI

3 Penyusunan Kolokium Geladikarya 4 Kolokium Geladikarya

5 Kuisioner Anggota Kios 3 in 1 6 Penyusunan Final Geladikarya 7 Seminar Perusahaan

8 Sidang Geladikarya

Minggu Ke No. Jenis Kegiatan

4.2. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pada end-user Website 3 in 1. Kemudian hasil tabulasi kuantitatif dipaparkan secara deskriptif sehingga dapat diperoleh kesimpulan apakah Website 3 in 1 telah memenuhi kreteria fungsi komunikasi dan informasi agar dimasa yang akan datang pengunjung website


(46)

Adapun langkah-langkah penelitian secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Data-data penulis bersumber dari: (1) BBLKI Medan dan (2) end-user Website 3 in1.

Selanjutnya penulis akan menyebarkan kuisioner kepada end-user dengan menggunakan teori kreteria website yang baik. Ada tujuh kreteria website yang baik yang selanjutnya diarahkan kepada fungsi-fungsi dari website dengan menggunakan metode Servqual untuk kesimpulan penelitian agar pemasalahan dalam penelitian dapat terjawab. Dari kesimpulan penulis akan memberikan saran-saran kepada BBLKI Medan.

Mulai

Trend Anggota Website 3 in 1 Terus Menurun Website 3 in 1 menjadi

Portal informasi, Interaksi dan transaksi Gap Kuisioner wawancara Kreteria Website Fungsi Komunikasi Fungsi Informasi Loading Time Fungsional Kompatibilitas Content Grafik Desain Navigasi Usability Fungsi Website Selesai Pendekatan Metode Servqual Kesimpulan dan Saran-Saran Anggota

Kios 3 in 1 Mar ‘09 –

Peb’10

Kios 3 in 1 BBLKI

Medan

Analisis Data


(47)

4.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui:

1. Kuisioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun untuk diajukan kepada responden.

2. Interview adalah suatu proses memperoleh informasi untuk tujuan penelitian. Teknik ini digunakan untuk mencari data-data yang tidak lengkap pada BBLKI Medan dan kuisioner responden.

4.4. Sumber dan Jenis Data 1. Data Primer

Yaitu: data yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penyelidikan yang sedang ditangani. Data ini dikumpulkan secara langsung dari lapangan melalui kuisoner pada end-user Website 3 in 1 dan wawancara dengan staf BBLKI Medan yang menangani Website 3 in 1.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari database Website 3 in 1.

4.5. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Dalam penelitian ini subyeknya adalah end-userWebsite 3 in 1 baik yang merupakan anggota ataupun pengunjung.


(48)

Sedangkan jumlah sample menurut Sudjana (1996) adalah: ”suatu sampel secara teknis dapat dipandang sebagai sample besar jika n >= 30, maka sample tersebut memenuhi syarat dalam suatu penelitian.” Berdasarkan hal tersebut

diatas jumlah sampel dalam peneilitian ini adalah 30 responden dengan menggunakan metode acak/random sederhana dimana setiap anggota atau pengunjung memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden dalam waktu tertentu.

4.6. Analisis Data

Kuisioner menggunakan pendekatan metode Servqual dengan pertanyaan yang menggunakan Skala Likert, dengan penilaian sebagaimana terlihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2. Penilaian Kuisioner Responden

Nilai Keterangan

1 Sangat Buruk

2 Buruk

3 Cukup

4 Baik


(49)

BAB V

SISTEM INFORMASI 3 in 1 PADA BBLKI MEDAN

5.1. Sekilas Tentang BBLKI Medan

Gagasan pendirian BBLKI Medan sudah dirintis sejak tahun 1959 dan baru diwujudkan Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Sumatera Utara dengan peletakan batu pertama pembangunan pada tahun 1971 diatas tanah seluas + 1,5 Ha, Wilayah Kampoeng Lalang Kecamatan Medan Sunggal, Kodya Medan.

Seiring dengan perkembangan zaman dan menjawab kebutuhan masyarakat yang lebih luas, BBLKI berkembang dengan perubahan skope kerja sebanyak 5 kali, antara lain yaitu:

 Tahun 1974-1997, sebagai pusat Pelatihan/Kejuruan Industri (PLKI) dengan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi No. Kep. 1476/M/1974 tanggal 26 September, dibawah koordinasi Kanwil Nakertrans Provinsi Sumatera Utara.

