Persamaan Utama Pada Mesin Arus Aliran Fluida Persamaan Euler Hubungan Tingi Kenaikan H dengan Kerja Spesifik Y

23

2.3.3. Persamaan Utama Pada Mesin Arus Aliran Fluida Persamaan Euler

Perpindahan energi didalam sudu impeller adalah dari momen puntir yang bekerja pada poros diteruskan sedemikian rupa oleh sudu impeller sehingga menimbulkan kecepatan absolute fluida C 2 u dan C 1 u sudu impeller bekerja sebagai tuas untuk meneruskan momen puntir poros dan menimbulkan arus kecepatan fluida . Menurut kaidah impuls, pada umumnya momen puntir diantara sisi bagian luar dan sisi bagian masuk. Dimana : m = massa fluida cairan r = panjang tuas yang bekerja m dC u = besarnya perubahan komponen tangensial dari kecepata absolute dt fluida terhadap perubahan waktu. Langkah demi langkah pada waktu melalui impeler dimana : M = mt x r 2 x C 2 u – r 1 x C 1 u = m x r 2 x C 2 u – r 1 x C 1 u Dimana : M = momen puntir kg mm M = massa fluida cairan r 1 = r2 = panjang tuas yang bekerja m C 1 u = C 2 u = kecepatan absolute komponen tangensial mdet Momen puntir ini akan mendapat daya sesuai dengan daya yang diberikan poros P = M x ω, dimana ω = adalah kecepatan sudut. P = m x r 2 x C 2 u – r 1 x C 1 Dimana : P = daya yang diperoleh poros u Universitas Sumatera Utara 24 Dan dengan r x ω = U = kecepatan keliling, persamaan diatas disederhanakan kepersamaan utama Euler. P = U 2 x C 2 u U 1 x C 1 u = kerja spesifik m Dimana : U 1 = kecepatan tangensial aliran fluida masuk mdet U 2 = kecepatan tangensial aliran fluida keluar mdet Kerja spesifik Y dalam satuan SI adalah Nmkg adalah kerja mekanis dari poros yang dipindahkan fluida, kerja tersebut menghisap dan memompakan massa fluida cair.

2.3.4. Hubungan Tingi Kenaikan H dengan Kerja Spesifik Y

Antara tinggi kenaikan H m dengan kerja spesifik Y ada hubungannya yaitu : Y = g x H Dimana : g = percepatan grafitasi mdet H = tinggi kenaikan m Y = kerja spesifik Keterangan : Dari persamaan Ueler ini didapat pengertian bahwa kecepatan dari suatu fluida yang dipompakan tidak diperhitungkan. Demgam demikian tinggi kenaikan pompa tidak tergantung kepada macamnya fluida yang dipompakan. Persamaan ini berlaku untuk semua jenis fluida. Persamaan ini juga berlaku untuk kompresor dan ventilator. Bila kecepatan aliran fluida masuk C 1 diarahkan menjadi tegak lurus, maka C 1 u = Dimana : H = tinggi kenaikan m Universitas Sumatera Utara 25 g = percepatan grafitasi mdet U 2 = kecepatan tangensial aliran fluida masuk C 2 u = kecepatan absolute komponen tangensial mdet

2.3.5. Kecepatan Spesifik