Uji Validitas dan Reliabilitas Metode Analisis Data

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas dan reliabilitas dari instrument pertanyaan akan diuji. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Ghozali 2005 uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Tingkat reliabel suatu variabel atau konstruk penelitian dapat dilihat dari hasil uji statistic Cronbach Alpha α. Variabel atau konstruk dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha 0.60. Semakin nilai alpha nya mendekati satu maka nilai realibilitas datanya semakin terpercaya untuk masing- masing variabel. Pengujian validitas dan reabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan micrososft excel.

3.9 Teknik Analisis

3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian yaitu sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal. Penelitian ini menggunakan tabel distribusi frekuensi yang menunjukkan kisaran teoritis, kisaran aktual, nilai rata-rata mean dan standar deviasi Ghozali, 2006.

3.9.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terhadap model regresi yang digunakan dalam penelitian dilakukan untuk menguji apakah model regresi tersebut baik atau tidak. Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas dan heteroskedastisitas.

3.9.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah jika distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah data terdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik merupakan cara yang mudah untuk mendeteksi normalitas yaitu dengan melihat penyebaran titik pada sumbu diagonal dari grafik probability plot. Pengambilan keputusan dalam uji normalitas menggunakan analisis grafik ini didasarkan pada : A : Jika grafik berbentuk seperti lonceng bell-shaped yang simetris maka model regresi memenuhi asumsi normalitas B : Jika grafik tidak berbentuk seperti lonceng bell-shaped maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Untuk melengkapi hasil analisis grafik normal probability plot digunakan uji asumsi statistik non-parametik Jarque-Bera JB. Pada uji statistik Jarque-Bera dapat dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. Jika probabilitas signifikan diatas 0.05 maka variabel tersebut terdistribusi secara normal. Atau jika hasil dari JB hitung Chi-Square tabel, maka variabel tersebut terdistribusi secara normal.

3.9.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Dasar analisis grafik adalah sebagai berikut : A : Jika pada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. B : Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melengkapi hasil analisis grafik maka digunakan uji White. Pada uji statistik White dapat dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. Jika probabilitas signifikan diatas 0.05 maka data tersebut tidak mengandung masalah heteroskedastisitas.

3.10 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode regresi sederhana One Sample Regression dimana dalam penelitian ini terdapat dua persamaan regresi yaitu : Y pi = c + bX Dimana: Y pi = Pengendalian Internal c = Konstanta X = Sistem Informasi Akuntansi Dengan hipotesis uji : H0 : Model regresi linier Ha : Model regresi tidak linier Hipotesis bisa diterima jika hasil regresi menunjukkan tingkat signifikasi dibawah 0.05 p 0.05. Hipotesis ditolak jika hasil regresi menunjukkan hasil signifikasi diatas 0.05 p 0.05 Ghozali, 2006. Langkah yang ditempuh penulis dalam menganalisis data yakni dengan memberikan poin pada setiap jawaban. Skala penilaiannya adalah sebagai berikut: Jawaban Sangat Tidak Setuju STS = 1 Jawaban Tidak Setuju TS = 2 JawabanKurangSetuju KS = 3 Jawaban Setuju S = 4 Jawaban Sangat Setuju SS = 5 3.11 Pengujian Hipotesis 3.11.1 Uji Signifikan Parsial Uji-t