Pengaruh Investasi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui banyaknya tenaga kerja menurut jenis industri di Jawa Tengah tahun 2007-2011 menunjukkan jumlah tenga kerja di Provinsi Jawa Tengah didominasi oleh tenaga kerja sektor industri kecil dan menengah. Jumlah tenaga kerja yang diserap sektor industri kecil dan menengah yaitu sebesar 78,74 setiap tahunnya. Sedangkan sektor industri besar hanya menyerap tenaga kerja sebesar 21,26 setiap tahunnya. Berdasarkan uji t diperoleh keterangan bahwa variabel laju pertumbuhan sektor industri berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri, hal ini berarti semakin tinggi rendahnya pertumbuhan sektor industri mempengaruhi tinggi rendahnya penyerapan tenaga kerja sektor industri. Jadi berdasarkan analisis diatas terdapat adanya kesesuaian teori “semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu sektor, maka semakin tinggi pertumbuhan kesempatan kerja suatu sektor ”. Adanya peningkatan pertumbuhan sektor industri diikuti dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja sektor industri dipengaruhi oleh investasi karena semakin banyak investasi yang masuk di Provinsi Jawa Tengah maka kegiatan produksi akan meningkat pula sehingga terciptalah kesempatan kerja.

4.3.2 Pengaruh Investasi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor

Industri di Provinsi Jawa Tengah Perkembangan investasi di Provinsi Jawa Tengah pada tahun pengamatan yaitu tahun 1980-2011 cendurung fluktuasif. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman yang salah satu tujuannya adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 2007 pada pasal 10 dan pasal 13, pada pasal 10 ayat 1 yang isinya Perusahaan penanaman modal dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja harus mengutamakan tenaga kerja warga negara Indonesia dan pasal 13 ayat 2 pemerintah melakukan pembinaan dan pengembangan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi melalui program kemitraan, peningkatan daya saing, pemberian dorongan inovasi dan perluasan pasar, serta penyebaran informasi yang seluas-luasnya. Berdasarkan hasil uji t diperoleh keterangan bahwa variabel investasi berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri secara signifikan, hal ini berarti semakin tinggi investasi berdampak pada peningkatan tenaga kerja di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan hasil uji t diperoleh keterangan bahwa variabel investasi berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja. Hal ini berarti tinggi rendahnya investasi mempengaruhi tinggi rendahnya penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Tengah. Dengan adanya hasil tersebut yaitu adanya pengaruh investasi terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri secara signifikan tersebut sesuai dengan teori bahwa “kegiatan investasi memungkinkan masyarakat terus menerus meningkatkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat ”. Sadono Sukirno, 2000, teori tersebut sesuai dengan data yang diperoleh mengenai investasi naik maka penyerapan tenaga kerja sektor industri mengalami kenaikan. Hal ini terjadi di Jawa Tengah ketika investasi naik sebesar Rp 14.005.414 juta maka penyerapan tenaga kerja sektor industri naik sebesar 2.765.644 orang pada tahun 2007 lihat Gambar 4.1 dan 4.3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi yang semakin meningkat akan diikuti dengan penyerapan tenaga kerja di sektor industri Provinsi Jawa Tengah. Semakin meningkatnya investasi, maka perusahaan-perusahaan akan memperbesar hasil produksinya atau akan terciptanya perusahaan-perusahaan baru yang membutuhkan tenaga kerja lebih banyak sehingga dengan adanya lapangan usaha baru akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sektor.

4.3.3 Pengaruh Upah terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri