Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

(1)

POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

Oleh: Sushane Sarita

A14203008

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN


(2)

RINGKASAN

SUSHANE SARITA. Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia. (Di bawah bimbingan DJUARA P. LUBIS).

Internet tidak serta merta dapat diakses oleh semua mahasiswa, meskipun

dapat digunakan di mana saja mahasiswa berada. Menurut penelitian seorang

mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, keterbatasan biaya dapat

membatasi mahasiswa UGM dalam berkomunikasi melalui internet. Data yang

diperoleh dari klasifikasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 1999,

golongan menengah ke ataslah yang sebagian besar menggunakan internet dan

sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria (Sholen, 1999). Kebutuhan

mahasiswa akan informasi dapat diperoleh salah satunya melalui internet. Namun,

terdapat berbagai faktor yang menyebabkan kebutuhan akan informasi tersebut

tidak dapat dipenuhi oleh mahasiswa.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pola mahasiswa dalam

menggunakan internet, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola

mahasiswa dalam menggunakan internet, dan mengidentifikasi dampak internet

terhadap mahasiswa. Pada penelitian ini, data kuantitatif dikumpulkan dengan

menyebarkan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden, sedangkan data

kualitatif dikumpulkan dengan wawancara mendalam. Data kuantitatif tersebut

diolah, kemudian diuji dengan tabulasi silang dan uji statistik Chi-Square untuk data nominal, sedangkan data ordinal dan interval diuji dengan Korelasi


(3)

Jumlah responden perempuan pada penelitian ini lebih banyak daripada

laki-laki. Responden berasal dari Departemen KPM, GM, IKK, dan Program

Studi GMSK. Umumnya, responden aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang

ada di IPB. Motif sebagian besar responden dalam menggunakan internet adalah

mencari informasi akademik.

Mayoritas responden memiliki uang saku antara Rp. 500.000,- sampai Rp

800.000,- per bulan. Selain itu, mayoritas Ayah responden berpenghasilan sedang,

yaitu antara Rp. 1.500.000,- sampai Rp. 3.000.000,- per bulan, sedangkan

penghasilan ibu responden tergolong tinggi, yaitu di atas Rp. 2.000.000,- per

bulan. Sebagian besar responden menggunakan internet atas anjuran teman.

Dalam menggunakan internet, responden juga mendapat dorongan dari

dosen/asisten dosen.

Frekuensi penggunaan internet pada awal semester dan saat libur berkisar

antara satu sampai dua kali per minggu, sedangkan saat ujian sebagian besar

responden tidak menggunakan internet, karena harus belajar dengan bahan yang

bukan dari internet. Durasi penggunaan internet pada awal semester dan saat libur

berkisar antara satu sampai dua jam per kunjungan. Sebagian besar responden

menggunakan internet melalui warnet dan aktivitas online yang banyak dilakukan adalah chatting.

Semakin aktif mahasiswa berorganisasi, maka semakin tinggi frekuensi

penggunaan internet pada awal semester. Semakin tinggi semester yang sedang

diikuti mahasiswa, maka frekuensi penggunaan internet saat ujian juga tinggi,


(4)

penggunaan internet saat ujian. Kemudian, mahasiswa yang berasal dari

Departemen KPM dan IKK juga mempengaruhi frekuensi penggunaan internet

saat libur.

Faktor yang mempengaruhi durasi penggunaan pada awal semester salah

satunya jenis kelamin. Jenis kelamin menentukan durasi penggunaan internet pada

awal semester dan saat ujian, karena uji statistik menunjukkan mahasiswa

perempuan lebih banyak menggunakan internet dengan durasi sedang pada awal

semester dan saat ujian daripada laki-laki. Semakin tinggi semester yang sedang

diikuti mahasiswa, maka durasi penggunaan internetnya saat ujian dan libur juga

tinggi. Mahasiswa Semester VI mempengaruhi durasi saat ujian dan saat libur

Semakin tinggi penghasilan ibu dan uang saku, maka frekuensi

penggunaan internet saat libur juga tinggi. Dorongan dosen/asisten dosen

mempengaruhi durasi penggunaan internet pada awal semester. Penelitian

Shoulen (1999) yang menyebutkan sebesar 70 persen laki-laki mendominasi

penggunaan internet tidak terbukti. Tidak terdapat ketimpangan gender di

kalangan mahasiswa FEMA, IPB dalam mengakses internet, karena mahasiswa

perempuan cenderung lebih banyak menggunakan internet daripada laki-laki.

Namun, terdapat kecenderungan ketimpangan ekonomi di kalangan mahasiswa

FEMA, IPB dalam mengakses internet, karena rendahnya penghasilan Ibu dan

uang saku dapat membatasi penggunaan internet, khususnya saat libur.

Frekuensi dan durasi penggunaan internet tidak mempengaruhi prestasi

akademik mahasiswa. Selain itu, pola mahasiswa menggunakan internet tidak


(5)

POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

Oleh: Sushane Sarita

A14203008

SKRIPSI

Sebagai Bagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN


(6)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh: Nama : Sushane Sarita

NRP : A14203008

Program Studi : Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Judul : Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS. NIP. 131 476 600

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr. NIP. 131 124 019


(7)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN, KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA BERSEDIA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERNYATAAN INI.

Bogor, Agustus 2008

Sushane Sarita


(8)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis yang bernama Sushane Sarita Ervyn Prasetyawati merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, yang dilahirkan di Jakarta tanggal 22 September 2008, dari orang tua yang bernama Bapak Herry Prasetyo dan Ibu Iik Inggawati. Pendidikan formal penulis dimulai di TK Al-Ikhlas Bekasi pada tahun 1990, kemudian dilanjutkan di SD Mutiara 17 Agustus Bekasi pada tahun 1991. Lulus Sekolah Dasar pada tahun 1997, penulis melanjutkan ke SLTPN I Bekasi dan pada tahun 2000 masuk ke SMU PUSAKA I Jakarta. Penulis berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2003 melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Saat ini, berada di Fakultas Pertanian, Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Ketika mengikuti kegiatan perkuliahan, penulis aktif menjadi asisten praktikum mata kuliah Dasar-Dasar Komunikasi selama dua semester (2007-2008).


