BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial selalu memiliki ketergantungan terhadap orang lain. Untuk memfasilitasi ketergantungan tersebut manusia pun melakukan
proses komunikasi. Manusia melakukan komunikasi dengan menggunakan suatu alat yang dinamakan bahasa. Alat komunikasi ini digunakan manusia untuk
bertukar pikiran, mengutarakan perasaan, serta menyampaikan gagasan. Agar gagasan dan perasaan yang disampaikan seseorang dapat diterima oleh pihak
lain, manusia harus memiliki keterampilan berbahasa.
Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Aktivitas menyimak merupakan suatu bentuk
manifestasi kompetensi berbahasa paling awal dikuasai pembelajar bahasa Seseorang dituntu harus mampu menyimak dengan baik agar kompetensi
berbahasa lainnya pun dapat dilaksanakan dengan baik dan akhirnya seluruh kompetensi berbahasa dapat terlaksana.
Banyak hal yang dapat menjadikan sebuah proses komunikasi dapat terhambat. Hal yang sangat mendasar adalah apabila seseorang dalam proses
komunukasinya tidak mampu menyimak apa yang disampaikan oleh lawan bicaranya dengan baik. Hal inilah yang juga menjadi sebuah permasalahan
penting yang sering dialami oleh para siswa-siswa dan guru di sekolah dalam pembelajaran menyimak. Oleh karena itu seorang guru harus mampu memilih
metode yang tepat bagi siswa-siswanya dalam menyampaikan pembelajaran yang berkaitan dengan kompetensi menyimak.
Belakangan ini banyak metode baru yang digunakan untuk mengubah pola belajar konvensional. Metode baru tersebut membutuhkan kajian mendalam yakni
tentang cara dan strategi pembelajaran yang baik dengan berorientasi pada pengembangan mata pelajaran yang dirasa sulit dan membutuhkan perhatian
khusus. Metode yang baik haruslah memperhatikan siswa, dalam hal ini siswa
1
dijadikan subjek dalam proses pembelajaran. Salah satu alternatif yang dapat memenuhi hal itu adalah sebuah metode pembelajaran yang munggunakan media
yang menarik dan dapat memancing perhatian siswa. Antusias para siswa menjadi indikator bahwa proses pembelajaran menjadi hidup dan aktif, sehingga
pembelajaran dapat terasa menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan menunjukan bahwa di dalamnya terjadi proses interaksi dan komunikasi yang
efektif.
Sesuai dengan perkembangan pendidikan dewasa ini, media pembelajaran terdiri dari beberapa jenis, yaitu media visual penglihatan, media audio
pendengaran, dan audio visual. Media tersebut digunakan oleh sekolah dan memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya. Selain itu media
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu, guru sebagai pengelolah pembelajaran perlu memilihnya dengan cermat dan benar agar dapat digunakan
secara tepat guna. Oleh karena itu, untuk menjadikan pendidikan itu sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka perlu adanya model pembelajaran yang baik dan
efektif untuk digunakan.
Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem. Di dalamnya terdapat berbagai komponen pengajaran yang saling terintegrasi dalam mencapai tujuan.
Sehubungan dengan itu, peran guru sangat besar dalam usaha penyelenggaraan proses belajar mengajar tersebut. Guna mencapai hasil belajar yang optimal,
semua komponen di dalam proses belajar mengajar tersebut tidak boleh diabaikan. Proses belajar mengajar yang kompleks itu melibatkan sejumlah komponen yang
terdiri atas: guru, tujuan pembelajaran, materi pelajaran, media, sistem pengajaran, sumber pelajaran, manajemen interaksi, evaluasi dan siswa.
Pada saat seorang guru mendesain suatu program pengajaran, seyogyanya komponen-komponen tersebut mendasari pemikirannya. Penggunaan media
pengajaran yang diintegrasi dengan tujuan dan isi pelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar. Tugas dan peranan media sebagai alat bantu
dalam mengantarkan atau menyampaikan pesan dalam hal ini materi pelajaran dari sumber guru kepada penerima pesen. Media sebagai sarana yang efektif
dalam menyampaikan pelajaran. Walaupun itu hanya media sederhana, tetapi sangat membantu komunikasi menjadi efektif.
Salah satu fungsi media pengajaran adalah dapat mempertinggi kualitas proses belajar siswa yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil
belajar. Hasil menggunakan alat peraga tape recorder pada proses pengajar menyimak yang akan terlihat antara lain, perhatian siswa lebih terfokus, makna
yang disampaikan akan bertambah jelas, metode guru dalam pengajaran lebih bervariasi, kegiatan belajar yang diikuti siswa pun lebih banyak.
Dalam pembelajaran menyimak, terutama di kelas 1 SMA banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa juga terdapat beberapa faktor yang
sering menghambat pencapaian tujuan belajar. Hambatan-hambatan tersebut antara lain dalam kegiatan pembelajaran keterampilan menyimak guru tidak
memanfaatkan media yang sesuai dengan pembelajaran. Guru hanya memberi penjelasan secara lisan tentang suatu masalah yang berkaitan dengan pengajaran
keterampilan menyimak, sehingga hasil pengajarannya pun tidak optimal.
Keterampilan menyimak dalam penelitian ini difokuskan pada menyimak cerita pendek. Tujuan utama dari hasil pembelajaran menyimak dengan
menggunakan media tape recorder ini untuk meningkatkan daya pikir dan kreativitas dalam pembelajaran menyimak.
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, penulis mencoba meneliti tentang efektivitas penggunaan tape recorder sebagai upaya guru dalam
memberikan pembelajaran menyimak cerita. Adapun judul yang penulis buat adalah “Efektivitas Penggunaan Tape Recorder dalam Pembelajaran Menyimak
Cerita Pendek Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pakuhaji Tahun Pembelajaran 20102011”
B. Identifikasi Masalah