 Tahun 1997 – 20001, sebagai Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) dengan Kepmenaker No. Kep. 88/MEN/1997 tanggal 20 Mei 1997. BLK Medan berubah nama menjadi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Medan, melekat pada tugas dan fungsi Ditjen Binapendagri Depnakertrans.

 Tahun 2001 – 2005, menjadi Unit Pelaksana Teknis Pusat di lingkungan kerja Ditjen Binapendagri, unit eselon III, berdasarkan Kepmennakertrans No.


(50)

137/MEN/2001 tanggal 25 Juli 2001 tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksanan teknis di lingkungan Depnakertrans.

 Tahun 2006, BLKI Medan menjadi unit Pelaksanan Teknis Pusat (UPTP), unit eselon IIb di lingkungan kerja Ditjen Binapenagri Depnakertrans, yang disebut Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan, berdasarkan Permenakertrans RI No. 06/Men/III/2006 tanggal 15 Maret 2006 tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksanan teknis lingkungan Depnakertrans.  Tahun 2007 – Sekarang, BBLKI Medan merupakan salah satu UPTP Ditjen

Binallatas dengan perubahan Peraturan Mentri enaga Kerja dan Transmigrasi RI No. PER. 16/MEN/VII/2007 tanggal 19 Juli 2007 tentang perubahan atas Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER. 06/MEN/III/2006 tanggal 15 Maret 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit pelaksanaan teknis di Lingkungan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Perubahan ruang lingkup kerja BBLKI Medan ini merupakan strategi pemerintah untuk merespon kebutuhan pasar di bidang Peningkatan Kompetensi dan Keterampilan Angkatan Kerja, Peningkatan Produktivitas, Uji Kompetensi, Sertifikasi, Konsultasi, Kerjasama dan Pemberdayaan Lembaga Pelatihan berskala Nasional dan Global.

5.2 Latar Belakang Program 3 in 1

Dewasa ini, Indonesia sedang dihadapkan pada permasalahan besar dibidang ketenagakerjaan. Berdasarkan data BPS tahun 2007 dari 108,1 juta


(51)

angkatan kerja, 97,6 juta orang yang berkerja terdiri dari: 30,2% bekerja di sektor formal, dan sisanya 69,8% bekerja di sektor nonformal.

Jika dilihat dari pendidikan, maka tenaga kerja Indonesia didominasi oleh tenaga kerja berpendidikan SD (56,23%), SLTP (19,55%), SLTA (18,80%), Diploma (2,28%) dan Perguruan Tinggi (3,14%).

Sedangkan dari 10,55 juta yang menganggur, sebanyak 32,88% (SD), 24,82% (SLTP), 36,21% (SLTA), 2,87% (Diploma) dan 3,62% (Perguruan Tinggi).

Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa kualitas tenaga kerja Indonesia masih jauh dibawah estándar kualitas minimun (bila diukur dari tingkat

pendidikan), dimana secara nasional jumlah yang bekerja didominasi oleh tenaga kerja dengan pendidikan sampai tamat SD.

Selain itu banyak lowongan pekerjaan yang tidak dapat terisi akibat ketidaksesuaian antara kompetensi yang dimiliki tenaga kerja dengan kompetensi yang disyaratkan untuk tenaga kerja oleh perusahaan.

Meskipun demikian kondisi diatas dapat dirubah dengan cara meningkatkan kualitas dan productivitas tenaga kerja melalui berbagai pelatihan dan pemagangan agar tenaga kerja memiliki daya saing yang tinggi di pasar kerja.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah melalui kegiatan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, adalah dengan kebijakan pembinaan pelatihan dan produktivitas melalui Program Three in One, yaitu progrram yang mengintegrasikan pelatihan, sertifikasi daan penempatan (baik di


(52)

dalam maupun di luar negeri) dalam satu koordinasi yang terpadu, agar dapat meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja Indonesia.

5.3. Metodologi Program 3 in 1

Aplikasi 3 in 1 memiliki struktur program yang dibentuk dari 3 (tiga) komponen yang dirangkai menjadi satu kesatuan:

1. Program Pelatihan 2. Program Sertifikasi, dan 3. Program Penempatan

Program Pelatihan: Rendahnya tingkat pendidikan angkatan kerja Indonesia dan kompetensi kerja mereka, serta tingginya tingkat pengangguran menuntut diadakannya program pelatihan kerja dalam jumlah yang sangat besar yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Mengingat kondisi lembaga palatina yang banyak terdapat di masyarakat, maka diperlukan penguatan dan sinergitas dengan unsur lain sehingga dapat termanfaatkan secara optimal untuk penanggulangan pengangguran.

Program Sertifikasi: Program ini dilakukan sebagai bukti keabsahan kualifikasi kompetensi yang dimiliki seorang setelah yang bersangkutan mengikuti proses uji kompetensi. Namun penyelenggara pelatihan kerja selama ini belum menjamin kelulusan uji kompetensi, karena program pelatihan kerja yang diselenggarakan belum mengacu kepada estándar kompetensi kerja.


(53)

masih dianggap sebagai formalitas. Disamping itu, sertifikasi profesi selama ini berjalan sangat lamban karena jumlah dan sebaran pelayanan sangat terbatas, sehingga perlu disenergikan dengan aktivitas lain seperti dengan program pelatihan dan penempatan.

Program Penempatan: Program ini dilaksanakan melalui penempatan tenaga kerja didalam negeri dan diluar negeri, yang dimaksud untuk memberikan pelayanan penempatan tenaga kerja melalui mekanisme sistem antar kerja yang didukung oleh sistem implementasi informasi pasar kerja dan bursa kerja secara terpadu. Program penempatan tersebut dapat dilakukan melalui lembaga atau instancia pemerintah dan/atau bursa kerja swasta.

3 in 1 merupakan aplikasi berbasis client-server, dengan alamat

http://www.kios3in1.net. Adapun perangkat lunak yang diperlukan adalah sebagai berikut:

Sistem Operasi : RedHat linux Enterprise Server versi 3.x.

Database Server : MySQL Server versi 4.0.x

Web Server : Apache Web Server versi 1.3x

5.4. Struktur Program 3 in 1

Struktur program aplikasi 3 in 1 dibentuk dari tiga komponen yang dirangkai menjadi satu kesatuan yaitu:

1. Program Pelatihan 2. Program Sertifikasi, dan


(54)

3. Program Penempatan

Secara terpadu, ketiga komponen tersebut diatas dikelola dalam satu manajemen 3 in 1 dan seluruh aktivitas dalam pengelolaan 3 in 1 disesuaikan dengan kondisi lingkungan pasar kerja, dimana jenis pelatihan dan jenis sertifikasi kompetensi yang dibutuhkan harus sesuai dengan kebutuhan pengguna (pasar kerja).

3 in 1 dapat diimplementasikan di banyak tempat dan dibanyak lokasi dengan melakukan replikasi paket 3 in 1. Kumpulan dari beberapa 3 in 1 akan membentuk MAL 3 in 1 yang strukturnya dapat dilihat dari Gambar 5.1.

PROTOTYPE 3 IN 1

MANAJEMEN 3 IN 1 3 in 1

Sertifik asi

Pelatih an

Penem patan MANAJEMEN 3 IN 1

MANAJEMEN 3 IN 1 PASAR KERJA

PASAR KERJA

USER PERUSAHAAN USER

PENCARI KERJA

Gambar 5.1. Prototype 3 in 1

Gambar diatas menunjukan hubungan antara sistem 3 in 1 terhadap berbagai entitas eksternal yang berhubungan dengan sistem. Ditinjau dari perspektif sistem informasi 3 in 1, manajemen ditempatkan sebagai entitas eksternal (diluar sistem) yang terhubung dengan sistem 3 in 1, namun dalam


(55)

pelaksanaannya 3 in 1 terintegrasi dalam sistem pelayanan informasi secara keseluruhan.

Perlu dicatat bahwa dalam pegembangan selanjutnya, jumlah Mal 3 in 1

dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan, misalnya Mal 3 in 1 Indonesia Bagian Barat, Mal Indonesia Bagian Tengah dan Mal Indonesia Bagian Timur, atau dapat dikelompokkan berdasarkan kelompok manajemen pengelolaannya, seperti Mal 3 in 1 Perguruan Tinggi, Mal 3 in 1 Sekolah Menengah dan seterusnya.