(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat, karunia, dan hidayah yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sekaligus, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, baik secara langsung ataupun tidak langsung, antara lain:

1. Keluarga di Solo, Papa, Mama, Yuke, dan Chika yang telah memberikan semangat dan dukungan tanpa mengenal lelah. Kepada semua keluarga di Jakarta yang telah memberikan dukungan, baik secara moral dan fisik. 2. Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan saran dan masukan untuk kelancaran proses penulisan skripsi. 3. Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS, DEA sebagai penguji utama dalam sidang

skripsi dan dosen pembimbing akademik.

4. Martua Sihaloho, SP, MSi sebagai dosen penguji skripsi perwakilan dari komisi pendidikan dan informan dalam penelitian ini.

5. Bapak Heru Sukoco (Kepala Sub Direktorat Sistem Jaringan dan Strategi Komunikasi KPSI) dan Mbak Dini Harmita atas informasi dan kesempatan yang diberikan kepada penulis.

6. Meiditeriano yang telah memberikan semangat, inspirasi, dan motivasi bagi penulis, sehingga penulisan skripsi dapat diselesaikan dengan baik. 7. Teman-teman seperjuangan: Nurina, Oline, dan Yanti atas informasi dan

motivasinya.

8. Hernisa Astiwi dan Hessie Putri Andina yang telah memberikan masukan dan semangat kepada penulis.

9. Semua rekan-rekan KPM Angkatan 40 atas semangat dan dukungannya, terutama (Sasti, Dian, Naida, Putri, dan Andina).


(10)

11.Teman-teman KPM dan IKK 42, terutama Rahma, Puspa, Anda, Yudha, Ade, Rofian, dan Lusi yang telah membantu penulis atas informasi dan dukungannya.

12.Mbak Maria dan Mbak Nisa (Staf Sekretariat KPM) terima kasih atas informasi akademik dan keberadaan Dosen Pembimbing yang telah diberikan kepada penulis.

13.Rekan-rekan kost Wisma Riza, terutama Teh Intan, Mas Ollied, Mas Fajri, dan Ferry, atas informasi dan dukungannya.

14.Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian Skripsi ini.


(11)

POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

Oleh: Sushane Sarita

A14203008

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN


(12)

RINGKASAN

SUSHANE SARITA. Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia. (Di bawah bimbingan DJUARA P. LUBIS).

Internet tidak serta merta dapat diakses oleh semua mahasiswa, meskipun

dapat digunakan di mana saja mahasiswa berada. Menurut penelitian seorang

mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, keterbatasan biaya dapat

membatasi mahasiswa UGM dalam berkomunikasi melalui internet. Data yang

diperoleh dari klasifikasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 1999,

golongan menengah ke ataslah yang sebagian besar menggunakan internet dan

sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria (Sholen, 1999). Kebutuhan

mahasiswa akan informasi dapat diperoleh salah satunya melalui internet. Namun,

terdapat berbagai faktor yang menyebabkan kebutuhan akan informasi tersebut

tidak dapat dipenuhi oleh mahasiswa.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pola mahasiswa dalam

menggunakan internet, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola

mahasiswa dalam menggunakan internet, dan mengidentifikasi dampak internet

terhadap mahasiswa. Pada penelitian ini, data kuantitatif dikumpulkan dengan

menyebarkan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden, sedangkan data

kualitatif dikumpulkan dengan wawancara mendalam. Data kuantitatif tersebut

diolah, kemudian diuji dengan tabulasi silang dan uji statistik Chi-Square untuk data nominal, sedangkan data ordinal dan interval diuji dengan Korelasi


(13)

Jumlah responden perempuan pada penelitian ini lebih banyak daripada

laki-laki. Responden berasal dari Departemen KPM, GM, IKK, dan Program

Studi GMSK. Umumnya, responden aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang

ada di IPB. Motif sebagian besar responden dalam menggunakan internet adalah

mencari informasi akademik.

Mayoritas responden memiliki uang saku antara Rp. 500.000,- sampai Rp

800.000,- per bulan. Selain itu, mayoritas Ayah responden berpenghasilan sedang,

yaitu antara Rp. 1.500.000,- sampai Rp. 3.000.000,- per bulan, sedangkan

penghasilan ibu responden tergolong tinggi, yaitu di atas Rp. 2.000.000,- per

bulan. Sebagian besar responden menggunakan internet atas anjuran teman.

Dalam menggunakan internet, responden juga mendapat dorongan dari

dosen/asisten dosen.

Frekuensi penggunaan internet pada awal semester dan saat libur berkisar

antara satu sampai dua kali per minggu, sedangkan saat ujian sebagian besar

responden tidak menggunakan internet, karena harus belajar dengan bahan yang

bukan dari internet. Durasi penggunaan internet pada awal semester dan saat libur

berkisar antara satu sampai dua jam per kunjungan. Sebagian besar responden

menggunakan internet melalui warnet dan aktivitas online yang banyak dilakukan adalah chatting.

Semakin aktif mahasiswa berorganisasi, maka semakin tinggi frekuensi

penggunaan internet pada awal semester. Semakin tinggi semester yang sedang

diikuti mahasiswa, maka frekuensi penggunaan internet saat ujian juga tinggi,


(14)

penggunaan internet saat ujian. Kemudian, mahasiswa yang berasal dari

Departemen KPM dan IKK juga mempengaruhi frekuensi penggunaan internet

saat libur.

Faktor yang mempengaruhi durasi penggunaan pada awal semester salah

satunya jenis kelamin. Jenis kelamin menentukan durasi penggunaan internet pada

awal semester dan saat ujian, karena uji statistik menunjukkan mahasiswa

perempuan lebih banyak menggunakan internet dengan durasi sedang pada awal

semester dan saat ujian daripada laki-laki. Semakin tinggi semester yang sedang

diikuti mahasiswa, maka durasi penggunaan internetnya saat ujian dan libur juga

tinggi. Mahasiswa Semester VI mempengaruhi durasi saat ujian dan saat libur

Semakin tinggi penghasilan ibu dan uang saku, maka frekuensi

penggunaan internet saat libur juga tinggi. Dorongan dosen/asisten dosen

mempengaruhi durasi penggunaan internet pada awal semester. Penelitian

Shoulen (1999) yang menyebutkan sebesar 70 persen laki-laki mendominasi

penggunaan internet tidak terbukti. Tidak terdapat ketimpangan gender di

kalangan mahasiswa FEMA, IPB dalam mengakses internet, karena mahasiswa

perempuan cenderung lebih banyak menggunakan internet daripada laki-laki.

