Pengujian Hipotesis Metode Analisis Data

ObsR-Square melebihi tingkat kepercayaan, maka diterima. Artinya, tidak ada masalah autokorelasi Ajija, R. Shochrul, 2011: 40.

3.4.4 Pengujian Hipotesis

3.4.4.1 Uji Hipotesis Secara Simultan Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama atau simultan terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dan F tabel, menghitung nilai F statistik dengan rumus: = Jika F hitung F tabel yaitu , maka hipotesis nol ditolak. Dimana adalah nilai kritis F pada tingkat signifikan α dan derajad bebas df pembilang serta derajad bebas df penyebut . 3.4.4.2 Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel dependen lainnya konstan. Menurut Iqbal Hasan langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan formulasi hiipotesis : = 0 tidak ada pengaruh terhadap Y : 0 ada pengaruh positif terhadap Y 0 ada pengaruh negatif terhadap Y 0 ada pengaruh terhadap Y 2. Menentukan taraf nyata α dengan t tabel Taraf nyata dari t tabel ditentukan dengan derajad bebas db = n – k. 3. Menentukan kriteria pengujian Kriteria pengujian yang ditentukan sama dengan kriteria pengujian dari pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t. 4. Menentukan nilai uji statistik 5. Membuat kesimpulan Menyimpulkan apakah diterima atau ditolak. Jika nilai hitung t nilai t tabel tα , maka ditolak yang berarti berpengaruh terhadap Y.

3.4.4.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variavel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Imam Ghozali, 2009 . Dengan kata lain: Jika , maka antara variabel independen dengan variabel dependen tidak ada keterkaitan. Jika , maka antara variabel independen dengan variabel dependen ada keterkaitan. 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Jawa

Tengah Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah riil dari tenaga kerja yang dikerjakan dalam unit usaha. Kondisi tenaga kerja Provinsi Jawa Tengah lebih dominan bekerja di sektor industri. Pada tahun 2011, tenaga kerja Provinsi Jawa Tengah sebanyak 15.916.135 orang dan sebanyak 3.046.724 orang bekerja di sektor industri. Penyerapan tenaga kerja sektor industri mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 2.815.292 orang. Perkembangan penyerapan tenaga kerja sektor industri Provinsi Jawa Tengah terus berubah dan fluktuatif pada periode 1980-2011 dengan tern yang menaik. Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja tertinggi terjadi pada tahun 1989 dan tahun 1994. Perkembangan penyerapan tenaga kerja Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat dari gambar berikut: