Pentingnya Strategi Keunggulan Bersaing Bersaing

Pentingnya Strategi Keunggulan Bersaing Untuk Menjadi
Seorang Entrepreneur Muda
A Widyanti
Jurusan Manajemen, Universitas Komputer Indonesia
Jl. Dipati Ukur No.112 – 116, Bandung, Indonesia
Correspondence email: armithawidyanti@email.unikom.ac.id

Abstrak. Sulitnya mencari pekerjaan membuat para generasi muda perlu memiliki kompetensi
dalam membuka lapangan pekerjaan sinergitas kinerja pemasaran agar usahanya tidak kalah
pamor. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pentingnya suatu strategi untuk
mendapatkan keunggulan bersaing bagi seorang entrepreneur muda. Metode RBV yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode yang menggunakan sumberdaya strategis
organisasi untuk menekankan peningkatan keunggulan bersaing. Seorang entrepreneur yang
mengimplementasikan strategi keunggulan bersaing pada usahanya tentu akan memiliki
kesempatan bertahan hidup lebih lama. Hal ini dapat terjadi karena dalam dunia usaha
diperlukan strategi untuk dapat unggul, salah satunya dalam hal persaingan. Jadi, strategi
keunggulan bersaing sangat penting dimiliki oleh seorang entrepreneur muda.

Pendahuluan
Strategi yaitu alat untuk menciptakan sebuah keunggulan bersaing. Jadi sebuah strategi
memfokuskan pada sesuatu hal yaitu memutuskan apakah bisnis tersebut bisa terlaksana atau tidak. [1]

Sebuah kinerja yang unggul dapat didapatkan sebuah perusahaan dalam jangka waktu tertentu jika
perusahaan memiliki sebuah keunggulan bersaing (competitive advantage ) (Pitts and Lei, 2003:7). [2]
Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, keunggulan bersaing yang
berkesinambungan dapat diraih apabila kemampuan suatu manajemen dalam perusahaan tersebut bias
secara kreatif dalam mengimplementasikan sebuah strategi yang tahan dengan persaingan peniruan
dan mampu menciptakan persaingan dalam jangka panjang . Sehingga penelitian mengenai hal ini
dangat menarik untuk dilakukan dalam mencapai keunggulan bersaing dalam jangka waktu yang
panjang atau keunggulan yang dapat bertahan dapat diawali dengan sebuah perencanaan stratejik yang
matang. [3]
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan pentingnya strategi keunggulan bersaing
bagi seorang entrepreneur muda karena seorang entrepreneur muda yang buta akan strategi yang baik
di lapangan perlu mengetahui strategi yang baik yang telah teruji di lapangan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan metode RBV. Seorang entrepreneur yang mengimplementasikan strategi
keunggulan bersaing pada usahanya tentu akan memiliki kesempatan bertahan hidup lebih lama. Hal
ini dapat terjadi karena dalam dunia bisnis diperlukan strategi untuk dapat unggul, salah satunya yaitu
dalam hal persaingan.

Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pendekatan Resource-Based View
(RBV). Inti dari pendekatan RBV adalah setiap perusahaan memiliki perbedaan secara dasar karena

memiliki seperangkat sumberdaya yang bebeda pula. Sebuah perusahaan dapat memiliki keunggulan
bersaing dalam jangka waktu yang lama jika perusahaan tersebut dapat mengalokasikan asset-asetnya
dengan baik dan efisien. Perusahaan dapat mempertahankan strategi bersaingnya dengan
memanfaatkan elemen-elemen seperti sumber daya produktif yang unik, langka, saling berkaitan,
saling melengkapi dan sulit untuk ditiru oleh para pesaing.[4]
Hasil dan Pembahasan
3.1. Entrepreneur Muda dan Lapangan Usaha Baru
Kewirausahaan yaitu mengenai suatu ambisi mencari keuntungan, dan ketika usaha itu berhasil,
secara otomatis akan memperkaya ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan.[18] Ada banyak
alasan seorang pengusaha muda atau wirausaha ingin membuka lapangan pekerjaan baru, hal ini tentu
berkaitan dengan lingkungan hidup mereka, ada juga yang berkaitan dengan sikap pribadi mereka,
minat mereka, tujuan dan kelebihan yang mereka miliki sebagaai seorang pengusaha.
Suatu motivasi umum seorang entrepreneur membuka usaha yaitu karena tidak adanya
alternative lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut suatu penelitian yaitu penelitian GEM,
keinginan berbisnis seorang entrepreneur yang didorong oleh kebutuhan di suatu negara dikaitkan
dengan faktor-faktor seperti pendapatan pajak yang rendah sebagai persentase dari PDB, tingkat
partisipasi yang rendah baik dalam pendidikan menengah dan pendidikan tinggi dan tingkat
pendapatan yang tinggi perbedaannya dan rendahnya tingkat jaminan sosial adalah alasan mengapa
pada entrepreneur di negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah cenderung terlibat dalam
bisnis karena kebutuhan ekonomi (misalnya kurangnya kesempatan kerja, kebutuhan untuk menambah

pendapatan rumah tangga dan kemiskinan) .
Motivasi lain seorang entreoreneur membuka suatu kegiatan bisnis yaitu dikarenakan oleh
peluang yang ada itu mengarah pada bisnis yang merupakan hasil dari keinginan untuk mengejar
peluang bisnis yang dirasakan oleh entrepreneur itu sendiri dan bukan semata-maya hanya sebuah
pilihan untuk menghasilkan pendapatan dan mencari nafkah pada suatu waktu. [16]
Motivasi dan faktor tertinggi seorng entrepreneur membuka usaha adalah kemauan atau
kemampuan untuk mengambil risiko. 98% penelitian mengatakan ini adalah faktor yang penting,
sangat penting, atau sangat penting, dan 50 % menilai ini sebagai sangat penting. Hal ini jelas
menunjukkan bahwa para pendiri perusahaan ini menganggap kewirausahaan sebagai upaya yang
memiliki resiko yang cukup tinggi.[20]
Para entrepreneur sebelumnya telah menemukan suatu fakta bahwa dengan mengurangi jumlah
produk, layanan, dan target pasar mereka akan memungkinkan mereka untuk melayani lebih banyak
orang dan melayani mereka dengan lebih baik, karena mereka memiliki waktu dan sumber daya untuk
memperluas lingkup bisnis yang paling efektif dan dibutuhkan serta memperkenalkan secara berhatihati produk dan layanan baru mereka.[19]
3.2. Keunggulan Bersaing dan Kompetensi
Keunggulan bersaing suatu perusahaan haruslah berfokus pada sumber daya yang memiliki
daya saing tinggi yang tidak mudah ditiru dan kuat terhadap persaingan yang ada. Semakin besarnya
persaingan dapat menurunkan keunggulan bersaing perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa agar
perusahaan dapat tetap eksis di tengah sengitnya persaingan yang semakin sengit, perusahaan harus
melakukan sebuah tindakan yang dapat mempertahankan dan memperkuat kompetensinya yang unik


dan penuh dengan pembaharuan. Sumber daya dan kompetensi perusahaan dapat diletakkan dalam
sebuah rangkaian untuk melihat bahwa sumber daya dan kompetensi tersebut tahan lama dan tidak
dapat ditiru oleh pesaing, sama halnya dalam membuka lapangan pekerjaan yang baru. Dalam
membuka lapangan pekerjaan di zaman ini tentunya perusahaan perlu menciptakan suatu inovasi
produk yang tidak mudah ditiru oleh pesaing. [5]
Kompetensi didasarkan pada sebuha informasi, dari berbagai proses, baik proses yang
berwujud dan yang tidak berwujud, yang kemudian dikembangkan secara terus menerus melalui
interaksi yang saling berhubungan antara sumberdaya yang ada. Kompetensi inti haruslah menambah
nilai, sulit tergantikan, sulit ditiru pesaing dan dapat dipindahkan untuk mempertahankan keunggulan
bersaing. Kompetensi berhubungan dengan 4 kompetensi, yaitu kompresi waktu dis ekonomi,
penggunaan asset dalam skala besar, keterkaitan antar aset, dan ambiguitas kasual dan hal ini kan
membantu melinfungi aet dari keusangan dan meciptakan keunggulan bersaing yang tinggi. [6]
Suatu kompetensi itu perlu adanya sebuah penyatuan antara kemampuan dan teknologi
sehingga terciptanya sebuah kekuatan besar, dan memberikan kemampuan untuk masuk ke pasar yang
baru. Sebuah keahlian khusus yang dimiliki perusahaan dengan pengetahuannya untuk memberikan
kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya juga disebut sebagai kompetensi inti. [7]
3.3. Strategi Keunggulan Bersaing
Strategi keunggulan bersaing terdiri dari langkah-langkah dan sebuah pendekatan yang
diambil oleh para entrepreneur untuk menarik perhatian kosumen, bertahan dari banyaknya

persaingan, dan meningkatkan posisi kekuatan pasarnya. Strategi bersaing berhubungan dengan apa
yang dilakukan seorang pengusaha untuk mencoba menyaingi kekuatan dari perusahaan pesaing dan
mendapatkan keunggulan kompetitif. Strategi suatu perusahaan bisa sangat bersinggungan atau
sebagian besar bertahan diri, bergeser dari satu ke yang lain sebagai jaminan kondisi pasar.
Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia telah mencoba berbagai macam pendekatan yang mungkin
digunakan dalam dunia bisnis untuk bersaing dengan pesaing dan memenangkan keunggulan di pasar.
Dikarenakan seorang manajer haruslah menyesuaikan strategi agar sesuai dengan kekhasan situasi
perusahaan mereka sendiri dan lingkungan pasar, ada banyak variasi strategi yang tak terhitung
jumlahnya. Ada banyak strategi kompetitif karena ada perusahaan yang mencoba bersaing. [8]
1.
Berjuang dengan menggunakan sebuah strategi untuk menjadi produsen berbiaya
rendah secara keseluruhan dalam industri (strategi kepemimpinan berbiaya rendah).
2.
Strategi dengan melakukan pencarian untuk membedakan penawaran produk seseorang
dari produk pesaing (strategi diferensiasi).
3.
Strategi yang berfokus pada porsi pasar yang sempit daripada seluruh pasar (strategi
fokus atau strategi niche) [9]
Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi daripada pesaingnya
apabila perusahaan tersebut dapat memberikan harga jual yang lebih murah dibandingjan dengan

harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan nilai atau kualitas yang sama baiknya. Harga jual yang
lebuh rendah dapat dicapai oleh perusahaan tersebut karena perusahaan itu dapat memanfaatkan skala
ekonomis, efisiensi produksi, penggunaan teknolohi, kemudahan dalam mengakses dengan bahan
baku, dan lain sebagainya. [10]
Tujuan strategi ini adalah untuk membuka keunggulan biaya yang berkelanjutan dibandingkan
dengan pesaing dan kemudian menggunakan biaya yang lebih rendah sebagai dasar untuk persaingan
di bawah harga dan mendapatkan pangsa pasar atas biaya mereka atau mendapatkan keuntungan lebih
tinggi dari penjualan dengan harga yang telah ditetapkan. Keuntungan biaya akan menghasilkan
keuntungan unggul kecuali digunakan dalam upaya pemotongan harga untuk memenangkan penjualan
dalam saingan. Perusahaan yang mencapai kepemimpinan biaya rendah biasanya membuat biaya
rendah relatif terhadap pesaing menjadi tema dalam keseluruhan strategi bisnis mereka - meskipun
mereka harus berhati-hati untuk tidak mengejar biaya rendah dengan begitu bersemangat sehingga

produk mereka akhirnya menjadi terlalu dilucuti dan dibuat murah untuk membangkitkan daya tarik
pembeli. [11]
Strategi diferensiasi adalah srategi yang membuat nilai pembeda pada nilai tertentu ke
konsumennya seperti, nilai untuk keunggulan kerja perusahaan dan inovasi serta kreasi pada produk,
pelayanan yang baik, dan brand image yang lebih unggul. Lalu untuk memperoleh keunggulan
bersaing yang sesuai dengan struktur pasar sasaran yang diinginkan perusahaan dapat
mengimplementasikan strategi fokus. [12]

