Latar Belakang KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA TEKNOLOGI PENDIDIKAN

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini, kita hidup dalam era teknologi informasi dan komunikasi TIK. Perkembangan teknologi informasi telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali dalam pendidikan. Dalam era informasi dewasa ini, kita mengenal istilah e-banking untuk penerapan TIK dalam perbankan, e-commerce untuk penerapan TIK dalam perdagangan, dan lain-lain. Termasuk kita mengenal pula istilah e- learning sebagai bentuk penerapan TIK dalam pembelajaran. Tantangan pendidikan abad 21 adalah membangun masyarakat berpengetahun knowledgebasedsociety. Untuk membangun hal tersebut, e-learning memainkan peranan yang sangat penting. E-learning adalah pembelajaran yang memanfaatkan atau menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. Keterbatasan waktu yang dialami oleh seorang dosen di perguruan tinggi, yang berusaha untuk memenuhi Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengajaran, pengabdian dan penelitian, sering kali memaksa dosen yang bersangkutan mengorbankan pertemuan tatap muka dengan mahasiswanya di ruang kuliah. Jika berpijak pada prioritas, tanpa mengecilkan arti kewajiban yang lain, tugas melaksanakan pengajaran dianggap lebih utama karena tugas primer seorang dosen adalah turut berpartisipasi dalam upaya mencerdaskan anak-anak bangsa. Namun sering kali target kuantitas pertemuan yang dijadwalkan tidak dapat terpenuhi karena berbagai alasan, antara lain kegiatan yang menurut dosen yang bersangkutan sama pentingnya dan sama mulianya dengan mengajar di dalam ruang kuliah. Pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan peserta didik. Proses komunikasi yang terjadi, tidak selamanya berjalan dengan lancar, bahkan proses komunikasi dapat menimbulkan salah pengertian ataupun salah konsep. Oleh karena itu, seorang guru dalam hal ini dosen harus menggunakan media yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik atau mahasiswanya, dalam hal ini dengan menggunakan pembelajaran berbasis web. Ketika dosen tidak dapat hadir dalam pertemuan tatap muka, maka dosen dapat memanfaatkan pembelajaran berbasis web sebagai sarana berkomunikasi dengan mahasiswanya. Pemilihan media ini tidak lepas dari tuntutan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi TIK yang sangat pesat. Sehingga menuntut kesiapan dosen dalam memanfatkan media berbasis TIK yang ada. Persatnya perkembangan TIK ini menyebabkan banyak konsep mengenai e-learning. Ada sejumlah istilah yang terkait dengan e-learning, seperti istilah web based learning pembelajaran berbasis web, online learning, virtual classroom, dan asynchronus learning. Sebenarnya istilah tersebut menggambarkan aktifitas praktik yang sama. Sehingga dalam penulisan karya ilmiah ini akan sering menemui istilah-istilah tersebut. Pada salah satu definisi, e-learning hanya dibatasi terkait dengan penggunaan internet, misalnya: e-learning mengacu pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang bisa meningkatkan pengetahuan dan kinerja. Sedangkan definisi lainya mengacu pada hal yang lebih kompleks, yang akan dibahas pada bab selanjutnya. Kondisi internet menurut data statistik yang dikeluarkan oleh www.internetworldstats.com per 31 Desember 2011, dari sekitar 6.9 milyar populasi dunia, hampir 2.2 milyar merupakan pengguna internet, yang berarti sekitar 32.7 penduduk dunia telah memiliki akses ke internet, dengan porsi pengguna terbanyak di Asia berkisar 44.8 dari seluruh pengguna internet dunia. Oleh sebab itu, TIK mempunyai potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Gambar 1.1. Pengguna Internet Dunia Tahun 2011 Menurut situs tersebut, Indonesia menempati posisi ke empat, setelah Jepang, India dan China. Disebutkan bahwa Indonesia memiliki pengguna internet sebanyak 55 juta pengguna internet. Fakta ini menunjukan, Indonesia sudah selayaknya memanfaatkan internet dalam pendidikan. Dengan jumlah pengguna internet yang tentunya semakin lama semakin meningkat, peluang untuk menyelenggarakan pembelajaran berbasis web tentu lebih besar. Untuk lebih jelasnya seberapa banyak pengguna internet di Asia, terutama di Indonesia bisa dilihat pada gambar berikut. Gambar 1.2. Pengguna Internet Asia Desember Tahun 2011 Data statistika tersebut, dapat kita hubungkan dengan apa yang pemerintah rencanakan. Sebagaimana yang terulis dalam Renstra 2010- 2014 Kemdiknas, 2010, penguatan pemanfaatan TIK untuk e-learning, e-manajemen dan e-layanan dilakukan antara lain melalui kebijakan- kebijakan sebagai berikut: 1 Penyediaan sarana dan prasarana TIK serta muatan pembelajaran berbasis TIK untuk penguatan dan perluasan e- learning pada semua jenjang pendidikan 2 Pengembangan e-manajemen, e-pelaporan, dan e-layanan untuk meningkatkan efektivitas tata kelola