perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. .Dan tingginya current ratio menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen yang dijanjikan. Dengan kata lain ada pengaruh antara current ratio terhadap pembayaran dividen.
2.5 Hubungan antara Kebijakan Deviden Tunai dengan Teori Agensi
Dividen dapat digunakan untuk memperkecil masalah keagenan antara manajer dan pemegang saham Jensen et al.1992. Agency theory menurut Jensen
dan Meckling 1976 adalah hubungan antara pemberi kerja prinsipal dan penerima tugas agen untuk melaksanakan pekerjaan. Dalam manajemen
keuangan, hubungan keagenan muncul antara pemegang saham dengan manajer, dan antara pemegang saham dengan kreditor. Potensi timbulnya masalah
keagenan antara pemegang saham dengan manajer jika manajer memiliki kurang dari 100 saham perusahaan. Karena tidak semua keuntungan akan dapat
dinikmati oleh manajer, mereka tidak akan hanya berkonsentrasi pada maksimisasi kemakmuran pemegang saham Brigham, 1996.
Menurut Jensen dan Meckling 1976, perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham sangat rentan terjadi. Penyebabnya karena para
pengambil keputusan tidak perlu menanggung resiko akibat adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan bisnis, begitu pula jika mereka tidak dapat
meningkatkan nilai perusahaan. Resiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh para pemilik. Karena tidak menanggung resiko dan tidak mendapat tekanan dari
pihak lain dalam mengamankan investasi para pemegang saham, maka pihak
manajemen cenderung membuat keputusan yang tidak optimal. Dengan demikian, menurut agency theory, para manajer cenderung bertindak untuk
mengejar kepentingan mereka sendiri, bukan berdasarkan maksimalisasi nilai dalam pengambilan keputusan pendanaan Jensen dan Meckling, 1976 .
Tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan atau memaksimalkan kemakmuran prinsipal pemegang saham. Tetapi pada kenyataannya tidak
jarang agent manajer yang ditunjuk untuk bertindak on the best of interest of stockholders dalam menggapai tujuan utama tersebut memiliki tujuan lain yang
mungkin bertentangan. Tujuan lain dari manajer adalah memperbesar skala perusahaan dengan cara ekspansi. Motif utamanya adalah untuk meningkatkan
keamanan manajer dari ancaman Takeover perusahaan lain. Kepentingan meningkatkan status, power, gaji manajer, dan melindungi karyawan yang ada
dibawahnya menjadi alasan lain manajer tidak bertindak melindungi dan memaksimalkan kemakmuran bagi pemegang saham. Konflik kepentingan
tersebut disebut dengan agency problem Brigham dan Houston, 2010. Hubungan antara agen dan prinsipal biasanya dalam situasi asimetri
informasi. Situasi asimetri informasi disebabkan karena adanya pihak yang memiliki informasi lebih agen dibandingkan pihak lain prinsipal. Agen
memiliki informasi lebih karena mereka berhubungan langsung dengan operasional perusahaan. Adanya kepentingan pribadi mendorong agen untuk
menyembunyikan informasi yang tidak diketahui prinsipal. Wicaksana 2012
menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan munculnya masalah keagenan yaitu:
1. Moral Hazrad Moral Hazard adalah perilaku seseorang yang tidak menanggung
risiko akibat tindakan yang dilakukannya. Hal ini umumnya terjadi pada perusahaan-perusahaan
besar dengan
manajer yang
cenderung memanfaatkan insentif yang sesuai dengan keinginannya untuk bayaran
yang diterima dari perusahaan dan kemungkinan hal tersebut tidak termasuk dalam kontrak.
2. Jumlah Laba yang Ditahan Adanya kecenderungan manajemen melakukan investasi berlebihan
melalui peningkatan dana pertumbuhan dengan tujuan untuk memperbesar kekuasaan, prestiseatau memperbesar kemampuan untuk mendominasi
dewan komisaris, maupun penghargaan bagi dirinya sendiri yang dapat menghancurkan kesejahteraan pemegang sahamnya prinsipal.
3. Horison Waktu Konflik ini muncul akibat dari kondisi arus kas masa depan yang
diharapkan oleh prinsipal yang kondisinya belum pasti. Sementara manajemen menekankan pada hal-hal yang yang berkaitan dengan pekerjaan
mereka.
4. Penghindaran Risiko Manajerial Konflik ini muncul ketika ada batasan diversifikasi portofolio yang
berhubungan dengan pendapatan manajerial atas pencapaian kinerja. Sehingga manajer akan meminimalkan risiko saham perusahaan dari
keputusan investasi yang meningkatkan risikonya. Dividen dapat digunakan untuk memperkecil masalah keagenan manajer
dan pemegang saham. Pembayaran dividen mungkin dapat menjadi alat monitoring atau evaluasi hasil kerja manajemen meskipun pembayaran dividen
yang tinggi mengakibatkan pembiayaan eksternal yang mahal Brigham dan Houston, 2010. Pembagian dividen kurang disukai oleh manajemen karena akan
mengurangi utilitas manajemen yang disebabkan oleh berkurangnya dana yang berada dalam pengendaliannya dan lebih menyukai memperlakukannya sebagai
laba ditahan. Berdasarkan kajian teori maka faktor-faktor yang mempengaruhi DPR
adalah:
Tabel 2.1 Hubungan antara Teori yang Mendasari dengan Variabel yang Digunakan
No Teori
Variabel Faktor Yang Berpengaruh
1 Agency
Deviden DPR Hutang
Leverage, Fluktuasi
Laba Profitabilitas dan Kesempatan Investasi
3 Devidend
Dividen DPR Kesempatan Investasi IOS, Profitabilitas
ROE, DER
2.6 Penelitian Terdahulu