Setiap strategi memiliki fitur yang khas, baik dalam segi target, dasar keunggulan bersaing,
lini produk, penekanan terhadap produksi, penekanan dalam pemasaran dan cara mempertahankan
strateginya.
Dalam strategi kepemimpinan biaya, target strategisnya ada dalam ruang lingkup pasar yang
luas. Strategi ini memiliki dasar keunggulan bersaing dari segi biayanya yang relative rendah
dibandingkan dengan pesaingnya. Dalam hal lini produk, produk dalam strategi ini memiliki dasar
yang baik sama dengan produk lainnya namun produk ini memiliki keunikan atau adanya inovasi yang
dilakukan secara terus menerus. Kualitas produk ini tentunya dapat diterima oleh konsumen namun
pilihan terhadap produk ini sangat terbatas. Kemudian mengenai penekanan terhadap produksi dalam
strategi ini, selalu adanya pencarian atau usaha untuk menekan biaya produksi serendah-rendahnya
agar tetap menjadi pemimpin dalam segi biaya, walaupun biaya produksinya rendah tetapi kualitas
produknya tidak berkurang. Kemudian untuk mempertahankan strategi ini, perlu dilakukannya
pemberlakuan harga yang ekonomis secara berkesinambungan dan juga semua elemen dari tujuan
strategi berkontribusi secara berkelanjutan agar biaya tersebut menjajdi kunci keberuntungan, caranya
adalah dengan mengelola biaya turun, tahun demi tahun, di setiap bidang bisnis.
Dalam strategi diferensiasi, target strategisnya sama seperti strategi kepemimpinan biaya
rendah yaitu ruang lingkup pasarnya yang cukup luas. Dasar keunggulan strategi ini yaitu memiliki
loyalitas dalam pemberian produk yang berbeda daripada pesaing kepada konsumennya. Pada strategi
ini lini produknya memiliki banyak variasi dan banyaknya pilihan, lalu adanya penekanan yang kuat
pada fotur pemilihan produk yang berbeda-beda tersebut. Fitur penekanan produksi pada strategi ini

yaitu mencoba memberikan nilai yang berbeda kepada pelanggan atau konsumen agar konsumen dapat
merasakan perbedaan baik dari segi pelayanan maupun produk perusahaan yang menggunakan strategi
ini.
Dalam segi penekanan pemasaran, strategi diferensiasi terus melakukan inovasi terhadap
produknya dengan menambahkan berbagai fitur agar nilai tambah pada perusahaan ini bertambah.
Penambahan fitur ini tentunya dapat diterima oleh pelanggan atau konsumen dan fitur ini akan dibeli
oleh konsumen, selain itu dalam strategi ini juga harus dilakukan pembiayaan premium yang berguna
untuk menutupi biaya-biaya dalam penambahan fitur yang dilakukan tadi.
Lalu mengenai fitur agar strategi ini dapat bertahan yaitu dengan selalu memulai sesuatu hal
yang baru, menjadi titik awal sebuah inovasi suatu produk yang penuh dengan fitur yang dibutuhkan
dan sesuai keinginan konsumen agar dapat selalu dikonsumsi oleh pelanggan dan nilai pembeda yang
menajdi tujuan strategi ini dapat tercapai, lalu hal lain yang dapat dilakukan yaitu dengan
meningkatkan secara konstan atau stabil sebuah inovasi agar selalu berada di depan competitor yang
sewaktu-waktu bisa meniru inovasi perusahaan dan yang hal terakhir yang mungkin dapat dilakukan
yaitu dengan berkonsenrasi dengan fitur utama yang menjadi andalan perusahaan agar perusahaan
memiliki citra atau nama baik yang akan selalu diingat oleh konsumen.
Tentunya fitur utama ini haruslah yang memiliki kualitas yang sangat baik karena hal ini
sangat memperngaruhi nama baik perusahaan dimata pelanggan dan juga tentunya menjaga loyalitas
konsumen terhadap perusahaan. Jangan sampai fitur yang diutamakan perusahaan ini justru malah
menjatuhkan citra perusahaan dimata konsumend dan lama kelamaan dikhawatirkan loyalitas

konsumen akan berkurang dan hal yang paling berbahaya adalah hilangnya konsumen.
Strategi yang terakhir adalah strategi focus atau niche. Target strategis strategi ini ada pada
lingkup pasar yang cenderung lebih sempit dibandingkan dengan strategi kepemimpinan biaya dan
strategi diferensiasi. Dalam strategi ini kebutuhan konsumen menjadi prioritas perusahaan karena

