o Rangkaian Switch line berfungsi sebagai off hook atau untuk
menghubungkan saluran telepon dengan alat. o
Rangkaian Trafo kopling berfungsi untuk menyamakan impedansi antara saluran telepon dengan impedansi alat sehingga keduanya dapat
berkomunikasi dengan baik. o
Rangkaian Detektor DTMF berfungsi untuk mendeteksi sinyal DTMF yang masuk dan mengubahnya menjadi sinyal digital yang sesuai dengan
pasangan nada DTMF yang diterima. o
Rangkaian controller berfungsi sebagai pusat pengendali alat yang menggunakan IC mikrokontroler AT89C51.
o Rangkain penyimpan suara berfungsi untuk menyimpan pesan suara dan
memutar kembali pesan sesuai dengan alamat yang diterima dari mikroprosesor .
o Rangkaian busy tone berfungsi untuk mendeteksi nada sibuk.
3.1.1 Perancangan Rangkain Controller
Bagian ini merupakan sistem minimum menggunakan mikrokontroler AT89C51 yang berfungsi sebagai pemroses pada sistem penjawab telepon
otomatis. Pada perancangannya port-port pada mikrokontroler ini di-set sebagai input maupun output. Bit Port 1.0 .. 1.4 sebagai input data biner 4 bit yang dikirim
dari DTMF Receiver. Bit Port 3.1 sebagai input pendeteksian sinyal dering dari Ring Detector. Bit Port 2.7 sebagai output untuk mengaktifkan bagian Hook
Switch. Port 0 sebagai output untuk alamat penyimpanan data pesan pada ISD2590 pada port 0. Bit port 2.0 .. 2.2 control ISD2590 untuk play dan record.
Drs. Bisman Perangin-Angin : Perancangan Peralatan Penjawab Telepon Otomatis Berbasis Mikrokontroler, 2009
Rangkaian ini akan berjalan setelah dimasukkan suatu program ke flash memory yang sudah terdapat di dalam chip mikrokontroler. Berikut gambar skema
rangkaian sistem minimum AT89C51 sebagai pengolah data dan control pada sistem penjawab telepon otomatis ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut.
Gambar 3.2 Rangkaian Pengontrol
3.1.2 Rangkaian Pendeteksi Dering
Bagian ini berfungsi untuk mendeteksi dering berupa sinyal AC dalam selang waktu tertentu, yaitu 1 detik on dan 3 detik off dari PSTN. Pada blok ini
dipergunakan sebuah IC optocoupler 4N25 untuk mendeteksi sinyal dering tersebut. Pada gambar 3.3 kapasitor berfungsi untuk menahan sinyal DC dan
sinyal AC, sedangkan R1 berfungsi untuk menghambat besarnya tegangan AC yang masuk pada LED optocoupler. Sementara itu R2 disambungkan ke Vcc agar
Drs. Bisman Perangin-Angin : Perancangan Peralatan Penjawab Telepon Otomatis Berbasis Mikrokontroler, 2009
kondisi logika output tetap high ketika tidak ada sinyal dering yang dideteksi. Ketika ada sinyal dering maka arus AC akan menyebabkan LED optocoupler
menyala dan mengakibatkan arus mengalir dari kaki kolektor dan emiter pada phototransistor sehingga phototransistor saturasi dan kondisi logika output
menjadi low. Rangkaian pendeteksi dering berfungsi untuk mendeteksi sinyal dering menjadi sinyal pulsa. Bila ada nada dering yang masuk, keluaran dari
tegangan sinyal pulsa pada rangkaian pendeteksi dering adalah sebesar 0 volt dan bila tidak ada dering maka tegangan sinyal pulsa dari rangkaian pendeteksi dering
adalah sebesar 5 volt. Mikrokontroler akan bekerja bila mendapatkan input berupa sinyal pulsa sebesar 0 volt.
Gambar 3.3 Rangkaian Pendeteksi dering
3.1.3 Rangkaian Switch Line