Namun, terdapat kecenderungan ketimpangan ekonomi di kalangan mahasiswa

FEMA, IPB dalam mengakses internet, karena rendahnya penghasilan Ibu dan

uang saku dapat membatasi penggunaan internet, khususnya saat libur.

Frekuensi dan durasi penggunaan internet tidak mempengaruhi prestasi

akademik mahasiswa. Selain itu, pola mahasiswa menggunakan internet tidak


(15)

POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

Oleh: Sushane Sarita

A14203008

SKRIPSI

Sebagai Bagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN


(16)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh: Nama : Sushane Sarita

NRP : A14203008

Program Studi : Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Judul : Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS. NIP. 131 476 600

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr. NIP. 131 124 019


(17)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN, KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA BERSEDIA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERNYATAAN INI.

Bogor, Agustus 2008

Sushane Sarita


(18)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis yang bernama Sushane Sarita Ervyn Prasetyawati merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, yang dilahirkan di Jakarta tanggal 22 September 2008, dari orang tua yang bernama Bapak Herry Prasetyo dan Ibu Iik Inggawati. Pendidikan formal penulis dimulai di TK Al-Ikhlas Bekasi pada tahun 1990, kemudian dilanjutkan di SD Mutiara 17 Agustus Bekasi pada tahun 1991. Lulus Sekolah Dasar pada tahun 1997, penulis melanjutkan ke SLTPN I Bekasi dan pada tahun 2000 masuk ke SMU PUSAKA I Jakarta. Penulis berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2003 melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Saat ini, berada di Fakultas Pertanian, Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Ketika mengikuti kegiatan perkuliahan, penulis aktif menjadi asisten praktikum mata kuliah Dasar-Dasar Komunikasi selama dua semester (2007-2008).


(19)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat, karunia, dan hidayah yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sekaligus, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, baik secara langsung ataupun tidak langsung, antara lain:

1. Keluarga di Solo, Papa, Mama, Yuke, dan Chika yang telah memberikan semangat dan dukungan tanpa mengenal lelah. Kepada semua keluarga di Jakarta yang telah memberikan dukungan, baik secara moral dan fisik. 2. Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan saran dan masukan untuk kelancaran proses penulisan skripsi. 3. Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS, DEA sebagai penguji utama dalam sidang

skripsi dan dosen pembimbing akademik.

4. Martua Sihaloho, SP, MSi sebagai dosen penguji skripsi perwakilan dari komisi pendidikan dan informan dalam penelitian ini.

5. Bapak Heru Sukoco (Kepala Sub Direktorat Sistem Jaringan dan Strategi Komunikasi KPSI) dan Mbak Dini Harmita atas informasi dan kesempatan yang diberikan kepada penulis.

6. Meiditeriano yang telah memberikan semangat, inspirasi, dan motivasi bagi penulis, sehingga penulisan skripsi dapat diselesaikan dengan baik. 7. Teman-teman seperjuangan: Nurina, Oline, dan Yanti atas informasi dan

motivasinya.

8. Hernisa Astiwi dan Hessie Putri Andina yang telah memberikan masukan dan semangat kepada penulis.

9. Semua rekan-rekan KPM Angkatan 40 atas semangat dan dukungannya, terutama (Sasti, Dian, Naida, Putri, dan Andina).


(20)

11.Teman-teman KPM dan IKK 42, terutama Rahma, Puspa, Anda, Yudha, Ade, Rofian, dan Lusi yang telah membantu penulis atas informasi dan dukungannya.

12.Mbak Maria dan Mbak Nisa (Staf Sekretariat KPM) terima kasih atas informasi akademik dan keberadaan Dosen Pembimbing yang telah diberikan kepada penulis.

13.Rekan-rekan kost Wisma Riza, terutama Teh Intan, Mas Ollied, Mas Fajri, dan Ferry, atas informasi dan dukungannya.

14.Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian Skripsi ini.


(21)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, petunjuk, dan nikmat-Nya dalam mengerjakan Skripsi yang berjudul “Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor”, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Melalui skripsi ini penulis mencoba untuk mengetahui pola penggunaan internet, dari segi durasi dan frekuensi penggunaaan, faktor-faktor yang mempengaruhi pola penggunaan internet ,dan mengetahui dampak internet di kalangan mahasiswa, dalam segi prestasi akademik dan waktu luang mahasiswa.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya dan dapat dijadikan masukan bagi penelitian selanjutnya dengan minat yang sama.

Bogor, Agustus 2008


(22)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Kegunaan Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Internet dan Dampaknya... 6 2.2 Pola Mahasiswa dalam Menggunakan Internet... 12 2.3 Kerangka Pemikiran... 21 2.4 Definisi Operasional... 23 2.5 Hipotesis Penelitian... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian... 29 3.2 Teknik Pemilihan Responden... 29 3.3 Metode Pengumpulan Data... 31 3.4 Teknik Pengolahan dan Analisa Data... 31


(23)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekologi Manusia

Institut Pertanian Bogor... 33 4.2 Faktor Individu... 37

4.2.1Jenis Kelamin... 37

4.2.2Motif Menggunakan Internet... 38

4.2.3Departemen Asal Responden... 39

4.2.4Keanggotaan dalam Organisasi... 39

4.3 Faktor Eksternal Responden

4.3.1Keadaan Ekonomi... 40

4.3.1.1 Uang Saku... 41

4.3.1.2 Penghasilan Ayah Responden... 41

4.3.1.3 Penghasilan Ibu Responden... 41

4.3.2Dorongan Menggunakan Internet... 42

4.3.3Dorongan Dosen/Asisten Dosen... 43

BAB V POLA PENGGUNAAN INTERNET DAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

5.1 Frekuensi Penggunaan Internet... 45 5.1.1 Frekuensi Penggunaan Internet dan

Pengaruh Faktor Individu... 47 5.1.1.1 Jenis Kelamin... 47 5.1.1.2 Motif Menggunakan Internet... 50 5.1.1.3 Semester yang Sedang Diikuti... 53 5.1.1.4 Departemen Asal... 56 5.1.1.5 Keanggotaan dalam Organisasi... 58 5.1.2 Frekuensi Penggunaan Internet dan


(24)

