3. Modal Kerja Darurat Emergency Working Capital
Yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya misalnya adanya pemogokan
buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak.
C. Unsur-unsur Modal Kerja
Unsur-unsur modal kerja antara lain terdiri dari:
1 Kas
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Perusahaan memegang kas untuk memenuhi kebutuhan transaksi, berjaga-
jaga dan spekulatif untuk likuiditas. Kas juga sangat berguna untuk mendapatkan kesempatan usaha yang sekali-sekali dijumpai oleh
perusahaan sehingga memerlukan kas untuk menghadapi keadaan darurat.
2 Piutang
Semua perusahaan mempunyai sifat dalam menjual barang ataupun jasa. Walaupun sebahagian penjualan ini secara tunai, sebahagian besar
melibatkan kredit. Jika penjualan kredit, ia meningkatkan piutang dagang perusahaan, yang sekaligus menambah laba usaha. Walaupun perusahaan
harus mengandung sebuah resiko. Masalah yang umum dihadapi oleh perusahaan adalah sering terjadi penagihan piutang yang telah jatuh tempo
tidak selalu tertagih seluruhnya, dan jika keadaan ini berlangsung dalam jangka lama maka modal perusahaan akan semakin kecil.
3 Persediaan
Setiap perusahaan dagang atau perusahaan industri perlu mengadakan persediaan untuk menjamin kelangsungan perusahaan. Kategori umum
persediaan termasuk persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses produksi untuk dijual dalam kegiatan bisnis perusahaan biasa.
Pentingnya manajemen persediaan bagi perusahaan tergantung pada besarnya investasi persediaan.
4 Surat-surat Berharga
Kelebihan danayang dimiliki oleh perusahaan dapat dipergunakan untuk membeli surat-surat berharga. Surat-surat berharga adalah bukti
kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Biasanya surat-surat berharga itu mudah dipindah tangankan, oleh sebab itu dapat diperbandingkan.
D. Kebijakan Modal Kerja
Beberapa kebijakan perusahaan yang diambil dapat mempengaruhi tingkat modal kerja baik permanen maupun variabel. Jika perusahaan mengubah
kebijakan kredit net 20 menjadi net 50, maka tambahan dana permanen mungkin tertarik pada piutang. Jika perusahaan mengubah kebijaksanaan
produksi mungkin akan mempengaruhi kebutuhan persediaan. Kebijakan- kebijakan perusahaan dalam mengelola modal kerja dimaksudkan untuk
mencapai 3 tiga tujuan, yaitu :
1. Likuiditas yang Cukup
Tujuan yang paling penting dalam mengelola modal kerja adalah untuk mencapailikuiditas sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat
menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari.
2. Meminimalkan Resiko
Didalam pemilihan terhadap sumber-sumber dana untuk membelanjai modal kerja, utang dagang dan utang-utang jangka pendek lainnya
memerlukan biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan sumber dana yang lain. Dengan demikian manajemen harus dapat menjamin bahwa
kewajiban-kewajiban jangka pendek ini tidak menjadi berlebihan dan berusaha meminimumkan resiko atau ketidakmampuan membayar
kewajiban-kewajiban jangka pendek atau segera harus dipenuhi.
3. Memperbesar Nilai Perusahaan
Perusahaan mempunyai tujuan yang sama didalam mengelola modal kerja maupun aktiva-aktiva lainnya, yaitu berusaha untuk memaksimumkan
nilai sekarang atas saham biasa dan nilai perusahaan.
E. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
1. Sumber Modal Kerja
Kebutuhan akan modal kerja harus disediakan perusahaan dalam bentuk apapun. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan
sumber-sumber modal kerja yang dapat dicari dari berbagai sumber yang tersedia.
Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari:
a Modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat dihitung
dengan menganalisa laporan perhitungan laba dari usaha perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik perusahaan maka
laba tersebut akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan. b
Kentungan dari Penjualan Surat-surat Berharga Investasi Jangka Pendek.
Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek Markettable Securities atau Efek adalah salah satu elemen aktiva
lancar yang segera dapat dijual dan akan menimbulkan surat berharga yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu
dari bentuk surat berharga berubah menjadi modal kerja, sebaliknya apabila dalam penjualan tersebut terjadi kerugian maka akan
menyebabkan berkurangnya modal kerja. c
Penjualan Aktiva Lancar Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan
aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini
menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut.
d Penjualan Saham atau Obligasi
Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para
pemilik perusahaan untuk menambah modalnya. Disamping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau bentuk utang jangka
panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Penjualan obligasi ini mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus
membayar bunga tetap, oleh karena itu dalam mengeluarkan utang dalam bentuk obligasi ini harus disesuaikan dengan kebuuhan
perusahaan.
2. Penggunaan Modal Kerja
Penggunaan modal kerja menyebabkan perubahan pada bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, namun
penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti oleh berubahnya atau penurunan jumlah modal kerja yang dimiliki perusahaan.
Penggunaan modal kerja suatu perusahaan meliputi: a
Bertambahnya Aktiva Tetap Bertambahnya aktiva tetap dapat terjadi karena adanya pembelian
aktiva dan pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan modal kerja. b
Berkurangnya Hutang Jangka Panjang Berkurangnya hutang jangka panjang terjadi karena perusahaan telah
melunasi atau mengangsur hutangnya. Pembayaran hutang berarti penggunaan modal kerja.
c Berkurangnya modal
Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam
perusahaan. Berkurangnya modal berarti pula pengurangan modal yang merupakan penggunaan modal kerja.
d Pembayaran Kas Dividen
Pembayaran kas dividen jelas merupakan penggunaan modal kerja. Kas dividen dibayar dari keuntungan neto sesudah pajak.
e Adanya Kerugian dalam Operasi Perusahaan
Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan berkurangnya aktiva atau bertambahnya hutang. Bertambahnya hutang
merupakan sumber modal kerja, tetapi dengan adanya kerugian maka hambatan dana tersebut digunakan untuk menutupi kerugian. Dengan
demikian kerugian merupakan pengunaan modal kerja.
F. Menentukan Besarnya Modal Kerja
Meskipun metode perhitungan modal kerja yang digunakan berbeda-beda, namun ada hal-hal yang tetap sama yaitu bahwa kebutuhan modal atau
komposisi modal kerja akan dipengaruhi oleh: 1.Besar kecilnya kegiatan usaha atau perusahaan produksi dan penjualan
2.Kebijakan penjualan 3.Kebijakan persediaan
4.Kebijakan likuiditas 5.Kebijakan pembelian
Menurut Kasmir 2011:182, yang menyatakan bahwa besar kecilnya kebutuhan modal kerja yang dibutuhkan dapat dihitung dengan menggunakan
metode yaitu:
a. Metode Keterikatan Dana
Menurut metode ini jumlah dana yang diperlukan untuk membelanjai aktiva lancar akan tergantung pada beberapa jumlah pengeluaran kas
setiap harinya dan berapa lama dana yang diinvestasikan pada elemen- elemen aktiva lancar akan berubah kembali menjadi kas. Hal ini
dipengaruhi oleh jangka waktu kredit pembelian barang atau bahan mentah, penyimpan bahan mentah di gudang, lamanya proses
produksi, lamanya barang jadi disimpan di gudang dan jangka waktu penerimaan piutang. Dan pengeluaran setiap harinya adalah
pengeluaran kas rata-rata untuk keperluan pembelian bahan baku, bahan pembantu, pembayaran upah buruh dan pengeluaran lainnya.
b. Metode Aliran Kas
Metode ini mencoba menaksir kebutuhan modal kerja dengan cara menaksir berapa banyaknya kas keluar. Setiap periode umumnya
dilakukan bulanan, cara ini biasanya disebut sebagai penyusunan anggaran kas. Dengan cara ini jika perusahaan mengalami deficit,
maka modal kerja harus ditambah untuk menutupi keadaan deficit tersebut, tetapi jika perusahaan mengalami surplus maka kebutuhan
modal kerja tidak perlu ditambah. Dalam menaksir besarnya aliran kas ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1 Besarnya taksiran kas setelah pajak
2 Informasi tersebut haruslah didasarkan atas kenaikan atau selisih
suatu proyek.
3 Aliran uang kas keluar tidak memasukkan unsur bunga, jika
proyek ini di belanjai dengan pinjaman karena bila hal ini diperhitungkan, maka akan terjadi perhitungan ganda.
c. Metode Perputaran Modal Kerja Working Capital Turn Over
Perputaran modal kerja atau working capital turn over merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja
perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama satu periode atau dalam satu periode.
Modal kerja dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode
perputaran modal kerja working capital turn over period dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal
kerja sampai dimana kembali lagi menjadi kas.
50
BAB III ANALISIS DAN EVALUASI
Analisis dan evaluasi dilakukan dengan tiga tahap, yaitu:
a. Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan dapat dilakukan dengan rasio keuangan yang dapat terbagi menjadi rasio liquiditas, rasio rentabilitas, dan rasio solvabilitas
yang nantinya rasio rasio ini dapat dijadikan alat analisa yang digunakan perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan
masing masing pos yang terdapat di laporan keuangan Laporan Neraca, Laba Rugi.
b. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah laporan keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang perubahan modal kerja
perusahaan serta sebab-sebab perubahan tersebut. Kemudian informasi ini dapat di jadikan bahan penilaian perusahan untuk bisa memaksimalisasi
pengolahan dana modal kerja untuk membiayai operasi perusahaan.
c. Analisis Besarnya Modal Kerja.
Analisis besarnya modal kerja dilakukan menggunakan 3 konsep yaitu konsep kualitatif, kuantitatif, dan konsep fungsional yang nantinya akan di bahas satu
persatu sehingga bisa dapat lebih jelas di mengerti mengenai analisis oleh konsep konsep tersebut.
A. Analisis Laporan Keuangan