BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2016 sampai dengan Oktober 2016. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Teknik Geofisika Fakultas Teknik
Universitas  Lampung, Jalan Prof. Dr.  Soemantri  Brojonegoro  No.  1  Bandar Lampung.
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Data inversi Magenetotellurik
2. Peta Anomali Bouguer Lengka Gunung Talang 3. Peta Geologi Lembar Solok dengan skala 1:250.000
4. Peta Administrasi Provinsi Sumatera Barat 5. Peta administrasi Kabupaten Solok
6. Peta DEM srtm area 56_12, area 57_12, area 57_13 7. Seperangkat  PC  dengan Software Global  Mapper13,  Surfer12,  Google
Map, Oasis Montaj 8.3.3., ArcGis 10.1
C. Diagram Alir
Tahapan kegiatan dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar  di bawah ini.
Gambar 16 . Diagram Alir Penelitian
Mulai
Data
Digitasi 3D modelling
Anomali Bouguer Regional  Residual
Kontur  ABL Forward
modeling
SVD Analisis
Selesai
Peta anomali Bouguer
Model 3D Slicing model MT,
Geologi, DEM
Analisis spektral moving average
Model tentatif sistem panasbumi
D. Pengolahan Data
Dalam penelitian ini menggunakan dua data berupa data Manetotellurik  MT dan data gayaberat dengan prosedur sebagai berikut:
1. Magnetorellurik MT Data  MT  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  data  sekunder  hasil
digitasi  pada  daerah  Bukit  Kili-Gunung  Talang  sehingga  telah  diperoleh lokasi  digitasi  x,y,z  terhadap  besar  resistivitasnya.  Data  tersebut
kemudian  dibuka dalam software  Oasis  Montaj  8.3.3 dalam  bentuk  voxel atau 3D. Tampilan distribusi resistivitas ini dianggap benar dengan melalui
pengolahan  kurva  MT  dan  koreksi  yang baik  sebelumnya.  Seperti  pada umumnya  data  ini  digunakan  untuk  menerjemahkan  keberadaan  reservoir
dan  batuan  penudung  sekaligus  sebagai  pembanding  dalam  pemodelan forward gayaberat.  Oleh  karena  itu  hasil  model  3D  MT  perlu  disayat
berdasarkan  target,  beberapa  sayatan  dilakukan  untuk  mensinkronkan keberadaan  struktur  panasbumi  dan  lokasi  keberadaan  manifestasi  yang
muncul di permukaan. 2. Gayaberat
Seperti  halnya  dengan  data  MT  pada  data  gayaberat  dalam  penelitian  ini juga  adalah  data  sekunder  hasil  digitasi  peta  anomali  bouguer  daerah  G.
Talang. Anomali bouguer  dianggap  telah  melalui  pengolahan  yang  baik sebelumnya  berdasarkan  koreksi-koreksi  yang  seharusnya  dilakukan.
Dengan  hasil  digitasi anomali buguer  yang  cukup  baik,  telah  terlihat
struktur dari kemunculan anomali rendah dan tinggi yang ada, namun tetap perlu dilakukan beberapa pengolahan berikutnya berupa penentuan anomali
regional dengan  low  pass  filter  dan  penentuan anomali residual  dengan hight  pass  filter.  Hasil  dari anomali regional  dan  residual  ini  dapat
menunjukkan  persebaran  jenis  batuan  pada  kedalaman  tertentu.  Adapun truktur  patahan diidentifikasikan  dengan  melakukan  proses  SVD  Second
Vertical  Derivative  sedangkan  arahnya  ditunjukkan  dari  hasil  gradient yang  pada  penelitian  ini  dilakukan  pada  dua  arah  yaitu  North  East  dan
North West. Selanjutnya pada lain proses dilakukan forward modeling dari anomali bouguer  sebanyak  tiga  sayatan  yang  kemudian  disinkronkan
dengan data model 3D MT.