d Dampak ekonomi secara luas juga harus dirasakan oleh kabupatenkota, propinsi bahkan nasional.
5 Partisipasi masyarakat setempat Partisipasi masyarakat akan timbul, ketika alambudaya itu
memberikan manfaat langsungtidak langsung bagi masyarakat. Agar bisa memberikan manfaat maka alam budaya itu harus
dikelola dan dijaga. Begitulah hubungan timbal balik antara atraksi wisata-pengelolaan manfaat yang diperoleh dari ekowisata dan
partisipasi. Partisipasi masyarakat penting bagi suksesnya ekowisata di suatu daerah tujuan wisata. Prinsip partisipasi
masyarakat meliputi ; a Membangun hubungan kemitraan dengan masyarakat setempat
b Pelibatan masyarakat sekitar kawasan sejak proses perencanaan hingga tahap pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi.
c Menggugah prakarsa dan aspirasi masyarakat setempat untuk pengembangan ekowisata.
d Memperhatikan kearifan tradisional dan kekhasan daerah setempat agar tidak terjadi benturan kepentingan dengan kondisi
sosial budaya setempat. e Menyediakan peluang usaha dan kesempatan kerja semaksimal
mungkin bagi masyarakat sekitar kawasan.
B. Kerangka Berpikir
Daerah Kabupaten Semarang merupakan salah satu daerah kunjungan wisata alam. Salah satu tempat tujuan wisata alam yang
diminati wisatawan adalah Desa Wisata Keseneng yang berada di Kecamatan Sumowono. Obyek wisata andalan desa ini adalah air terjun
Curug Tujuh Bidadari. Desa tersebut memiliki potensi yang layak untuk dikembangkan sebagai sumber belajar geografi.
Sumber belajar menurut AECT dibedakan menjadi 6 enam jenis yaitu; pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar. Sumber belajar latar
meliputi aspek fisik dan non fisik. Aspek lingkungan fisik seperti:gedung sekolah, rumah, perpustakaan, laboratorium, desa wisata, museum, dan
sebagainya. Aspek Latar non fisik misalnya :tatanan ruang belajar, sistem ventilasi, tingkat kegaduhan lingkungan belajar, cuaca dan sebagainya.
Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan di Desa Keseneng adalah sumber belajar lingkungan fisik. Memanfaatkan desa wisata dan segala sumber-
sumber fisik yang ada seperti air terjun, sungai, hutan,flora, fauna, dan lahan pertanian dapat dijadikan sumber pembelajaran geografi berbasis
ekowisata. Akhir dari penilitian ini diharapkan tercapai tujuan yaitu
pemanfaatan dan implementasi dari sumber belajar geografi berbasis ekowisata di Desa Keseneng serta dampaknya terhadap hasil belajar
afektif siswa. Di dalamnya mencakup penerimaan receivingattending, sambutan
responding, tata
nilai valuing,
pengorganisasian organization, dan karakterisasi characterization. Kerangka berfikir
merupakan sebuah bagan atau alur kerja dalam memecahkan permasalahan penelitian. Kerangka berfikir berfungsi untuk memahami alur pemikiran
secara cepat, mudah dan jelas.
Berdasarkan alur pemikiran tersebut maka dapat digambarkan kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pemanfaatan Desa Wisata
Sumber Belajar
Pesan Contoh:
Isi materi pelajaran
Orang Contoh:
guru, dosen
Bahan Contoh:
buku, modul
Lingkungan Abiotik
Biotik Teknik
Contoh: simulasi,
diskusi,cer amah
Alat Contoh :
proyektor slide,
OHP,TV
ABIOTIK Contoh: Lahan,
sungai, air terjun. BIOTIK
Contoh: hutan, sawah,
Hasil Belajar Afektif Siswa
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis