EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SMP.

(1)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR BAGAN ... xvi

DAFTAR GRAFIK ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Operasional ... 8

1.Pembelajaran Berbasis Web ………. ... 9

2. Efektifitas Pembelajaran ... 9

3.Hasil Belajar TIK ... 10

F. Asumsi dan Hipotesis ... 10

1. Asumsi ………. ... 10


(2)

ii

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Hakekat Pembelajaran ... 13

1.Definisi Pembelajaran ... 13

2.Komponen Pembelajaran ... 15

a)Tujuan ... 17

b)Sumber Belajar ... 17

c)Strategi Pembelajaran ... 17

d)Media Pembelajaran ... 17

e)Evaluasi Pembelajaran ... 18

3.Tipe Pembelajaran ... 18

B. Hakekat Pemanfaatan Media 1.Konsep Media Pembelajaran ... 20

a)Definisi Media Pembelajaran ... 20

b)Fungsi Media Pembelajaran ... 22

2.Konsep Komputer Sebagai Media Pembelajaran ... 24

a)Definisi Komputer ... 24

b)Pemanfaatan Komputer sebagai Media Pembelajaran ...25

3.Konsep Internet Sebagai Media Pembelajaran ... 28

a)Definisi Internet ... 28

b)Sejarah Internet ... 30

c)Fungsi Internet ... 32

d)Pemanfaatan Internet dalam Pembelajaran ... 33


(3)

iii

a)Definisi E-Learning ... 38

b)Karakteristik E-Learning ... 40

c)Pemanfaatan E-Learning dalam Pembelajaran 41

C. Pembelajaran Berbasis Web ... 46

1. Definisi Pembelajaran Berbasis Web ... 46

2. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web ... 50

3. Memilih Metode Pembelajaran Berbasis Web yang sesuai … 52 4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web .... 57

5. Latar dan Konteks Pembelajaran ... 64

6. Metode Blended Learning dalam Pembelajaran Berbasis Web ... 66

7. Prinsip Pembelajaran Berbasis Web ... 68

8. Hasil Penelitian yang Relevan ... 70

D. Hakekat Mata Pelajaran TI K ... 74

1. Definisi Teknologi Informasi dan Komunikasi 74 2. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam dunia Pendidikan ... 76

3. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 78

BAB III METODE PENELITIAN A. ... Me tode Penelitian ... 81

B. ... Pop ulasi dan Sampel Penelitian ... 83


(4)

iv

1. ... Pop ulasi Penelitian ... 83 2. ... Sa

mpel Penelitian ... 84 C. ... Tek

nik Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 85 1. ... Tek

nik Pengumpulan Data ... 85 a. ... Ob

servasi ... 85 b. ... Tes ... 86 2. ... Tek

nik Pengolahan Data ... 87 a. ... Uji

Normalitas ... 87 b. ... Uji

Homogenitas ... 88 c. ... Uji

Hipotesis ... 88 D. ... Inst

rumen Penelitian ... 89 xi


(5)

v

1. ... Inst rumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 89 2. ... Inst

rumen Tes ... 90 E. ... Pen

gujian Instrumen Penelitian ... 90 1. ... Pen

gujian Validasi Tes ... 90 2. ... Pen

gujian Reliabilitas ... 93 3. ... Ind

eks Kesukaran ... 95 4. ... Da

ya Pembeda ... 97

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. ...

Deskripsi Hasil Penelitian ... 100 1. ... Ru

musan Masalah dan Tujuan Penelitian Pertama ... 100 2. ... Ru

musan Masalah dan Tujuan Penelitian Kedua ... 103 3. ... Uji


(6)

vi

B. ...

Pengujian Hipotesis ... 108

1. ... Pen gujian Hipotesis Pertama ... 108

2. ... Pen gujian Hipotesis Kedua ... 114

3. ... Pen gujian Hipotesis Umum ... 118

C. ... Pe mbahasan Hasil Penelitian ... 120

1. ... Pe mbahasan Hasil Pertama ... 120

2. ... Pe mbahasan Hasil Kedua ... 124

3. ... Pe mbahasan Hasil Umum ... 126

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 132

B. Rekomendasi ... 133

DAFTAR PUSTAKA ... 135

LAMPIRAN ... 139


(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks Jenis-Jenis Pembelajaran Berbasis Web

... 55

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Alat Pengumpul Data

... 92

Tabel 4.1 Gain Pertemuan Pertama ... 101

Tabel 4.2 Gain Pertemuan Kedua ... 102

Tabel 4.3 Gain Pertemuan Ketiga ... 102

Tabel 4.4 Gain Pertemuan Pertama, Kedua dan Ketiga ... 104

Tabel 4.5 Ringkasan Uji Normalitas Data

... 108

Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Pada Pertemuan Pertama

... 109

Tabel 4.7 Hasil uji-t independen Pada Pertemuan Pertama

... 110

Tabel 4.8 Normalitas Data Pada Pertemuan Kedua

... 111


(8)

viii

Tabel 4.10 Normalitas Data Pada Pertemuan Ketiga

... 112 Tabel 4.11 Hasil uji-t independen Pada Pertemuan Ketiga

... 113

Tabel 4.12 Uji Normalitas Data Pertemuan Pertama, Pertemuan Kedua dan Pertemuan Ketiga

... 114 Tabel 4.13 Hasil uji-t independen Perbandingan Pertemuan Pertama dengan

s Pertemuan Kedua ………115

Tabel 4.14 Hasil uji-t independen Perbandingan Pertemuan Pertama dengan

s Pertemuan Kedua ………116

Tabel 4.15 Hasil uji-t independen Perbandingan Pertemuan Kedua dengan s

xcdddddd Eksperimen Ketiga ………..………117

Tabel 4.16 Uji Normalitas Pada Keseluruhan Data Penelitian

... 118

Tabel 4.17 Hasil uji-t independen Pada Keseluruhan Data Penelitian

... 119


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Pengguna internet di dunia ... 3

Gambar 2.1 Kegiatan Pembelajaran ... 15

Gambar 2.2 Hubungan Antar Komponen dalam Pembelajaran ... 16

Gambar 2.3 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 50

Gambar 2.4 Perbandingan Taksonomi Bloom dan Krathwohl ... 53

Gambar 3.1 Paradigma penelitian Nonequivalent Control Group Design . 82 Gambar 3.2 Rumus Realibilitas teknik Spearman-Brown ... 94


(10)

x

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Tipe-tipe Pembelajaran ... 19 Bagan 2.2 Kerja sistem dalam sebuah unit komputer ... 25


(11)

xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Grafik rata-rata skor gain Eksperimen - Kontrol ... 106 Grafikj4.2aGrafik rata-rata pre-test dan post-test Kelas


(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Silabus Mata Pelajaran TIK Kelas VIII ... 140

