Kajian Umum tentang Narapidana Hak dan Kewajiban Narapidana

e. Tingkat Kesehatan Jasmani dan Rohani. f. Tingkat Kesadaran Hukum. 2. Production Training Programe meliputi : a. Usaha Penjahitan. b. Usaha Persepatuan. c. Usaha Perkayuan. d. Usaha Kaos Sablon. e. Usaha Keset Perca. f. Usaha Pengelasan. g. Dll.

2.6 Kajian Umum tentang Narapidana

Pengertian narapidana berasal dari dua suku kata yaitu “nara” artinya “orang” dan “pidana” artinya hukuman dan kejahatan pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, narkoba, korupsi dan sebagainya. Jadi pengertian narapidana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 952 diartikan sebagai orang hukuman orang yang sedang menjalani hukuman karena melakukan tindak pidana. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, ketentuan pasal-pasal yang berkaitan dengan pengertian narapidana diatu r pada Pasal 1 angka 7, yaitu bahwa : “Narapidana adalah Terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di LAPAS. ” Walaupun terpidana kehilangan kemerdekaannya, tetapi ada hak-hak narapidana yang tetap dilindungi dalam sistem pemasyarakatan Indonesia. Dalam pengertian sehari-hari narapidana adalah orang-orang yang telah melakukan kesalahan menurut hukum dan harus dimasukkan ke dalam penjara. Dalam Ensiklopedia Indonesia dalam Susetyo, 2013: 9, bahwa : Status narapidana dimulai ketika terdakwa tidak lagi dapat mengajukan banding, pemeriksaan kembali perkara atau ditolak permohonan grasi kepada presiden atau menerima keputusan hakim pengadilan. Status terdakwa menjadi status terhukum dengan sebutan napi sampai terhukum selesai menjalani hukuman penjara atau dibebaskan.

2.7 Hak dan Kewajiban Narapidana

Marlina 2011: 127 dalam dalam bukunya yang berjudul Hukum Panitensier mengungkapkan bahwa : Selama di Lapas, Warga Binaan Pemasyarakatan tetap memperoleh hak-haknya yang lain seperti layaknya manusia. Dengan kata lain, hak perdatanya tetap dilindungi seperti hak memperoleh perawatan kesehatan, makan, minum, pakaian, tempat tidur, latihan keterampilan, olah raga, atau rekreasi. Untuk mewujudkan sistem pembinaan pemasyarakatan tersebut, maka secara tegas pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan mengatur tentang hak-hak yang dimiliki oleh narapidana. Pasal 14 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Marlina, 2011: 127, menentukan bahwa : 1 Narapidana berhak : a. melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya; b. mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani; c. mendapatkan pendidikan dan pengajaran; d. mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak; e. menyampaikan keluhan; f. mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang tidak dilarang; g. mendapatkan upah atau premi atas pekerjaan yang dilakukan; h. menerima kunjungan keluarga, penasihat hukum, atau orang tertentu lainnya; i. mendapatkan pengurangan masa pidana remisi; j. mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk cuti mengunjungi keluarga; k. mendapatkan pembebasan bersyarat; l. mendapatkan cuti menjelang bebas; dan m. mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Di samping hak-hak narapidana juga ada kewajiban yang harus dipenuhi oleh narapidana seperti yang tertuang dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 dalam Priyatno, 2006: 167 yang menentukan bahwa : a. Narapidana wajib mengikuti secara tertib program pembinaan dan kegiatan tertentu. b. Ketentuan mengenai program pembinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

2.8 Kajian Umum tentang Pembinaan Narapidana