4.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan dasar dari analisis sebagai berikut :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada akan membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat ditunjukkan pada gambar 4.3 berikut ini :
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber : Diolah denegan SPSS 2015
Dari grafik scatterplot pada gambar 4.3 diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y tidak
membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain mengindikasikan bahwa adanya data observasi yang
sangat berbeda dengan data penelitian lainnya. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini sehingga model ini layak
untuk digunakan untuk melihat pengaruh ukuran perusahaan, karakteristik audit dan jenis opini auditor terhadap biaya audit pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.3.4 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan
penganggu periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Adanya autokorelasi
dapat diuji dengan menggunakan Uji Durbin-Watson, dengan kriteria sebagai berikut :
1. Angka D-W di bawah -2 berarti ada ditemukan autokorelasi positif 2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada ditemukan autokorelasi
3. Angka D-W di atas +2 berarti ada ditemukan autokorelasi negative Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .348
a
.121 .017
13.914 1.432
a. Predictors: Constant, Kompleksitas_operasi_perusahaan, Log_Ukuran_perusahaan, Jenis_opini_audit, Jumlah_komite_audit, Kualitas_auditor
b. Dependent Variable: Audit_delay
Sumber : Diolah dengan SPSS 2015
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, hasil uji autokorelasi maka dapat dibuat keputusan dengan persamaan :
du d 4-du 1,3167 1,432 2,6833
Dari angka persamaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat adanya autokorelasi positif atau negatif.
4.4 Pengujian Hipotesis