Selanjutnya untuk melayani masyarakat di daerah pelosok yang tidak terjangkau oleh sistem Internet atau web, dimungkinakan dalam pengembangan selanjutnya 3 in 1 di implementasikan secara berpindah dengan menggunakan sistem Mobile Unit – 3 in 1. Sistem ini merupakan perangkat 3 in 1 untuk melayani masyarakat dilokasi terpencil. Dalam sistem ini, aktivitas yang sama dengan 3 in 1 dilokasi tertentu. Hanya dalam sistem ini dimungkinkan untuk dilakukan secara “offline” dan akan diproses apabila sistem mobile ini kembali ke induk organisasinya. Berarti dalam sistem mobile ini terdapat jeda waktu untuk proses pasar kerja. Manajemen mobile ini dibawah UPTP (BLKDN) di propinsi yang bersangkutan.

Adapun struktur Administrasi dari 3 in 1 adalah sebagaimana terlihat dalam Gambar 5.2. berikut:


(56)

Gambar 5.2. Struktur Administrasi 3 in 1

Dari Gambar 5.2. Terlihat jelas bahwa beberapa 3 in 1 dikelola oleh Manajemen Mal 3 in 1 dan beberapa Mal 3 in 1 akan dikelola oleh Manajemen Supra Mal 3 in 1 di tingkat pusat (Depnakertrans).

Adapun jabatan yang berada pada 3 in 1 terdiri dari:

1. Manajer

Manajer mempunyai tugas sebagai penanggungjawab 3 in 1 yang berfungsi mengendalikan seluruh kegiatan didalam 3 in 1 , termasuk melaksanakan pengelolaan sistem secara keseluruhan, menganalisis kebutuhan pelatihan berdasarkan informasi pasar kerja, menentukan jenis kompetensi yang dibutuhkan tenaga kerja dan menentukan kebutuhan uji kompetensi untuk menghasilkan setifikat bagi pengguna 3 in 1, serta


(57)

menjembatani permintaan atau kebutuhan tenaga kerja dari para calon pengguna tenanga kerja atau perusahaan di pasar kerja.

2. Administrator

Secara hirarki, manajer 3 in 1 mempunyai seorang pelaksana teknis yang berfungsi sebagai administrator. Tugasnya adalah menjalankan Program Aplikasi 3 in 1 secara terintegrasi, mengawasi administrasi lalu lintas kegiatan Pelatihan, Sertifikasi dan Penempatan secara teknis dan mengendalian secara teknis operasionalsisasi 3 in 1 dari waktu ke waktu.

3. Customer Service Officer (CSO)

Memiliki tugas menginformasikan kegiatan 3 in 1 kepada seluruh pengguna 3 in 1. Memeriksa Kartu Identitas User, untuk memastikan tidak terjadi penggandaan data dalam database. Memberikan user Id kepada pengguna 3 in 1 baru atau kepada anggota lama yang kehilangan user id. Serta menerima dan menyelsaikan keluhan pelanggan setelah berkonsultasi pada administrator.

4. Petugas

Petugas merupakan pelaksana teknis yang langsung mengoperasikan 3 in 1 dan berhubungan dengan para pengguna. Petugas dapat terdiri dari 3 orang atau dapat dilakukan oleh satu orang, namun dia harus bisa melaksanakan 3 fungsi yang berbeda yaitu sebagai Petugas Pelatihan, Petugas Sertifikasi dan Petugas Penempatan.


(58)

5.5. Pengoperasian 3 in 1

3 in 1 Depnakertrans dikristalisasi dalam bentuk kantor untuk

implementasi program aplikasi berbasis web/Internet yang dibangun sebagai sarana untuk mensinergikan tiga kegiatan pelatihan, sertifikasi dan penempatan, terutama untuk unit atau kios yang langsung memberi pelayanan kepada masyarakat (pencari kerja, pemberi kerja atau unsur lain dalam masyarakat yang berkaitan dengan aktivitas pelatihan, sertifikasi, dan penempatan).