Kisi-kisi Soal Ujicoba ... 144

Instrumen Soal Ujicoba ... 157

Kunci Jawaban Soal Ujicoba ... 163

Taraf Kesukaran ... 164

Daya Pembeda ... 166

Validitas Tes ... 169

Realibilitas Tes ... 171

RPP Kelas Eksperimen Pertemuan I-III ... 172

RPP Kelas Kontrol Pertemuan I-III ... 181


(13)

xiii

Instrumen Soal Pertemuan I-III ... 200

Kunci Jawaban Pertemuan I-III ... 206

Skor Pretes - Postes Kelas Eksperimen Pertemuan I ... 207

Skor Pretes - Postes Kelas Eksperimen Pertemuan II ... 209

Skor Pretes - Postes Kelas Eksperimen Pertemuan III ... 211

Skor Pretes - Postes Kelas Kontrol Pertemuan I ... 213

Skor Pretes - Postes Kelas Kontrol Pertemuan II ... 215

Skor Pretes - Postes Kelas Kontrol Pertemuan III ... 217

Gain Keseluruhan Kelas Eksperimen ... 219

Gain Keseluruhan Kelas Kontrol ... 220

Uji Normalitas Data Eksperimen Pertama ... 221

Uji Normalitas Data Eksperimen Kedua ... 223

Uji Normalitas Eksperimen Ketiga ... 225

Uji Normalitas Data Keseluruhan ... 227

Uji t dua sampel independent Eksperimen Pertama ... 229

Uji t dua sampel independent Eksperimen Kedua ... 230

Uji t dua sampel independent Eksperimen Ketiga ... 231

Uji t dua sampel independent Keseluruhan ... 232 Surat Keputusan mengenai Pembimbing Tesis


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menyeret dunia pendidikan untuk selalu senantiasa

menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam

peningkatkan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.

Kecenderungan perubahan dan inovasi dalam dunia pendidikan disampaikan oleh Ismaun (2001:8), yang mengemukakan kecenderungan umum dan inovasi yang akan terjadi dalam dunia pendidikan di abad ke 21, antara lain:

1. Computer assisted instruction.

2. Electronic video recording.

3. Mobile education (siswa tidak beriptekan di sekolah tetapi

ditempat kerja, dunia nyata).

4. Pendidikan IPTEK (yang mendorong up-dating kompetensi

melalui akreditasi dan sertifikasi) akan lebih memacu berkembangnya pendidikan sepanjang hayat.

Kecenderungan perubahan dan inovasi tersebut, memiliki implikasi yang sangat luas dalam dunia pendidikan, seperti yang diungkapkan oleh Ismaun (2001:8), bahwa Implilkasi pembaharuan pada pendidikan ialah:

1. Perubahan dalam program pembaharuan dan teknologi


(15)

2. Belajar dan pembelajaran ialah banyak menggunakan metode eksperimental

Perubahan akan tuntutan itulah yang menjadikan dunia pendidikan memerlukan inovasi dan kreatifitas dalam proses pembelajarannya karena banyak orang mengusulkan pembaharuan pendidikan dan pengajaran, tetapi sedikit sekali orang berbicara tentang solusi pemecahan masalah tentang proses belajar yang sesuai dengan tuntutan global saat ini. Salah satu pemecahan masalah tersebut diantaranya adalah pemanfaatan media pendidikan.

Melihat perkembangan saat ini maka bukan waktunya lagi guru untuk memberikan pengajaran secara konvensinal dengan hanya menggunakan metode ceramah dan menghafal, hal ini sejalan dengan pendapat Stine (2002:6), bahwa:

Cara belajar sistem pendidikan kita yang diterapkan kepada kita sejak masa kanak-kanak, yaitu cara belajar kuno dan tidak produktif. Pendekatan model lama ini sebenarnya lebih menimbulkan keburukan daripada kebaikan dan membuat proses belajar menjadi sulit bagi kita. Sejak dulu sistem sekolah mengajarkan kepada anak-anak untuk menghafal tanpa berpikir.

Pertumbuhan pengguna internet kian hari pun terus bertambah banyak, perkembangan pengguna internet di dunia telah mencapai 2,095,006,005 pengguna, pengguna internet di asia mencapai 922,329,554. Berikut adalah data pertumbuhan pengguna internet di seluruh dunia:


(16)

Gambar 1.1

Data pengguna internet di dunia (www.internetworldstats.com)

Di Indonesia sendiri pertumbuhan pengguna internet sangat cepat, tahun-tahun perkembangannya menurut MarkPlus Insight sebagai berikut:

Jumlah pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2011 ini sudah mencapai 55 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya di angka 42 juta. Studi terhadap urban netizen di Indonesia ini dilakukan pada bulan Agustus – September 2011 di 11 kota besar antara lain Jakarta, Bodetabek, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Denpasar, Pekanbaru, Palembang, dan Banjarmasin. Mereka yang diriset adalah pengguna Internet, usia 15-64 dari SES ABC dan menggunakan Internet lebih dari 3 jam sehari. Satu yang diangkat menjadi payung utama dalam riset tahun ini adalah mengenai nilai-nilai, perilaku dan gaya hidup para pengguna Internet di Indonesia. Angka pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia masih didominasi oleh anak muda dari kelompok umur 15-30 tahun. Di masing-masing kota yang disurvei oleh MarkPlus Insight, sekitar 50 persen hingga 80 persen dari pengguna Internet merupakan kaum muda.


(17)

Bagi dunia pendidikan, meluasnya pemanfaatan internet merupakan suatu potensi dan solusi untuk pembelajaran dengan sistem

online agar tuntutan global akan dunia pendidikan dapat terpenuhi. Hal ini

sejalan dengan pendapat Ali (2005: 15-24) yaitu :“ Today the internet has

been utilized in almost every aspect of human life including in education”.

Telah terbukti dengan munculnya sistem pendidikan secara online yang kita kenal salah satunya dengan sebutan pembelajaran berbasis web. Kapabilitas pembelajaran berbasis web sebagai media pembelajaran memiliki fleksibilitas yang tinggi, artinya peserta didik dapat mengakses bahan-bahan setiap saat dan berulang-ulang dalam mengakses informasi secara meluas. Pembelajaran seperti ini akan jauh memiliki manfaat yang lebih banyak. Sebuah studi juga dilakukan oleh Center for Applied Special

Technology (CAST) pada tahun 1996, yang dilakukan terhadap sekitar 500

murid kelas lima dan enam sekolah dasar. Ke 500 murid tersebut dimasukkan dalam dua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang dalam kegiatan belajarnya dilengkapi dengan akses ke internet dan kelompok kontrol. Setelah dua bulan menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mendapat nilai yang lebih tinggi berdasarkan hasil tes akhir. Mengetahui betapa besar potensi dari pemanfaatan internet, maka program e-learning tersebut pun terus dikembangkan untuk peningkatan mutu pendidikan.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran melalui web sama dengan atau bahkan lebih baik dibanding dengan pembelajaran tradisional. Hasil penelitian dari Wilfrid Laurier


(18)

University pada tahun 1998 dalam Sophiana (2007:2), menunjukkan bahwa mahasiswa yang menggunakan web dalam pembelajaran terbukti dua kali lebih cepat waktu belajarnya dibanding mahasiswa klasikal, 80% mahasiswa tersebut berprestasi baik dan amat baik, serta 66 % dari mereka tidak memerlukan bahan cetak. Sementara Simamora (dalam Sophiana,

2007:2) mengungkapkan hasil penelitian proses belajar yang

menggunakan internet sebagai berikut :

1. Kualitas siswa jauh melebihi dibandingkan kelas konvensional

2. Siswa memiliki antusiasme yang tinggi dalam mengikuti dan

menyelesaikan keseluruhan proses pembelajaran

3. Adanya tingkat kepuasan yang substansial pada siswa melalui

pendekatan constructive pedagogical.

