Menurut Hasbullah, modal sosial merupakan kebersamaan masyarakat untuk mencapai tujuan memperbaiki kualitas kehidupan dan
senantiasa melakukan perubahan dan penyesuaian secara terus menerus Hasbullah, 2006:8. Hasbullah 2006:9-16 mengemukakan bahwa unsur-
unsur pokok modal sosial adalah: 1 partisipasi dalam suatu jaringan, 2 timbal balik resiprocity, 3 kepercayaan trust, 4 norma-norma sosial, 5
nilai-nilai dan, 6 tindakan yang proaktif.
1. Partisipasi dalam Suatu Jaringan
Setiap orang memiliki hak untuk menentukan pilihannya termasuk untuk memilih bergabung atau memisahkan diri terhadap suatu
jaringan. Dalam modal sosial keikutsertaan seseorang didalamnya sebagai anggota suatu jaringan memiliki peran yang penting untuk
kelangsungan modal sosial, atau setidaknya memberikan tambahan kekuatan bagi keberlangsungan suatu modal sosial. Hal sebaliknya
berlaku apabila seseorang tidak lagi turut berpartisipasi didalam jaringannya maka jaringan itu akan kehilangan sebagian kekuatannya.
2. Hubungan Timbal Balik resiprocity
Hubungan saling menguntungkan, saling tukar menukar kebisaan, memberikan dan mengharapkan adanya balasan adalah pola
hubungan yang diharapkan dalam setiap ikatan dalam ikatan sosial. Hubungan ini diharapkan oleh setiap orang agar keberadaannya semakin
kuat, demi keberlangsungan kehidupannya. Pola pertukaran yang ada
bukanlah pola pertukaran seperti jual beli yang dilakukan dengan cara resiprokal seketika, akan tetapi lebih kepada hubungan kombinasi jangka
pendek dan jangka panjang dalam nuansa altruism semangat membantu dan mementingkan kepentingan orang lain.
3. Kepercayaan trust
Kepercayaan merupakan suatu bentuk tindakan yang didasari rasa yakin untuk mengambil resiko, bahwa seseorang akan melakukan
sesuatu sesuai apa yang diharapkan dan selalu bertindak dalam pola-pola yang saling menguntungkan Hasbullah dalam Ningrum 2012:18. Pola
ini digunakan sebagai dasar suatu hubungan, yaitu rasa saling percaya. Menurut Fukuyama dalam Pramatya 2013:9 bahwa unsur terpenting
dalam modal sosial adalah kepercayaan trust yang merupakan perekat bagi langgengnya kerjasama dalam kelompok masyarakat. Dengan
kepercayaan trust orang-orang akan bisa bekerjasama secara lebih efektif.
4. Norma-norma Sosial
Menurut Abdulsyani 2007:54 norma merupakan peraturan- peraturan yang disertai dengan sanksi-sangsi sebagai pendorong bagi
individu ataupun kelompok dalam mencapai ukuran nilai-nilai sosial tertentu yang dianggap baik untuk dilakukan. Aturan-aturan kolektif
tersebut biasanya tidak tertulis tapi dipahami oleh setiap anggota masyarakat serta mampu menentukan pola prilaku dari masyarakat yang
bersangkutan. Pertumbuhan
norma ditengah
masyarakat akan
menentukan apakah norma tersebut akan memperkuat kerekatan hubungan antar individu dan memberikan dampak positif ataukah
sebaliknya.
5. Nilai-nilai