5.1.2.2 Dorongan Menggunakan Internet... 68 5.1.2.3 Dorongan Dosen/Asisten Dosen... 70 5.1.3 Lokasi Penggunaan Internet... 73

5.1.3.1 Lokasi Penggunaan Internet

menurut Faktor Individu... 74 5.1.3.2 Lokasi Penggunaan Internet

menurut Faktor Eksternal... 78 5.1.4 Aktivitas Online... 82

5.1.4.1 Aktivitas Online menurut

Faktor Individu... 82 5.1.4.2 Aktivitas Online menurut

Faktor Eksternal... 85 5.2 Durasi Penggunaan Internet... 88

5.2.1 Durasi Penggunaan Internet dan

Pengaruh faktor Individu... 89 5.2.1.1 Jenis Kelamin... 91 5.2.1.2 Motif Menggunakan Internet... 93 5.2.1.3 Semester yang Sedang Diikuti... 95 5.2.1.4 Departemen Asal... 98 5.2.1.5 Keanggotaan dalam Organisasi... 100 5.2.2 Durasi Penggunaan Internet dan

Pengaruh Faktor Eksternal... 102 5.2.2.1 Keadaan Ekonomi... 104 5.2.2.2 Dorongan Menggunakan Internet... 109 5.2.2.3 Dorongan Dosen/Asisten Dosen... 111 5.3 Resume Pola Penggunaan Internet... 113


(25)

BAB VI DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA

6.1 Pengaruh Pola Penggunaan Internet

terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa... . 121 6.2 Pengaruh Pola Penggunaan Internet

terhadap Waktu Luang Mahasiswa... . 123

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan... 126 7.1 Saran... 129

DAFTAR PUSTAKA... 130 LAMPIRAN... 132


(26)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Judul

1. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor Berdasarkan Jenis Kelamin, Semester, dan

Departemen Tahun 2008... 36 2. Jumlah dan Persentase Responden

menurut Faktor Individu Tahun 2008... 38 3. Jumlah dan Persentase Responden

menurut Keadaan Ekonomi Tahun 2008... 40 4. Jumlah dan Persentase Responden menurut

Dorongan Menggunakan Internet Tahun 2008... 42 5. Jumlah dan Persentase Responden menurut

Dorongan Dosen/Asisten Dosen Tahun 2008... 43 6. Jumlah dan Persentase Responden menurut

Frekuensi Menggunakan Internet Tahun 2008... 45 7. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

Frekuensi Menggunakan Internet dan

Faktor Individu Tahun 2008... 48 8. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

Frekuensi Menggunakan Internet dan

Faktor Eksternal Tahun 2008... 61 9. Jumlah dan PersentaseMahasiswa FEMA IPB

Bogor menurut Lokasi Menggunakan Internet dan

Faktor Individu Tahun 2008... 75 10. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

Lokasi Menggunakan Internet dan


(27)

11. Jumlah dan Persentase Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut Aktivitas Online dan

Faktor Individu Tahun 2008... 83 12. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

Aktivitas Online dan

Faktor Eksternal Tahun 2008... 86 13. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

Durasi Menggunakan Internet Tahun 2008... 88 14. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

Durasi Menggunakan Internet dan

Faktor Individu Tahun 2008... 90 15. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

Frekuensi Menggunakan Internet dan

Faktor Eksternal Tahun 2008... 103 16. Hasil Uji Statistik untuk Frekuensi

Penggunaan Internet Mahasiswa FEMA IPB

Tahun 2008... 115 17. Hasil Uji Statistik untuk Durasi

Penggunaan Internet Mahasiswa FEMA IPB

Tahun 2008... 117 18. Pola Penggunaan Internet dan Perubahan IPK

Mahasiswa FEMA IPB Bogor Tahun 2008... 122 19. Pola Penggunaan Internet dan Waktu Luang


(28)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Kerangka Pemikiran Pola Penggunaan dan


(29)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Kuesioner Survey Pola Penggunaan dan Dampak

Internet di Kalangan Mahasiswa IPB... 133 2. Panduan Pertanyaan... 135 3. Pelaksanaan Wawancara dengan Informan

Tahun 2008... 137 4. Metode Pengumpulan Data Tahun 2008... 138


(30)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi baru, seperti internet

telah mendorong terbentuknya ‘masyarakat informasi’: sebuah paradigma yang

secara sosial-ekonomi merestrukturisasi ruang dan waktu dimensi tradisional, di

mana masyarakat hidup, bekerja, dan berinteraksi (Loader, 1998). Masyarakat

informasi diartikan sebagai sekelompok orang dalam suatu bangsa yang mayoritas

angkatan kerjanya terdiri dari para pekerja informasi, di mana informasi

merupakan elemen paling penting (Rogers yang dikutip oleh Nasution, 1989).

Transformasi yang sangat mendasar pada masyarakat yang diakibatkan oleh

kemunculan teknologi komunikasi dan informasi baru, mempunyai konsekuensi

terhadap pembagian sosial, pertentangan, dan perbedaan (Loader, 1998).

Media online (internet) sebagai hasil perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang ada di dunia, saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan

manusia. Melalui fungsinya sebagai media informasi dan komunikasi, internet

dapat menghubungkan manusia yang ada di dunia ini tanpa terhalang oleh ruang

dan waktu.

Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang

menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Internet tercipta oleh suatu peristiwa

tak terduga pada tahun 1969, yaitu lahirnya ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network), suatu proyek eksperimen Kementerian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA (Departement of Advanced Research Projects Research Agency). Misi awalnya sederhana, yaitu menggali teknologi jaringan


(31)

yang dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya jauh,

seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar (LaQuey yang dikutip

oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005).

ARPANET berhasil membantu mengembangkan sejumlah jaringan

lainnya, yang kemudian saling berhubungan. Penggunaannya kini mencakup

berbagai kalangan, para pengelola media massa (penerbit surat kabar dan majalah,

radio siaran, dan televisi), penerbit buku, artis, guru dan dosen, pustakawan,

penggemar komputer, dan pengusaha. Sebagian besar komputer dan jaringan yang

tersambungkan ke internet masih berkaitan dengan masyarakat pendidikan dan

penelitian. Kenyataan ini tidaklah mengejutkan, karena internet memang lahir dari

benih penelitian. Namun, semakin banyak universitas kini bekerja sama dengan

kalangan bisnis untuk mengembangkan berbagai katalog dan arsip online

(LaQuey yang dikutip oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005).

