Fungsi Internal Kontrol Komponen Pengendalian Internal

c. Pengendalian intern yang baik akan mengurangi beban pelaksanaan audit sehingga dapat mengurangi biaya audit. d. Digunakan secara efektif untuk mencegah penggelapan maupunpenyimpangan dalam organisasi. e. Auditor menggunakan perolehan pemahaman atas struktur pengendalian internal untuk asersi dalam saldo akun, golongan transaksi, dan komponen pengungkapan dalam laporan keuangan.

2.1.2.2 Fungsi Internal Kontrol

Untuk dapat melaksanakan aktifitas perbankan sangat dibutuhkan internal kontrol yang berfungsi untuk menjamin pelaksanaan operasional yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Internal kontrol juga sangat membantu manajemen untuk mengawasi seluruh kegiatan operasional. Sawyer 2005:32 menyatakan bahwa fungsi internal kontrol bagi manajemen adalah sebagai berikut: a. Mengawasi kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak b. Mengidentifikasi dan meminimalkan resiko audit c. Memvalidasi laporan ke manajemen senior d. Membantu manajemen pada bidang teknis e. Membentuk proses pengambilan keputusan f. Menganalisis masa depan Mulyadi 200:163 menyatakan bahwa sistem pengendalian internal memiliki fungsi sebagai berikut: a. Menjaga kekayaan perusahaan b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi c. Mendorong efisiensi d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen Struktur pengendalian internal pada umumnya dirancang untuk menjamin bahwa catatan keuangan yang dihasilkan sistem akuntansi dapat dipercaya serta untuk menjaga keamanan aktiva yang dimiliki perusahaan dengan memastikan bahwa setiap transaksi yang dicatat bersifat valid, lengkap, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

2.1.2.3 Komponen Pengendalian Internal

Struktur pengendalian internal mencakup lima komponen dasar kebijakan dan prosedur yang dirancang dan digunakan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan pengendalian dapat dipenuhi. Kelima komponen dasar tersebut adalah: a. Lingkungan pengendalian control environment yang berkenaan dengan tindakan-tindakan, kebijakan-kebijakan, dan prosedur-prosedur yang merefleksikan keseluruhan sikap manajemen, dewan komisaris, pemilik, dan pihak lainnya terhadap pentingnya pengendalian intern bagi entitas. Faktor-faktor yang membentuk lingkungan pengendalian antara lain: 1. Integritas dan nilai etika 2. Komitmen terhadap kompetensi 3. Partisipasi dewan komisaris dan komite audit 4. Falsafah manajemen dan gaya operasinya 5. Struktur organisasi 6. Penetapan wewenang dan tanggung jawab b. Penentuan resiko manajemen risk assessment management mencakup identifikasi, analisis, dan manajemen resiko yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. c. Aktivitas pengendalian control activities merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas pengendalian mencakup hal-hal berikut ini: 1. Pemisahan tugas separation of duties 2. Pengendalian pengolahan informasi information processing controls 3. Pengendalian fisik physical controls 4. Review kinerja performance review 5. Informasi dan komunikasi information and communication. untuk berfungsi secara efisien dan efektif, organisasi memerlukan imformasi releva yang diediakan bagi orang dan pada saat yang tepat. Selain itu, imformasi harus pula andal dalam akurasi dan kelengkapannya. Kualitas informasi yang dihailkan berdampak terhadap kemampuan manajemen untuk mengambil keputusan semestinya dalam mengelola dan mengendalikan aktivitas entitas dan untuk menyusun laporan keuangan yang handal. d. Pemantauan monitoring adalah proses penetapan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Tujuan monitoring adalah untuk menentukan apakah pengendalian masih berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau perlu adanya perbaikan. Proses ini dilaksanakan melalui: 1. Kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus on going monitoring activities, meliputi aktivitas penyelia dan manajemen secara teratur, seperti pemantauan secara terus menerus terhadap keluhan pelanggan atau peninjauan kewajaran laporan manajemen. 2. Evaluasi secara terpisah separate evaluations merupakan pemantauan aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan secara tidak rutin, seperti audit berkala oleh auditor internal. Sebaik-baiknya desain dan operasi pengendalian intern, pengendalian intern hanya akan memberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan dewan komisaris berkaitan dengan usaha untuk mencapai tujuan pengendalian intern organisasi. Hal tersebut disebabkan karena pengaruh dari keterbatasan bawaan yang melekat dalam pengendalian intern, yaitu: 1. Pertimbangan manusia dalam pengambilan keputusan dapat salah 2. Pengendalian inter dapat rusak karena kegagalan yang bersifat manusiawi 3. Adanya kolusi antara personel sehingga pengendalian tidak efektif 4. Manajemen yang mengabaikan pengendalian intern

2.2 Kerangka Konseptual