LUMBUNG ENERGI DAN ENERGI TERBARUKAN SUM

LUMBUNG ENERGI DAN ENERGI TERBARUKAN SUMATERA BARAT
SERTA REGENERASI SDM DENGAN KETAMPANAN
INTELEKTUAL DAN SPIRITUAL
OLEH : ROBI CANDRA
YAYASAN INSANCITA BANGSA (YIB) 2017
Di era globalisasi semua aspek kehidupan manusia tidak terlepas dari yang namanya
energi. Energi adalah potensi yang dimiliki suatu benda ataupun kandungan dari suatu
unsur yang digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk
proses perubahan. Energi tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan melainkan energi
dapat ditransformasikan dari bentuk awal ke bentuk energi yang lain. Secara
teknologi kebutuhan utama yang diperlukan untuk menciptakan maupun
mengoperasikan teknologi itu sendiri adalah energi. Berdasarkan klasifikasinya,
energi terdiri dari dua jenis yaitu energi fosil (energi tak terbarukan) dan energi
terbarukan. Singkatnya, energi fosil ialah energi yang tidak ramah lingkungan
sedangkan energi terbarukan adalah energi yang ramah lingkungan. Sejak jaman
penjajahan hingga era reformasi Indonesia khusunya di Sumatera Barat masih
cenderung menggunakan energi fosil yang mana energi ini menghasilkan emisi CO 2
yang persentasenya cukup besar. Emisi CO 2 yang berlebihan berdampak negatif baik
terhadap lingkungan maupun siklus kehidupan masyarakat. Maka, alternatif akan
kebutuhan energi diperlukan energi terbarukan (renewable energy) untuk menunjang
dan bisa mengganti kebutuhan energi yang tak terbarukan. Energi terbarukan

merupakan energi yang tak terbatas atau berkelanjutan sehingga menjadikan energi
ini ramah lingkungan. Energi ini hampir tidak menghasilkan CO 2 karena energi yang
sudah digunakan langsung kembali ke alam (wujud aslinya) dan bersirkulasi secara
berkesinambungan yang ditransformasi ke dalam bentuk energi lain. Salah satunya
energi panas bumi dialternasikan menjadi energi listrik. Beberapa benuk energi
terbarukan lainnya yaitu energi surya, energi angin, energi air, energi gelombang laut
dan bioenergi. Energi-energi ini merupakan bentuk dari energi primer (bersumber
langsung dari alam) sedangkan energi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
ialah energi sekunder. Maksudnya, energi sekunder ialah bentuk transformasi dari
energi primer.
Kebutuhan energi sangat berkaitan dengan pertumbuhan penduduk yang
mempengaruhi penggunaan energi khususnya, energi bahan bakar dan energi listrik.
Kebutuhan energi bisa dikatakan berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk.
Faktanya, ketersediaan energi tidak sebanding dengan populasi penduduk. Hal ini
dibuktikan dengan hampir setiap tahun terutama pada waktu-waktu konsumtif
mengalami penurunan stok bahan bakar. Selain itu, pemadaman listrik juga
menunjukkan bahwa kekurangan energi listrik itu masih sering terjadi. Baik untuk
masyarakat umum maupun fasilitas publik. Jika ditelusuri di berbagai pelosok daerah
masih banyak daerah yang kekurangan pasokan listrik bahkan belum mendapatkan
sama sekali. Maka, solusi untuk memenuhi kekurangan dan peningkatan kebutuhan

energi ialah energi terbarukan. Seperti Negara-negara maju di Eropa, Asia, Timur

tengah, Australia dan Amerika sudah jauh lebih awal mengembangkan dan
menggunakan energi terbarukan. Sedangkan di Negara Indonesia masih sangat sedikit
penggunaanya ada yang masih dalam tahap pembanguan dan perencanaan. Maka,
dengan sumber daya energi yang kita miliki harus mampu memanfaatkan energi
tersebut demi ketahanan dan kemandirian energi. Dalam pengembangan sumber daya
energi pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus bersinergi guna menyamakan
persepsi untuk eksploitasi sumber daya energi yang dimiliki agar terealisasikan.
Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di pulau sumatera yang memiliki
banyak potensi energi dan energi terbarukan diantaranya energi panas bumi, minyak,
gas bumi dan energi hidro. Selain energi hidro, energi-energi tersebut sudah
dieksplorasi dan diketahui ketersediaannya yang cukup besar karena belum pernah
digarap sama sekali.
Sumber energi yang dimiliki Sumatera Barat saat ini telah menjadi incaran para
investor untuk berinvestasi, karena potensi energinya yang cukup besar. Gubernur
Sumatera Barat Prof. Dr. Irwan Prayitno mengatakan ada beberapa perusahaan sudah
berminat untuk berinvestasi di sektor energi dan sumber daya mineral. Kabupaten
Sijunjung merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi minyak dan gas bumi,
dimana daerah ini sudah dieksplorasi oleh PT. Radiant Bukit Barisan E&P yang

diperkirakan memproduksi minyak dan gas di tahun ini. Perusahaan ini juga sudah
mengucurkan dana sebesar Rp3,8 Triliun sejak empat tahun yang lalu untuk menggali
potensi energi di daerah tersebut. Pada tahap awal perusahaan membangun 4 sumur di
daerah ini dan untuk jangka panjang akan dibuat 12 sumur. 1 Selain minyak dan gas
bumi, Sumatera Barat juga memiliki sumber energi terbarukan yaitu energi
geothermal atau panas bumi karena, secara geografis Sumatera Barat berada di
kawasan gunung berapi atau daerah lingkar api (ring of fire), beberapa gunung
tersebut ialah gunung Kerinci yang berada di kabupaten Solok Selatan, gunung
Talang di kabupaten Solok, gunung Marapi di kabupaten Tanah Datar, gunung
Tandikek di Padang Panjang, gunung Talamau dan gunung Pasaman di kabupaten
Pasaman Barat.
Salah satu daerah yang memiliki potensi energi panas bumi yaitu kabupaten Solok
Selatan karena daerah ini berada tepat di kaki gunung Kerinci. Sumber energi ini
telah dieksplorasi sejak tahun 2008 oleh PT Supreme Energy Muaro Labuh (SEML)
yang mana energi ini dapat dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTP). Dalam pengoperasiannya pembangkit ini menggunakan uap panas
sebagai sumber penggerak utama untuk menggerakkan turbin uap yang dikopel
langsung dengan generator sehingga menghasilkan energi listrik. Direktur Utama PT.
SEML, Supramu Santosa mengatakan pihaknya telah mengeluarkan biaya Rp2 Triliun
lebih dengan jumlah investasi mencapai Rp7,5 Triliun. Dimana pada tahap eksplorasi

perusahaan ini menggunakan biaya sendiri, sedangkan untuk tahap eksploitasi
perusahaan mendapatkan pinjaman dari beberapa Bank di luar negeri. Saat ini
perusahaan tersebut sedang mengekploitasi dan dalam tahap pembangunan sistem
1 Heri Faisal, Kabar24.com

pembangkit. Pembangkit ini akan dibangun dengan kapasitas turbin 1×110 Mega
Watt (MW) di Liki Pinangawan Muaro Labuh, untuk tahap awal perusahaan
menargetkan mampu memproduksi energi listirk sebesar 86 MW dengan membangun
13 sumur bor yang terdiri dari (8 sumur produksi, 3 sumur injeksi dan 2 sumur
cadangan). Produksi energi listriknya ditargetkan akan rampung pada Agustus 2019.
Pada tahap kedua, pembangunan akan dilanjutkan untuk memenuhi kapasitas 2×110
MW setelah tahap awal selesai. Produksi listrik ini kemudian akan dialirkan ke sistem
interkoneksi se-Sumatera. Listrik yang akan dihasilkan nantinya akan dijual ke
pembeli tunggal yaitu PT. PLN. Namun, tidak seluruh energi yang diproduksi akan
dijual, ada sekitar 6 MW yang digunakan untuk power plant tersebut. Pemerintah
Sumatera Barat juga mencanangkan pada PT. SEML untuk berkontribusi dalam
pencapaian target 7.000 MW energi terbarukan di tahun 2025. 2 Meskipun ramah
lingkungan, untuk mencapai pada tahap produksi pembangunan pembangkit ini
membutuhkan waktu yang cukup lama dengan biaya cukup besar.
Kemudian, selain Solok Selatan, kabupaten lain juga memiliki potensi energi panas

bumi yaitu Pasaman. Bupati Pasaman, Benny Utama menyebutkan daerahnya
memiliki 5 titik potensi panas bumi dengan kapasitas sekitar 800 MW, di antaranya
daerah Rimbo Panti, Bonjol, Duo Koto, Rao Cubadak dan Lubuk Sikaping. 3 Setelah
panas bumi, potensi energi yang dimiliki Sumatera barat ialah energi hidro. Topografi
yang rapat membuat daerah di provinsi ini banyak memiliki sumber energi hidro yang
bisa dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Kepala Dinas
ESDM Sumatera Barat, Heri Martinus mengatakan bahwa potensi energi hidro yang
dimiliki Sumatera Barat mencapai sekitar 1100 MW. Saat ini baru 63 titik
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang baru dikerjakan dengan
kapasitas 351 MW dan masih ada 749 MW yang belum di garap. Beberapa daerah
yang terdapat titik PLTMH yang telah beroperasi dengan kapasitas 11,7 MW di tiga
titik masing-masingnya Lubuk Gadang di kabupaten Solok Selatan, Manggani
kabupaten Limapuluh kota dan Lubuk Sao II di kaupaten Agam. Kemudian ada empat
titik lagi sedang dalam pembangunan dengan kapasitas total 25 MW, diantaranya,
Guntung kabupaten Agam, Induring kabupaten Pesisir Selatan dan Sangir Hulu di
kabupaten Solok Selatan. Sedangkan titik PLTMH lainnya tersebar di daerah
kabupaten Pesisir Selatan, kabupaten Solok, kabupaten Pasaman, kabupaten Pasaman
Barat, kabupaten Tanah Datar dan kabupaten Solok Selatan. Sembilan titik dalam
proses menunggu pendanaan dengan kapasitas 43 MW dan sembilan titik lagi dalam
persetujuan kontrak dengan kapasitas 44 MW serta 38 lainnya sudah memiliki izin

dengan kapasitas daya 226 MW.4 Sumatera Barat adalah lumbung energinya ranah
minang. Selain minyak dan gas bumi jika ditotalkan masing-masing sumber energi
listrik yang dimiliki mencapai 8.900 MW.
Sumatera Barat yang dikenal dengan sebutan Ranah Minang, selain memiliki potensi
sumber energi yang banyak, salah satu provinsi di pulau Sumatera ini juga terkenal
2 Prabawati Sriningrum, akurat.co
3 Infopublik.id
4 Miko Elfisha, www.antarasumbar.com

dengan kuliner, pariwisata, budaya dan juga para Tokoh ataupun pejuang negeri yang
tersohor. Ada banyak Tokoh Minang yang tersohor beberapa diantaranya adalah5 :
1. Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim (Buya Hamka) Ulama, Sastrawan dan Aktivis
Politik berasal dari Agam
2. K.H. Agus Salim (Mashudul Haq) Mentri Luar Negeri RI ke-1 berasal dari
kabupaten Agam.
3. Hj. Rangkayo Rasuna Said (Rasuna Said) Pahlawan Nasional RI berasal dari
kabupaten Agam
4. Dr. A.K. Gani, Dokter, politisi dan mantan Wakil Perdana Menteri RI berasal
dari kabupaten Agam
5. Gamawan Fauzi, SH., MM., mantan Menteri Dalam Negeri RI dari Solok

6. Tan Malaka (Ibrahim) Pahlawan Nasional RI dari Payakumbuh
7. Dr. Mohammad Hatta Wapres RI pertama berasal dari Bukittinggi
8. Syarifah Nawawi, Gadis Minang pertama yang masuk pendidikan sekolah
Eropa dari Bukitinggi
9. Taufiq Ismail, Sastrawan Indonesia berasal dari Bukittingi
10. Prof. Mohammad Yamin SH., Pahlawan Nasional dan tiga kali menjabat
sebagai mantan Menteri berasal Dari Sawahlunto
11. Dr. Mohammad Natsir, Perdana menteri RI ke-5 berasal dari Solok Selatan
12. Hazairin, Menteri dalam negeri RI ke-11 berasal dari Bukittinggi
13. H. A.A. Navis, Sastrawan dan Budayawan berasal dari Padang
14. Rohana Kudus, Pendiri surat kabar perempuan pertama Indonesia berasal dari
kabupaten Agam
15. Sutan Syahrir, Perdana Mentri RI ke-1 berasal dari Padang Panjang
16. Chairil Anwar, Penyair berasal dari Payakumbuh
17. Tuanku Imam Bonjol Pahlawan Nasional RI berasal dari Pasaman
18. H. Ilyas Yakub, Pahlawan Nasional dan Ulama berasal dari Pesisir Selatan
19. Bagindo Aziz Chan Walikota Padang ke-2
20. Abdoel Moeis, Pahlawan RI yang pertama dikukuhkan oleh Ir. Soekarno,
berasal dari Agam
Kemudian berkaitan dengan kuliner Sumatera Barat memilki kuliner halal terbaik di

dunia salah satunya yaitu Randang dan baru-baru ini ranah minang dinobatkan
sebagai destinasi wisata halal di Indonesia dan terbaik di dunia pada 2016 lalu. Selain
itu, Sumatera Barat juga memiliki banyak wisata alam yang mengagumkan. Hampir
5 Suprizal Tanjung, Kaskus.co.id

