5
pelajaran ini sudah digunakan di sekolah dan berdasarkan pemaparan salah seorang guru bahasa Jawa di SMP Alam Ungaran menyatakan bahwa buku ini
cukup baik dan mengandung unsur-unsur pendidikan karakter pada materinya. Materi bahasa Jawa terbagi menjadi empat aspek yaitu mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis. Peneliti akan mencoba meneliti aspek membaca karena pada aspek ini akan banyak ditemukan teks bacaan baik dalam bentuk wacana,
cerita pendek, percakapan pacelathon, prosa, tembang, dan lain sebagainya. Selain itu, pada aspek membaca akan didapatkan banyak teknik membaca seperti
membaca nyaring, membaca indah, membaca pemahaman, dan membaca dalam hati. Disamping itu, salah satu tujuan akhir dari membaca adalah siswa dapat
memahami isi bacaan. Proses pemahaman terhadap isi bacaan itulah yang nantinya mampu menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter yang ada dalam
materi bacaan pada aspek membaca pelajaran bahasa Jawa kepada siswa. Oleh karena itu, peneliti mencoba menelaah materi bacaan yang ada
dalam buku pelajaran bahasa Jawa tingkat SMP terbitan Intan Pariwara terkait dengan kandungan nilai-nilai pendidikan karakter di dalamnya. Diharapkan
penelitian ini dapat mengetahui seperti apakah nilai-nilai pendidikan karakter yang sudah terintegrasi ke dalam materi bacaan pada aspek membaca dalam buku
pelajaran bahasa Jawa tingkat SMP terbitan Intan Pariwara.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, permasalahan yang dapat dirumuskan dalam skripsi ini yaitu:
6
Nilai-nilai pendidikan karakter apa sajakah yang dikembangkan dalam materi bacaan pada buku pelajaran bahasa Jawa tingkat SMP terbitan Intan
Pariwara?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini yaitu memaparkan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung pada materi bacaan
dalam buku pelajaran bahasa Jawa tingkat SMP terbitan Intan Pariwara.
1.4 Manfaat Penelitian
Penulisan skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis skripsi ini sebagai: 1 bahan pilihan dalam
memperkaya referensi tentang pengembangan buku pelajaran bahasa Jawa berbasis pendidikan karakter, 2 memberikan paparan tentang nilai-nilai
pendidikan karakter yang terkandung dalam materi bacaan pada aspek membaca dalam buku pelajaran bahasa Jawa tingkat SMP terbitan Intan Pariwara.
Sedangkan secara praktis penelitian ini mampu mengetahui bagaimana pendidikan karakter diintegrasikan ke dalam buku pelajaran bahasa Jawa yang
mana dapat membantu guru dalam mengajarkan nilai-nilai pendidikan karakter sesuai UU No 20 tahun 2003 pasal 3 terkait sistem pendidikan nasional.
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini diambil dari beberapa penelitian terdahulu. Adapun kajian mengenai pustaka
tersebut adalah sebagai berikut.
Pratiwi 2010 melakukan penelitian yang berjudul Kelayakan Buku Teks Kulina Basa Jawa Kelas VIII Terbitan Intan Pariwara. Berdasarkan hasil
penelitian ini, kelayakan buku pelajaran Kulina Basa Jawa kelas VIII terbitan Intan Pariwara dalam penyajian materi pembelajaran skornya adalah 55 atau 65
tergolong cukup. Dari aspek tersebut dibagi menjadi tiga kriteria, antara lain: a keterpusatan pada peserta didik skornya adalah 17 atau 61 tergolong cukup, b
merangsang tetakognisi peserta didik skornya adalah 17 atau 61 tergolong cukup, c merangasang daya imajinasi, kreasi, dan berpikir kritis peserta didik
skornya adalah 21 atau 75 tergolong cukup. Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi memiliki persamaan dengan
penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu pada buku yang dikaji yaitu buku Kulina Basa Jawa. Namun, fokus penelitian yang dilakukan peneliti berbeda dengan
penelitian Pratiwi. Penelitian Pratiwi mengkaji kelayakan buku teks sedangkan peneliti mengkaji kandungan pendidikan karakter pada materi bacaannya.