ruang lingkupnya yang kecil sehingga perusahaan bisa lebih focus pada kebutuhan masing-maisng
konsumennya.
Karena ruang lingkupnya yang kecil maka biaya yang dikeluarkan pun relative kecil dan
kemampuan perusahaan dalam menawarkan produknya ke pelanggan secara khusus dapat
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan selera masing-masing konsumen. Mengenai
lini produknya, strategi focus menyesuaikan kebutuhan khusus konsumen agar sesuai dnegan target di
pasaran. Berhubungan dengan biaya yang relative kecil juga berpengaruh terhadap kebutuhan yang
disesuaikan karena dikhawatirkan adanya produk yang tidak dibutuhkan konsumen yang justru
diproduksi perusahaan, hal ini akan membuat biaya membengkak, maka dari itu strategi ini focus pada
kebutuhan yang benar-benar dibutuhkan konsumen.
Strategi focus atau niche mengenai lini produknya telah jelas yaitu mengikuti kebutuhan
konsumen yang khusus. Penekanan produksi stategi focus dibuat secara focus dalam memproduksi
hal-hal yang benar-benar sedang menjadi kebutuhan konsumen. Selanjutnya mengenai penekanan
pemasarannya strategi ini melakukan komunikasi yang baik dengan para pelanggannya agar tidak
terjadi miss communication mengenai kebutuhan konsumen tersebut. Komunikasi yang dilakukan ini

sangat penting karena akan berpengaruh pada biaya dan persediaan produk yang diproduksi oleh
perusahaan,
Mempertahankan strategi focus ini yaitu dapat melakukan sesuatu yang konsisten,berdedikasi
tinggi terhadap pelanggan agar bisa mengalahkan competitor dan nuga pelanggan baru bisa
berdatangan dan menambah luas pelanggan walaupun ruang lingkup pasarnya kecil, jangan
memasukan produk-produk lain yang tidak jelas hanya demi menarik perhatian pasar. Dinamakan
strategi focus berarti strategi ini haruslah benar-benar focus pada apa yang telah menjadi pekerjaan
rutinnya.
Dalam satu bisnis terdapat suatu strategi yang dimana perusahaan akan bersaing dengan cara
mengubah kompetensi yang berbeda menjadi keunggulan kompetitif, strategi tersbut yaitu strategi
korporat. Dalam strategi ini pertanyaan-pertanyaan seperti kegiatan bisnis apa yang menjadi unggulan
sehingga dapat bersaing dengan pesaing dan bagaimana masing-masing kegiatan bisnis tersebut dapat
dilakukan secara terintegrasi akan terjawab dalam strategi ini.
Seorang ahli menjelaskan bahwa dalam menetapkan strategi korporat sebuah perusahaan
terlebih dahulu harus mengetahui keinginan konsumen, kemudian keinginan konsumen tersebut
menjadi dasar pemikiran sebuah perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa agar produk yang
dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen. Selain itu perusahaan juga perlu mengetahui
keunggulan bersaing yang dimiliki atau yang akan diciptakan oleh perusahaan tersebut, kemudian
keunggulan tersebut ditempatkan pada masing-masing unit bisnis agar keuntungan dapat diperoleh
perusahaan . [13]

Fakta terkini tentang strategi yang ditempuh oleh para entrepreneur menggambarkan satu cara
seorang entrepreneur muda untuk terjun ke bidang bisnis yang baru. Referensi kewiraushaan secara
konfensional menawarkan dua cara untuk menjelaskan pengenalan peluang suatu bisnis dan perebutan
peluang. Yang pertama menekankan rasionalitas akun-akun nyata yang mengarah pada persepsi
kebutuhan di pasar dan sebuah cara untuk memuaskan mereka, sementara yang kedua berfokus pada
faktor eksternal yang memungkinkan (dalam hal pernyataan yang sah dan daya saing) yang
menggerakkan para entrepreneur mengajukan ke pasar.[14]
Ada referensi yang besar dan terus berkembang tentang kemampuan berbagai proses
perencanaan strategis untuk menghasilkan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Mengevaluasi
perencanaan strategis sebagai sumber daya perusahaan dapat membantu mengubah beberapa hasil
yang bertentangan dalam referensi ini.[17]

