Kopi Robusta Coffea canephora

6

2.2 Kopi Robusta Coffea canephora

Kopi robusta bukan nama spesies karena kopi ini merupakan keturunan dari beberapa spesies kopi terutama Coffea canephora Najiyati dan Danarti, 1991. Jenis kopi robusta berasal dari Afrika, dari pantai barat sampai Uganda. Kopi robusta umumnya banyak dipergunakan untuk tujuan perdagangan sehingga banyak dibudidayakan Aak, 1980. Kopi robusta ditemukan sekitar tahun 1895 dan saat ini telah banyak dibudidayakan di Afrika Barat dan Asia Tenggara. Di Indonesia, kopi robusta adalah jenis kopi yang banyak tumbuh di Pulau Sumatra dan Jawa khususnya daerah Jember. Kopi robusta tumbuh optimal di ketinggian 400-700 m dpl dengan temperatur 21-24° C dan bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut Nasir, 1977. Yahmadi 2007 menambahkan bahwa musim kering dengan suhu yang tinggi diperlukan tanaman kopi untuk menginisiasi pembungaan dan pembentukan buah, namun ketika bunga mekar menghendaki curah hujan yang cukup. Kopi robusta terdiri atas banyak klon dan setiap klon tersebut memiliki sifat-sifat agronomis yang berbeda. Tabel 2.1 menunjukkan ciri-ciri klon kopi robusta BP 409 dan BP 936. Tabel 2.1 Perbedaan karakter kopi robusta klon BP 409 dan BP 936 Karakter Tanaman Klon BP 409 Klon BP 936 Perawakan Besar dan kokoh Sedang – besar Percabangan Kokoh, kuat, ruas agak panjang Rapat, kaku, mendatar teratur, rimbun Bentuk dan warna daun Membulat, besar, hijau gelap, helai daun seperti belulang, bergelombang tegas, pupus hijau muda Bulat telur, lebar memanjang, ujung membulat tumpul agak lebar, pupus hijau coklat muda, menelungkup ke bawah Buah Agak besar, buah muda beralur, masak merah hati Membulat besar, permukaan halus, buah muda hijau bersih, masak seragam, letak buah tersembunyi di balik cabang daun Biji Sedang – besar Sedang – besar Produktivitas 1.000 - 2.300 kghath 1.800 - 2.800 kghath Sumber : Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia 2009 7

2.3 Kandungan Air dalam Media Tanam