Akademisi di Indonesia adalah salah satu pihak yang tergolong paling

awal menggunakan internet (Febrian, 2003). Internet merupakan sumber alternatif

untuk memenuhi kebutuhan informasi ilmiah yang menunjang kebutuhan

akademis. Hal tersebut dikarenakan internet dapat menyediakan informasi yang

terkini, sehingga mudah mendapatkan dokumen yang dibutuhkan (Andriany,

2006).

Internet juga dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk membantu mencari

informasi yang berkaitan dengan tugas dan penelitian, bahkan sebagai sarana

komunikasi antar mahasiswa. Internet digunakan oleh mahasiswa Universitas


(32)

mencari data yang berhubungan dengan penelitian6. Saat ini, Perkembangan

teknologi komunikasi dan informasi sudah semakin hebat. Internet pun dapat

diakses di mana saja pengguna berada. Teknologi seperti Wi-Fi (Wireless

-Fidelity) sudah banyak digunakan di lingkungan kampus. Sejak tahun 2004, Institut Pertanian Bogor (IPB) telah mengembangkan teknologi Wi-Fi di lingkungan kampus untuk membantu memudahkan mahasiswa dalam mengakses

internet.

Internet tidak serta merta dapat diakses oleh semua mahasiswa, meskipun

dapat digunakan di mana saja mahasiswa berada. Menurut penelitian seorang

mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, keterbatasan biaya dapat

membatasi mahasiswa UGM dalam berkomunikasi melalui internet1. Data yang

diperoleh dari klasifikasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 1999,

golongan menengah ke ataslah yang sebagian besar menggunakan internet dan

sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria (Sholen, 1999).

Kebutuhan mahasiswa akan informasi dapat diperoleh salah satunya

melalui internet. Namun, terdapat berbagai faktor yang menyebabkan kebutuhan

akan informasi tersebut tidak dapat dipenuhi oleh mahasiswa. Permasalahan

utama yang menarik untuk diteliti adalah bagaimana pola mahasiswa dalam

menggunakan internet, sehingga dapat diketahui apakah masih terdapat

ketimpangan pada mahasiswa dalam mengakses internet? Ketimpangan tersebut

dapat diketahui dengan mengkaji lebih lanjut bagaimana internet mempengaruhi

prestasi akademik mahasiswa sebagai salah satu dampak dari penggunaan

internet?

6


(33)

1.2 Perumusan masalah

Saat ini, jaringan internet telah tersedia di IPB. Dengan kemampuannya

menyediakan berbagai informasi, mahasiswa menggunakan internet, antara lain

memenuhi kebutuhan akademik mereka. Pertanyaan yang kemudian muncul

adalah apakah ketersediaan jaringan internet tersebut mempengaruhi prestasi

akademik mahasiswa? Secara lebih rinci, permasalahan dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana pola mahasiswa IPB dalam menggunakan internet?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pola mahasiswa IPB dalam

menggunakan internet?

3. Bagaimana dampak penggunaan internet di kalangan mahasiswa IPB?

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Mendeskripsikan pola mahasiswa IPB dalam menggunakan internet.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola mahasiswa IPB

dalam menggunakan internet.


(34)

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca untuk

menambah wawasan dan informasi mengenai pola penggunaan dan dampak

internet di kalangan mahasiswa. Bagi mahasiswa, penelitian ini juga dapat

dimanfaatkan sebagai bahan informasi ataupun acuan dalam menggunakan

internet untuk memenuhi kebutuhan mereka dan dapat digunakan sebagai bahan

penulisan yang berkaitan dengan pola penggunaan dan dampak internet di


(35)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Internet dan Dampaknya

Dewasa ini penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua aspek

kehidupan, baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan, bahkan keagamaan.

Berita-berita teraktual dapat diketahui dengan mengklik situs-situs Berita-berita di web. Internet dapat menyajikan informasi mengenai perkembangan kurs mata uang ataupun

perkembangan di lantai bursa lebih cepat dari media mana pun. Hadirnya e

-commerce membuat kegiatan bisnis dapat dilakukan secara lintas negara tanpa pelakunya perlu untuk beranjak dari ruangan (Febrian, 2003).

Selain itu, internet juga dimanfaatkan sebagai sarana dakwah maupun

diskusi keagamaan. Bagi orang yang gemar bersosialisasi atau mencari sahabat,

internet menawarkan berjuta kesempatan, baik melalui e-mail ataupun chattroom. Apabila dalam surat menyurat konvensional yang menggunakan jasa pos, sebuah

surat dapat menghabiskan waktu berminggu-minggu, maka sebuah e-mail hanya membutuhkan waktu dalam hitungan detik untuk dapat menjangkau segala sudut

dunia. Internet juga menjadi favorit bagi para pengguna yang gemar untuk

bermain game, karena melalui game server seseorang dapat bermain game dengan lawan dari negara lain. Pecinta musik juga semakin dimanja dengan hadirnya

klip-klip MP3 dari lagu-lagu favorit. Bagi yang haus akan informasi dunia

entertainment, internet adalah surga dengan berlimpahnya situs-situs web para artis, baik nasional maupun internasional. Aneka referensi, jurnal, maupun hasil


(36)

berlimpah. Cukup dengan memanfaatkan search engine, mahasiswa tidak perlu lagi mengaduk-aduk buku di perpustakaan, karena materi-materi yang relevan

dapat segera ditemukan. Materi-materi yang terdapat di internet cenderung lebih

up-to-date (Febrian, 2003).

Pengguna internet di Indonesia saat ini sudah meluas, mulai dari kalangan

perguruan tinggi, institusi pemerintahan, perusahaan, sekolah, sampai masyarakat

umum. Internet pun tidak hanya ada di kota-kota besar saja, tetapi juga daerah

pedesaan yang wilayahnya dapat dijangkau oleh suatu jaringan internet. Berikut

ini adalah data klasififikasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 1999, yaitu

(Shoulen, 1999):

1. Sebagian besar pengguna internet berusia antara 25-40 tahun. Sebagian besar

adalah single atau menikah, tetapi belum mempunyai anak. 2. Sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria.

3. Sebagian besar pengguna internet berpendidikan tinggi, minimal Strata 1 (S1).

Sangat jarang pengguna aktif internet yang hanya berpendidikan rendah,

seperti Sekolah Dasar (SD).