3.4. Faktor Penentuan Strategi
Dalam memilih suatu arah dan menentukan formula strategi mana yang akan digunakan dalam
sebuah bisnis, perusahaan harus memperhatikan factor lingkungan karena dengan jika terjadi
perubahan dalam lingkungan bisnis baik internal ataupun eksternal sebuah perusahaan dituntut untuk
dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut agar kelangsungan hidup (survival) perusahaan tetap
bertahan lama. Lalu sebuah perencanaan perlu dilakukan sebuah perusahaan karena perencaan akan
menajdi suatu alat untuk melakukan penyesuaian serta faktor penentu bagi kinerja perusahaan
sehingga diharapkan menciptakan keunggulan bersaing.[15]
Dibawah ini tercantum beberapa penelitian yang menunjukan hubungan antara perencanaan
stratejik dengan kinerja, dan beberapa variabel yang mempengaruhi sebuah perencanaan stratejik
hingga mampu menciptakan keunggulan bersaing. Penelitian ini terdiri sebagai berikut :
Gap 1 mengatakan bahwa adanya hubungan yang positif antara perencanaan strategic dengan
kinerja ( Rue dan Ibrahim, 1998 ). Perencanaan strategic meningkatkan keuntungan atau profit
sehingga hal ini menjadi sebuah kunci kesuksesan. Lalu adanya hubungan yang positif tersebut
berhubungan pula dengan hal yang diterapkan pada industry kecil. Industry kecil biasanya memiliki
perencanaan strategic akan memiliki kinerja diatas rata-rata dibandingkan dengan perusahaan yang
tidak mempunyai perencaan strategic.
Gap 2 mengatakan bahwa tidak adanya hubungan antara perencanaan strategic dengan kinerja
( aram dan Cowen, 1991 ). Penelitian ini mengatakan bahwa formulasi merupakan bentuk dari seuah
perencanaan
Gap 3 mengatakan perencanaan strategic memiliki pengaruh terhadap keahlian manajerial
( Hopskin dan Hopskins, 1997 ). Perencanaan strategic tergantung pada keahlian dan kemampuan
seorang manajer atau kemampuan manajerial. Semakin baik kemampuan manajerial maka penyusunan
perencanaan strategic akan semakin baik.
Gap 4 mengatakan ketidakpastian lingkungan mempengaruhi terhadap perencanaan strategic
(Matthews dan Scott,1995 ). Pada kegiatan usaha kecil menengah atau UKM perencanaan strategic
belum banyak dilakukan karena adanya keterbatasan waktu dan sumberdaya, sedangkan top manajer
selalu memperhatikan keadaan fungsional dan operasional perusahaannya sehingga fungsi operasional
lah yang dilakukan dalam kegiatan usaha kecil menengah.
Gap 5 mengatakan bahwa kultur organisasi memiliki pengaruh terhadap perencanaan strategic
(Greenley, Hooley, Broderick & Rudd ,2004 ). Perencanaan strategic yang disusun dipengaruhi oleh
kultur atau budaya perusahaan dan juga kepribadian seorang manajer. Hal ini berarti perencanaan
strategic tiap perusahaan akan berbeda karena berbeda perusahaan akan berbeda pula lingkungan atau
kultur budayanya karena budaya perusahaan merupakan kekhasan yang dimiliki tiap perusahaan.
Gap 6 ini membahas mengenai factor-faktor yang mempengaruhi keunggulan bersaing dan juga
hubungan antara kinerja, manufaktur dan perencanaan strategic. Venkatraman mengatakan bahawa
pencapaian keberhasilan dalam keunggulan bersail atau daya saing dipengaruhi oleh berbagai faktor,
yaitu lingkungan, strategi perusahaan dimana hasilnya akan mencapai kinerja bisnis yang efektif. Lalu
adanya sebuah hubungan yang erat antara keunggulan bersaing, kinerja bisnis dan strategi manufaktur,
dimana terjadi hubungan secara terus menerus. ( Vickery et al ,1993; Miller and Roth,1994 ; William
et.al,1995 )

