Karbon Aktif Komersil Karbon Aktif Tempurung Kemiri

campuran diaduk selama 1 jam dengan variasi pH 2, 4, 6, 8, 10, dan 12. Penurunan pH dilakukan dengan penambahan HCl 0,1 M sedangkan peningkatan pH dilakukan dengan penambahan NaOH 0,1 M. Selanjutnya campuran disaring untuk memisahkan filtrat dan residunya. Filtrat yang dihasilkan dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 664,0 nm.

c. Waktu Kontak

Sebanyak 20 mL larutan metilen biru 100 mg L -1 ditambah adsorben dengan dosis optimum. Kemudian dilakukan pengaturan pH pada pH optimum. Setelah tercapai pH optimum, dilakukan pengadukan. Pengadukan dilakukan dengan variasi waktu yaitu 20, 40, 60, 80,100, dan 120 menit. Setelah itu, dilakukan pemisahan filtrat dan residu melalui penyaringan. Selanjutnya filtrat dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 664,0 nm untuk mengetahui kadar metilen biru yang teradsorpsi.

d. Isoterm Adsorpsi

Sebanyak 20 mL larutan yang mengandung metilen biru dengan variasi konsentrasi 50, 100, 150, 200, dan 250 mg L -1 masing-masing ditambah adsorben dengan dosis optimum pada pH yang optimum. Kemudian masing-masing campuran tersebut diaduk dengan lama pengadukan sesuai dengan waktu kontak. Setelah selesai, filtrat dipisahkan dari residunya dengan penyaringan. Filtrat yang didapat dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 664,0 nm untuk mengetahui kadar metilen biru yang teradsorpsi.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Pembuatan karbon aktif dengan aktivasi fisika dan kimia telah berhasil dilakukan yang ditunjukkan dengan karakterisasi menggunakan SEM. Adanya rongga pada permukaan menunjukkan bahwa pori-pori telah terbentuk pada permukaan karbon aktif yang diaktivasi. 2. Adsorpsi metilen biru oleh karbon aktif optimum pada dosis 200 mg. Adsorpsi metilen biru oleh KAF dan KAC optimum pada pH 8 sedangkan untuk KAK optimum pada pH 10. 3. Laju adsorpsi metilen biru oleh KAF, KAK, dan KAC cenderung mengikuti model kinetika pseudo orde dua dengan nilai konstanta laju masing-masing 0,099; 0,210; 0,281 g mmol -1 menit -1 . 4. Isoterm adsorpsi metilen biru oleh karbon aktif yang digunakan pada penelitian ini cenderung mengikuti model isoterm Freundlich.