20
Keterangan : 1. Poros utama spindle
4. Pemegang pahat tool holder Pahat tool
2. Pencekam benda kerja chuck 5. Dudukan pahat tool postdan tool holder
3. Benda kerja Baja Karbon 6. Kepala lepas Tailstok AISI 1045 dan Aluminium 6061
Untuk data dari mesin bubut Jhung Metal Machinery Co dapat ditunjukkan pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Data Teknis Mesin bubut Jhung Metal Machinery Co Daya N
15.7 kW Torsi
6600 N Diameter penjepit maksimum mm
158 Ukuran mm
530 x 1100 Putaran rpm
350 2500
Voltase v 220330
220330
Ampere A 14.08.11
13.57.82
Frekuensi Hz 50 60
Motor listrik High effisiensi, 3
phase.
Induction motor.
2. Pemusatan Centering
Fungsinya untuk membuat lubang dudukan kepala lepas tail stock yang digunakan sebagai sumbu putar ketika
benda kerja berputar untuk
21
melakukan pemesinan. Untuk proses pemusatan dapat dilihat pada Gambar 3.9.
Gambar 3.9. Centering 3. Jangka sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter benda kerja sebelum dan setelah pemesinan pada tiap fase.
Gambar 3.10. Jangka Sorong 4.
Mikroskop VB Mikroskop VB digunakan untuk melihat kemasan
permukaan hasil pemesinan.
22
Gambar 3.11. Mikroskop VB
5. Kamera
Kamera digunakan untuk merekam gambar yang didapat dari mikroskop VB. Kamera yang digunakan adalah kamera
digital dengan resolusi tinggi 6 MP 2816x2112 dengan perbesaran optik 3x 3x optical zoom. Kamera ditunjukkan
pada Gambar 3.14.
Gambar 3.12. Kamera Digital 6MP
3. 2. Prosedur
Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dengan menggunakan mesin perkakas bubut turning. Variabel
23
kondisi pemotongan seperti kecepatan potong, kedalaman potong, gerak makan pahat ditentukan berdasarkan Tabel 3.10. dan
Tabel 3.11. Tabel 3.10. Kondisi pemotongan Baja Karbon AISI 1045
Parameter Pemotongan Kondisi
1 Kondisi 2
Kondisi 3 Kondisi 4
Putaran Mesin n rpm 950
950 650
650 Kedalaman potonga mm
2.0 1.2
2.0 1.2
Gerak makan f mmrev 0.24
0.17 0.24
0.17 Diameter benda kerja d mm
80 65
80 65
Kecepatan potong rata-rata mmin
196.878 168.838
134.706 115.521
Suhu rata- rata
max
°C 1739.23
2 1493.696
1495.688 1297.464
Tabel 3.11. Kondisi pemotongan Paduan Aluminium 6061
Parameter Pemotongan Kondisi
1 Kondisi
2 Kondisi
3 Kondisi
4 Putaran Mesin n rpm
2000 2000
1350 1350
Kedalaman potonga mm 2.0
1.2 2.0
1.2 Gerak makan f mmrev
0.24 0.17
0.24 0.17
Diameter benda kerja d mm 90
58 90
58 Kecepatan potong rata-rata
mmin 414.480
316.959 279.774
239.927 Suhu rata-
rata max°C 632.093
666.051 556.357
586.704
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh parameter pemotongan terhadap hasil dari kemasan
permukaan dengan metode pemesinan kering, dengan tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
1. Mempersiapkan alat dan bahan
24 2.
Melakukan uji jalan set up mesin bubut Jhung Metal Machinery Co. 3.
Menguji kemampumesinan dengan parameter potong pada kondisi ekstrem 4.
Menentukan kondisi pemotongan v a,f,d. 5.
Meningkatkan pemesinan pembubutan kering ortogonal dengan
menggunakan pahat karbida berlapis pada benda kerja Baja karbon AISI 1045 dan Aluminum tipe 6061. Sebanyak delapan fase untuk tiap kondisi
pemotongan yang ditentukan. 6.
mengamati dan menganalisa kondisi mata pahat dari tiap kondisi pemotongan. 7.
Mengumpulkan data hasil penelitian berupa waktu pemesinan dan gambar pahat pada tiap kondisi pemotongan.
8. Menentukan ragam kegagalan dan mekanisme aus yang terjadi pada pahat.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari diagram alir di bawah ini.
25
Mulai Persiapan dan
Pengajuan Proposal Disetujui Dosen
Pembimbing
Persiapan Pemesinan : - Mesin
- Pahat - Benda Kerja
- Alat Ukur
Menyelidiki kondisi pemesinan yang
diizinkan untuk bahan ; - Baja karbon AISI 1045
- Aluminium 6061 Survey pada
bidang pemesinan
Pabrikasi, Set Up dan jalankan
mesin
Uji coba mesin dengan kondisi
Ekstrim
Sampel : Baja AISI 1045
n = 950, f = 0.24, a = 2.0 Al 6061
n = 2000, f = 0.24, a = 2.0 Ya
tidak tidak
Ya
26
Menentukan kondisi pemesinan
n = 650 dan 950 rpm AISI 1045
n = 1350 dan 2000 rpm Al 6061
f = 0.17 - 0.24 mmrev a = 1.2 – 2 mm
Pengumpulan data berupa
- waktu pemesinan - kondisi pahat terpakai
Mengamati dan Menganalisa
Kondisi Mata Pahat
Kesimpulan Selesai
Proses Pemesinan
Menentukan Ragam Kegagalan dan
Mekanisme Aus Pahat
Gambar 3.13 Diagram Alir Penelitian
27
BAB IV HASIL PENGUJIAN PEMESINAN