13
pilihan ijarah atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain ijarah wa iqtina.
2.4.5 Tujuan Bank Syariah
Setelah di dalam perjalanan sejarah bank-bank yang telah ada bank konvensional dirasakan mengalami kegagalan menjalankan fungsi utamanya
menjembatani antara pemilik modal atau kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana, maka dibentuklah bank-bank islam dengan tujuan-tujuan sebagai
berikut Sumitro, 2004:17: a. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah secara islam,
khususnya muamalah yang berhubungan dengan perbankan, agar terhindar dari praktik-praktik riba atau jenis-jenis usahaperdagangan lain yang mengandung
unsur gharar tipuan, di mana jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam Islam, juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi
umat. b. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi, dengan jalan meratakan
pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal orang kaya dengan pihak yang membutuhkan dana
orang miskin. c. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat, dengan jalan membuka peluang
berusaha yang lebih besar terutama kepada kelompok miskin, yang diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju terciptanya kemandirian berusaha
berwirausaha. d. Untuk membantu menanggulangi mengentaskan masalah kemiskinan, yang
pada umumnya merupakan prigram utama dari negara-negara yang berkembang. Upaya Bank Islam di dalam mengentaskan kemiskinan ini berupa pembinaan
nasabah yang lebih menonjol sifat kebersamaan dari siklus usaha yang lengkap
14
seprti program pembinaan pengusaha produsen, pembinaan pedagang perantara, program pembinaan konsumen, program pengembangan modal kerja dan
program pengembangan usaha bersama. e. Untuk menjaga kestabilan ekonomimoneter pemerintah. Dengan aktivitas-
aktivitas Bank Islam yang diharapkan mampu menghindarkan inflasi akibat penerapan sistem bunga, menghindarkan persaingan yang tidak sehat antara
lembaga keuangan, khususnya bank dan menanggulangi kemandirian lembaga keuangan, khususnya bank dari pengaruh gejolak moneter dari dalam maupun
luar negeri. f. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank non-Islam
konvensional yang menyebabkan umat Islam berada di bawah kekuasaan bank, sehingga umat Islam tidak bisa melaksanakan ajaran agamanya secara penuh,
terutama di bidang kegiatan bisnis dan perkonomiannya.
2.4.6 Fungsi dan Peran Bank Syariah