Untuk menuju web, pengunjung harsu mengetik alamat 3 in 1 berada yang di url http://www.kios3in1.net. Jika koneksi tidak bermasalah, maka akan tampil laman pembuka 3 in 1 sebagai berikut:

Gambar 5.3. Laman Pembuka 3 in 1

Setelah melewati tampilan awal, selanjutnya pengunjung akan masuk pada tampilan utama yang terdiri dari beberapa menu sebagai berikut:


(59)

masuk ke menu-menu pilihan lainnya.

 PILIH KIOS : Menu untuk masuk ke dalam 3 in 1 yang sudah online.

 BERITA : Tampilan berita kegiatan 3 in 1. Berita yang ditampilkan adalah hasil kiriman dari setiap administrator/pengelola 3 in 1.

 KATALOG : Menu untuk melihat jenis Pelatihan, Sertifikasi dan Lowongan Kerja diseluruh 3 in 1.

 PERUSAHAAN : Daftar perusahaan yang menjadi mitra kerjasama

dengan 3 in 1


(60)

Sebelum pengunjung menentukan 3 in 1 mana yang akan dimasukinya, pengunjung dapat melihat dan mencar terlebih dahulu jenis Pelatihan, Sertifikasi atau Lowongan Kerja di seluruh 3 in 1 sesuai dengan kebutuhannya.

Gambar 5.5. Profil 3 in 1 Medan

Khusus untuk Katalog Lowongan Kerja, informasi lowongan yang ditampilkan adalah lowongan kerja dengan status terbuka, berdasarkan data dari perusahaan atau pengelola 3 in 1 bahwa perusahaan yang bersangkutan masih menerima pencari kerja sesuai dengan lowongan tersebut.


(61)

Gambar 5.6. Laman Pelatihan 3 in 1 Medan


(62)

Gambar 5.8. Laman Penempatan 3 in 1 Medan

Tidak semua menu dapat diakses oleh pengunjung karena pada tahap ini pengunjung baik anggota maupun perusahaan harus melakukan pendaftaran dan login.


(63)

Untuk menjadi anggota, pengunjung harus mendaftar dan masuk ke menu login, disana tertera menu daftar baru. Setelah itu pengunjung akan masuk kedalam aplikasi formulir pendaftaran.

Formulir ini harus diisi secara lengkap oleh calon anggota, karena data ini akan dipakai selamanya sebagai anggota 3 in 1. Informasi yang harus diisi oleh calon anggota adalah sebagai berikut:

 Kode Pribadi : Kode pribadi dimasukkan pada saat login. Kode pribadi tidak diperbolehkan sama dengan anggota yang lain.

 Password : Password adalah kata kunci yang dimasukkan

pada saat login.

 Nama Lengkap : Nama lengkap dari calon anggota

 No. KTP : Nomor KTP atau nomor identitas lainnya.

 Jenis Kelamin : Pilih jenis kelamin sesuai dengan jender.  Tempat Lahir : Tempat lahir dari calon anggota.

 Tanggal Lahir : Tanggal lahir anggota. Anggota dapat

menggunakan kelender yang tersedia.

 Agama : Pilih agama

 Status Nikah : Pilih status nikah

 Telepon : Ketik nomor telepon atau handphone.


(64)

 Alamat : Alamat rumah calon anggota.

 Pendidikan : Pendidikan terakhir calon anggota.

 Alumni : Apakah calon anggota merupakan alumni BLK.

 Kursus : Kursus yang pernah diikuti calon anggota.

 Keterampilan : Keterampilan yang dimiliki dari calon anggota.

 Pengalaman : Pengalaman kerja dari calon anggota.

 Posisi Kerja : Posisi kerja yang diminati oleh calon anggota.

 Aktifkan BKK : 1. Aktif

Calon anggota mengijinkan perusahaan melihat datanya.

2. Tidak Aktif

Calon anggota tidak mengijinkan perusahaan melihat datanya.

Setelah calon anggota mengisi dan mengirim formulir maka akan mendapat pesan yangmenyatakan bahwa PENDAFTARAN BERHASIL. Ketika pendaftaran telah berhasil, anggota dapat masuk ke dalam menu anggota 3 in 1.


(65)

Gambar 5.10. Laman Formulir Pendaftaran Anggota

Seorang anggota 3 in 1 yang telah melakukan login dapat mengakses layanan dan informasi yang tersedia pada 3 in 1 sebagai berikut:

1. Profil

Untuk melihat dan merubah profil anggota, lakukan klik pada menu profil dan pilih Lihat Profil kemudian klik tombol Proses maka profil anggota akan ditampilkan. Sedangkan untuk melakukan perubahan profil, anggota melakukan klik Edit Profil.

