Oksibenson Oktilmetoksisinamat Zink Oksida

mengalami reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya. Bahan ini juga stabil terhadap cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik Nguyen Rigel, 2005. Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik, bahkan ada yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika Wasitaatmadja, 1997.

2.4.1 Oksibenson

Oksibenson merupakan tabir surya penyerap UV-A yang terbaik yang diketahui terlebih dahulu. Ini jarang digunakan sendiri, tapi biasa dikombinasi dengan tabir surya penyaring UV-B untuk menghasilkan nilai SPF yang tinggi. Oksibenson mempunyai kelarutan yang rendah Klein Palefsky, 2005.

2.4.2 Oktilmetoksisinamat

Oktilmetoksisinamat merupakan penyerap UV-B yang terutama. Ini memberikan absorbansi yang kuat pada pertengahan daerah UV-B 310 nm. Oktilmetoksisinamat tidak larut dalam air, tidak akan menodai kulit ataupun pakaian, sangat aman, inert secara kimia dan stabil, tetap tinggal pada kulit, mempunyai bau yang lemah, tidak merubah warna emulsi, dan relatif murah Klein Palefsky, 2005.

2.4.3 Zink Oksida

Zink oksida adalah tabir surya yang paling aman, efektif, dan berspektrum luas. Meskipun disetujui oleh FDA, namun penggunaannya sebagai tabir surya hanya sampai 25. Zat-zat yang bekerja secara fisika sebenarnya lebih aman, Universitas Sumatera Utara karena tidak mengalami reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Anonim a , 2008. Syarat-syarat bahan aktif untuk preparat tabir surya yaitu: a. Efektif menyerap radiasi UV-B tanpa perubahan kimiawi, karena jika tidak demikian akan mengurangi efisiensi, bahkan dapat menjadi toksik atau menimbulkan iritasi b. Stabil, yaitu tahan keringat dan tidak menguap c. Mempunyai daya larut yang cukup untuk mempermudah formulasinya d. Tidak berbau atau boleh berbau ringan e. Tidak toksik, tidak mengiritasi, dan tidak menyebabkan sensitisasi Syarat-syarat preparat kosmetik tabir surya yaitu: • Mudah dipakai • Jumlah yang menempel mencukupi kebutuhan • Bahan aktif dan bahan dasar mudah bercampur, bahan dasar harus dapat mempertahankan kelembutan dan kelembaban kulit Tranggono, 2007. Kemampuan menahan sinar ultraviolet dari tabir surya dinilai dalam faktor proteksi sinar Sun Protecting Factor SPF yaitu perbandingan energi ultraviolet yang diperlukan untuk menghasilkan eritema minimum pada kulit yang diberi tabir surya terhadap banyaknya energi ultraviolet yang diperlukan untuk menghasilkan eritema minimum pada kulit yang tidak diberi tabir surya. Minimal erythema dose MED adalah dosis energi minimum ultraviolet yang diperlukan untuk menghasilkan eritema kulit minimum yang seragam Shaat, 1990. Dosis minimum eritema MED diuji oleh setiap panelis pada tes SPF. Waktudosis pada simulasi cahaya UV dibutuhkan untuk menghasilkan keseragaman, yang hampir Universitas Sumatera Utara tidak menampakkan kemerahan pada kulit. Nilai MED berbeda-beda berdasarkan tipe kulit seseorang Nguyen Rigel, 2005. Nilai SPF berkisar antara 0 sampai 100, dan kemampuan tabir surya yang dianggap baik berada di atas 15. Tingkat kemampuan tabir surya sebagai berikut: 1. Minimal, bila SPF antara 2 – 4 2. Sedang, bila SPF antara 4 – 6 3. Ekstra, bila SPF antara 6 - 8 4. Maksimal, bila SPF antara 8 – 15 5. Ultra, bila SPF lebih dari 15 SPF hanya menunjukkan daya perlindungan terhadap UVB dan tidak terhadap UVA. Sebab, berbeda dengan UVB yang bekerja pada permukaan kulit dan menyebabkan kulit terbakar, UVA meresap masuk ke dalam kulit dan merusak DNA. Ini membuat kekuatan UVA tidak bisa diukur dengan mudah karena efeknya tidak segera terlihat. Orang yang berkulit gelap mempunyai banyak pigmen melanin yang merupakan tabir surya alami. Sebaliknya, orang yang berkulit putih sangat rentan terhadap kanker kulit karena hanya punya sedikit melanin. Oleh karenanya, semakin putih kulit seseorang, semakin memerlukan krim dengan SPF yang lebih tinggi daripada orang yang berkulit hitam agar tidak terbakar. Perlindungan terbaik terhadap matahari ialah dengan menggunakan tabir surya broad spectrum Iskandar, 2008. Universitas Sumatera Utara

2.5 Emulsi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Minyak Biji Anggur (Grape Seed Oil) Terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat Dalam Basis Vanishing Cream

6 94 79

Pengaruh Penambahan Asam Laktat Terhadap Nilai SPF Sediaan Tabir Surya Kombinasi Oksibenson Dan oktilmetoksin Oksi Sinamat Dalam Basis Vanishing Cream

5 46 75

Pengaruh Penambahan Minyak Biji Anggur (Grape Seed Oil) Terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat Dalam Basis Vanishing Cream

0 1 13

Pengaruh Penambahan Minyak Biji Anggur (Grape Seed Oil) Terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat Dalam Basis Vanishing Cream

0 0 2

Pengaruh Penambahan Minyak Biji Anggur (Grape Seed Oil) Terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat Dalam Basis Vanishing Cream

0 0 4

Pengaruh Penambahan Minyak Biji Anggur (Grape Seed Oil) Terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat Dalam Basis Vanishing Cream

1 4 12

Pengaruh Penambahan Minyak Biji Anggur (Grape Seed Oil) Terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat Dalam Basis Vanishing Cream

0 0 2

Pengaruh Penambahan Minyak Biji Anggur (Grape Seed Oil) Terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat Dalam Basis Vanishing Cream

0 0 28

PENGARUH PENAMBAHAN ZnO TERHADAP EFEKTIVITAS IN VITRO DAN ASEPTABILITAS SEDIAAN TABIR SURYA KOMBINASI OKSIBENSON DAN OKTILDIMETIL PABA (3:3% b/b) DALAM BASIS VANISHING CREAM Repository - UNAIR REPOSITORY

1 0 101

STABILITAS FISIK DAN EFEKTIVITAS SEDIAAN TABIR SURYA KOMBINASI OKSIBENSON DAN OKTIL METOKSISINAMAT DALAM BASIS GEL CARBOMER 940 DENGAN PENAMBAHAN ASAM GLIKOLAT Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 138