Karakteristik Individu yang Memiliki Percaya Diri
Hurlock pola asuh demokratis yang paling cocok yang mendukung pengembangan percaya diri pada anak, karena pola asuh demokratis
melatih dan mengembangkan tanggug jawab serta keberanian menghadapi dan menyelesaikan masalah secara mandiri.
b. Jenis kelamin Peran jenis kelamin yang disandang oleh budata terhadap kaum
perempuan maupun laki-laki memiliki efek sendiri terhadap perkembangan rasa percaya diri. Perempuan cenderung dianggap lemah
dan harus dilindungi, sedangkan laki-laki hatus bersikap sebagai mahluk kuat, mandiri dan mampu melindungi.
c. Pendidikan Pendidikan sering kali menjadi ukuran dalam menilai keberhasilan
seseorang. Berarti semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang, semakin tinggi pula anggapan orang lain terhadap dirinya. Mereka yang
memiliki jenjang pendidikan yang rendah biasanya merasa tersisih dan akhirnya tidak memiliki keyakinan akan kemampuannya. Sedangkan
yang memiliki jenjang pendidikan yang tinggi semakin terpacu untuk menunjukkan kemampuannya.
d. Interaksi sosial Interaksi disini berupa lingkungan keluarga dan masyarakat. Dukungan
yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti anggota keluarga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi rasa
nyaman dan percaya diri yang tinggi. Begitu juga dengan lingkungan
masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat, maka semakin lancar harga diri berkembang.
e. Penampilan fisik Individu yang tampilan fisiknya menarik lebih sering diperlakukan
dengan baik dibandingkan dengan individu yang mempunya penampilan kurang menarik. Menurut Fatimah Ahmadi 2002: 136
untuk dapat menumbuhkan rasa percaya diri yang proporsional, individu tersebut harus memulai dari diri sendiri, adapun cara yang
digunakan adalah : 1.
Evaluasi diri secara objektif. Individu harus belajar untuk menerima diri secara objektif dan jujur. Membuat daftar potensi
yang ada dalam diri baik yang telah diraih ataupun belum. Kenali apa yang menjadi penyebab terhalangnya kemunculan potensi yang
ada dalam diri 2.
Memberi penghargaan yang jujur terhadap diri. Menydari dan menghargai sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang dimiliki
3. Postitif thinking. Mencoba untuk melawan setiap asumsi, prangsak
atau persepsi negatif yang muncul dalam benak, dan tidak membiarkan pikiran negatif berlarut-larut.
4. Melakukan tujuan yang realistik. Mengevaluasi segala tujuan yang
telah ditetapkan, apakah tujuan tersebut realistik atau tidak. Tujuan yang realistik akan memudahkan dalam pencapaian tujuan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 5 faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah pola asuh, jenis kelamin,
pendidikan, interaksi sosial, dan penampilan fisik. Apabila salah satu faktor diatas tidak dimiliki dalam diri individu maka kemungkinan yang akan mncul
adalah tidak adanya percaya diri dalam diri seseorang.