Pada perubahan data profil, ada beberapa hal yang harus diketahui oleh anggota, antara lain:

 Kode pribadi dan nama anggota tidak dapat dirubah oleh anggota yang bersangkutan karena perubahan nama anggota akan menyebabkan


(66)

kerancuan pada data jika anggota sudah melakukan transaksi baik pendaftaran Pelatihan, Pendaftaran Sertifikasi, maupun pengiriman lamaran kerja pada layanan 3 in 1. Sebaiknya setiap anggota memeriksa secara teliti sebelum formulir diproses dan terkirim

 Penulisan tanggal lahir telah disediakan kalender. Apabila tidak ingin menggunakannya, anggota dapat mengetik manual dengan format dd/mm/yy.

 Saat pendaftaran awal, anggota tidak diberikan menu untuk memasukkan photo, tetapi pada menu edit profil, anggota dapat memasukkan foto dengan syarat ukuran file foto maksimal 10 kb dengan format GIF atau JPG.

2. Pelatihan

Pada menu pelatihan ini terdapat menu: Catatan Pelatihan, Daftar Pelatihan dan Cetak Formulir.

Catatan Pelatihan adalah pelatihan yang pernah diikuti oleh anggota. Untuk meliha catatan pelatihan.

Daftar pelatihan adalah menu untuk anggota agar dapat melihat jenis-jenis pelatihan yang tersedia di 3 in 1, setelah menentukan pelatihan yang akan diikuti maka anggota dapat melakukan pendaftaran.

Proses selanjutnya, anggota dpat mencetak formulir pendaftaran pelatihan atau menghubungi petugas untuk membantu mencetak formulir tersebut.


(67)

3. Sertifikasi

Pada menu Sertifikasi, terdapat menu: Catatan UJK, Daftar UJK dan

Cetak Formulir.

Catatan UJK adalah uji Kompetensi/Sertifikasi yang pernah diikuti oleh anggota.

Daftar UJK adalah menu untuk anggota agar dapat melihat jenis-jenis materi uji Kompetensi/Sertifikasi yang ada di setiap 3 in 1, setelah menentukan UJK yang akan diikuti maka anggota dapat melakukan pendaftaran.

Proses selanjutnya, anggota dapat mencetak formulir pendaftaran Uji Kompetensi atau menghubungi petugas untuk membantu mencetak formulir tersebut.

4. Penempatan

Pada menu Penempatan terdapat menu Catatan Lamaran, Data Lowongan, Kirim Lamaran dan Cetak Formulir.

Catatan Lamaran adalah data lamaran dari anggota yang telah dikirim ke perusahaan sesuai dengan lowongan pekerjaan.

Data lowongan berisikan data-data lowongan pekerjaan yang ada di 3 in 1.


(68)

Kirim Lamaran adalah untuk pengiriman lamaran kerja dari anggota ke perusahaan. Data-data yang dikirim adalah data yang diisi saat pendaftaran awal.

Proses selanjutnya, anggota bisa mencetak formulir lamaran kerja yang disebut Formulir /bursa Kerja Khusus. Anggota bisa menghubungi petugas untuk membantu mencetak formulir tersebut.

5. Konsultasi

Jika anggota datang langsung ke 3 in 1, maka anggota dapat langsung berkonsultasi kepada petugas 3 in 1 tentang pelatihan, sertifikasi atau lowongan pekerjaan. Jika anggota mengakses 3 in 1 dari warnet atau tidak datang ke lokasi

3 in 1, maka menu ini dapat digunakan untuk mengirim pertanyaan kepada petugas melalui email atau chatting.

Untuk memulai konsultasi klik menu Konsultasi. Pada gambar akan terlihat daftar pertanyaan dari anggota. Untuk menulis konsultasi klik Tulis Pertanyaan sedangkan untuk chatting dengan petugas klik pada status Yahoo Messenger dari petugas yang sedang online.

Menu Perusahaan

3 in 1 menyediakan menu untuk perusahaan. Perusahaan yang terdaftar dapat mengirimkan lowongan pekerjaan, melihat data pencari kerja yang sesuai dengan lowonganan melihatdata pencari kerja merupakan anggota 3 in 1.


