3.4. Rangkaian Sensor Temperatur dan ADC Analog to Digital
Converter
Untuk mengetahui temperatur dalam air, digunakan LM35 yang merupakan sensor temperatur. Output dari LM35 ini dimasukkan sebagai input ADC.
Rangkaiannya seperti dibawah ini:
Gambar 3.4. Rangkaian Sensor Temperatur dan ADC
Agar output yang dihasilkan oleh ADC bagus, maka tegangan refrensi ADC harus benar-benar stabil, karena perubahan tegangan refrensi pada ADC akan
merubah output ADC tersebut. Oleh sebab itu pada rangkaian ADC harus benar- benar dijaga agar tegangan referensi nya benar-benar stabil yaitu tegangan
refrensi ADC tetap 5 volt. Output dari LM35 diinputkan ke pin 6 ADC yang merupakan pin input, ini berarti
setiap perubahan tegangan yang terjadi pada input ini maka akan terjadi perubahan pada output ADC.
Universitas Sumatera Utara
Keluaran dari rangkaian sensor suhu dihubungkan ke rangkaian ADC untuk diubah datanya menjadi data biner agar dapat dikenali oleh mikrokontroler
AT89S52. Untuk mendapatkan Vref2 digunakan dioda zener 5,1 volt, kemudian outputnya
dihubungkan ke rangkaian pembagi tegangan. Output dari ADC dihubungkan ke mikrokontroler, sehingga setiap perubahan
output ADC yang disebabkan oleh perubahan inputnya sensor temperatur LM 35 akan diketahui oleh mikrokontoler.
3.5. Rangkaian Relay
Relay pengendali heater
Relay ini berfungsi sebagai saklar elektronik yang dapat menghidupkanmematikan peralatan elektronik dalam hal ini blower atau kipas.
Rangkaian relay pengendali blower tampak seperti gambar di bawah ini :
Gambar 3.5. Rangkaian relay Pengendali blower 220 volt AC Pada rangkaian di atas, untuk menghubungkan rangkaian dengan 220 V
AC digunakan relay. Relay merupakan salah satu komponen elektronik yang
Universitas Sumatera Utara
terdiri dari lempengan logam sebagai saklar dan kumparan yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet. Pada rangkaian ini digunakan relay 12 volt, ini
berarti jika positip relay kaki 1 dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt dan negatip relay kaki 2 dihubungkan ke ground, maka kumparan akan
menghasilkan medan magnet, dimana medan magnet ini akan menarik logam yang mengakibatkan saklar kaki 3 terhubung ke kaki 4. Dengan demikian, jika
kita gunakan kaki 3 dan kaki 4 pada relay sebagai saklar untuk menghidupkanmematikan lampu maka kita dapat menghidupkan mematikan
blower dengan cara mengaktipkan atau menaon-aktipkan relay. Pada rangkaian ini untuk mengaktipkan atau menon-aktipkan relay digunakan transistor tipe NPN.
Dari gambar dapat dilihat bahwa negatip relay dihubungkan ke kolektor dari transistor NPN 2SC945, ini berarti jika transistor dalam keadaan aktip maka
kolektor akan terhubung ke emitor dimana emitor langsung terhubung ke ground yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan ini akan
mengakibatkan relay aktip. Sebaliknya jika transistor tidak aktip, maka kolektor tidak terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 12 volt,
keadaan ini menyebabkan tidak aktip.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Relay pengendali kipas dan pompa Rangkaian relay pengendali kipas tampak seperti gambar 3.6 berikut :
Gambar 3.6. Rangkaian Relay Pengendali Kipas dan pompa Pada rangkaian ini digunakan relay 12 volt. Pada rangkaian ini untuk
mengaktipkan atau menon-aktipkan relay digunakan transistor tipe NPN. Dari gambar dapat dilihat bahwa negatip relay dihubungkan ke kolektor dari transistor
NPN C945 dan positif relay dihubungkan pada tegangan 12 volt., ini berarti jika transistor dalam keadaan aktip maka kolektor akan terhubung ke emitor dimana
emitor langsung terhubung ke ground yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan ini akan mengakibatkan relay aktip. Disaat relay aktif
maka kaki-kaki relay yang berfungsi sebagai Normali Close sudah mendapatkan tegangan 12 volt. Sementara kaki-kaki relay yang berfungsi sebagai Normali open
masih belum mendapatkan tegangan 12 volt sebelum ada inputan inputan berupa logika high atau 5 volt. Sebaliknya jika transistor tidak aktip, maka kolektor tidak
terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 12 volt, keadaan ini menyebabkan relay tidak aktip. Resistor didalam rangkaian berfungsi sebagai
pull up untuk menaikkan tegangan agar inputan mikrokontroler sanggup mengaktifkan relay.
Universitas Sumatera Utara
Kumparan pada relay akan menghasilkan tegangan singkat yang besar ketika relay dinon-aktipkan dan ini dapat merusak transistor yang ada pada
rangkaian ini. Untuk mencegah kerusakan pada transistor tersebut sebuah dioda harus dihubungkan ke relay tersebut. Dioda dihubungkan secara terbalik sehingga
secara normal dioda ini tidak menghantarkan. Penghantaran hanya terjadi ketika relay dinonaktipkan, pada saat ini arus akan terus mengalir melalui kumparan dan
arus ini akan dialirkan ke dioda. Tanpa adanya dioda arus sesaat yang besar itu akan mengalir ke transistor, yang mengakibatkan kerusakan pada transistor.
3.7 Display LCD Character 2x16