Pahat Karbida Berlapis HASIL PENGUJIAN PEMESINAN

28

4.1. Pahat Karbida Berlapis

1. Untuk kondisi pemesinan dengan : Putaran Mesin n : 950 rpm Kecepatan potong v : 238.6 mmin Kedalaman potong a : 2.0 mm Gerak makan f : 0.24 mmrev Benda kerja : Baja Karbon AISI 1045 Suhu rata-rata : 1739 o C Aus yang dialami oleh pahat karbida berlapis pada kondisi pemotongan di atas adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 4.1. VB B a. Tampak bidang potong mayor b. Aus tepi VB c. Tampak bidang geram d. Tampak sisi ujung pahat nose bagian yang dilingkari menunjukkan aus Notching lihat Gambar c Gambar 4.1. Aus pahat karbida berlapis pada kondisi pemotongan v = 238.6 mmin, a = 2.0 mm, f = 0.24 mmrev 40 : 1 mm VB C 29 2. Untuk kondisi pemesinan dengan : Putaran Mesin n : 950 rpm Kecepatan potong v : 193.9 mmin Kedalanan potong a : 1.20 mm Gerak makan f : 0.17 mmrev Benda kerja : Baja Karbon AISI 1045 Suhu rata-rata : 1494 o C Aus yang dialami oleh pahat karbida berlapis pada kondisi pemotongan di atas adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 4.2. b.Tampak bidang yang dilingkari a. Tampak bidang potong mayor menunjukkan aus notch minor CD c. Tampak ujung pahat nose Gambar 4.2. Aus pahat karbida berlapis pada kondisi pemotongan v = 193.9 mmin, a = 1.20 mm, f = 0.17 mmrev. CD = Coating DeliminationPengelupasan Salutan 60 : 1 mm VB B 30 3. Untuk kondisi pemesinan dengan : Putaran Mesin n : 650 rpm Kecepatan potong v : 163.28 mmin Kedalanan potong a : 2.0 mm Gerak makan f : 0.24 mmrev Benda kerja : Baja Karbon AISI 1045 Aus yang dialami oleh pahat karbida berlapis pada kondisi pemotongan di atas adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 4.3. 1 150 : 1 mm a. Tampak bidang geram bagian yang dilingkari menunjukan 1 Patahan pada ujung pahat Gambar 4.3. Aus pahat karbida berlapis pada kondisi Pemotongan v = 163.28 mmin, a = 2.0 mm, f = 0.17 mmrev 31 4. Untuk kondisi pemesinan dengan : Putaran Mesin n : 650 rpm Kecepatan potong v : 132.665 mmin Kedalaman potong a : 1.20 mm Gerak makan f : 0.17 mmrev Benda kerja : Baja Karbon AISI 1045 Suhu rata-rata : 1297 o C Aus yang dialami oleh pahat karbida berlapis pada kondisi pemotongan di atas adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 4.4. a. Aus tepi VB b. Tampak bidang geram CD c. Tampak ujung pahat nose Gambar 4.4. Aus pahat karbida berlapis pada kondisi Pemotongan v = 132.665 mmin, a = 1.20 mm, f = 0.17 mmrev CD = Coating DeliminationPengelupasan Salutan 50 : 1 mm VB B 32 Berdasarkan keterangan gambar-gambar di atas dapat disimpulkan bahwa aus yang dialami pahat pada proses pemesinan Baja Karbon AISI 1045 adalah : a. Aus tepi, aus ini terjadi pada sisi ujung pahat nose dan sisi tepi pada bidang potong mayor pahat flake face. Maka dapat dinotasikan dalam bentuk VB B aus tepi, VB C aus ujung pahat dan VB N aus notch . Untuk lebar aus yang dialami pahat khususnya aus tepi VB B pada masing-masing kondisi pemotongan adalah ; b. Pada kecepatan potong v = 238.6 mmin aus tepi yang dialami pahat adalah VB B = 0.1 mm dan pada kondisi ini juga ditemukan aus notch minor VB N . Pada kecepatan potong v : 193.9 mmin menghasilkan aus tepi VB B = 0.05 mm dan terdapat juga aus notch minor yaitu VB N , tetapi pada kondisi ini ditemukan juga proses pengelupasan lapisan yang terjadi pada lapisan luar pahat yang dinotasikan dengan CD Coating Deliminationpengelupasan pelapis. Pada kecepatan potong v = 132.665 mmin aus tepi yang dialami pahat adalah VB B = 0.05 mm dan pada kondisi ini juga terdapat CD Coating Delimination pengelupasan salutan dengan suhu rata-rata paling besar yaitu 1739 o C kondisi pemotongan 1. c. Pada urutan ini menjelaskan bahwa pada kondisi pemesinan yang ketiga dengan kecepatan potong v = 163.28 mmin pahat mengalami kegagalan yang fatal fracture failure yaitu pada hujung mata pahat mengalami retakan dan patah. Hal ini terjadi pada awal kondisi pemesinan yang diakibatkan oleh kadar lapisan bahan Baja karbon tersebut. 