(69)

Secara prinsip pendaftaran perusahaan hampir sama dengan calon anggota

3 in 1, namun data yang diisi berbeda dengan calon anggota. Adapun isi formulir

pendaftaran perusahaan terdiri dari:

 Password : Diisi dengan kode rahasia yang diinginkan untuk

login

 Nama Perusahaan : Isi dengan nama perusahaan.

 Jenis Industri : Diisi dengan jenis kegiatan utama perusahaan.  Deskripsi Perusahaan : Diisi dengan uraian singkat mengenai

perusahaan.

 Yang Bisa

Dihubungi

: Diisi dengan nama contact person di perusahaan dalam konteks 3 in 1.

 Alamat Perusahaan : Diisi dengan alamat perusahaan.

 Kabupaten/Kota : Diisi dengan kota tempat perusahaan bernaung.

 Propinsi : Diisi dengan nama propinsi tempat perusahaan

bernaung.

 Telepon : Diisi dengan nomor telepon perusahaan.

 Email : Diisi dengan alamat email perusahaan.

Website : Diisi dengan alamat website perusahaan jika ada.  Keterangan : Diisi dengan keterangan lain yang tidak termasuk


(1)

7.2. Saran-Saran

Adapun saran-saran yang penulis hendak sampaikan adalah:

1. Lebih meningkatkan sosialisasi dari website, karena dibutuhkan “brand minded” terhadap nama 3 in 1 sebagai situs yang bisa memberikan informasi lowongan kerja, pelatihan, sertifikasi dan penempatan. Sosialisasi bisa melalui jaringan iklan sosial layanan masyarakat baik di media audio maupun audio visual.

2. Sosialisasi BBLKI bisa juga dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Medan khususnya serta Sumatera Utara umumnya. Sebagaimana diketahui bahwa sebelum tamat siswa SMK diwajibkan untuk melakukan on job training (OJT) di perusahaan-perusahaan industri. Sementara mitra-mitra 3 in 1 sebagian besar berada dalam zona perusahaan industri. Dengan demikian 3 in 1 bisa menjadi jembatan bagi SMK untuk menyalurkan siswa-siswanya untuk memperoleh tempat OJT. Adapun mekanisme kerjasama adalah sebagai berikut: SMK mendaftarkan siswa-siswa yang wajib OJT ke BBLKI. BBLKI selanjutnya menghubungi para mitra yang potensial untuk menerima OJT dari sekolah SMK yang menjadi anggota.

Selain itu kerjasama dengan SMK bisa memberikan nilai tambah bagi lulusan SMK itu sendiri, karena siswa yang tamat yang masih membutuhkan keterampilan tambahan bisa diwadahi oleh BBLKI untuk mendapatkan sertifikasi dengan mengikuti pelatihan. Hal ini juga memberikan


(2)

keuntungan untuk siswa para dalam memperoleh informasi dan kesempatan dalam penempatan di perusahaan-perusahaan mitra BBLKI yang terdaftar dalam 3 in 1.

Dengan sistem kerjasama yang saling menguntungkan ini BBLKI dengan 3 in 1 nya dapat tersosialisasi secara otomatis, karena anggota yang terdaftar sampai saat ini mayoritas berasal dari SMK dan SLTA.

3. Pengelolaan situs secara profesional sebagaimana situs-situs lowongan kerja lainnya yang bisa memberikan ragam variasi informasi lowongan pekerjaan baik secara tingkat pendidikan maupun jenis pekerjaan dari Sabang hingga Merauke. Dengan cara melakukan perbaikan dalam desain grafis, sistem navigasi dengan menyertakan penjelasan-penjelasan singkat agar pengunjung bisa memahami situs 3 in 1. Dalam konten, pengulangan tampilan menu BBLKI seluruh Indonesia dan foto-foto kegiatan pada tampilan folder menu Home, bisa disiasati dengan info-info ataupun tip-tip dalam suatu keahlian, sehingga pengunjung bisa memperoleh ilmu baru dan bermanfaat dalam menujang karier dan pekerjaannya.

4. Memperluas network dan memberikan kemudahaan bagi perusahaan untuk menjadi mitra, agar perusahaan bisa mempercayai BBLKI sebagai wadah yang efektif untuk memperoleh calon pekerja yang potensial dengan jalan seminar perusahaan maupun penempatan calon tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang dibutuhkanoleh perusahaan atau dengan jalan kerjasama yang telah diulas dalam point no. 2 diatas.


(3)

5. Jika tidak ada sosialisasi sebagaimana pada rekomendasi No. 1, maka fungsi dari konsultasi lebih dimaksimalkan lagi. Konsultasi tidak hanya terbatas pada anggota, namun harus juga bisa dilakukan oleh pengunjung yang bukan anggota. Sifat konsultasi ini juga harus dinamis, interaktif dan berkesinambungan. Hal ini bisa disiasati dengan jalan membentuk tim help desk yang online dalam memberikan info-info yang dibutuhkan oleh pengunjung dengan segera.

7.3. Penelitian Lebih Lanjut.

Penelitian ini masih memiliki keterbatasan data karena asumsi-asumsi yang ada dalam geladikarya ini dibatasi oleh batasan dan ruang lingkup penelitian. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menyangkut:

1. Pengembangan penelitian mengenai fungsi Komunikasi dan Informasi dengan menggunakan pendekatan metode Service Quality.

2. Metode penelitian mengenai kepuasan pengunjung terhadap website 3 in 1


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Andi dan Wahana Komputer 2003, Promosi Efektif dengan Web, Semarang: Kerjasama Penerbit Andi dan Wahana Komputer.

Bungin, Prof. Dr. H. M. Burhan, S.Sos., M.Si. (2008), Penelitian Kualitatif, Jakarta: Prenada Media Group.

Currid, Cheryl(1992) “User Satisfaction Keeps IS from Becoming”.

Gluck, Myke (1996) “Exploring The Relationship Between User Satisfaction And

Relevance In Information Systems” Information Processing & Management, 2(1), 89-105.

Ict. Perbanas, Apa kriteria website yang baik,

http://ict.perbanas.ac.id/Article/Apa-kriteria-website-yang-baik.php

Kang H., Bradley, G., (1999), Measuring the Service Performance of Information Technology Departements: an Internal Service Management Approach, okhttp://www.vuw.ac.nz/acis99/papers/paperkang-086.pdf

Kristi, Yuthas and Scott T. Young (1998) “Material matters: Assessing the

Effectiveness of Materials Management IS”, Information & Management, 33(3), 115-124.

Laudon, Kenneth C., dan Jane P. Loudon (2006), Management Information Systems: Managing the Digital Firm, Ninth Edition, New Jersey:Pearson Education Inc.


(5)

Nielsen, Jakob dan Hoa Loranger , Prioritizing Web Usability, Berkeley CA: New Riders Press.

O’Brien, James A (1995), Introduction To Information Systems, USA: Irwin. Palanisamy, Dr. Ramaraj and Sushil (2001), Journal of Services Research,

Volume1, Number 1 (April-September, 2001), Institue for International Management and Technology.

Ramaprasad, A; Rai, (1996) “A Envisioning Management of Information”,

Omega, 24(2), 179.

Rayport, Jeffrey F., Bernard J. Jaworski (2002), Cases in e-Commerce, New York: Mcgraw-Hill.

Sarwosri, Nafsiah (2009), Perancangan dan Pembuatan Website E-Gov Studi Kasus Kabupaten Pamekasan, dari buku Berbagai Makalah Sistem Informasi dalam KNSI 2009, Yogyakarta: Kampus Fakultas Teknologi Industri, UII.

Sudjana (1996), Statistik Edisi 6, Bandung, Tarsito.

Umar, Husain (2003), Studi Kelayakan Bisnis; Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara Komprehensif, Edisi 2, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.

Zeithaml, Valarie A., Parasuraman, A., Berry, L.L., (1990), Delivering Quality Service: Balancing Customer Perceptions and Expectation, New York, The Free Press.


(6)

Website:

http://EzineArticles.com/?expert=Muhammad_Nauman http://www.outfront.net/tutorials_02/design/navigation2.htm

http://www.usability.gov/pdfs/chapter07.pdf http://www.usability.gov/pdfs/chapter14.pdf http://www.usability.gov/pdfs/chapter15.pdf