Istilah “belajar online” (online learning), dimana peserta didik memanfaatkan teknologi komputer untuk mengakses materi pelajaran, berinteraksi dengan pendidik dan peserta didik lainnya, dan memperoleh beberapa bentuk bantuan yang tersedia bagi peserta didik, sekaligus membantu mengembangkan ilmu Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Penyesuaian keilmuan terhadap perkembangan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat pesat dengan tuntutan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas menjadi latar belakang diadakannya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah memfasilitasi proses belajar mengajar dengan media pembelajaran yang


(19)

memadai, karena media pembelajaran merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memiliki peranan sangat penting untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, dan di dalam pemanfaatan media tersebut hendaknya disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini yaitu komputer dan internet dengan memakai program yang sesuai pula tentunya. Maka, mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini sangat cocok untuk pengimplementasian dari pembelajaran berbasis web sebagai upaya untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa dan sebagai solusi dalam pemenuhan tuntutan global akan perkembangan arus informasi saat ini khususnya untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Berdasarkan pemaparan masalah-masalah diatas maka dilakukannya pembelajaran berbasis web dengan harapan agar dapat dipergunakan dalam membantu meningkatkan hasil belajar terutama dalam hal pemenuhan tuntutan arus informasi global. Hal tersebut mendasari peneliti memanfaatkan pembelajaran berbasis web untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai masalah yang diteliti, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana efektifitas metode pembelajaran berbasis web dalam


(20)

mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Sekolah Menengah Pertama (SMP)?”.

Dari rumusan masalah di atas, dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah hasil belajar siswa dalam pembelajaran Teknologi Informasi

dan Komunikasi berbeda antara yang menggunakan pembelajaran berbasis web dengan yang menggunakan metode konvensional?

2. Apakah hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan

pembelajaran berbasis web dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi terdapat peningkatan atau tidak?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah menemukan pembelajaran berbasis web yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran TIK siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

Teknologi Informasi dan Komunikasi antara yang menggunakan pembelajaran berbasis web dengan yang menggunakan metode konvensional.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang menggunakan pembelajaran berbasis web.


(21)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru SMP, hasil penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan

mutu proses belajar mengajar terutama pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

2. Bagi Prodi, dapat menjadi referensi/acuan dalam membuat dan

mengembangkan metode pembelajaran berbasis web untuk

perkuliahan maupun pengembangan keilmuan.

3. Bagi pengembangan ilmu, penelitian ini dapat memberikan gambaran

yang jelas kepada pihak-pihak yang terkait dengan bidang pendidikan mengenai peningkatan kualitas pembelajaran TIK di Sekolah Menengah Pertama melalui metode pembelajaran berbasis web, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kajian dan sumber analisis lebih lanjut dalam upaya memperoleh konsep-konsep baru bagi pengembangan mutu pendidikan di masa yang eakan datang.

4. Bagi Peneliti, memperoleh pengalaman praktis penelitian dan

efektifitas metode pembelajaran berbasis web sebagai bahan untuk meningkatkan kemampuan akademik dalam bidang pengembangan kurikulum.

E. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, peneliti mendefinisikan peristilahan yang digunakan, sebagai berikut:


(22)

1. Pembelajaran Berbasis Web

Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan

pembelajaran yang memanfaatkan media situs web (website) yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan istilah “web based learning” merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning).

Kruse (dalam Rusman, 2009:117) dalam salah satu tulisannya yang berjudul “using the web for learning” yang dimuat dalam situs

www.elearningguru.com mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis

web seringkali memiliki manfaat yang banyak bagi peserta didiknya. Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka pembelajaran berbasis web bisa menjadi pembelajaran yang menyenangkan, memiliki unsur interaktifitas yang tinggi, menyebabkan peserta didik mengingat lebih banyak materi pelajaran, serta mengurangi biaya-biaya operasional yang biasanya di keluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran (contohnya uang jajan/biaya transportasi sekolah).

Pembelajaran berbasis web dalam penelitian ini adalah media pembelajaran internet yang sudah ada dan dengan alamat

http://cbitp.web100.com yang berbasis LMS (Learning Manajemen

System).

2. Efektifitas Pembelajaran

Efektivitas Pembelajaran adalah keberhasilan pembelajaran yang dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai. Efektivitas pembelajaran


(23)

dapat diukur dengan tingkat pencapaian hasil belajar siswa. Reigeluth

dan Merrill (dalam Gipayana, 1998:8) menyatakan bahwa

“pengukuran efektifitas pembelajaran harus selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan pembelajaran”. Sementara Degeng (1989:165) mengemukakan tiga indikator lain yang berhubungan dengan efektivitas pembelajaran dikemukakan oleh yakni, (1) kesesuaian dengan prosedur, (2) kuantitas unjuk kerja, (3) kualitas hasil.

3. Hasil Belajar TIK

Hasil belajar TIK merupakan penguasaan pencapaian tujuan pembelajaran tertentu. Dalam hal ini pembelajaran TIK pada kompetensi dasar “Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah angka” dan kompetensi dasar “Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah angka” yang dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran berbasis web. Tes objektif yang akan digunakan adalah berbentuk pilihan ganda.

Hasil Belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang dapat dilihat, dirasakan dalam pengetahuan, sikap dan keterampilannya dengan di stimulus pembelajaran berbasis web.

F. Asumsi dan Hipotesis 1. Asumsi

Asumsi dasar menurut Edling (Sadiman dkk, 2002:23) adalah “sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik”. Asumsi atau anggapan dasar menurut Arikunto (2002:61)


(24)

adalah “suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas.”

Berdasarkan pengertian di atas, yang menjadi anggapan dalam penelitian ini, antara lain :

a. Sumber belajar merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan

siswa dalawm membantu proses belajar ke arah makna pendidikan bagi kehidupan.

b. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk membantu, merangsang, dan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar.

c. Pengalaman langsung memberikan makna yang lebih dalam

proses pembelajaran siswa terutama dalam segi penerimaan materi secara long term memory (daya ingat yang lama).

d. Inovasi pembelajaran dalam pendidikan merupakan tingkatan

penyesuaian proses pendidikan terhadap tuntutan perkembangan zaman ke arah yang lebih baik.

e. Penggunaan internet merupakan peotensi dan soelusi bagi

pengembangan proses pembelajaran dalam dunia pendidikan.

f. Pembelajaran berbasis web merupakan inovasi pendidikan yang

berperan efektif sebagai media pembelajaran sekaligus sumber belajar yang menggunakan fasilitas internet dengan memberikan pengalaman langsung terhadap peserta didik untuk belajar secara mandiri dalam proses pembelajaran.


(25)

2. Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan atau jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian, dan harus di uji melalui penelitian.

Menurut Surakhmad (dalam Ali, 1992:50) bahwa ’ciri-ciri hipotesis yang baik adalah pertama, hipotesa harus tumbuh dari atau ada hubungannya dengan penyelidik. Kedua, hipotesa harus dapat diuji. Ketiga, hipotesa harus sederhana dan terbatas.

Berdasarkan pada anggapan dasar di atas, peneliti

mengemukakan hipotesis sebagai berikut:

Ho1: Metode pembelajaran berbasis web tidak efektif untuk

meningkatkan hasil belajar TIK siswa kelas VIII SMP Lab UPI.

Ha1: Metode pembelajaran berbasis web efektif untuk meningkatkan

hasil belajar TIK siswa kelas VIII SMP Lab UPI.

Ho2: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar TIK siswa

kelas VIII SMP Lab UPI antara yang menggunakan metode pembelajaran berbasis web dengan menggunakan metode konvensional.

Ha2 : Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar TIK siswa

kelas VIII SMP Lab UPI antara yang menggunakan metode pembelajaran berbasis web dengan yang menggunakan metode konvensional.


(26)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian merupakan sarana untuk mencari kebenaran. Pada dasarnya penelitian adalah upaya mengumpulkan data yang akan dianalisis. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas metode pembelajaran berbasis web dibandingkan dengan metode konvensional dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran TIK siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI. Mencermati hal itu digunakan metode penelitian eksperimen kuasi. Sukmadinata (2006:207) menjelaskan bahwa eksperimen kuasi bukan merupakan eksperimen murni tetapi seperti murni, seolah-olah murni atau biasa disebut dengan eksperimen semu. Pendekatan kuantitatif yang merupakan suatu strategi yang paling efektif untuk menguji suatu metode pendekatan. Hasil dari kegiatan eksperimen ini tentunya akan terlihat jelas, sehingga variabel-variabel yang diselidiki dapat dimanfaatkan atau malah sebaliknya tidak bermanfaat jika diimplementasikan dalam proses pembelajaran.

Desain Kelompok Kontrol Non-Ekivalen atau Nonequivalent Control

Group Design (Sugiyono, 2006:116; Ruseffendi, 2005:52-53). Penelitian ini

hampir sama dengan pretest-posttest control group design. Kelompok eksperimen dan kontrol tidak dipilih secara acak tetapi secara berpasangan.


(27)

Paradigma penelitian Nonequivalent Control Group Design adalah seperti gambar berikut ini;

Gambar 3. 1. Paradigma penelitian Nonequivalent Control Group Design Keterangan :

O1 = pretest kel eksperimen

O2 = postest kel eksperimen

O3 = pretest kel kontrol

O4 = posttest kel kontrol

X1 = kelompok eksperimen yang menggunakan Pembelajaran

Berbasis Web

X2 = kelompok kontrol yang menggunakan media komputer / biasa di

dsdfdsddgunakan oleh guru (conventional)

Model disain penelitian ini digunakan untuk menguji efektivitas metode pembelajaran berbasis web dibandingkan dengan metode konvensional dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran TIK siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI. Sebagai bahan pembanding digunakan kelompok kontrol, sehingga penelitian menggunakan dua kelompok subjek. Eksperimen yang dilakukan peneliti melalui beberapa tahap sebagai berikut.

Tahap pertama; peneliti menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Untuk kelas eksperimen peneliti mengambil kelas VIII A dengan cara random, sedangkan untuk kelas kontrol adalah kelas VIII B.

Kel eksperimen O1 X1 O2


(28)

Tahap kedua; pelaksanaan pretes untuk kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dengan menggunakan instrumen yang sama sebanyak tiga kali pertemuan.

Tahap ketiga; pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan pembelajaran berbasis web di kelompok eksperimen dan menggunakan metode konvensional pada kelompok kontrol, masing-masing tiga kali pertemuan yang diakhiri postes.

Tahap keempat; membandingkan hasil tes antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai observer yaitu

mengamati jalannya proses pemanfaatan pembelajaran berbasis web dalam pembelajaran TIK.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada SMP Laboratorium Percontohan UPI dan penelitian ini hanya dilaksanakan pada sekolah tersebut. ” Populasi adalah keseluruhan subjek” (Arikunto, 2002: 115). Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI tahun pelajaran 2009/2010 yang terdiri atas tiga kelas dengan jumlah siswa 90 orang.


(29)

2. Sampel Penelitian

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti” (Arikunto, 2002:117). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel purposive atau sampel bertujuan. Pengambilan sampel purposif ini dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

Penentuan sampel diambil secara purposive sampling (Sugiyono, 2006:124). Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa pada waktu pembagian kelas, sekolah telah mengacak siswa tiap kelas berdasarkan nilai kelas VII dengan kategori siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah jumlahnya mendekati sama tiap kelas. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol berdasarkan pertimbangan tertentu oleh guru (Sugiyono, 2006:124).

Dalam penelitian ini sampel terdiri dari dua kelompok seluruh siswa kelas VIII A dan B SMP Laboratorium Percontohan UPI tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa masing-masing 30 orang, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, masing-masing kelompok diberikan pretest (Q1 dan Q2) untuk mengetahui kemampuan awal dari

kedua kelompok dan homogenitas kemampuan awal siswa, apakah ada perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil

pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara

signifikan dengan nilai kelompok kontrol (Sugiyono, 2006:113).

Kelompok eksperimen (X1) diberi perlakuan dengan pembelajaran


(30)

pembelajaran offline atau metode konvensional. Setelah kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) diberi perlakukan pembelajaran dengan media pembelajaran yang berbeda dan materi yang sama selama tiga kali pertemuan.

C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang mengacu pada penelitian kuantitatif. Data utama dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang dilakukan melalui tes, selebihnya adalah data tambahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Observasi

“Observasi adalah pengumpulan data, dimana peneliti

melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung” (Sukmadinata, 2006:220). Dengan demikian

observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung berbagai peristiwa yang terjadi berkaitan dengan penelitian. Melalui teknik ini peneliti dapat mencatat secara teliti dan runtut, berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pelaksanaan metode pembelajaran berbasis web dalam pembelajaran TIK. Secara khusus, observasi dilakukan untuk mencermati beberapa hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar dengan menggunakan pembelajaran


(31)

berbasis web, antara lain: (1) kegiatan pembelajaran yang dimulai dari pembukaan, kegiatan inti dan akhir kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran berbasis web, (2) kegiatan interaksi dalam proses pembelajaran antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa, serta aktivitas di dunia maya, (3) penerapan komponen pengalaman dalam proses pembelajaran.

b. Tes

“Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan” (Arikunto, 2006: 53). Tes digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi hasil belajar siswa, terutama hasil belajar yang berkaitan dengan penguasaan materi pembelajaran yang pada gilirannya penguasaan pada kompetensi yang merupakan tujuan pembelajaran. Tes ini dilakukan peneliti untuk memperoleh data dan informasi tentang hasil belajar siswa pada pokok bahasan tertentu dalam proses pembelajaran. Bentuk tes yang digunakan adalah pilihan ganda. Tes dilakukan dalam bentuk tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Pretes dilakukan untuk kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen sebelum pembelajaran. Tes akhir dilakukan untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah pembelajaran. Tentunya pembelajaran dengan pemanfaatan pembelajaran berbasis web untuk kelompok eksperimen dan


(32)

pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional pada kelompok kontrol.

2. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu langkah penting dalam kegiatan penelitian untuk mengaplikasi data dalam bentuk simpulan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan analisis teknik statistika deskriptif, digunakan untuk mengolah data yang berkaitan dengan data tentang pemanfaatan pembelajaran berbasis web.

Statistika Inferensial, digunakan untuk pengujian data hasil tes. Dalam hal ini digunakan untuk menguji hasil eksperimen tentang pengaruh pemanfaatan pembelajaran berbasis web terhadap hasil belajar siswa.

Untuk melakukan analisis statistik maka data harus normal, sehingga perlu dilakukan uji normalitas (Santoso, 2005:209).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menunjukkan apakah data yang akan diuji statistik itu membentuk kurva normal. Menurut Santoso (2005:209), ada beberapa cara menguji normalitas, yakni: 1) menggunakan histogram dan stem-left, 2) menggunakan rasio skewness dan kurtosis, dan 3) uji kolmogorov-Smirnov. Dalam


(33)

penelitian ini peneliti menggunakan uji kolmogorov-Smirnov karena normalitas data akan langsung terlihat.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan apakah populasi itu homogen. Hal ini merupakan prasyarat untuk dilakukannya uji t. Uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji lavene statistik pada program SPSS.

c. Uji Hipotesis

Uji t digunakan untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata. Dengan menggunakan asumsi data berdistribusi normal dan dengan kondisi σ tidak diketahui serta asumsi σ1 dan σ2 adalah sama maka statistik yang digunakan dalam pengujian ini adalah uji t. Uji t ini dilakukan untuk menguji data kuantitatif. Uji perbedaan dua rata rata ini dilakukan terhadap rata-rata yang dihasilkan.

1) Antara hasil pretes dan postes pada kelompok eksperimen.

2) Antara hasil pretes dan postes pada kelompok kontrol.

3) Antara hasil pretes kelompok eksperimen dan pretes kelompok

kontrol.

4) Antara hasil postes pada kelompok eksperimen dan postes pada


(34)

Pengujian data melalui uji t dilakukan dengan menggunakan program SPSS.

D. Instrumen Penelitian

Salah satu sarana yang sangat penting untuk mengumpulkan data daam penelitian adalah instrumen. Instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut adalah rencana pelaksanaan pembelajaran TIK. Data yang diperoleh dari rencana pelaksanaan pembelajaran berupa skenario pemanfaatan pembelajaran berbasis web yang dirumuskan oleh peneliti dan guru. Penyusunan instrumen tersebut meliputi:

a. Merumuskan standar kompetensi dan kompetensi dasar

b. Penentuan topik pembelajaran

c. Penentuan alokasi waktu

d. Penentuan materi pembelajaran dan pengalaman belajar

e. Penentuan indikator pembelajaran

f. Penentuan kegiatan pembelajaran

g. Penentuan penilaian


(35)

Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis web ini dapat dilihat pada lampiran.

2. Instrumen Tes

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes pilihan ganda. Isi tes dalam penelitian ini disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dari mata pelajaran TIK di SMP kelas VIII semester kedua dengan Standar Kompetensi : Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah angka. Instrumen tes ini disusun berdasarkan kisi-kisi yang dapat dilihat pada lampiran.

E. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validasi Tes

Pengolahan validitas soal tes bentuk pilihan ganda, peneliti menggunakan uji korelasi menggunakan rumus Product Moment dari Pearson sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto (2006: 76), bahwa “kesejajaran dapat diartikan sebagai korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan teknik korelasi”. Lebih lanjut dikatakan bahwa koefisien korelasi selalu terdapat antara -1,00 sampai + 1.00. Bila koefisiennya negatif menunjukkan hubungan kebalikan sedangkan koefisiennya positif menunjukkan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:


(36)

- Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi

- Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup

- Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah

- Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

(Arikunto, 2006 : 75)

Dengan demikian interpretasi untuk validitas suatu instrumen menurut tingkatan yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah. Sebagaimana dijelaskan pula oleh Sukmadinata (2006: 229) bahwa validitas menunjukkan suatu derajat atau tingkatan, validitasnya tinggi, sedang atau rendah, bukan valid atau tidak valid.

Perhitungan validitas yaitu dengan mengkorelasikan jumlah skor Soal ganjil dengan soal genap, berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka diperoleh data sebagai berikut:

∑XY = 1037.11 N = 30

∑X =183.33 ∑Y = 163.67

∑ 2

X = 1159.56 ∑ 2

Y = 956.33

∑ 2

) X

( = 33609.88 ∑ 2

) Y

( = 26787.86

r

xy =

(

)(

)

− − − 2 2 2 2 ) ( ) ( ) ).( ( Y Y N X X N Y X XY N =

(

2

)(

2

)

) 67 . 163 ( ) 33 . 956 )( 30 ( ) 33 . 183 ( ) 56 . 1159 )( 30 ( )] 67 . 163 )( 33 . 183 [( ) 11 . 1037 ( 30 − − − = 1902 1177 6 . 30005 3 . 31113 x − = 2 . 1496 7 . 1107


(37)

= 0.740

Koefisien korelasi di atas di uji tingkat signifikansinya dengan rumus t = 2 1 2 r n r − − maka t = 2 ) 740 . 0 ( 1 2 30 0.740 − −

t = 5.821

Dari hasil perhitungan data hasil ujicoba alat pengumpul data dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan kemudian diuji tingakat signifikansinya, sehingga diperoleh data pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Hasil Uji Validitas Alat Pengumpul Data

r Kriteria t-hitung t-tabel Keterangan

0.740 Tinggi 5.821 1.699 Signifikan

Koefisien korelasi r = 0.740 diperoleh dari hasil perhitungan korelasi antara jumlah skor benar soal ganjil dengan skor benar soal genap dari alat pengumpul data pada saat ujicoba, maka berdasarkan kriteria koefisien korelasi r = 0.740 berada pada korelasi sedang. Berdasarkan hasil uji signifikansi yang menggunakan uji-t dengan uji pihak kanan t > t1 - α, diperoleh thitung 5.821 dan ttabeldengan df (n-1)


(38)

memiliki validitas jika

t

hitung>

t

tabel (5.821 > 1.699). Berdasarkan hasil

pengujian tersebut maka, dapat disimpulkan bahwa uji signifikansi alat pengumpul data adalah validitasnya tinggi.

2. Pengujian Reliabilitas

Selain uji validitas. tes juga memerlukam uji reliabilitas. Sebagaimana Anderson dkk. (dalam Arikunto, 2006: 87) menyatakan bahwa “persyaratan bagi sebuah tes yaitu validitas dan reliabilitas ini penting. Validitas ini penting dan reliabilitas itu perlu karena menyokong terbentuknya vaiditas. Lebih lanjut dikatakan bahwa sebuah tes yang valid biasanya reliabel.”

Sukmadinata (2006: 229) menyatakan bahwa” reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran”. Hal sama dikatakan oleh Arikunto (2006 : 86) bahwa” reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Lebih lanjut dikatakan bahwa suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Dengan demikian suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila instrumen itu digunakan mengukur aspek yang diukur tentunya

ditandai dengan ketetapan hasil.

Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah metode belah dua atau split-half method . Dikatakan oleh Sukmadinata dengan istilah metode paruh (Arikunto, 2006:230). Peneliti hanya melakukan uji coba sekali, dilanjutkan dengan


(39)

menskor nomor-nomor butir soal ganjil dikorelasikan dengan skor dari butir-butir soal genap. Sebagaimana dikatakan oleh Arikunto (2006:92) bahwa “dalam menggunakan metode pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali. Salah satu cara yang digunakan dalam metode ini adalah membelah item-item genap dan item-item ganjil yang disebut dengan ganjil genap”.

Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes dengan metode belah dua peneliti menggunakan teknik Spearman-Brown sebagai berikut :

Gambar 3.2

Rumus Realibilitas teknik Spearman-Brown

Keterangan:

r½½ = Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

r11 = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

r11 =

) 1 ( 2 2 / 21 / 1 2 / 21 / 1 r xr +

r 11 =

) 0.740 1 ( 0.740 2 + x

r11 = 74 . 1 48 . 1

r11 = 0.850

2 r½½

r11 =


(40)

Hasil ujicoba reliabilitas dengan menggunakan split half dari spearman - brown diperoleh indeks sebesar 0.850. Alat pengumpul data dikatakan reliable jika

r

hitung

> r

tabel pada taraf signifikasi 0,05 dengan dk

= n-2. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilihat bahwa

r

hitung>

r

tabel (0.850>0.361) maka, berdasarkan kriteria tersebut dapat

dikatakan bahwa item yang digunakan reliabel.

Untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik dan soal yang jelek maka perlu diadakan analisis butir soal. Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto (2006: 206-207) bahwa “analisis soal antara lain bertujuan untuk mengidentifikasi soal-soal yang baik, kurang baik dan soal yang jelek”. Dengan analisis butir soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan. Lebih lanjut dikatakan bahwa “ada tiga masalah yang berhubungan dengan analisis soal, yaitu taraf kesukaran, daya pembeda, dan pola jawaban soal/Distraktor” (Arikunto, 2006:207).

3. Indeks Kesukaran

“Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar” (Arikunto, 2006:207). “Soal yang terlalu mudah tidak

merangsang siswa untuk mempertinggi usaha siswa untuk

memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya”. Di lain pihak Arikunto (2006: 210)


(41)

mengatakan bahwa “soal-soal yang terlalu mudah dan atau terlalu sukar bukan berarti tidak boleh digunakan”. Lebih lanjut dikatakan bahwa soal-soal yang terlalu mudah akan membangkitkan semangat kepada siswa yang lemah sementara soal yang sukar akan menambah gairah belajar bagi siswa yang pandai.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa soal-soal dengan tingkat kesukaran mudah dan sukar dapat digunakan.

Arikunto (2006:207) menjelaskan bahwa “bilangan yang

menunjukkan sukar mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah.”

Indeks kesukaran dalam penilaian ini diberi simbol P (p besar), singkatan dari “proporsi”. Rumus yang digunakan untuk mencari indeks kesukaran atau rumus mencari P adalah:

Gambar 3.3

Rumus Indeks Kesukaran Arikunto

Di mana :

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

N

B


(42)

N = jumlah seluruh siswa peserta tes

Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:

- Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

- Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang

- Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

(Arikunto, 2006: 210)

Berdasarkan hasil pengujian indeks kesukaran dapat diketahui bahwa dari 50 item soal yang diuji 88% termasuk soal - soal dengan indeks kesukaran sedang karena mempunyai indeks kesukaran antara 0,30 sampai dengan 0,70 sedangkan 12% masuk dalam ketegori soal mudah dengan rentang 0,70 sampai 1,00.

Dalam analisa butir soal untuk Tingkat Kesukaran dijelaskan bahwa jika Indeks Tingkat Kesukaran (P) suatu item tes P < 0.30 maka item tes tersebut sepenuhnya harus direvisi, dan jika memiliki Indeks Tingkat Kesukaran P > 0.70 maka item tes tersebut diperbaiki option pengecohnya (Ali, 1992:87), untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

4. Daya Pembeda

Menurut Arikunto (2006: 211) menyatakan bahwa “daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang (berkemampuan rendah). Lebih lanjut dijelaskan bahwa angka yang


(43)

menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi yang disingkat D (d besar). Indeks diskriminasi ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Berikut adalah rumus untuk menentukan indeks diskriminasi (D):

BA BB

D = = PA PB JA JB

Keterangan :

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB =banyaknya peserta kelompok bawah

BA =banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu

ndknndddkdengan benar

BB =banyaknyapeserta kelompok bawah yang menjawab soal

,sdmlsdldl itu dengan benar

PA = BA = proporsi peserta kelompok atas yang

FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFmenjawab benar

JA

PB = BB = proposi peserta kelompok bawah yang menjawab

SSSSSSSSSSSSSbenar

JB

Klasifikasi daya pembeda sebagai berikut: D : 0,00 – 0,20 : jelek

D : 0,20 – 0,40 : cukup D : 0,40 – 0,70 : baik D : 0,70 – 1,00 : baik sekali


(44)

D: negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal mempunyai nilai negatif sebaiknya dibuang saja.

Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda maka dari 50 item soal yang diuji ternyata 10 % memiliki daya pembeda cukup, 12 % memiliki daya pembeda baik sekali dan sisanya 78 % memiliki daya pembeda baik, untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.


(45)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Pertama, terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan TIK

kelompok eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran berbasis web dan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional, di mana hasil akhir kemampuan TIK, untuk kelompok eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran berbasis web lebih tinggi dari hasil akhir kemampuan TIK kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional.

Kedua, terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen

dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang menggunakan pembelajaran berbasis web.

Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan TIK pertemuan pertama dengan pertemuan kedua, di mana hasil akhir kemampuan TIK untuk pertemuan pertama lebih tinggi dari hasil akhir pertemuan kedua. Maka dapat disimpulkan bahwa pertemuan pertama lebih baik daripada pertemuan kedua. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan TIK pertemuan pertama dengan pertemuan ketiga, di mana hasil akhir kemampuan TIK untuk pertemuan pertama lebih rendah dari hasil akhir pertemuan ketiga. Maka dapat disimpulkan bahwa pertemuan ketiga lebih baik daripada pertemuan pertama. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan TIK pertemuan kedua dengan pertemuan ketiga, di mana hasil akhir kemampuan TIK untuk


(46)

pertemuan kedua lebih rendah dari hasil akhir pertemuan ketiga. Maka dapat disimpulkan bahwa pertemuan ketiga lebih baik daripada pertemuan kedua. Dengan demikian pembelajaran TIK dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis web lebih efektif, hal itu dapat diketahui dengan adanya perbedaan dan peningkatan yang sangat signifikan dari hasil belajar TIK siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI, dibandingkan dengan metode konvensional.

B. Rekomendasi

Pertama, bagi Program Studi Pengembangan Kurikulum, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi disiplin ilmu Pengembangan Kurikulum khususnya dalam pengembangan model dan media pembelajaran dan hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam mengembangkan media pembelajaran di kelas.

Kedua, bagi pihak sekolah, metode pembelajaran berbasis web untuk

menjelaskan materi pada mata pelajaran tertentu dapat dipergunakan sebagai suatu alternatif penggunaan media bagi guru dan metode pembelajaran berbasis web dalam mata pelajaran TIK diharapkan dapat memberikan motivasi kepada guru dalam mengembangkan kreatifitas mereka dalam menyusun dan merancang media pembelajaran.

Ketiga, bagi guru, metode pembelajaran berbasis web bisa menjadi

alternatif dalam penggunaan media pembelajaran terutama untuk materi teori karena pada konsep teori banyak siswa yang nilainya di bawah KKM.


(47)

Keempat, bagi penelitian lebih lanjut, penelitian ini dapat dijadikan

sebagai studi pendahuluan untuk memahami metode pembelajaran berbasis web. Sudah selayaknya metode ini dijadikan sebagai kesempatan yang baik untuk mengembangkan media pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada pada saat ini dan mengkaji lebih jauh lagi metode pembelajaran berbasis web dengan melibatkan variabel lain dan pengambilan populasi dengan skala lebih besar.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad (1992). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa.

Ali, Mohammad (2005). E-Learning in The Indonesian Education System.

AsiaPacific Cyber Education Journal. vol 1.no2.2005 . pp15-24

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi . Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar (2005). Media Pembelajaran. Jakarta:Rajawali Pers.

BAB 2

Darmawan, Deni. (2007).Teknologi Informasi dan Komunikasi.Bandung:Arum Mandiri Pers.

Dantika, Diver. (2009). Pengembangan E-Learning Model Computer Based

Instruction Untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Sekolah Menengah Pertama. Skripsi Sarjana FIP UPI Bandung :

Tidak Diterbitkan.

BAB 2

Degeng, I.N. S. (1989). Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel. Jakarta: Depdikbud.

Furqon, (1997). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Gipayana, Muhana. (1998). Tesis: Efektifitas Pembelajaran Menulis Dengan

Pendekatan Bertahap dan Penilaian Portofolio Terhadap Keterampilan Menulis Siswa SD.

Hamalik, Oemar (2003). Media Pendidikan. Bandung : PT Cipta Adiya Bakti. Hamalik, Oemar (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : PT Cipta


(49)

Hardjito. (2002). Internet untuk Pembelajaran. [online]. Tersedia: http://www.pustekkom.go.id/teknodik/t-10/10-3.html.

Hutagalung, Oktavia H. (2009). Pengembangan Pembelajaran Berbasis Web

untuk Pelatihan Pengintegrasian Manajemen Air dan Sanitasi dalam Pembelajaran. Skripsi Sarjana FIP UNJ Jakarta : Tidak Diterbitkan.

Ibrahim, R. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Ismaun. (2001). Paradigma Pendidikan Sejarah yang Terarah dan Bermakna. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap FPIPS UPI. Bandung.

Kamarga, Hansiswany (2001). Belajar Sejarah melalui e-learning; Alternatif

Mengakses Sumber Informasi Kesejarahan. Jakarta: Inti Media.

BAB 2

Kemp, Jerold.E. dan Dayton D.K. (1985). Planning and Producing

Instructional

Media. New York: Harper & Row Publisher.

BAB 2

Laquey, Tracy. (1997) Sahabat Internet. Pedoman Bagi Pemula Untuk

Memasuki Jaringan Global.Bandung: ITB.

BA

B 2

Makmun, Syamsudin Abin, (2001), Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Rosda Karya.

Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media.

Payong, Marsell Ruben. (2005). Good Bye Teacher. Tersedia : http://www.kompas.com.

Prasetya. (2009). Keunggulan E-learning Dibandingkan Model Pembelajaran

Konvensional. Tersedia : http://www.elearning.unej.ac.id.

Prawiradilaga, Dewi Salma. (2005). Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Ruseffendi, E.T. (2005). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non

Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Rusman. (2009). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran.


(50)

Rusman. Dkk (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Bandung : Rajawali Pers.

Sadiman, A.S. dkk. (2002). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan,

dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT.Raya Grafindo Persada.

.

Santoso, Singgih. (2005) Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS

12. Jakarta: Gramedia.

.

Schab, frank. (2011). Unconventional Branding. Tersedia :

(http://www.unconventionalbranding.com) [15 Desember 2011]

B 2

Setiadi, Rahmat dan Agus, Akhril.(2001).Dasar-dasar Pemograman Software

Pembelajaran. Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

BAB 2

Shidarta, Lani (1996) Internet: Informasi Bebas Hambatan. Jakarta:Gramedia Siahaan, Sudirman. (2009). Sistem Pembelajaran Melalui Internet. Tersedia :

(www.depdiknas.go.id/internet/html) [1 Juni 2009]

Slameto. (1998). Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Bina Aksara.

Sophiana, Rudi.(2007) Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di

Sekolah Menengah Pertama Melalui E-Learning Berbasis Local Area Network (LAN). Skripsi Sarjana FIP UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Stine, Jean Marie. (2002). Double Your Brand Power. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, N & Rivai, A, (2005), Media Pengajaran, Bandung,Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,


(51)

Sukmadinata, Nana. Syaodih. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Supriadi, Deni.(2005) Efektivitas Penggunaan Pembelajaran Berbasis

Komputer Multimodel terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Diklat Matematika. Skripsi Sarjana FIP UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Surya, Mohamad. (2002).Tantangan Pembelajaran danlam Dunia Pendidikan. Pikiran Rakyat (30 Maret 2002).

Wahono, R Satria. (2005). Pengantar E-Learning dan Pengembangannya. [Online]. Tersedia : www.ilmukomputer.com. [9 September 2007].


(1)

pertemuan kedua lebih rendah dari hasil akhir pertemuan ketiga. Maka dapat disimpulkan bahwa pertemuan ketiga lebih baik daripada pertemuan kedua. Dengan demikian pembelajaran TIK dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis web lebih efektif, hal itu dapat diketahui dengan adanya perbedaan dan peningkatan yang sangat signifikan dari hasil belajar TIK siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI, dibandingkan dengan metode konvensional.

B. Rekomendasi

Pertama, bagi Program Studi Pengembangan Kurikulum, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi disiplin ilmu Pengembangan Kurikulum khususnya dalam pengembangan model dan media pembelajaran dan hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam mengembangkan media pembelajaran di kelas.

Kedua, bagi pihak sekolah, metode pembelajaran berbasis web untuk

menjelaskan materi pada mata pelajaran tertentu dapat dipergunakan sebagai suatu alternatif penggunaan media bagi guru dan metode pembelajaran berbasis web dalam mata pelajaran TIK diharapkan dapat memberikan motivasi kepada guru dalam mengembangkan kreatifitas mereka dalam menyusun dan merancang media pembelajaran.

Ketiga, bagi guru, metode pembelajaran berbasis web bisa menjadi

alternatif dalam penggunaan media pembelajaran terutama untuk materi teori karena pada konsep teori banyak siswa yang nilainya di bawah KKM.


(2)

Keempat, bagi penelitian lebih lanjut, penelitian ini dapat dijadikan

sebagai studi pendahuluan untuk memahami metode pembelajaran berbasis web. Sudah selayaknya metode ini dijadikan sebagai kesempatan yang baik untuk mengembangkan media pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada pada saat ini dan mengkaji lebih jauh lagi metode pembelajaran berbasis web dengan melibatkan variabel lain dan pengambilan populasi dengan skala lebih besar.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad (1992). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa.

Ali, Mohammad (2005). E-Learning in The Indonesian Education System. Asia Pacific Cyber Education Journal. vol 1.no2.2005 . pp15-24

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi . Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar (2005). Media Pembelajaran. Jakarta:Rajawali Pers.

BAB 2

Darmawan, Deni. (2007).Teknologi Informasi dan Komunikasi.Bandung:Arum Mandiri Pers.

Dantika, Diver. (2009). Pengembangan E-Learning Model Computer Based

Instruction Untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Sekolah Menengah Pertama. Skripsi Sarjana FIP UPI Bandung :

Tidak Diterbitkan.

BAB 2

Degeng, I.N. S. (1989). Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel. Jakarta: Depdikbud.

Furqon, (1997). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Gipayana, Muhana. (1998). Tesis: Efektifitas Pembelajaran Menulis Dengan

Pendekatan Bertahap dan Penilaian Portofolio Terhadap Keterampilan Menulis Siswa SD.

Hamalik, Oemar (2003). Media Pendidikan. Bandung : PT Cipta Adiya Bakti. Hamalik, Oemar (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : PT Cipta


(4)

Hardjito. (2002). Internet untuk Pembelajaran. [online]. Tersedia: http://www.pustekkom.go.id/teknodik/t-10/10-3.html.

Hutagalung, Oktavia H. (2009). Pengembangan Pembelajaran Berbasis Web

untuk Pelatihan Pengintegrasian Manajemen Air dan Sanitasi dalam Pembelajaran. Skripsi Sarjana FIP UNJ Jakarta : Tidak Diterbitkan.

Ibrahim, R. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Ismaun. (2001). Paradigma Pendidikan Sejarah yang Terarah dan Bermakna. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap FPIPS UPI. Bandung.

Kamarga, Hansiswany (2001). Belajar Sejarah melalui e-learning; Alternatif

Mengakses Sumber Informasi Kesejarahan. Jakarta: Inti Media.

BAB 2

Kemp, Jerold.E. dan Dayton D.K. (1985). Planning and Producing

Instructional

Media. New York: Harper & Row Publisher.

BAB 2

Laquey, Tracy. (1997) Sahabat Internet. Pedoman Bagi Pemula Untuk

Memasuki Jaringan Global.Bandung: ITB.

BA

B 2

Makmun, Syamsudin Abin, (2001), Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Rosda Karya.

Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media.

Payong, Marsell Ruben. (2005). Good Bye Teacher. Tersedia : http://www.kompas.com.

Prasetya. (2009). Keunggulan E-learning Dibandingkan Model Pembelajaran

Konvensional. Tersedia : http://www.elearning.unej.ac.id.

Prawiradilaga, Dewi Salma. (2005). Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Ruseffendi, E.T. (2005). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non

Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Rusman. (2009). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran.


(5)

Rusman. Dkk (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Bandung : Rajawali Pers.

Sadiman, A.S. dkk. (2002). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan,

dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT.Raya Grafindo Persada.

.

Santoso, Singgih. (2005) Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS

12. Jakarta: Gramedia.

.

Schab, frank. (2011). Unconventional Branding. Tersedia : (http://www.unconventionalbranding.com) [15 Desember 2011]

B 2

Setiadi, Rahmat dan Agus, Akhril.(2001).Dasar-dasar Pemograman Software

Pembelajaran. Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

BAB 2

Shidarta, Lani (1996) Internet: Informasi Bebas Hambatan. Jakarta:Gramedia Siahaan, Sudirman. (2009). Sistem Pembelajaran Melalui Internet. Tersedia :

(www.depdiknas.go.id/internet/html) [1 Juni 2009]

Slameto. (1998). Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Bina Aksara.

Sophiana, Rudi.(2007) Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di

Sekolah Menengah Pertama Melalui E-Learning Berbasis Local Area Network (LAN). Skripsi Sarjana FIP UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Stine, Jean Marie. (2002). Double Your Brand Power. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, N & Rivai, A, (2005), Media Pengajaran, Bandung,Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,


(6)

Sukmadinata, Nana. Syaodih. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Supriadi, Deni.(2005) Efektivitas Penggunaan Pembelajaran Berbasis

Komputer Multimodel terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Diklat Matematika. Skripsi Sarjana FIP UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Surya, Mohamad. (2002).Tantangan Pembelajaran danlam Dunia Pendidikan. Pikiran Rakyat (30 Maret 2002).

Wahono, R Satria. (2005). Pengantar E-Learning dan Pengembangannya. [Online]. Tersedia : www.ilmukomputer.com. [9 September 2007].


Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELAS VIII SMP N 1 PETARUKAN

0 24 232

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMP.

0 1 42

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN INTRAPERSONAL INTELLIGENCES SISWA DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

1 2 44

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENGAJAR GURU TIK NON-LINER DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK).

0 1 31

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 0 46

PENGGUNAAN MOBILE LEARNING BERBASIS WEB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 3 45

Materi Pembelajaran Mata Kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

0 0 4

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI (TIK) DALAM PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

0 0 12

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

1 1 5

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD KELAS VIII SMP NEGERI 25 PURWOREJO - STIE Widya Wiwaha Repository

0 5 104