Pesawat Telepon Jenis DTMF Dual Tone Multi Frequency

8. Register port serial Mikrokontroler AT89C51 mempunyai sebuah chip serial port port serial didalam sebuah keping yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan perantara lain yang menggunakan serial port juga seperti modem dan shift register. Buffer penyangga untuk proses pengiriman maupun pengambilan dan terletak pada register SBUF, yakni pada alamat 99H. Sedangkan untuk mengatur mode dapat dilakukan dengan mengubah isi dari SCON yang terletak pada alamat 98H.

2.4. Pesawat Telepon Jenis DTMF Dual Tone Multi Frequency

Pada tahun 1940-an Bell Labortories berhasil mengembangkan sistem pensinyalan touch tone dialing dengan membangkitkan nada sebagai pengganti sistem pendialan pulsa pada pesawat telepon. Sistem pensinyalan ini kemudian disebut dengan sistem pensinyalan Dual Tone Multi Frequency DTMF yang dikenal dan digunakan meluas semua telepon yang ada sekarang. Dual Tone Multi Frequency DTMF adalah teknik mengirimkan angka- angka pembentuk nomor telepon yang dikodekan dengan 2 nada yang dipilih dari 8 buah frekuensi nada yang sudah ditentukan. International Telecommunication Unit ITU telah mengeluarkan rekomendasi No.Q23 untuk alokasi frekuensi pada pesawat telepon sistem push button tone dialling dengan membagi 8 buah frekuensi yang sudah ditentukan kedalam 2 kelompok sinyal yaitu kelompok nada rendah Low Band Frequency dan kelompok nada tinggi High Band Frequency. Frekunsi untuk LBF adalah 697 Hz, 770 Hz, 852 Hz, 941 Hz, dan untuk frekunsi HBF adalah 1209 Hz, 1336 Drs. Bisman Perangin-Angin : Perancangan Peralatan Penjawab Telepon Otomatis Berbasis Mikrokontroler, 2009 Hz, 1477 Hz, 1633 Hz. Hubungan antara tombol dan frekuensi sinyal DTMF seperti pada gambar 2.2 : Gambar 2.2 Matriks Keypad Pesawat Telepon DTMF Tabel 2.2 Tombol dan sinyal DTMF yang dihasilkan Rendah Tinggi 1 697 1209 2 697 1336 3 697 1477 4 770 1209 5 770 1336 6 770 1477 7 852 1209 8 852 1336 9 852 1477 941 1336 941 1209 941 1477 A 697 1633 B 770 1633 C 852 1633 D 941 1633 Tombol Frekuensi Kombinasi dari 8 buah frekuensi tersebut dapat dipakai untuk mengkodekan 16 tanda seperti terlihat pada tabel 2.2, tapi pada pesawat telepon Drs. Bisman Perangin-Angin : Perancangan Peralatan Penjawab Telepon Otomatis Berbasis Mikrokontroler, 2009 biasanya tombol A, B, C, dan D tidak dipakai. Teknik DTMF pada pesawat telepon adalah untuk setiap penekanan dihasilkan 2 buah frekuensi berbeda yaitu nada rendah dan frekuensi nada tinggi. Seperti terlihat pada gambar 2.2 angka 1 dikodekan dengan 697 Hz dan 1209 Hz dan angka 9 dikodekan dengan 852 Hz dan 1447 Hz.

2.5 Prosedur Sambungan Telepon