disetiap daerah terdapat lokasi wisata yang mempesona mulai dari pulau, pantai,
ombak (olahraga Surfing), lembah (tebing), air terjun, danau, gunung hingga udara
(olahraga Paralayang). Beberapa keindahan alamnya yang terkenal seperti Lembah
Harau di kota Payakumbuh, Ngarai Siaonok dan Goa Japang di kota Bukittinggi,
Puncak Lawang dan danau Maninjau di kabupaten Agam, Istano Pagaruyung di
Batusangkar, danau singkarak dan danau Maninjau di Solok, Puncak Gado-gado di
Padang kemudian di kabupaten Pesisir Selatan ada pantai Carocok, pulau Cubadak
dan Puncak Mandeh (Raja Ampatnya Sumatera), serta di kabupaten Kepulauan
Mentawai yang dikenal memiliki salah satu ombak terbaik di dunia. Dari prestasi
yang dimiliki, Sumatera barat dibanjiri wisatawan lokal maupun mancanegara
terutama asal negara muslim. Melihat sumber daya energi yang berlimpah ruah
Indonesia khususnya Sumatera Barat harus melahirkan Tokoh-tokoh maupun
Pemimpin baru seperti para Tokoh sebelumnya. Pada hakikatnya, sumber daya
manusia merupakan keunggulan utama sebagai motor penggerak dalam berbagai
aspek kehidupan. Pengembangan dan pembangunan sumber daya energi tentunya

dibutuhkan sumber daya manusia yang berintelektual dan berkompeten untuk
memberdayakan semua unsur terhadap pembangunan tersebut. Maka, untuk
melahirkan sumber daya ini ialah dengan pendidikan. Pendidikan merupakan bentuk
dari intelektualisasi manusia yang berkarakter jasmaniah dan rohaniah.
Berpandangan pada beberapa negara maju khususnya di kawasan Eropa, negara ini
memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia. Namun, tingkat baiknya berada pada sisi
intelektual saja karena sistem yang dibentuk tidak berlandaskan rohaniah pada Allah
SWT. Sistem Ini merupakan bentuk kesuksesan sistem pendidikan yang hanya dalam
bentuk sekuler saja. Mereka mampu meraih sains dan teknologi tertinggi dengan
sistem yang dianut, sehingga dengan kesuksesan itu mereka memakmurkan negara
mereka. Namun, paradigma pendidikan empirisme menjadikan ketidaktahuan mereka
pada sang pencipta bumi ini. Demikian juga dalam hal moralitas, disisi lain mereka
merupakan bangsa yang berkarakter. Sistem pendidikan mereka mampu menciptakan
model etika yang rasionalis maka, nilai universal kebaikan dapat diterima dan
diaplikasikan sehingga mereka dapat membangun negeri mereka dengan aman dan
tertib. Selain nilai rasionalis dan empiris yang dibangun tentu ada nilai lain yang lebih
tinggi dalam mengatur kehidupan manusia yaitu Allah SWT. Sang pemilik segala
aturan. Dialah yang paling tau kebutuhan makhluknya, maka ada nilai-nilai etika dan
syariah yang telah ditentukan sebagai kurikulum untuk menuntun seluruh kehidupan.
Nilai-nilai ini sudah terkompilasi dalam kitab suci Al-quran. Sayangnya, ini tidak

diakses oleh mereka, akibatnya negara mereka maju tetapi, tidak terlepas dari
tindakan-tindakan tercela seperti perkawinan sejenis, perzinaan, penindasan dan
masalah sosial lainnya yang pastinya tidak akan ada solusi melainkan hanya aturan
Allah SWT. Inilah fakta di dunia barat, pendidikan yang berperan dalam memajukan
kehidupan mereka. Tapi, kemajuan ini cenderung ke kiri karena tidak adanya nilainilai ketuhanan dalam konstitusi mereka. Sedangkan sistem pendidikan di negara kita
malah sebaliknya yang terlalu cenderung ke kanan. Paradigma kita lebih mengarah ke
rohaniah, agama dan ketuhanan sering menjadi sandaran. Sehingga industri dan
teknologi kita tidak berkembang. Pendidikan di negara maju dengan negara kita

keduanya mengarah pada sisi yang berbeda, sehingga kemajuannya juga berbeda.
Jadi, untuk menyeimbangkan keduanya sistem pendidikan harus diposisikan di
tengahnya.6 Sehingga hasil yang didapatkan ialah para manusia berkarakter yang
mereferensi pada aturan sang pencipta. Maka dengan ini akan lahir sumber daya
manusia yang bermuara pada masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.

6 Said Muniruddin, www.saidmuniruddin.com