8
Ronita 2009 melakukan penelitian yang berjudul Analisis Kualitas Materi Membaca Buku Teks Bahasa Jawa Terbitan Aneka Ilmu. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan data yang dijadikan sumber adalah buku bahasa Jawa untuk SMP terbitan Aneka Ilmu kelas VII, VIII, dan IX.
Hasil dari penelitian ini yaitu: a kualitas aspek isi materi membaca pada buku pelajaran bahasa Jawa terbitan Aneka Ilmu untuk kelas VII, VIII, dan IX sudah
tergolong sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil presentase aspek isi materi membaca pada kelas VII, VIII, dan IX masing-masing adalah 75,15,
89,09, dan 89,69. b kualitas cara penyajian materi membaca buku pelajaran bahasa Jawa terbitan Aneka Ilmu untuk SMP kelas VII tergolong baik, sedangkan
untuk kelas VIII dan IX tergolong sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil presentase aspek cara penyajian materi membaca pada kelas VII, VIII, dan IX
masing-masing adalah 84, 86,18, dan 86,54. Penelitian yang dilakukan oleh Ronita memiliki persamaan dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian tersebut mengaji tentang materi membaca, hanya saja pada penelitian tersebut mengkaji sisi kualitas materi
bacaan, sedangkan peneliti mengkaji kandungan pendidikan karakter dalam materi bacaan. Selain itu, penelitian Ronita menggunakan buku Aneka Ilmu, sedangkan
peneliti menggunakan buku Kulina Basa Jawa. Ayuningsih 2010 melakukan penelitian yang berjudul Kualitas Isi
Materi Membaca Kelas VII Terbitan Intan Pariwara. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas isi materi membaca pada buku Kulina Basa
Jawa kelas VII terbitan Intan Pariwara skornya adalah 55 atau 87 tergolong
9
baik. Dari hasil tersebut dibagi menjadi dua kriteria, antara lain: a kelengkapan materi membaca skornya adalah 29 atau 91 tergolong baik, b kedalaman materi
membaca skornya adalah 27 atau 84 tergolong baik. Penelitian yang dilakukan oleh Ayuningsih memiliki persamaan dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian tersebut mengkaji tentang materi membaca. Selain itu juga sama-sama mengkaji buku terbitan Intan
Pariwara hanya saja penelitian Ayuningsih hanya meneliti tingkat kelas VII, sedangkan peneliti meneliti dari tingkat kelas VII, VIII, dan IX. Perbedaan
penelitian ini juga terletak pada fokus kajiannya yaitu penelitian Ayuningsih meneliti kualitas isi matei membaca, sedangkan peneliti meneliti kandungan
pendidikan karakter pada materi bacaannya. Novalinda 2010 melakukan penelitian dengan judul Kualitas Materi
Buku Teks Bahasa Jawa SMP Kelas IX Basaku Basamu Basa Jawa Terbitan Pusakamas. Hasil dari penelitian ini antara lain: a kualitas aspek materi
mendengarkan tergolong kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah skor tiap unitnya yaitu 46,87. b kualitas aspek materi berbicara tergolong kurang baik
dengan skor tiap unitnya 52,08. c kualitas aspek materi membaca tergolong kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah skor tiap unitnya yaitu 48,95. d
Kualitas aspek materi menulis tergolong cukup baik dan dibuktikan dengan skor tiap unitnya adalah 65,62.
Penelitian yang dilakukan oleh Novalinda memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian tersebut mengaji tentang materi
yang ada dalam buku teks, hanya saja pada penelitian tersebut mengkaji sisi
10
kualitas materinya, sedangkan peneliti fokus mengkaji materi bacaan dan kandungan pendidikan karakter di dalamnya. Selain itu, penelitian Novalinda
menggunakan buku Basaku Basamu Basa Jawa terbitan Pusakamas, sedangkan peneliti menggunakan buku Kulina Basa Jawa terbitan Intan Pariwara.
