38 membantu siswa untuk  menyebrang  ke sekolah. Banyaknya fasilitas umum
seperti fotocopi, minimarket, puskesmas  dan  lain-lain  memudahkan  siswa untuk memenuhi kebutuhan di luar sekolah.
4.2 HASIL PENELITIAN
Penelitian  ini  menggunakan  analisis  statistik  deskripsi  untuk menguji dan mencari jawaban dari tujuan penelitian ini yakni mengetahui sejauh mana
aktivitas siswa dalam penerapan metode inkuiri di SMP Negeri 1 Magelang. Hal  tersebut  dilihat  dari  enam  sub  variabel,  yaitu  orientasi,  merumuskan
masalah,  merumuskan  hipotesis,  mengumpulkan  data,  menguji  hipotesis, merumuskan kesimpulan dengan jumlah item sebanyak 20. Berikut ini adalah
deskripsi dari masing-masing sub variabel tersebut. 4.2.1
Orientasi Sub variabel orientasi dalam penelitian ini dilihat dari aktivitas siswa
dalam  memahami  informasi  dan  konsep-konsep  yang  diberikan. Langkah orientasi  adalah  langkah  untuk  membina  suasana  atau  iklim  pembelajaran
yang responsif. Pada langkah ini guru merangsang dan mengajak siswa untuk berfikir memecahkan masalah.  Langkah orientasi sangat merupakan langkah
yang  sangat  penting.  Keberhasilan  pembelajaran  inkuiri  sangat  tergantung pada  kemauan  siswa  untuk  berkreativitas  menggunakan  kemampuannya
dalam memecahkan masalah. Kegiatan orientasi dapat dilihat dari gambar 4.3 siswa memahami penjelasan guru.
39 Gambar 4.3 Awal Kegiatan Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru
Sub  variabel  orientasi  memiliki  satu  indikator  yaitu  memahami informasi  dan  konsep  pembelajaran  inkuiri  dengan  jumlah  item  sebanyak
tiga. Dari ke-tiga item itulah yang menjadi acuan untuk melihat skor dari sub variabel  orientasi.  Dalam  sub  variabel  ini  yang  diambil  sebagai  data  yaitu
segala aktivitas siswa saat langkah orientasi dilakukan. Berdasarkan data pada lampiran  7  dan  lampiran  8 dapat  dibuat  suatu  tabel  fekuensi dari  hasil
observasi siswa di SMP N 1 Magelang yaitu sebagai berikut.
40 Tabel 4.1 Fekuensi Orientasi
NO INTERVAL
KRITERIA F
1 12,6 ≤ 15
Sangat Aktif 0,00
2 10,2  12,6
Aktif 6
20,00 3
7,8  10,2 Cukup Aktif
17 56,67
4 5,4  7,8
Kurang Aktif 6
20,00 5
3,0  5,4 Sangat Kurang
1 3,33
Jumlah 30
100,00
Sumber : Hasil penelitian 2013 Berdasarkan  Tabel  4.1  dapat  diketahui  bahwa  sub  variabel
orientasi yang ada dalam variabel aktivitas siswa oleh siswa IPS di SMP N 1  Magelang  termasuk  dalam  kriteria  “cukup  aktif”.  Ini  dapat  dilihat  dari
lampiran 9 yaitu hasil penentuan kriteria yang menggunakan rumus mean. Pada hasil perhitungan didapatkan hasil sebesar 8,84 yang berati aktivitas
siswa dalam sub variabel orientasi terdapat dikriteria “cukup aktif” dengan persentase 56,67.
Berdasarkan 30  responden  yang  memiliki  skor  tertinggi  6  orang dengan  presentase  20  termasuk  dalam  kriteria  “aktif”.    Aktivitas  siswa
dalam sub variabel ini dikatakan aktif karena siswa dalam memperhatikan guru  dilakukan  dengan  serius,  dan  dalam  bertanya  mereka  bertanya
melakukan  beberapa  kali,  serta  dalam  memahami  informasi  mereka membaca  buku  dan  mencari  di  internet.  Sedangkan  17  orang  cukup  aktif
karena saat memperhatikan guru mereka hanya memperhatikan saja tanpa mencatat penjelasan guru, dan dalam bertanya mereka bertanya saja, serta
saat  memahami  informasi  siswa  membaca  buku.  6  orang  masuk  kriteria kurang  aktif  karena  mereka  saat  memperhatikan  guru  menjelaskan
mengobrol dengan teman yang lain, bertanya tidak sesuai dengan apa yang
41 dijelaskan  guru,  serta  siswa  dalam  memahami  informasi  siswa  hanya
membaca  buku  saja.  Ini  menunjukan  bahwa  dalam  pembelajaran  metode inkuiri pada sub variabel orientasi siswa tidak sepenuhnya aktif.
4.2.2 Merumuskan Masalah
Sub  variabel  merumuskan  masalah  dapat  dilihat  dari aktivitas siswa  dalam  merumuskan  masalah  dan  penerapan  konsep-konsep  dalam
merumuskan  masalah. Sub  variabel  merumuskan  masalah  memiliki  dua indikator yaitu siswa dalam merumuskan masalah dan penerapan konsep-
konsep  dari  fakta-fakta  untuk  merumuskan  masalah  dengan  masing- masing  memiliki  2  item.  Dari  empat  item  itulah  yang sebagai  acuhan
untuk  melihat  skor  dari  sub  variabel  merumuskan  masalah.  dalam  sub variabel  ini  yang  diambil  sebagai  data  yaitu  segala  aktivitas  siswa  saat
merumuskan  masalah. Berdasarkan  data  pada  lampiran  7  dan  lampiran  8 halaman 77 dan 79 dapat dibuat suatu tabel fekuensi dari hasil observasi
siswa IPS di SMP N 1 Magelang yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.2 Fekuensi Merumuskan Masalah
NO INTERVAL
KRITERIA F
1
16,8 ≤ 20
Sangat Aktif
1
3,33 2
13,6  16,8
Aktif
5
16,67 3
10,4  13,6
Cukup Aktif
19
63,33 4
7,2  10,4
Kurang Aktif
5
16,67 5
4,0  7,2
Sangat Kurang 0,00
Jumlah 30
100,00
Sumber : Hasil Penelitian 2013 Berdasarkan  Tabel  4.2  dapat  diketahui  aktivitas  siswa  pada  sub
variabel merumuskan masalah termasuk dalam kriteria “cukup aktif”. Hal
42 ini  dibuktikan  pada  lampiran  9 halaman  81 yaitu  hasil  analisis  statistik
deskriptif dengan rumus mean  yang didapatkan  hasil 12,21  yang terdapat pada  kriteria “cukup aktif”. Dari 30 responden maoritas termasuk dalam
kriteria  “cukup  aktif”  yaitu  sebesar  19  reponden  dengan  prosentase 63,33. Sedangkan 1 responden sangat aktif dengan prosentase 3,33, 5
responden  termasuk  kriteria  “aktif”  dengan  persentase  16,67,  dan  5 responden  dengan  persentase  16,67  termasuk  dalam  kriteria  “kurang
aktif”. Aktivitas  siswa  dalam  merumuskan  masalah  pada  metode  inkuiri
termasuk  dalam  kriteria  cukup  aktif  karena  siswa  berdiskusi tetapi  tidak mencatat  apa  yang  telah  didiskusikan,  serta  siswa  cukup  memberi
tanggapan  saat  diskusi.  Siswa    membaca  buku,  mencari  di  internet  dan membaca  apa  yang  dicatat  dalam  menerapkan  konsep  merumuskan
masalah.  Hal  ini  dapat  dilihat  bahwa  siswa  dalam memecahkan  masalah tidak sepenuhnya aktif.
4.2.3 Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang  dikaji.  Sebagai  jawaban  sementara,  hipotesis  perlu  diuji
kebenaranya.  Kemampuan  atau  potensi  individu  untuk  menebak  atau mengira-ngira  berhipotesis  dari  suatu  permasalahan Wina  Sanjaya,
2008:203. Merumuskan  hipotesis  dalam  metode  inkuiri  memiliki indikator  menerapkan  konsep  dalam  merumuskan  hipotesis  dengan
memiliki  3  item.  dari  3  item  itulah  yang  menjadi  acuan  untuk  melihat
43 sekor sub variabel merumuskan hipotesis. Berdasarkan data pada lampiran
7  dan  8 halaman  77  dan  79 maka  dapat  dibuat  tabel  fekuensi  seperti berikut.
Tabel 4.3 Fekuensi Merumuskan Hipotesis
Sumber : Hasil Penelitian 2013 Berdasarkan  Tabel  4.3  dapat  diketahui  aktivitas  siswa  pada sub
variabel  merumuskan  hipotesis termasuk  dalam  kriteria  “cukup  aktif”. Hasil  tersebut  dapat  dilihat  dari  lampiran  9 halaman  82 yaitu  hasil  dari
statistik  deskriptif  dengan  rumus  mean  sebesar  9  dan  termasuk  dalam kriteria  “cukup  aktif”.  Pada  tabel  4.3  dengan  30  responden  dengan
mayoritas  responden  sejumlah  16  dengan  presentase  53,33  termasuk dalam  kriteria  “cukup  aktif”.  Hasil  tertinggi  dengan  jumlah  responden  8
dengan persentase 26,67 termasuk dalam kriteria “aktif”. Kriteria paling rendah  dengan  2  responden  persentase  sebesar  6,67      adalah  kriteria
“sangat  kurang”.  Sedangkan  4  responden  dengan  persentase  13,33 termasuk dalam kriteria “kurang aktif”.
Pada  sub  variabel  merumuskan  hipotesis  termasuk  dalam  kriteria cukup  aktif  karena  siswa  mencari  informasi  untuk  menerapkan  konsep-
konsep  dalam  merumuskan  hipotesis  membaca  buku  dan  mencari  di NO
INTERVAL KRITERIA
f 1
12,6 ≤ 15 Sangat Aktif
0,00 2
10,2   12,6 Aktif
8 26,67
3 7,8   10,2
Cukup Aktif 16
53,33 4
5,4   7,8 Kurang Aktif
4 13,33
5 3,0   5,4
Sangat Kurang 2
6,67 Jumlah
30 100,00
44 internet.  Siswa  berdiskusi  untuk  penerapan  konsep-konsep  merumuskan
hipotesis  kurang  memberi  tanggapan.  Peranan  siswa  dalam  kelompok memberi tanggapan saja. Maka dalam sub variabel ini siswa tidak terlalu
aktif dalam berdiskusi pada kelompoknya. 4.2.4
Mengumpulkan Data Dalam  pembelajaran  inkuiri Mengumpulkan  data  adalah  aktifitas
menjaring  informasi  yang  dibutuhkan  untuk  menguji  hipotesis  yang diajukan.  Dalam  pembelajaran inkuiri,  mengumpulkan  data  merupakan
proses  mental  yang  sangat  penting  dalam  pengembangan  intelektual. Proses  pemgumpulan  data  bukan  hanya  memerlukan  motivasi  yang  kuat
dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan  potensi berpikirnya. Kegiatan  mengumpulkan  data  dapat
dilihat dari gambar 4.4 dibawah ini.
Gambar 4.4 Aktivitas Mengumpulkan Data
45 Mengumpulkan  data  memiliki  2  indikator  yaitu  mencari  data  dan
cara pengumpulan data dengan masing-masing 2 item. semua item tersebut yang  menjadi  acuan  untuk  memperoleh  data  sub  variabel  mengumpulkan
data  pada  metode  inkuiri.  Data  yang  sudah  diolah  akan  dibuat  tabel fekuensi  berdasarkan  lampiran  7  dan  8 halaman  77  dan  79.  Tabel
fekuensi tersebut untuk mendeskripsikan hasil observasi dari sub variabel mengumpulkan data. Tabel fekuensi tersebut sebagai berikut.
Tabel 4.4 Fekuensi Mengumpulkan Data
NO INTERVAL
KRITERIA F
1
16,8 ≤ 20
Sangat Aktif
0,00
2
13,6   16,8
Aktif
12 40,00
3
10,4   13,6
Cukup Aktif
14 46,67
4
7,2   10,4
Kurang Aktif
4 13,33
5
4,0   7,2
Sangat Kurang
0,00
Jumlah
30 100,00 Sumber : Hasil penelitian 2013
Pada Tabel 4.4 dari 30 responden dapat diketahui hasil tertinggi 12 reponden  dengan  prersentase  40 termasuk  dalam  kriteria  “aktif”.
Mayoritas  responden  dengan  14 responden  dengan  persentase  46,67 termasuk  kriteria  “cukup  aktif”.  Sedangkan  4 responden  termasuk  dalam
kriteria “kurang aktif” dengan persentase 13,33.
Berdasarkan data  diatas  maka  sub  variabel  mengumpulkan  data termasuk dalam  kriteria  “cukup  aktif”  ini  dapat  dilihat  pada  lampiran  9
halaman  82 yaitu  hasil  perhitungan  mean  dengan  hasil  sebesar  12,85.
46 Maka  dari  hasil  tersebut  kriteria  sub  variabel  mengumpulkan  data
termasuk cukup aktif dengan 19 respoden dan persentase 46,67.
Sub  variabel  mengumpulkan  data dikatakan  cukup  aktif  karena siswa  saat  mencari  data  siswa  mencari  di  buku  paket  dan  menggunakan
internet  dan  berdiskusi  walaupun  kurang  memberi  tanggapan.  Cara pengumpulan  data  yang  dilakukan  oleh  siswa  membaca  buku  dan
berdiskusi untuk menentukan bagaimana cara mengumpukan data tersebut. Dalam  mengumpulkan  data hanya  sebagian  siswa  yang  aktif  sedangkan
yang sebagian lagi hanya diam.
4.2.5 Menguji Hipotesis
Menguji  hipotesis  adalah  proses  menentukan  jawaban  yang dianggap diterima  sesuai  dengan  data  atau  informasi  yang  diperoleh
berdasarkan  pengumpulan  data.  Dalam  sub  variabel  menguji  hipotesis dengan indikator siswa menerapkan data dalam menguji hipotesis dengan
3  item.  ketiga  item  itulah  yang  menjadi  acuan  untuk  menentukan  kriteria atau hasil dari sub variabel menguji hipotesis. Berdasarkan lampiran 7 dan
8 halaman 77 dan 79 maka dapat dibuat tabel fekuensi sebagai berikut.
Tabel 4.5 Fekuensi Menguji Hipotesis NO
INTERVAL KRITERIA
f 1
12,6 ≤ 15 Sangat Aktif
0,00 2
10,2  12,6 Aktif
4 13,33
3 7,8  10,2
Cukup Aktif 23
76,67 4
5,4  7,8 Kurang Aktif
3 10,00
5 3,0  5,4
Sangat Kurang 0,00
Jumlah 30
100,00
47 Pada Tabel 4.5 dapat diketahui dari 30 responden kriteria tertinggi
yaitu  sebesar  4 responden  dengan  persentase  13,33  termasuk  dalam kriteria “aktif”. Mayoritas pada sub variabel menguji hipotesis mempunyai
responden  cukup  banyak  yaitu  23  responden  dengan  persentase  sebesar 76,67  termasuk  dalam  kriteria  “cukup  aktif”.  Sedangkan  3  responden
dengan persentase 10 termasuk dalam kriteria “kurang aktif”.
Berdasarkan data
penjelasan diatas
maka sub
variabel mengumpulkan data termasuk dalam kriteria “cukup aktif” ini dapat dilihat
pada  lampiran  9  yaitu  hasil  perhitungan  mean  dengan  hasil  sebesar  9,08. Maka  dari  hasil  tersebut  kriteria  sub  variabel  mengumpulkan  data
termasuk cukup aktif dengan 23 respoden dan persentase 76,67.
Sub variabel menguji hipotesis dikatakan cukup aktif karena siswa dalam  menerapkan  data  dalam  menguji  hipotesis  siswa mendiskusikan
dengan  teman  sekelompok,  membaca  data  yang  dikumpulkan, siwamemberi  tanggapan  saat  berdiskusi.  Siswa  dalam  menguji  hipotesis
juga harus didasarkan pada data yang dikumpulkan dari data yang relevan. Dalam  menguji  hipotesis  tidak  semua  siswa  aktif  karena  dalam  menguji
hipotesis  siswa  kesulitan  dalam  menyusun  data  yang  dikumpulkan  untuk dianalisis.
48 4.2.6
Merumuskan Kesimpulan Merumuskan  kesimpulan  adalah  proses  mendeskripsikan  temuan
yang  diperoleh  berdasarkan  hasil  pengujian  hipotesis.  Untuk  mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya siswa harus mampu memilih data yang
relevan.  Merumuskan  kesimpulan  memiliki  indikator  mendeskripsikan temuan berdasarkan hasil analisis untuk dibuat kesimpulan. Dari indikator
tersebut  dijadikan  3  item  pengamatan  pada  siswa  saat  melakukan pembelajaran  inkuiri.  Ketiga  item  itulah  yang  menjadi  acuan  untuk
menentukan  kriteria  dan  hasil  dari  sub  variabel  merumuskan  kesimpulan dengan tabel fekuensi deskriptif. Berdasarkan lampiran 7 dan 8 halaman
77 dan 79 maka dapat dibuat tabel fekuensi persentasi sebagai berikut.
Tabel 4.6 Fekuensi Merumuskan Kesimpulan
Sumber : Hasil penelitian 2013 Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 30 responden mayoritas
pada  sub  variabel  merumuskan  kesimpulan  terdapat  15  reponden  dengan persentase  50  termasuk  dalam  kriteria “aktif”.  Hasil  terendah  terdapat
pada  kriteria  “kurang  aktif”  terdapat  2  responden  dengan  persentase 6,67.  Sedangkan  13  responden  dengan  persentase  43,33  termasuk
dalam kriteria “cukup aktif”. NO
INTERVAL KRITERIA
f 1
12,6 ≤ 15 Sangat Aktif
0,00 2
10,2  12,6 Aktif
15 50,00
3 7,8  10,2
Cukup Aktif 13
43,33 4
5,4  7,8 Kurang Aktif
2 6,67
5 3,0  5,4
Sangat Kurang 0,00
Jumlah 30 100,00
49 Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan
lampiran 9 halaman 83 yaitu hasil statistik deskriptif dengan rumus mean sebesar 10,4. Dari hasil tersebut dapat diketahui kriteria dari sub variabel
merumuskan  kesimpulan termasuk  dalam  kriteria  “aktif”.  Dalam  kriteria aktif terdapat 15 responden dengan persentase 50.
Sub  variabel  merumuskan  kesimpulan dikatakan  aktif  karena dalam  pembelajaran  dengan  metode  inkuiri  siswa  membaca  hasil  analisis
untuk  disimpulkan.  Siswa  dalam  menentukan  data  untuk  kesimpulan mereka  berdiskusi  untuk  menentukan  data  yang  relevan  serta  siswa
membuat kesimpulan masing-masing dan didiskusikan untuk mendapatkan kesimpulan yang baik.
Ditinjau  dari  hasil  penelitian  menunjukan  bahwa  secara keseluruhan tentang penerapan aktivitas siswa dalam metode pembelajaran
inkuiri  pada  pelajaran  ilmu  pengetahuan  sosial  di  SMP  N  1  Magelang sudah  memenuhi  seluruh  sub  variabel  dalam  suatu  pembelajaran.
Berdasarkan lampiran 6 dapat dibuat tabel fekuensi dibawah ini.
Tabel 4.7 Fekuensi Aktivitas Siswa
Sumber : Hasil Penelitian 2013 NO
INTERVAL KRITERIA
f 1
84 ≤ 100 Sangat Aktif
0,00 2
64 ≤ 84 Aktif
3 10,00
3 52 ≤ 64
Cukup Aktif 17
56,67 4
36 ≤ 52 Kurang Aktif
10 33,33
5 20 ≤ 36
Sangat Kurang 0,00
Jumlah 30
100,00
50 Berdasarkan Tabel 4.7 tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas
siswa dalam penerapan metode inkuiri dalam pelajaran ilmu sosial IPS di SMP  N  1  Magelang  termasuk  dalam  kriteria  “cukup  aktif”.  Hal  ini
dibuktikan  dengan  perhitung  berdasarkan  lampiran  9 halaman  81 yaitu hasil  statistik  deskriptif  dengan  rumus  mean  sebesar  56,27 dan  terapat
dalam kriteria “cukup aktif”. Dari 30 responden kriteria tertinggi terdapat 3  responden  dengan  persentase  10  termasuk  dalam  kriteria  “aktif”.
Mayoritas pada responden sebesar 17 dengan persentase 56,67 termasuk dalamkriteria  “cukup  aktif”.  Sedangkan  kriteria  terendah  dengan  10
responden dan prosentase 33,33 termasuk dalam kriteria “kurang aktif”.
Aktivitas  siswa  dalam  penerapan  metode  pembelajaran  inkuiri termasuk  dalam  kriteria  cukup  aktif  karena  dari  ke-enam  sub  variabel  5
diantaranya  orientasi,  merumuskan  masalah,  merumuskan  hipotesis, mengumpulkan  data,  menguji  hipotesis  termasuk  dalam  kriteria  “cukup
aktif”.  Sedangkan  sub  variabel  merumuskan  kesimpulan  termasuk  dalam kriteria  “aktif”.  Dari  semua  aktivitas  siswa  dalam  pembelajaran  inkuiri
hanya sebagian siswa yang aktif tapi keseluruhan termasuk dalam kriteria yang “cukup aktif”.
4.3 PEMBAHASAN