Uji Normalitas Data Uji Multikolinearitas

digunakan yang dalam penelitian ini bersifat heterogen karena adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum.

4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data dapat dilakukan secara kasat mata yaitu dapat dilihat pada grafis histogram dan grafik PP Plots. Suatu data akan berdistribusi normal jika grafik histogram menyerupai bel yang menghadap ke atas. Hal ini bisa dilihat dalam tampilan grafik berikut ini : Gambar 4.1 Uji Normalitas 1 : Histogram Sebelum Transformasi Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa residual data berdistribusi normal, hal ini ditunjukan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan. Gambar 4.2 Uji Normalitas 2 : Grafik Normalitas PP Plot Sebelumnya Transformasi Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Pada Gambar 4.2 Normal P-P Plot terlihat titik-titik yang mengikuti data disepanjang garis normal, hal ini berarti residual data berdistribusi normal. Tabel 4.2 Uji Kolmogrov-Smirnov Sebelum Transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 48 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 11.37889483 Most Extreme Differences Absolute .153 Positive .069 Negative -.153 Kolmogorov-Smirnov Z 1.058 Asymp. Sig. 2-tailed .213 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai Asymp.sig 2-tailed adalah 0,213 dan nilai signifikan 0,05, karena nilai Asymp.sig 2-tailed diatas 0,05 yaitu 0,213 hal ini berarti menunjukan bahwa residual data berdisribusi normal.

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Untuk melihat ada tidaknya gejala multikolinearitas, peneliti melihat besaran korelasi antara variabel independen dan besarnya tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir yaitu : tolerance 0,1 dan VIF Variance Inflation Factor 5. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 117.859 28.128 4.190 .000 Kualitas_auditor -8.021 4.077 -.263 -1.967 .056 .879 1.138 Jenis_opini_audit -6.724 3.957 -.220 -1.699 .097 .933 1.072 Log_ukuran_perusahaan -2.199 .863 -.361 -2.548 .015 .782 1.279 Jumlah_komite_audit 7.152 7.043 .142 1.015 .316 .797 1.255 Kompleksitas_operasi_p erusahaan 11.991 3.873 .400 3.096 .003 .937 1.068 a. Dependent Variable: Audit_delay Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1. Untuk Kualitas auditor memiliki nilai tolerance 0,879; Jenis opini auditor memiliki nilai tolerance 0,933; Ukuran perusahaan memiliki nilai tolerance 0,782; Jumlah komite audit memiliki nilai tolerance 0,797; Kompleksitas operasi perusahaan memiliki nilai tolerance 0,937. Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 5 yaitu Kualitas auditor memiliki VIF 1,138; Jenis opini auditor memiliki VIF 1,072; Ukuran perusahaan memiliki VIF 1,279; Jumlah komite audit memiliki VIF 1,255; Kompleksitas operasi perusahaan memiliki VIF 1,068. Kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas