Jurnal Teknik SI M ET RI K A
Vol. 4 No. 1 – April 2005: 287 – 293 289
8. Lakukan pemanasan sampai 120 C sampai
gelembung air habis. Setelah itu ukur pH minyak, di mana harus berada pada angka 7±
0,25.
Pembuatan methoxide: Methoxide merupakan campuran methanol
dengan KOH atau NaOH, lakukan titrasi terlebih dahulu untuk mengetahui berapa KOH yang
dibutuhkan. Cara titrasi:
1.
Buat larutan 0,1 volume KOH yaitu larutkan 1 gram KOH ke dalam 1 liter air distilasi.
2. Larutkan 1 ml minyak bekas ke dalam 10 ml
isoprophyl alcohol murni dan 0,1 ml phenolphthalein untuk memudahkan pengukuran
gunakan jarum suntik kecil
3. Masukkan larutan nomor 1 di atas ke dalam
larutan nomor 2 di atas ml demi ml sambil diaduk dan catat banyaknya kemudian hentikan setelah
larutan berwarna pink diam selama beberapa saat.
4. Jumlah KOH yang digunakan adalah 3,5 +
jumlah mililiter larutan 0,1 KOH yang dicampur ke larutan minyak-isoprophyl alkohol
dan phenolphthalein
Setelah jumlah KOH yang harus dibuat diketahui maka dibuat methoxide dengan cara:
Larutkan jumlah KOH yang dibutuhkan sesuai titrasi ke dalam methanol dan aduk dalam tempat
yang tertutup. Jumlah methanol yang dibutuhkan untuk tiap liter minyak adalah 0,25 liter. Simpan
di tempat yang tertutup sebelum dipakai Untuk pembuatan biodiesel dengan minyak
goreng yang masih baru maka tidak dibutuhkan titrasi, jumlah katalis basa yang dibutuhkan adalah
3,5 gram per liter minyak sedang langkah proses- prosesnya sama. Proses ini juga dapat dilakukan
tanpa pemanasan tetapi akan membutuhkan waktu lebih lama.
Gambar 1: Biodiesel setelah proses pencucian
Sedangkan untuk bahan baku yang berasal dari CPOCPKOCNO maka harus didahului dengan
proses pretreatment yaitu pengkondisian minyak supaya siap direaksikan. Proses pretreatment ini
adalah: 1.
Degumming: yaitu penghilangan getah gum di mana bahan baku minyak dicampur dengan
larutan H
3
PO
4
dan diaduk selama ± 30 menit 2.
Bleaching: di mana bahan baku minyak dicampur dengan bleaching earth untuk
memucatkan warna menjadi agak kuning dengan cara pengadukan
3. Deodorizing: penghilangan bau dengan beberapa
tahap pemanasan Setelah
itu dilanjutkan
dengan proses
transesterifikasi. Perlu diketahui bahwa reaksi ini bersifat reversible maka jumlah alkoholnya
diusahakan lebih supaya kesetimbangan reaksi bergeser ke kanan dan reaksi dapat berlangsung
secara komplit. Sisa alkohol dapat diambil dengan penyulingan yaitu pemanasan minyak pada
temperatur sekitar 67 ~ 70
C, kemudian dievaporasikan dan sisa alkohol ini dapat
digunakan kembali.
2. Minyak Jarak Pengganti Solar
Tanaman Jarak Jatropha Curcas L sangat potensial dikembangkan untuk mendapatkan
biodiesel, tanaman ini merupakan tanaman semak yang tumbuh subur pada daerah beriklim
panastropis dan curah hujan 200~1500 mmtahun. Biji jarak mengandung sekitar 35 – 45 berbagai
trigliserida yang berasal dari asam asam lemak risinoleat, palmitat, stearat, dan kurkolat.
Kandungan yang terbesar adalah asam risinoleat yang dapat mencapai 90 dari bermacam-macam
trigliserida tadi dan merupakan bahan dasar dari minyak jarak. Wujud minyak jarak ini seperti
minyak goreng, kental, licin dan baunya tidak mencolok.
Gambar 2: Jarak pagar Jatropha urcas
Beberapa keuntungan dari tanaman jarak pagar adalah:
Biodiesel Endapan air
1. Tahan terhadap kekeringan sehingga dapat
ditanami pada daerah beriklim gurun dan dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah,
sekalipun berpasir, berbatu atau memiliki kadar garam.
2. hanya membutuhkan sedikit pengelolaan
perawatan 3.
tidak membutuhkan pengawasan khusus terhada gulmahama
4. tumbuh dengan cepat dan stabil setelah
beberapa bulan 5.
mulai menghasilkan buah pada tahun kedua sampai berumur sekitar 40 tahun.
6. Daging buah setelah ekstraksi minyak
merupakan pupuk organik yang unggul 38 protein dengan rasio NPK: 2,7:1,2:1
7. dapat menghasilkan buah sepanjang tahun
8. selain menghasilkan minyak, daun dan kulit
dapat digunakan untuk berbagai keperluan industri dan farmasi.
9. minyak yang dihasilkan dari biji dapat
digunakan untuk mesin diesel tanpa modifikasi, vernish, penerangan, lilin, sabun,
anti hama,
10. untuk keperluan industri lainnya: bijinya yang
ditumbuk juga dapat untuk penyamaan kulit dan akar untuk keperluan pewarnaan tekstil.
11. untuk keperluan farmasi: biji sebagai obat
pencahar, antihelminithic dan sebagai bahan pengisi pada obat – obatan untuk: reumatik,
gatal dan penyakit kulit, demam, sakit kuning dan gonorrhoea, diuretic, pencuci mulut; daun
sebagai haemostatic agent, penutup luka.
Proses pembuatan minyak jarak: 1.
Biji jarak kering dikukus selama ± 1 jam 2.
Kemudian diblendergiling supaya menjadi seperti bubur dan mudah untuk diperas
3. Dipress untuk mengeluarkan minyaknya
4. Disaring untuk membuang kotoran
Gambar 3: Skema proses pembutan minyak jarak
Spesifikasi minyak jarak: Kandungan Energi
39600~41800 kJkg Berat spesifik 40
C 0,91 ~ 0,92 kg ltr
Titik beku C
2,0 Flas point
C 110 ~ 240
Cetana value 51,0
Sulphur content 0,13 ppm
Pour point C
8 Proses di atas dapat dipersingkat dengan
menggabungkan proses penghancuran dan pengepresan sekaligus dengan menggunakan satu
alat yaitu ekspeller. Alat ini digerakkan oleh motor listrikmesin diesel. Alat ini juga melakukan
penghancuran dan pengepresan secara kontinu sehingga dapat menyederhanakan kerja sekaligus
memaksimalkan output proses pembuatan minyak jarak. Minyak jarak ini dapat langsung dipakai ke
mesin atau dengan membuatnya menjadi biodiesel melalui proses transesterifikasi, sebagaimana
halnya pada pembuatan biodiesel dari minyak sawit.
Gambar 4: Expeller sederhana
Pengupasan kulit biji
Perebusan Penghancuran
Gambar 5: Potongan expeller tampak samping
Blender
3. Bioethanol