Modal Sosial Petani Penegasan Istilah

1. Modal Sosial

Dalam pemikiran ekonomi istilah „modal‟ berarti sejumlah uang yang diakumulasi, yang dapat di investasikan dengan harapan akan mempeolah hail yang menguntungkan dimasa yang akan datang Field, 2011: 19. Sementara itu, modal sosial adalah jumlah sumberdaya aktual atau maya, yang berkumpul pada seorang individu atau kelompok karena memiliki jaringan tahan lama berupa hubungan timbal balik perkenalan dan pengakuan yang sedikit banyak terinstitusionalisasikan Bourdieu dan Wacquan dalam Field, 2011: 23. Menurut Supiyanto, 2011: 605 Modal sosial adalah sistem dari norma masyarakat dan hubungan timbal balik yang menghasilkan kepercayaan, tindakan kolaboratif dan kesadaran masyarakat. Putnam menyatakan Dalam Field 2011:51 bahwa yang dimaksud dengan „modal sosial‟ adalah bagian dari kehidupan sosial, jaringan, norma dan kepercayaan, yang mendorong partisipasi bertindak bersama secara lebih efektif untuk mencapat tujuan-tujuan bersama. Modal sosial dalam penelitian ini adalah modal diluar modal fisik, sepertihalnya modal yang dimaksud dalam istilah ekonomi, melainkan modal jaringan, nilai, trust yang digunakan oleh petani tanaman cengkeh di Desa Ketanda dalam rangka untuk mencapai tujuan bersama yaitu kemajuan pertanian cengkeh mereka.

2. Petani

Petani adalah orang yang matapencahariannya bercocok tanam dan sebagian besar kebutuhan hidupnya diperolah dari hasil bertani Jamal. 2006. Istilah petani dibagi menjadi dua kategori, yaitu farmer dan peasant. Menurut Syahyuti 2013: 16-17 farmer adalah petani modern yang berusaha tani dengan teknologi modern serta memiliki jiwa bisnis yang sesuai dengan tuntutan agribisnis. Peasant adalah suatu petani yang merupakan petani kecil, penyewa, penyakap, dan buruh tani. Petani yang disebut “peasant farming” ini berskala kecil dan lebih intensif. Mereka menanami lahan sekaligus, dan sebelum panen mereka telah menanami lahan dengan tanaman baru. Petani kecil atau peasant buruh tani merupakan sebuah kelompok kelas yang di kategorikan sebagai kelas dengan tingkat produksi yang rendah, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga, tingkat pembagian kerja rendah, dan isolasi politik yang umumnya lebih rendah dari kelas pekerja urban Abercrombie, 2010: 407. Menurut Mulyana 2014: 6 petani kecil disebut juga dengan petani tradisional, merupakan petani yang dominan menggunakan tenaga kerja keluarga, namun sewaktu-waktu atau secara musiman dapat menggunakan tenaga kerja luar keluarga melalui sistem gotong royong atau tenaga upahan yang dibayar berupa bagi hasil produksi menurut kebiasaan atau budaya yang berlaku. Penelitian ini lebih menekankan petani sebagai peasant. Melihat dari berbagai pengertian yang telah di ungkapkan oleh para ahli dan berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, maka petani cengkeh di Desa Ketanda dapat dikategorikan sebagai peasant, dengan luas lahan terbatas dan hasil produksi masih dalam sekala kecil. Petani cengkeh yang dimaksud peneliti dalam penelitian ini adalah petani cengkeh yang masih mempertahankan pertanian cengkeh, dengan cara merawatnya.

3. Tanaman Cengkeh