Pengaruh sebuah perencanaan strategi yang dipengaruhi oleh faktor manajerial, faktor
lingkungan dan kultur organisasi merupakan suatu yang kritikal, namun penelitian empiris yang
berkenaan dengan paradigma tersebut masih sedikit.
Kesimpulan
Keunggulan bersaing di dalam suatu perusahaan harus berdasarkan kepada sumber daya khusus
yang menjadi penghalang aktivitas peniruan dan ancaman pengganti produk atau jasa perusahaan. Hal
ini menunjukkan bahwa agar tetap bertahan hidup (survive) di tengah tekanan persaingan yang
semakin tajam, perusahaan harus mengambil tindakan yang dapat mempertahankan dan memperkuat
kompetensinya Sumber daya dan kompetensi perusahaan tersebut harus tahan lama dan tidak dapat
ditiru, sama halnya dalam membuka lapangan pekerjaan yang baru. Dalam membuka lapangan
pekerjaan di zaman ini tentunya perusahaan perlu menciptakan suatu inovasi produk yang tidak mudah
ditiru oleh pesaing.
Oleh karena itu strategi keunggulan bersaing sangat penting untuk seorang entrepreneur muda
yang baru terjun ke dalam dunia bisnis karena strategi ini merupakan suatu alat untuk
mempertahankan perusahaan dari persaingan bisnis yang ketat. Strategi yang dapat digunakan oleh
seorang entrepreneur adalah seperti strategi kepemimpinan berbiaya rendah, strategi diferensiasi, dan
strategi fokus atau niche.
Acknowlegements
Apresiasi dan terima kasih yang penulis berikan kepada Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto
dan tim pengajar kewirausahaan sebagai dosen mata kuliah kewirausahaan. Serta ucapan terima kasih
untuk Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
Daftar Pustaka
[1] Rangkuti,Freddy.2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.p.3
[2] Absah Yeni.2008.Kompetensi: Sumberdaya Pendorong Keunggulan Bersaing Perusahaan.Jurnal
Manajemen Bisnis.1(3).p.109
[3] Asmarani, DE.2006. Analisis Pengaruh Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan dalam
Upaya Menciptakan Keunggulan Bersaing.[tesis].Semarang (ID). Universitas Diponegoro.p.10
[4] Absah Yeni.2008.Kompetensi: Sumberdaya Pendorong Keunggulan Bersaing Perusahaan.Jurnal
Manajemen Bisnis.1(3).p.109
[5] Absah Yeni.2008.Kompetensi: Sumberdaya Pendorong Keunggulan Bersaing Perusahaan.Jurnal
Manajemen Bisnis.1(3).p.111
[6] Absah Yeni.2008.Kompetensi: Sumberdaya Pendorong Keunggulan Bersaing Perusahaan.Jurnal
Manajemen Bisnis.1(3).p.110
[7] Absah Yeni.2008.Kompetensi: Sumberdaya Pendorong Keunggulan Bersaing Perusahaan.Jurnal
Manajemen Bisnis.1(3).p.110
[8] Collins, Jhons and Porter,ME.Strategy and Competitive Advantage. New York: Free Press.p.103
[9] Michael E. Porter, Competitive Strategy: Techniques for Analyzir1g Industries and Competitors
(New York: Free Press, 1980), chap. 2, especially pp. 35-39 and 44-46.
[10] Rangkuti,Freddy.2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisni.Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.p.6
[11] Collins, Jhons and Porter,ME.Strategy and Competitive Advantage. New York: Free Press.p.103
[12] Rangkuti,Freddy.2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus BisnisJakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama..p.7

[13] Rangkuti,Freddy.2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus BisnisJakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama..p.10
[14] Durand,Rodolphe.2013.Category Stretching: Reorienting Research on Categories in Strategy,
Entrepreneurship, and Organization Theory.Journal of Management Studies.6(50).pp.1116-1117
[15] Asmarani, DE.2006. Analisis Pengaruh Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan dalam
Upaya Menciptakan Keunggulan Bersaing.[tesis].Semarang (ID). Universitas Diponegoro.p.10
[16] Schoof, Ulrich.2006. Stimulating Youth Entrepreneurship: Barriers and incentives to enterprise
start-ups by young people.(76).p.12
[17] Barney, Jay.1991.Firm Resources and Sustained Competitive Advantage. Journal of
Management.17(1).p.112
[18] Isenberg, Daniel.2011. The Entrepreneurship Ecosystem Strategy as a New Paradigm for
Economic Policy: Principles for Cultivating Entrepreneurship.p13
[19] Boschee, Jerr.2006. Strategic Marketing for Social Entrepreneurs. Journal of Marketing.p.2
[20] Wadhwa,Vivek.,Raj, Anggarwal., Holly, ZH., Salkever, Alex.2009.Making of a Successful
Entrepreneur.Journal of Entrepreneurship.p.18