Sementara itu, studi dan penelitian mengenai pendidikan karakter juga telah dilakukan oleh beberapa peneliti baik di dalam maupun di luar negeri. Topik
mengenai character education atau pendidikan karakter merupakan topik hangat beberapa peneliti universitas-universitas di dunia. Selain itu, topik mengenai
pendidikan karakter juga menjadi topik hangat bagi para peneliti dalam negeri. Beberapa penelitian tersebut ada yang mengaji pendidikan karakter secara murni, ada
pula yang menjadikan topik pendidikan karakter sebagai topik tambahan dalam penelitian utamanya. Penelitian mengenai pendidikan karakter yang pernah
dilakukan dianataranya adalah penelitian McDaniel 2004 dan Untari, dkk 2011. McDaniel 2004 dalam kajiannya yang berjudul Character Education:
Developing Effective Programs mendapatkan hasil bahwa adanya pendidikan gerakan karakter yang besar dalam tiga dekade pertama abad ini yang
dimanfaatkan ke dalam semua aspek kehidupan sekolah. Perkuliahan dan moral oleh guru juga dimasukkan ke dalam gerakan pendidikan karakter. Sejak tahun
1924-1929, Institut Penelitian Sosial dan Keagamaan telah menyelidiki sifat karakter dan peran sekolah dalam perkembangannya. Pendekatan preskriptif
digunakan oleh gerakan pendidikan karakter yang ditemukan tidak efektif. Penelitian ini juga telah menunjukkan bahwa ada hubungan langsung antara nilai-
nilai dan perilaku. Oleh karena itu, bukanlah sebuah asumsi yang keliru bahwa
11
mengajarkan nilai-nilai moral dapat menurunkan perilaku yang bertanggung jawab secara signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti memiliki persamaan dengan kajian yang dilakukan oleh McDaniel. Kajian yang dilakukan oleh McDaniel yaitu
mengenai studi pendidikan karakter. Dua penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa pendidikan karakter perlu diterapkan di sekolah karena dapat
mengembangkan kemampuan siswa. Hanya saja, topik pendidikan karakter tidak sepenuhnya dikaji oleh peneliti. Topik pendidikan karakter sebatas meneliti
pendidikan karakter yang terkandung pada materi bacaan pada buku pelajaran Kulina Basa Jawa.
Untari 2011 dalam tesis yang berjudul Pendidikan Karakter Siswa SD Melalui cerita Anak Berwawasan Budi Pekerti menyimpulkan bahwa 1
berdasarkan tahap pengembangan diperoleh materi ajar cerita anak berwawasan budi pekerti yang baik dan layak oleh ahli, dan dapat diterima masyarakat
khususnya siswa dan guru, 2 materi ajar cerita anak berwawasan budi pekerti memiliki aspek keberterimaan setelah dilakukan uji coba terbatas pada SDN 2
Gayamsari Semarang dan SD N 4 Kertosari Singorojo, Kendal. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa, kemampuan
menceritakan kembali, dan kemunculan perilaku budi pekerti. Penelitian yang dilakukan oleh Untari memiliki kesamaan dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Kesamaan tersebut terletak pada topik pendidikan karakter yang digunakan. Untari menggunakan cerita anak sebagai
sarana pengintegrasian nilai-nilai pendidikan karakter, sedangkan peneliti meneliti
12
pendidikan karakter yang terintegrasi dalam materi bacaan pada buku pelajaran Kulina Basa Jawa.
Beberapa penelitian di atas memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan buku pelajaran dan pendidikan karakter. Sedangkan penelitian yang dilakukan
peneliti, berjudul Nilai-nilai Pendidikan Karakter pada Aspek Membaca dalam Buku Pelajaran Bahasa Jawa Tingkat SMP Terbitan Intan Pariwara. Penelitian
ini diharapkan dapat melengkapi penelitian tentang telaah buku pelajaran dan penerapan pendidikan karakter di dunia pendidikan.
2.2 Landasan Teori