4. Pendapatan rata-rata per tahun pengguna internet cukup tinggi. Di Indonesia

sendiri, golongan menengah ke ataslah yang sebagian besar mendominasi

penggunaan internet.

Internet dapat dikatakan memenuhi syarat untuk memenuhi fungsi media

massa bagi masyarakat. Fungsi internet bagi masyarakat (Dominick yang dikutip

oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005), antara lain:

1. Pengawasan (surveillance). Fungsi ini meliputi warning or Beware Surveilllance (fungsi pengawasan peringatan), yang mana internet dapat


(37)

menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung

berapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya

serangan militer; instrumental surveillance (fungsi pengawasan instrumental) adalah fungsi internet untuk menyampaikan atau menyebarkan informasi yang

memiliki kegunaan atau dapat membantu pengguna dalam kehidupan

sehari-hari, contohnya berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop,

bagaimana harga saham di bursa efek, ide-ide tentang mode, produk-produk

baru, dan sebagainya; serta fungsi informasi.

2. Penafsiran (interpretation). Fungsi ini meliputi fungsi adaptasi lingkungan, fungsi pendidikan, dan fungsi meyakinkan pengguna internet dalam bentuk

partisipasi untuk menyampaikan opini mengenai isu-isu yang sedang terjadi

agar dapat mengajak partisipan untuk membahasnya disertai perspektif

terhadap isu tersebut, sehingga dapat memperluas wawasan partisipan.

3. Pertalian (linkage). Fungsi ini meliputi fungsi menciptakan rasa kebersatuan. 4. Penyebaran nilai-nilai (transmission of value). Fungsi ini meliputi fungsi

mempengaruhi dan memanipulasi lingkungan.

5. Hiburan (entertainment). Fungsi membius termasuk di dalam fungsi hiburan karena kemampuan internet untuk mengurangi ketegangan pikiran pengguna

dan menbuat pikiran pengguna menjadi segar kembali.

Beberapa bentuk jaringan internet, yaitu: LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Wide Area Network (WAN) sendiri adalah jaringan yang biasanya digunakan hanya untuk keperluan organisasi/institusi/perusahaan.


(38)

jaringan komputer dan komputer yang berbeda saling berkomunikasi. Protokol ini

dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). TCP/IP memungkinkan banyak orang untuk menggunakan internet pada saat yang

bersamaan dengan menggunakan komputer pribadi, sebuah saluran telepon, dan

perangkat yang disebut modem, yang menerjemahkan sinyal komputer menjadi

sinyal telepon dan sebaliknya (Daryanto, 2004).

Diperlukan Internet Service Provider (ISP) agar dapat akses ke internet. Saat ini, PT Telkom (PT Telekomunikasi Indonesia) menyediakan fasilitas

TelkomNet@Instan yang bersifat semi ISP, di mana seseorang bisa mengakses

internet Telkom tanpa harus berlangganan ke ISP tertentu (Daryanto, 2004).

Selain ISP, diperlukan Software untuk berhubungan dengan internet, tanpa

Software yang sesuai, seseorang tidak dapat mengakses internet. Setelah dapat

online, maka pengguna dapat mengakses internet dan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya sesuai dengan keinginan.

Semua kegiatan manusia saat ini dapat dilakukan melalui internet. Internet

sebagai suatu bentuk dari kemunculan teknologi informasi dan komunikasi baru

telah mencapai ke semua aspek kehidupan masyarakat, mulai dari politik,

ekonomi, sosial, budaya, agama, hukum, pendidikan, hiburan dan sebagainya.

Kelebihan internet yang tidak mengenal batas geografis, dapat menjangkau

masyarakat di pedesaan sekalipun. Kapan pun pengguna ingin mengakses internet,

berbagai ISP (Internet Service Provider) menawarkan kemudahan kepada pengguna untuk dapat mengakses internet, karena sifat internet yang tidak

mengenal batas waktu untuk mengaksesnya. Internet juga dapat memberikan


(39)

dikatakan tidak mengenal perbedaan. Tidak peduli suku, agama, ras, warna kulit,

gender, warga negara, usia, pekerjaan ataupun jabatan sekalipun untuk

menghalangi seseorang menggunakan internet (Loader, 1998). Hal tersebut dapat

terjadi, karena tidak adanya pengawasan akan siapa dan apa saja yang ada di

dalam internet.

Internet terus berubah, tumbuh, dan menjadi semakin baik, serta

menimbulkan dampak yang hebat pada kehidupan masyarakat (LaQuey yang

dikutip oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005). Kehadiran internet menimbulkan

dampak terhadap individu dan masyarakat. Pada aras individu, internet dapat

memberikan dampak positif maupun negatif. Dampak positif internet pada aras

individu, yaitu internet dapat memudahkan seseorang untuk melakukan kegiatan

apapun (Febrian, 2003), seperti berbisnis dan berdagang, berkorespondensi,

bekerja, bersosialisasi, mendengarkan musik, mengikuti kursus ataupun

perkuliahan, dan mencari informasi yang diinginkan. Hal tersebut mungkin untuk

dilakukan karena kemampuan internet yang tidak mengenal batas geografis dan

kemampuan software internet yang menggunakan teknologi canggih, membuat seseorang dapat dengan mudah mengakses internet di mana pun berada.

Internet juga dapat memberikan dampak negatif terhadap individu, antara

lain: pengguna dapat dengan mudah mengakses situs–situs seks dan pornografi

yang muncul di internet, karena tidak adanya pengawasan dari lembaga terkait

atau negara akan situs-situs yang terlarang untuk muncul di internet. Seseorang

terkadang sulit membedakan antara dunia maya dengan dunia nyata karena


(40)