dan layanan publik 3 Pengembangan sistem pengelolaan pengetahuan untuk mempermudah dalam berbagi informasi dan pengetahuan antar peserta didik dan tenaga pendidik 4 Pengembangan pusat sumber belajar berbasis TIK pada pendidikan dasar dan menengah 5 Peningkatan kemampuan SDM untuk mendukung pendayagunaan TIK di pusat dan daerah. Dapat dilihat salah satu tujuan pemerintah adalah pemanfaatan e- learning di segala jenjang pendidikan. Saat ini hal tersebut sangat mungkin dilaksanakan, melihat fakta perkembangan TIK di Indonesia yang pesat. Kebutuhan e-learning semakin meningkat, tentunya karena minat dan antusiasme mahasiswa akan suatu media dan ketekunan mereka dalam belajar hingga akhir dalam program belajar online. Sebagai contoh, penelitian tentang penggunan internet di Amerika oleh mahasiswa Jones dan Madden, 2002 dalam Mason dan Rennie, 2010 sebanyak 79 persen responden menyatakan setuju bahwa intenet memiliki dampak positif pada kemampuan akademik mereka. Hampir setengah responden percaya bahwa komunikasi online memungkinkan mereka mengekspresikan ide- ide kepada dosen yang mereka tidak akan bisa mengekspresikan di kelas. Dalam sebuah penelitian di Australia, membandingkan sikap mahasiswa terhadap kuliah online di dua universitas. Penelitian tersebut menemukan faktor-faktor seperti: content isi, feedback umpan balik pribadi, berhubungan langsung dengan interface antarmuka dan community komunitas pembelajaran ternyata secara signifikan terkait dengan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap sistem e-learning yang terjadi dalam waktu dan tempat yang bersamaan atau asynchronous tidak singkron. Konten yang sangat terstruktur dengan baik dan berkualitas tinggi disajikan dalam format yang mudah dimengerti, bersama dengan umpan balik pribadi terhadap kemajuan mereka adalah unsur-unsur penting bagi e-learning yang efektif. Terkait dengan faktor-faktor diatas adalah kebutuhan untuk belajar dalam komunitas, dan kemampuan untuk memilih sumber-sumber dari e-learning yang asynchronous agar cocok untuk memenuhi kebutuhan pribadi Hisham, Campton, dan FitzGerald, 2004 dalam Mason dan Rennie, 2010. Melihat kondisi di atas, Universitas Negeri Semarang Unnes merupakan salah satu tempat yang cukup ideal untuk dijadikan objek penelitian. Electronic Learning Aid ELENA atau dulu yang dikenal sebagai Increasing Learning Motivation ILMO merupakan terobosan Unnes untuk menuju pembelajaran berbasis web. Selain itu, Unnes juga menyediakan fasilitas area hotspot di berbagai titik yang sangat mendukung sekali untuk terlaksananya pembelajaran berbasis web. Pada jurusan Teknologi Pendidikan, penggunaan ELENA sudah dipraktikan di dalam perkuliahan. Seperti dalam mata kuliah pengembangan e-learning. Selanjutnya pada mata kuliah ini, dosen menggunakan ELENA untuk berinteraksi dengan mahasiswa dalam penyajian materi, maupun tugas secara online. Penggunaan ELENA juga tidak lepas dari tujuan mata kuliah tersebut, yaitu dimana mahasiswa diajarkan untuk membuat pembelajaran berbasis web. Namun pada kenyataanya, pemanfaatan ELENA masih terbatas pada mata kuliah pembelajaran berbasis web saja, padahal dalam mata kuliah lain ELENA dapat difungsikan sebagai penunjang proses perkuliahan. Harapannya, ELENA yang dimiliki Unnes dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh dosen, sehingga teknologi ini tidak sia- sia manfaatnya. Baik itu bagi dosen, maupun mahasiswa. Berdasarkan berbagai argumen di atas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian berjudul “Keefektifan Pembelajaran Berbasis Web Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Teknologi Pendidikan”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Di Kelas IV SDN Sitimulyo 02 Kecamatan Pucakwangi

0 2 14

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SMP.

0 2 51

PENGEMBANGAN BAHAN ENGLISH FOR ACADEMIC PURPOSES BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

0 0 1

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO INSTRUKSIONAL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMSACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA TEKNOLOGI PENDIDIKAN.

0 0 177

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN SELF DIRECTED LEARNING MAHASISWA.

0 0 8

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Warga Belajar Program PKH

0 2 14

KEEFEKTIFAN BELAJAR MANDIRI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

0 0 23

KAJIAN KONSEPTUAL MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR | Amin | Jurnal Pendidikan Edutama 55 167 1 PB

0 2 14

Keefektifan Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat (STM) dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik SMP.

0 0 2

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERKULIAHAN EVALUASI PEMBELAJARAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI ipi106087

0 0 15