33 1 5. Untuk kondisi pemesian dengan : Putaran Mesin n : 2000 rpm Kecepatan potong v : 565.2 mmin Kedalaman potong a : 2.00 mm Gerak makan f : 0.24 mmrev Benda kerja : Aluminium 6061 Suhu rata-rata : 632 o C Aus yang dialami oleh pahat karbida berlapis pada kondisi pemotongan di atas adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 4.5. a. Tampak bidang potong mayor b. Tampak ujung pahat nose c. Tampak bidang geram yang dilingkari menunjukkan 1 BUE Gambar 4.5. Aus pahat karbida bersalut pada kondisi pemotongan v = 565.2 mmin, a = 2.00 mm, f = 0.24 mmrev 60 : 1 mm VB B VB C 34 6. Untuk kondisi pemesinan dengan : Putaran Mesin n : 2000 rpm Kecepatan potong v : 364.3 mmin Kedalaman potong a : 1.20 mm Gerak makan f : 0.17 mmrev Benda kerja : Aluminium 6061 Suhu rata-rata : 666 o C Aus yang dialami oleh pahat karbida berlapis pada kondisi pemotongan di atas adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 4.6. 1 a. Tampak bidang potong mayor b. Tampak ujung pahat nose 1 c. Tampak bidang geram yang dilingkari menunjukkan 1 BUE Gambar 4.6. Aus pahat karbida bersalut pada kondisi pemotongan v = 364.3 mmin, a = 1.20 mm, f = 0.17 mmrev 40 : 1 mm VB B VB C 35 7. Untuk kondisi pemesinan dengan : Putaran Mesin n : 1350 rpm Kecepatan potong v : 381.51 mmin Kedalaman potong a : 2.00 mm Gerak makan f : 0.24 mmrev Benda kreja : Aluminium 6061 Suhu rata-rata : 556 o C Aus yang dialami oleh pahat karbida berlapis pada kondisi pemotongan diatas adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 4.7. 1 a. Tampak bidang potong mayor b. Tampak ujung pahat nose 1 c. Tampak bidang geram yang dilingkari menunjukkan 1 BUE Gambar 4.7. Aus pahat karbida bersalut pada kondisi pemotongan v = 381.51mmin, a = 2.00 mm, f = 0.24 mmrev. 50 : 1mm VB B VB C 36 8. Untuk kondisi pemesinan dengan : Putaran Mesin n : 1350 rpm Kecepatan potong v : 245.8 mmin Kedalaman potong a : 1.20 mm Gerak makan f : 0.17 mmrev Benda kerja : Aluminium 6061 Suhu rata-rata : 587 o C Aus yang dialami oleh pahat karbida berlapis pada kondisi pemotongan diatas adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 4.8. a. Tampak bidang potong mayor b. Tampak ujung pahat nose c. Tampak bidang geram yang dilingkari menunjukkan 1 BUE Gambar 4.8. Aus pahat karbida bersalut pada kondisi pemotongan v = 245.8 mmin, a = 1.20 mm, f = 0.17 mmrev 50 : 1 mm 1 VB B 37 Dari gambar-gambar di atas dapat diperoleh kesimpulan yaitu aus dan jenis kegagalan yang dialami pahat pada proses pemesinan Aluminium 6061 ini adalah : a. Aus tepi, aus ini dominan terjadi pada tiap proses pemesinan pada Aluminium 6061 ini, yaitu pada sisi tepi bidang potong mayor VB B dengan masing-masing kedalaman aus yang dialami pahat pada setiap kondisi adalah 0.1 mm. Untuk aus ujung pahat juga teramati. Jenis kegagalan lain yang dialami oleh pahat adalah BUE. BUE ini terjadi karena aliran metal yang kurang teratur pada kecepatan potong rendah dan afinitas antara material benda kerja dan pahat cukup kuat. Dengan demikian akan terjadi proses penumpukan lapisan material pada pahat tersebut. Tetapi pada kasus ini terjadi pada kecepatan tinggi yaitu pada putaran n = 1350 rpm dan putaran n = 2000 rpm yang akhirnya menyebabkan proses rekristalisasi dari lapisan material tersebut, proses tersebut disebut dengan BUE. dengan suhu rata-rata paling tinggi yaitu 666 o C 38

BAB V PEMBAHASAN