Adapun kriteria untuk menetapkan efektivitas pengelolaan keuangan daerah dapat dilihat pada Tabel 3.2. sebagai berikut:
Tabel 3.2. Kriteria Penilaian Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah
Prosentase Kinerja Keuangan
Kriteria 100 ke atas
Sangat Efektif 90 - 100
Efektif 80 - 90
Cukup Efektif 60 - 80
Kurang Efektif Dibawah 60
Tidak Efektif Sumber : Depdagri, Kepmendagri No.
690.900.327 Tahun 1996
3.3.2. Ukuran Size Pemerintah Daerah
Size dapat diukur dengan jumlah karyawan, total aset, total pendapatan dan tingkat produktifitas Damanpour, 1991 dalam Suhardjanto, et al, 2010. Ukuran
pemerintah daerah dalam penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Sumarjo 2010 yaitu diproksikan dengan menggunakan total aset. Akan
tetapi, dalam penelitian ini terdapat sedikit perbedaan dengan penelitian Sumarjo 2010, dimana ukuran pemerintah daerah diproksikan dengan logaritma natural
dari total aset Ln aktiva. Hal ini dikarenakan besarnya total aset masing- masing pemerintah daerah berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar,
sehingga dapat menyebabkan nilai yang ekstrem. Untuk menghindari adanya data yang tidak normal tersebut maka data total aset perlu di Ln kan. Pertimbangan
pengukuran ini karena nilai aktiva lebih stabil dari pada nilai penjualan bersih dan kapitalisasi pasar Wuryaningsih, 2002 dalam Sumarjo 2010.
3.3.3. Kemakmuran Wealth
Kemakmuran pemerintah daerah diproksikan dengan Pendapatan Asli Daerah Abdullah, 2004. PAD merupakan satu-satunya sumber keuangan yang
berasal dari wilayah tersebut Suhardjanto,2010. Selain itu, dari semua jenis pendapatan PAD, pendapatan antar pemerintah dan pendapatan hukum lainnya
hanya PAD tersedia dalam SKPD Rosdini, 2008. Pertimbangan pengukuran dengan PAD ini karena meskipun kontribusi PAD kecil terhadap pemerintah
daerah di Indonesia sekitar 1 - 16, PAD merupakan satu-satunya sumber keuangan yang berasal dari wilayah tersebut Suhardjanto et al., 2010.
Kemakmuran dalam penelitian ini diproksikan dengan logaritma natural untuk menilai kemakmuran agar tidak terjadi perbedaan data yang terlalu ekstrem.
3.3.4. Leverage
Leverage merupakan proporsi yang mengambarkan besarnya utang dari pihak eksternal dibandingkan dengan modal sendiri. Peneliti dalam penelitian ini
menggunakan debt to equity dalam mengukur leverage. Semakin tinggi nilai leverage maka semakin buruk kinerja. Sedangkan semakin rendah leverage maka
semakin baik kinerja.
Pajak Daerah + Retribusi Daerah + Hasil PAD =
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan + Lain-lain PAD yang Sah
Kemakmuran wealth = Ln PAD
3.3.5. Intergovernmental Revenue