Streptococcus mutans tumbuh dalam suasana fakultatif anaerob lehner, 1992; Michalek dan Mc Ghee, 1982, menurut Nolte 1982 dalam keadaan anaerob bakteri
ini memerlukan 5 CO2 dan 95 nitrogen serta memerlukan amonia sebagai sumber nitrogen agar dapat bertahan hidup dalam lapisan plak yang tebal. S. mutans
menghasilkan dua enzim yaitu glikosiltransferase dan fruktosiltransferase, enzim- enzim ini bersifat spesifik untuk subtrat sukrosa yang digunakan untuk sintesa glukan
dan fruktan, pada metabolisme karbohidrat enzim glikosiltransferase menggunakan sukrosa untuk mensintesa molekul glukosa dengan berat molekul tinggi yang berdiri
dari ikatan glukosa alfa 1-6 dan alfa 1-3 Michalek dan Mc Ghee, 1982. Ikatan glukosa alfa 1-3 bersifat sangat pekat seperti lumpur, lengket dan tidak larut dalam
air, kelarutan ikatan glukosa alfa 1-3 dalam air sangat berpengaruh terhadap pembentukan koloni S. mutans pada permukaan gigi, ikatan glukosa alfa 1-3
berfungsi pada perlekatan dan peningkatan koloni bakteri ini dalam kaitannya dengan pembentukan plak dan terjadinya karies gigi Roeslan dan Melanie, 1988. Bakteri ini
merupakan bakteri patogen pada mulut yang merupakan agen penyebab utamanya plak, ginggivitis dan karies Lee et al., 1992.
Dari penelitian ternyata dengan adanya S. mutans dikorelasikan dengan jumlah kavitas yang ada, bakteri ini terutama melekat pada plak pada bidang-bidang
karies dari pada plak pada email gigi yang utuh, sedangkan plak itu adalah suatu lapisan lunak yang terdiri dari kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak
diatas suatu matrik yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak di bersihkan Panjaitan, 1995. Tetapi ada pertimbangan lain yang mendasar bahwa S.
mutans diakui sangat berarti sebagai kemungkinan terjadinya karies, suatu penelitian tunggal longtitudinal yang baik menunjukkan bahwa frekwensi adanya S. mutans di
dalam plak adanya korelasi dengan terjadinya karies pada bidang yang sama, Streptococcus juga merupakan bakteri yang resisten terhadap asam Suryo, 1997.
2.4.1 Streptococcus mutans Sebagai Penyebab Karies Gigi
Streptococcus mempunyai sifat-sifat tertentu yang memungkinkannya memegang peranan utama dalam proses karies gigi, Streptococcus memfermentasi berbagai jenis
karbohidrat menjadi asam sehingga mengakibatkan penurunan pH, dan membentuk
Universitas Sumatera Utara
dan menyimpan polisakarida intraseluler dan berbagai jenis karbohidrat, simpanan ini dapat dipecahkan kembali oleh mikroorganisme tersebut bila karbohidrat oksigen
kurang sehingga dengan demikian menghasilkan asam terus menerus, juga mempunyai kemampuan untuk membentuk polisakarida ekstraseluler yang
menghasilkan sifat-sifat adesif dan kohesif plak pada permukaan gigi serta mempunyai kemampuan untuk menggunakan glikoprotein dari saliva pada
permukaan gigi.
Kemampuan dari Streptococcus untuk membentuk asam pada tingkatan pH tertentu, bakteri-bakteri lain berhenti membentuk asam ini tidak terjadi pada
Streptococcus sehingga bakteri ini bersifat sangat tahan pada asam, bakteri ini juga berkemampuan untuk membuat cadangan intraseluler yang serupa dengan glikogen
Yuwono, 1989. Ada juga kemampuan lain Streptococcus yaitu membuat poli sacarida ekstra seluler dengan konsistensi seperti perekat dengan demikian bakteri ini
dapat melekat pada permukaan gigi dan bertahan meskipun ada daya pembersih dari lidah dan ludah serta mendorong terjadinya plak dan kemudian akan terjadinya karies
Edwin Sally, 1992.
Penelitian bakteriologis pada manusia menunjukkan bahwa Strepcoccus tidak tersebar secara merata didalam mulut dan mempunyai kecendrungan untuk melekat
pada permukaan tertentu, dari penelitian longitudinal ternyata bahwa tempat yang terkena infeksi S. mutans setelah beberapa bulan masih mengandung S. mutans
sedangkan tempat-tempat yang lain dalam mulut yang sama yang tadinya bebas S. mutans masih tetap demikian keadaannya, rupanya penularan infeksi dari permukaan
yang satu kepermukaan yang lain dalam mulut yang sama tidak terjadi, pembentukan koloni S. mutans yang bersifat lokal dan persisiten menjelaskan sifat koriojenik yang
relatif besar dari bakteri ini, jadi koloni S. mutans terbentuk langsung pada permukaan gigi Tarigan, 1997. Ada pertimbangan lain yang mendasar bahwa S.
mutans diakui sangat berarti sebagai kemungkinan penyebab karies, suatu penelitian tunggal longitudinal yang baik menunjukkan bahwa frekwensi adanya S. mutans di
dalam plak ada korelasi terhadap terjadinya karies pada bidang yang sama. Di dalam plak S. mutans sebagai bakteri yang sangat resisten terhadap asam dan adalah suatu
penghasil asam yang kuat Edwin Sally, 1992.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
BAHAN DAN METODA
3.1 Waktu dan Tempat