Internet memang telah merasuk ke segala aspek kehidupan, baik sosial,

ekonomi, pendidikan, hiburan, bahkan keagamaan. Pada aras masyarakat, internet

memang banyak membantu dan memudahkan masyarakat dalam melakukan

kegiatan. Tidak heran bila internet dapat memberikan dampak yang positif kepada

masyarakat, antara lain: masyarakat dapat dengan mudah akses pada

informasi-informasi atau berita-berita teraktual mengenai isu-isu yang sedang terjadi di

seluruh dunia; melalui chattroom dan kelompok mailing list, masyarakat dapat bersosialisasi dan berpartisipasi untuk mengeluarkan pendapat (Loader, 1998);

masyarakat dapat belajar tanpa mengenal batas geografis dan keterbatasan waktu

dengan adanya program Computer-Assisted Learning Instruction (CAI) (Schramm yang dikutip oleh Djohari, 1999); dengan adanya program e-commerce

masyarakat dapat berdagang dan berbisnis tanpa perlu untuk beranjak dari

ruangan (Febrian, 2003); dan masyarakat dapat menambah pengetahuan karena

dapat mengakses informasi pada internet dengan mudah, contohnya pencarian

informasi melalui web7. Hal-hal tersebut sangat mungkin dilakukan oleh masyarakat karena kemampuan internet yang tidak mengenal batas geografis,

tidak adanya pengawasan akan aliran informasi yang ada pada internet, dan

kecanggihan software-software internet dalam menyediakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Dampak negatif dari internet di kalangan masyarakat, antara lain

menimbulkan ketimpangan dan kelebihan informasi (information overload).

7


(41)

Beberapa bukti bahwa internet dapat menimbulkan kelebihan informasi di

kalangan masyarakat, yaitu internet dapat meresahkan masyarakat dengan adanya

situs-situs seks dan pornografi, serta terorisme di internet, sebagai buktinya

anak-anak dapat dengan mudah menemukan situs-situs seks dan pornografi melalui

internet, seseorang juga dapat belajar membuat bom lewat internet karena terdapat

situs yang menyediakan cara-cara membuat bom (Loader, 1998), dan internet juga

dapat membuat masyarakat menyalahgunakan penggunaan internet untuk

melakukan pembajakan lagu-lagu dan film-film, serta perampasan hak cipta karya

intelektual orang lain/organisasi/perusahaan yang ada pada internet (Starling,

2000).

Ketimpangan yang diakibatkan oleh internet kepada masyarakat, yaitu

ketimpangan akses masyarakat terhadap informasi dan ketimpangan dalam hal

gender. Biaya untuk mengakses internet yang belum dapat dijangkau oleh seluruh

masyarakat Indonesia, membuat akses masyarakat terhadap internet menjadi

terhambat, karena umumnya masyarakat dengan status ekonomi yang baik dapat

dengan mudah akses terhadap internet, sedangkan masyarakat dengan status

ekonomi yang kurang baik agak kesusahan untuk mengakses internet. Pada tahun

1999, sebanyak 70 persen pengguna internet didominasi oleh kaum pria. Hal ini

merupakan salah satu indikasi bahwa masih terdapat berbagai ketimpangan pada

masyarakat dalam mengakses internet (Shoulen, 1999).

2.2 Pola Mahasiswa dalam Menggunakan Internet


(42)

penelitian atau akademis saja, tetapi juga kegiatan-kegiatan lain, seperti berdagang

dan berbisnis (sekarang dikenal dengan e-commerce), mencari informasi tentang dunia hiburan, bermain game, berbincang-bincang, kegiatan belajar atau sebagai media untuk belajar (Computer-Assisted Learning Instruction/CAI), berdakwah, dan lain-lain.

Kelebihan internet yang tidak mengenal batas geografis juga menjadikan

internet sebagai sarana yang ideal untuk melakukan kegiatan belajar jarak jauh,

baik melalui kursus tertulis maupun perkuliahan (Febrian, 2003). Hal ini juga

dibuktikan dengan hadirnya komputer dengan program Computer-Assisted Learning Instruction (CAI) yang berfungsi sebagai guru dalam membantu seorang siswa untuk mempelajari sesuatu (Schramm yang dikutip oleh Djohari, 1999).

Adanya CAI diharapkan dapat memperluas kemungkinan pendidikan dengan

menanggulangi jarak dan waktu, sehingga berbagai pendapat untuk solusi sebuah

masalah bisa didapatkan dari tempat yang jauh dalam waktu yang relatif cepat

(Tella yang dikutip oleh Djohari, 1999).

Pemanfaatan internet oleh mahasiswa sendiri juga sudah terlihat sejak

tahun 1999. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh seorang

mahasiswa IPB bernama Isa Djohari pada tahun 1999. Penelitian tersebut

memperlihatkan bahwa rata-rata frekuensi akses internet mahasiswa IPB pada saat

itu adalah 3.01 kali per bulan dan lebih dari separuh mahasiswa mengakses

internet hanya sampai satu jam, melalui warnet (warung internet), rumah, dan

lainnya. Penggunaan internet oleh mahasiswa IPB terutama didasari oleh motif

korespondensi, diikuti oleh motif mencari informasi non-akademik, dan motif


(43)

internet dibandingkan dengan kepuasan pada media lain dalam mencari informasi

akademik daripada literatur-literatur yang didapatkan dari perpustakaan, tetapi

mahasiswa IPB belum memanfaatkan potensi internet sebagai media penunjang

belajar secara optimal. Tiga fitur utama internet yang banyak diakses oleh para

pengguna adalah (Severin & Tankard yang dikutip oleh Andina, 2006):

1. E-mail

E-mail adalah pesan elektronik (electronic mail). Dengan hadirnya e-mail, para pengguna dapat berkomunikasi ke seluruh dunia dengan sangat mudah

dan cepat.

2. Newsgroup dan Mailing List

Newsgroup dan mailing list adalah sistem berbagi pesan secara elektronik yang memungkinkan orang-orang yang tertarik pada masalah yang sama untuk

saling bertukar informasi dan opini. Saat ini, sudah tersedia kurang lebih

20.000 newsgroup dengan berbagai jenis topik. Beberapa pengguna banyak mendapatkan manfaat dari fasilitas ini, karena mereka dapat memperoleh

berita secara lebih cepat dan lebih baik daripada media surat kabar. Selain itu,

newsgroup memungkinkan terjadinya respon langsung terhadap suatu berita sebagaimana tidak bisa dilakukan oleh koran dan majalah.

3. World Wide Web

World Wide Web yang juga lebih dikenal dengan www atau web. Fasilitas ini merupakan sebuah sistem informasi yang dapat diakses melalui komputer lain

secara cepat dan tepat.


