Dampak Sistem Biaya Konvensional Full Costing

F. Dampak Sistem Biaya Konvensional Full Costing

Dampak sistem biaya konvensional menurut Sulastiningsih 1999:21 bahwa informasi biaya yang terdistorsi akan berdampak pada perilaku anggota organisasi, dampak tersebut antara lain : 1 Para manajer pusat cenderung untuk membeli dari luat daripada memproduksi sendiri. Hal ini dimaksudkan agar alokasi overhead atas dasar jam atau upah langsung tidak terlalu besar. 2 Terlalu banyak waktu yang dikorbankan untuk mengukur jam kerja langsung. 3 Pengolahan data pada pusat yang padat karya lebih mahal daripada pusat biaya yang padat modal. 4 Tidak ada insentif bagi para manajer produk untuk mempengaruhi atau mengendalikan pertumbuhan yang cepat dari tenaga personalia penunjang. 5 Ruangan bersih yang mahal tidak digunakan secara efisien sebagai akibat dari alokasi biaya menurut lias pantai. 6 Jam kerja karyawan yang diukur dengan sangat detail karena alokasi tarif upah hanya dibebankan menurut jam kerja aktual, sedang jam kerja pada waktu tidak kerja, pergantian pekerjaan dan kerusakan serta reparasi mesin dibebankan kepada berbagai kategori overhead. Hal serupa diungkapkan Hansen dan Mowen 2004:149 bahwa tarif keseluruhan pabrik dan tarif departemental dalam beberapa situasi tidak berfungsi baik, dan dapat menimbulkan distorsi biaya produk yang besar. Faktor yang menyebabkan ketidakmampuan tarif pabrik menyeluruh dan tarif departemental berdasarkan unit, untuk membebankan biaya overhead secara tepat adalah proporsi biaya overhead pabrik yang berkaitan dengan unit terhadap total biaya overhead, adalah besar dan tingkat keragaman produk yang besar. Penggunaan tarif keseluruhan dan departemen, memiliki asumsi bahwa pemakaian sumber daya overhead berkaitan erat dengan unit yang diproduksi. Jika perusahaan hanya menggunakan penggerak biaya aktivitas berdasarkan unit untuk membebankan biaya overhead yang berkaitan dengan unit, maka akan menyebabkan distorsi biaya produk. Tingkat keparahan distorsi ini tergantung pada proporsi keseluruhan biaya overhead yang berdasarkan non unit. Keragaman produk berarti bahwa produk mengkonsumsi aktivitas overhead dalam proporsi yang berbeda-beda. Biaya produk akan terdistorsi, apabila jumlah overhead berdasarkan unit yang dikonsumsi produk tidak berubah dalam proporsi langsung dengan jumlah yang dikonsumsi oleh overhead non unit.

2.1.6.3.2. Metode Order Costing System