Latar Belakang Maksud dan Tujuan Permasalahan Pembatasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN

I. 1 Umum

Pemilihan atas suatu bahan konstruksi tergantung dari sifat-sifat teknis, ekonomis dan dari segi keindahan. Jikalau baja sebagai bahan konstruksi maka perlu diketahui sifat-sifat baja sepenuhnya. Baja adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai dari peralatan dapur, transportasi, generator pembangkit listrik, sampai kerangka gedung dan jembatan menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara barang tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 dari produk barang berbahan logam. Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon sebagai unsur penguat. Unsur karbon inilah yang banyak berperan dalam peningkatan performan. Perlakuan panas dapat mengubah sifat baja dari lunak seperti kawat menjadi keras seperti pisau.

I.2 Latar Belakang

Suatu balok baja bila sambungan pada kedua ujung menggunakan beberapa baut atau dilas, maka akan terbentuk konstruksi statis tidak tentu, karena sambungan tidak dapat lagi berputar dengan bebas. Dalam keadaan ekstrim sambungan dapat bersifat kaku sempurna rigid dimana perputaran sudut adalah nol. Akan tetapi sambungan-sambungan yang menggunakan baut selalu akan terjadi deformasi elastis yang mengakibatkan sifat kaku sempurna tidak tercapai. Sambungan menjadi semi kaku semi rigid. Keberadaan dari suatu sambungan sendi,semi kaku atau kaku sempurna atau dengan perkataan lain tingkat kekakuan dari sambungan, akan mempengaruhi besarnya perubahan bentuk lenturan ataupun putaran sudut dan gaya gaya dalam momen, gaya lintang dan sebagainya pada analisa struktur. Berangkat dari uraian diatas, maka penulis akan mencoba menganalisa teori- teori tersebut dengan melakukan penelitian di laboratorium sesuai dengan judul “Kontribusi Kekakuan Sambungan Baut Pada Konstruksi Baja” Universitas Sumatera Utara

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk lebih mengetahui keadaan struktur baja yang mengalami lentur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kekakuan dari sambungan dengan jumlah dari susunan dari baut penyambung secara pengujian eksperimen

1.4 Permasalahan

Seperti yang telah dijelaskan bahwa tingkat kekakuan dari sambungan pada konstruksi mempunyai peranan penting pada analisa struktur untuk menghitung gaya- gaya dalam dan deformasi, terutama untuk struktur yang statis tak tentu. Pada pengujian ini akan diuji beberapa kondisi yang berbeda-beda dari tengah sambungan dari suatu batang.

1.5 Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup yang timbul dan keterbatasan alat uji, maka perlu dibuat pembatasan masalah yang akan di bahas, yaitu sebagai berikut : 1 Analisa dilakukan dalam batas elastis menurut Hukum HOOKE, dimana hubungan tegangan regangan adalah linier. 2 Bahan adalah isotropic dan homogen 3 Beban yang bekerja adalah beban terpusat 4 Perletakan yang ditinjau adalah sendi-sendi 5 Alat sambungan baut tidak diperhitungkan, dan gesekan antara pelat dengan profil C tidak diperhitungkan percobaan full slip

1.6 Metodelogi