86
Lampiran 2 Prosedur analisis 1. Kadar Air AOAC, 1999
Cawan kosong dikeringkan dalam oven pada temperatur 105
o
C selama 10 menit. Sebanyak 2-3g sampel ditimbang di dalam cawan yang telah
dikeringkan dan diketahui bobotnya. Sampel dikeringkan dalam oven bertemperatur 105
o
C selama 5 jam. Sampel didinginkan dalam desikator selama 15 menit dan ditimbang bobot akhirnya sampai bobot konstan.
2. Kadar Abu AOAC, 1999
Cawan porselin dikeringkan di dalam oven bertemperatur 105
o
C, selanjutnya didinginkan dalam desikator dan ditimbang bobotnya. Selanjutnya
sampel ditimbang sebanyak 3-5 g dan ditempatkan di dalam cawan porselin. Sebelum diabukan, sampel dipanaskan di atas penangas kemudian didestruksi
hingga terbentuk arang dan tidak berasap lagi. Kemudian sampel diabukan dengan cara dimasukkan ke dalam tanur listrik dengan temperatur 550
o
C hingga terbentuk warna abu-abu. Selanjutnya sampel didinginkan di dalam
desikator. Bobot akhir ditimbang dan diulang hingga bobot akhirnya tetap.
3. Kadar Serat Kasar AOAC, 1995
Sebanyak 2-4 g sampel ditimbang, lalu lemaknya dibebaskan dengan cara ekstraksi menggunakan Soxhlet atau diaduk, setelah mengendap tuangkan
contoh dalam pelarut organik sebanyak tiga kali. Contoh dikeringkan dan ditambahkan 50 ml larutan H
2
SO
4
1.25 , kemudian dididihkan selama 30 menit dengan pendingin tegak. Setelah itu ditambahkan 50 ml NaOH 3.25
dan dididihkan kembali selama 30 menit. Dalam keadaan panas cairan disaring dengan corong Buchner yang berisi kertas saring tak berabu Whatman No. 41
yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya. Endapan pada kertas saring berturut-turut dicuci dengan H
2
SO
4
1.25 panas, air panas, dan etanol 96 . Kertas saring dan isinya diangkat dan ditimbang, lalu dikeringkan pada
temperatur 105
o
C sampai bobot konstan. Bila kadar serat kasar lebih besar 1 kertas saring beserta isinya diabukan dan ditimbang hingga bobotnya konstan.
Keterangan :
a = bobot kertas saring dan residu yang telah dikeringkan g b = bobot kertas saring kosong g
87
4. Kadar Lemak AOAC, 1995
Kertas saring dibentuk seperti tabung dan dikeringkan pada temperatur 105
o
C selama 1 jam. Labu lemak yang akan digunakan dikeringkan di dalam oven, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang A. Sampel 2-3 g
dimasukkan di dalam kertas saring dan dimasukkan ke dalam Soxhlet. Alat kondensor diletakkan di atas labu lemak. Ekstraksi menggunakan pelarut
heksan secukupnya. Proses dilanjutkan dengan refluks selama 6 jam sampai pelarut yang turun kembali ke labu lemak menjadi bening. Pelarut yang ada di
dalam labu lemak didestilasi dan pelarut ditampung kembali. Labu lemak yang berisi lemak hasil ekstraksi dipanaskan dalam oven 105
o
C hingga mencapai bobot tetap, lalu didinginkan dalam desikator. Labu beserta lemak yang ada di
dalamnya ditimbang B, sehingga dapat diketahui bobot lemaknya.
5. Kadar Protein AOAC, 1995