Penelitian-penelitian tersebut merupakan acuan dalam penelitian yang akan peneliti laksanakan. Penelitian ini berkaitan dengan karangan narasi, model Think-
Talk-Write, serta media video, tetapi subjek, tempat, dan isinya berbeda dengan
penelitian sebelumnya. Penelitian ini berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi melalui Model Think-Talk-Write dengan Media Video pada
Siswa Kelas IVC SD Islam Hidayatullah.
2.3. Kerangka Berpikir
Pembelajaran bahasa Indonesia dianggap kurang menarik terutama pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi karena guru belum meman-
faatkan media pembelajaran sehingga pembelajaran terasa monoton. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif. Guru lebih banyak berceramah
mengajarkan teori kebahasaan bukan praktek. Hal tersebut mengakibatkan siswa kesulitan memulai menulis karangan, siswa kesulitan menyusun kalimat yang se-
suai tema, imajinasi siswa kurang, siswa masih banyak melakukan kesalahan penggunaan huruf besar, tanda baca, dan ejaan.
Model pembelajaran Think-Talk-Write dengan media video dapat memberi pengalaman belajar yang lebih bervariasi dan menyenangkan. Siswa diberi
stimulus dengan menayangkan video sehingga lebih aktif dalam pelajaran. Maka, melalui model pembelajaran Think-Talk-Write dan media video
diharapkan terjadi peningkatan keterampilan guru, peningkatan hasil belajar dan perubahan sikap dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi
terutama pada siswa kelas IVC SD Islam Hidayatullah. Kerangka berpikir dalam penelitian ini digambarkan dengan skema berikut :
Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir
2.4. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian teori dan kerangka berpikir tersebut, hipotesis tindakan penelitian ini adalah menerapkan model pembelajaran Think-Talk-Write dengan
media video dalam pembelajaran menulis karangan narasi dapat meningkatkan keterampilan guru mengajar, aktivitas siswa, dan keterampilan menulis karangan
narasi pada siswa kelas IVC SD Islam Hidayatullah.
KONDISI AWAL Guru
1. Guru lebih banyak menggunakan ceramah 2. Guru belum menggunakan media.
3. Guru belum terampil menggunakan model pembelajaran yang inovatif
Siswa
4. Siswa kesulitan memulai menulis karangan narasi. 5. Siswa kesulitan menyusun kalimat sesuai tema.
6. Imajinasi siswa kurang. 7. Siswa masih banyak melakukan kesalahan penggunaan huruf besar, tanda baca, dan ejaan.
Hasil belajar
8. Sebagian besar siswa belum tuntas dalam pembelajaran menulis karangan narasi.
PELAKSANAAN
Langkah-langkah pembelajaran melalui model Think-Talk-Write dengan media video dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi :
1. Guru melakukan apersepsi untuk mengetahui pengetahuan awal siswa 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.
3. Guru menayangkan video mengenai suatu peristiwa. 4. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai karangan narasi beserta contohnya.
5. Guru mengajukan pertanyaan mengenai karangan narasi dan masing-masing siswa mencatat jawabannya
secara individu think. 6. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok heterogen masing-masing terdiri dari 2-6 siswa.
7. Siswa berdiskusi secara berkelompok membahas isi catatan masing-masing talk. 8. Siswa secara berkelompok menuliskan cerita sesuai video yang ditayangkan write.
9. Siswa perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya di depan kelas. Kelompok lain menanggapi talk. 10. Siswa dibimbing oleh guru menyimpulkan materi;
11. Guru merefleksi pembelajaran; 12. Siswa mengerjakan evaluasi.
13. Guru menutup pembelajaran.
KONDISI AKHIR Guru
1. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi.
2. Guru menggunakan media pembelajaran yang bervariasi.
3. Guru lebih terampil menggunakan model pembelajaran yang inovatif.
Siswa
4. Siswa dapat memulai menulis karangan narasi tanpa kesulitan.
5. Siswa dapat menyusun kalimat sesuai tema.
6. Imajinasi siswa berkembang.
7. Siswa dapat menggunaan huruf besar, tanda baca, dan ejaan dengan tepat.
Hasil Belajar
8. Siswa tuntas dalam pembelajaran menulis karangan narasi.
46
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian