Keabsahan Data METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis mengamati secara langsung pelaksanaan pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang, dengan menggunakan alat pengumpulan data yang berupa foto. b. Kuesioner Yaitu pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan tertentu untuk dijawab oleh responden Abdurrahman, 2009: 112. Jenis pertanyaan yang penulis gunakan yaitu pertanyaan tertutup dimana bahwa jenis pertanyaan ini jawabannya sudah ditentukan dahulu dan responden tinggal diberi kesempatan untuk memilih jawaban. c. Metode Wawancara Wawancara adalah “percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu ” Moleong 2007: 186. Dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara terbuka yaitu wawancara yang dilakukan secara terbuka, dimana subjeknya tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud dan tujuan wawancara itu. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk melengkapi data yang diperoleh dari kuesioner yang diajukan.

3.8 Keabsahan Data

Keabsahan data sangat penting dalam menentukan hasil akhir suatu penelitian. Untuk memperoleh validitas tetap, peneliti menjamin keabsahan data temuan yang diperoleh dari lapangan penelitian dengan melakukan upaya teknik triangulasi data. Moleong 2007: 330 mengatakan bahwa : “triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya”. Menurut Patton dalam Moleong, 2007: 330, “triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat berbeda dalam penelitian kualitatif ”. Patton dalam Moleong, 2007: 331 juga menyatakan bahwa triangulasi data ini dapat dicapai dengan jalan: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi; 3. Membandingkan tentang apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; 4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dalam teknik triangulasi data ini penelitian yang dilakukan yaitu dengan cara membandingkan data-data yang diperoleh dari berbagai pustaka yang ada seperti Undang-Undang, buku literatur yang berkaitan dengan tema, jurnal, konvensi-konvensi internasional serta bahan-bahan pustaka lain yang berkaitan dengan tema skripsi. Berdasarkan pendapat Moleong di atas, maka penulis melakukan perbandingan data yang telah diperoleh yaitu data-data primer di lapangan lalu dibandingkan dengan data-data sekunder yaitu antara data observasi dengan data studi pustaka. Sehingga kebenaran dari data yang diperoleh dapat dipercara dan meyakinkan. Dengan cara ini, maka diperoleh hasil yang benar-benar dapat dipercaya keabsahannya. Karena trianggulasi data di atas sesuai dengan penelitian yang bersifat kualitatif sebagaimana skripsi ini.

3.9 Analisis Data