rekrutmen, ujian pegawai, klasifikasi jabatan, promosi, disiplin dan pensiun secara lebih baik. Manajemen sumber daya manusia dan barangjasa harus diupayakan
akuntabel agar tujuan negara dapat tercapai, paradigma kedua dikembangkan prinsip-prinsip manajemen yang diklaim sebagai prinsip-prinsip universal yang
dikenal sebagai POSDCORB
Planing, Organizing, Staffing, Directing,
Coordinating, Reporting, dan Budgeting. Prinsip-prinsip ini kemudian dikritik dalam karya “Administrative Behaviour”, yang mengajak para ahli tidak hanya
mendasarkan dirinya pada aspek normatif sebagai diajarkan dalam rasional tetapi harus melihat kenyataan yang terjadi dalam satu fungsi manajemen yang penting
yaitu pembuatan keputusan decision making. Paradigma ketiga, karnanya fungsi-fungsi manajemen tidak perlu di ajarkan secara normatif, atau tidak perlu
lagi melihat fungsi-fungsi manajemen tersebut sebagai sesuatu yang universal. Paradigma keempat, setelah tidak menyetujui kritikan para ahli ilmu politik,
konsep manajemen terus dikembangkan seperti didirikannya School of Bussines dan administrasi publik serta Journal Administrative Science Quarterly di Cornell
University Amerika Serikat.
2. New Public Management NPM
Menurut Pasolong 2011:34 paradigma Reinventing Government juga dikenal sebagai New Public Mangement NPM dan menjadi sangat populer saat “Good
Governace” diimplementasikan. Paradigma NPM melihat bahwa paradigma
manajemen terdahulu kurang efektif dalam memecahkan masalah dalam memberikan pelayanan kepada publik. Vigoda dalam Pasolong 2011:34
mengungkapkan bahwa ada tujuh prinsip-prinsip dalam NPM, yaitu:
a. Pemanfaatan manajemen profesional dalam sektor privat. b. Penggunaan indikator kinerja.
c. Penekanan yang lebih besar pada kontrol output. d. Pergeseran perhatian unit-unit yang lebih kecil.
e. Pergeseran ke kompetensi yang lebih tinggi. f.
Penekanan gaya sektor swasta pada penerapan manajemen. g. Penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih tinggi dalam
penggunaan sumber daya.
3. New Public Service NPS
Akar dari NPS dapat ditelusuri dari berbagai ide tentang demokrasi yang pernah dikemukakan oleh Dimock, Dahl dan Waldo. NPS berakar dari beberapa teori,
yang meliputi: 1. Teori tentang demokrasi kewarganegaraan; perlunya pelibatan warga negara
dalam pengambilan kebijakan dan pentingnya deliberasi untuk membangun solidaritas dan komitmen guna menghindari konflik.
2. Model komunitas dan masyarakat sipil; akomodatif terhadap peran masyarakat sipil dengan membangun social trust, kohesi sosial dan jaringan
sosial dalam tata pemerintahan yang demokratis. 3. Teori organisasi humanis dan administrasi negara baru; administrasi negara
harus fokus pada organisasi yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan human beings dan respon terhadap nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan isu-isu
sosial lainnya.