1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian literature atau kepustakaan dengan langkah- langkah sebagai berikut :
• Menjelaskan langkah-langkah dari metode SPL yang digunakan.
• Menjelaskan keistimewaankelebihan dan kekurangan dari masing-
masing metode SPL yang yang digunakan. •
Memberikan pembuktian kelebihan dan kekurangan dari masing- masing metode SPL yang digunakan melalui contoh.
13
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Persamaan Linier
Sistem Persamaan dengan m persamaan dan n bilangan tak diketahui ditulis dengan :
Dimana x
1
, x
2
, … x
n
: bilangan tak diketahui a,b :
konstanta Jika SPL diatas ditulis dalam bentuk matriks, maka :
A x = b
Matriks A dinamakan dengan matriks koefisien dari SPL. Vektor x dinamakan dengan vektor variable dan vektor b dinamakan dengan vektor b konstanta.
14
Universitas Sumatera Utara
2.2 LU Dekomposisi
Sistem persamaan n x n dapat ditulis dalam bentuk matriks :
Akan ditunjukkan bahwa algoritma Gauss sederhana yang diterapkan pada A dapat memfaktorkan A menjadi hasil kali dua matriks diagonal bawah
Dan matriks diagonal atas
Dengan kata lain dapat diperoleh, A = LU
15
Universitas Sumatera Utara
2.3 Invers Matriks
Jika diketahui 2 besaran a dan x sedemikian sehingga ax = 1, maka dikatakan x adalah kebalikan dari a dan nilai x = 1a = a
-1
. Jika A dan I keduanya matriks bujur sangkar dan ordenya sama maka [I] [A] = [A] [I] = [A].
Jika terdapat suatu matriks bujur sangkar [X] yang berorde sama sehinggga [A] [X] = [I] maka dikatakan [X] kebalikan atau invers matriks dari [A] dan dituliskan
[X] = [A]
-1
. Matriks-matriks yang mempunyai invers adalah matriks non singular yaitu
matriks yang determinannya 0. Berlaku sifat : 1.
A
-1 -1
= A
2. AB
-1
= B
-1
A
-1
Matriks adjoint untuk mencari invers yaitu :
,
dimana :
A-1 = invers matriks A adj A = matriks adjoint dari matriks A
det A = determinan dari matriks A Jika A adalah matriks nxn, maka inversnya dapat dicari dengan cara mereduksi A
menjadi matriks identitas I dengan menggunakan operasi-operasi baris dan menerapkan operasi-operasi ini secara serempak pada I untuk menghasilkan A
-1
. Transformasi elementer untuk mencari invers yaitu :
setelah melalui transformasi elementer [A
-1
] = [X]
16
Universitas Sumatera Utara
Jika A matriks n x n yang memiliki invers, maka untuk setiap matriks B yang berukuran n x 1, sistem persamaan AX = B memiliki tepat satu penyelesaian yaitu
X = A
-1
B
2.4 Eliminasi Gauss