(44)

oleh STIKOM Surabaya dan IPB, membuat civitas akademika kedua perguruan

tinggi tersebut dapat dengan mudah mengakses internet. Civitas akademika dapat

menikmati akses internet melalui peralatan mobile, seperti laptop, PDA (Personal Digital Assistant), dan PC (Personal Computer) sekalipun, yang dilengkapi dengan teknologi Wi-Fi (Wireless-Fidelity). Teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi wireless Local Area Network (LAN) yang memungkinkan semua orang dapat melakukan akses internet dimana pun berada

tanpa harus pergi ke warnet atau ke tempat-tempat yang mempunyai koneksi

internet (Febrian, 2003). Perkembangan teknologi wireless ini juga sudah digunakan oleh IPB. Terbukti sudah banyak civitas akademika IPB yang

memanfaatkan teknologi wireless ini untuk mencari informasi akademik maupun non-akademik dan berkorespondensi, tetapi apakah dengan adanya teknologi

wireless ini mahasiswa ataupun pengajar di IPB sudah menggunakan internet untuk membantu memudahkan pencarian informasi?

Alasan mahasiswa IPB pada saat pertama kali menggunakan internet

adalah alasan pendidikan, kepentingan penggunaan internet untuk komunikasi

pribadi, permainan, dan akses informasi publik. Mahasiswa tersebut digolongkan

sebagai pengguna aktif internet dan diketahui bahwa intensitas penggunaan

internet oleh pengguna aktif yang menggunakan aplikasi personal e-mail,

bussiness e-mail, world wide web, download software/film/music, dan mailing list

cenderung memiliki intensitas penggunaan internet yang lebih tinggi

dibandingkan dengan pengguna internet yang menggunakan aplikasi lainnya.

Mahasiswa yang mengakses internet melalui kampus ataupun warnet cenderung


(45)

Pola mahasiswa dalam menggunakan internet juga dipengaruhi oleh

faktor-faktor individual dan faktor lingkungan. Faktor individu terdiri dari jenis

kelamin, tempat tinggal, jumlah penerimaan, dan kemampuan bahasa inggris,

sedangkan faktor lingkungan terdiri dari tahun masuk, jurusan studi mahasiswa,

dan tempat mengakses internet (Djohari, 1999). Selain itu, faktor lingkungan juga

dapat terdiri dari keberadaan orang lain dan media massa lain. Keberadaan orang

lain di sini merujuk pada seseorang yang dekat (teman, kakak, atau adik) di mana

secara bersamaan mengakses internet dengan remaja tersebut. Media massa lain di

sini adalah faktor eksternal yang mempengaruhi remaja dalam memberikan

informasi mengenai situs-situs internet (Andina, 2006).

Penggunaan internet oleh mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM)

pada tahun 2001 kebanyakan sebagai sarana komunikasi dengan sesama

mahasiswa UGM ataupun dengan orang-orang di seluruh dunia dan sebagai alat

untuk mencari data penelitian. Sebagai sarana komunikasi mahasiswa UGM, situs

web berguna untuk mencari data, berita, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan baru, dan lain lain. Banyak mahasiswa menggunakan internet untuk

penelitian, atau mencari berita asing, tetapi yang paling populer adalah e-mail. Sebesar 66 persen mahasiswa yang pernah menggunakan internet, juga pernah

chatting melalui internet. Melalui IRC (Internet Chat Relay), banyak mahasiswa UGM yang tidak hanya mencari teman baru, tetapi juga pacar. Kadang-kadang,

hubungan dengan teman chatting menjadi lebih dekat, dan mahasiswa itu menjalin hubungan romantis atau persahabatan jarak jauh8.


(46)

Uang saku yang diberikan oleh orang tua ternyata membatasi mahasiswa

untuk mengakses internet. Pada tahun 2001, mahasiswa UGM hanya dapat

mengeluarkan biaya sebesar Rp. 19.000,- per bulan untuk mengakses internet,

karena rata-rata warnet di sekitar kampus UGM memberlakukan tarif sebesar Rp.

3.500,- per jam untuk menggunakan internet. Lokasi mahasiswa dalam mengakses

internet pun berpengaruh dalam menentukan pola penggunaan internet oleh

mahasiswa9.

Pola penggunaan internet di kalangan mahasiswa dapat dilihat dari

beberapa hal, yaitu: frekuensi menggunakan internet, durasi menggunakan

internet, lokasi penggunaan internet, aktivitas online, aplikasi yang digunakan, dan biaya yang dikeluarkan. Pola penggunaan internet sendiri sebenarnya

dipengaruhi oleh karakteristik individu dan karakteristik lingkungan.

Faktor-faktor yang termasuk ke dalam karakteristik individu, antara lain: jenis kelamin,

uang saku, motif mahasiswa dalam menggunakan internet yang terdiri atas motif

mencari informasi akademik dan non-akademik. Selain karakteristik individu,

pola penggunaan internet juga dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan, yaitu

program studi, dan keberadaan orang lain. Keberadaan orang lain di sini merujuk

pada seseorang yang dekat (teman, kakak atau adik) di mana secara bersamaan

mengakses internet.

Menurut Steven M. Chafee, dampak internet terhadap individu meliputi

efek kognitif, afektif, dan behavioral (Karlinah dkk., 1999 yang dikutip oleh

Ardianto dan Erdinaya, 2005), yaitu:

9


(47)

1. Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya

informatif bagi dirinya. Pada efek kognitif ini, akan dibahas tentang

bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari

informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.

Media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, sudah tentu media massa

akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan sosial yang

timpang, bias, dan tidak cermat.

2. Efek afektif, yang mana kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan

dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahukan khalayak tentang

sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan

perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan sebagainya.

3. Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam

bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Dewasa ini, media massa telah

melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi khalayak, contohnya banyak

terdapat berbagai jenis buku, majalah maupun surat kabar yang telah

membahas berbagai macam keterampilan. Dengan demikian, media massa

tersebut dapat dijadikan sebagai media pendidikan. Menurut Teori Belajar

Sosial dari Bandura, orang cenderung meniru perilaku yang diamatinya.

Fungsi media bagi individu dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu:

kepuasan, kesenangan, dan pemakaian, yang mencerminkan tingkat keteraturan

dan prediksibilitas yang meyakinkan. Fungsi internet bagi individu dapat dilihat


(48)

1. Informasi. Fungsi media massa sebagai informasi menyangkut:

a. mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan

lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia

b. mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan

hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan

c. memuaskan rasa ingin tahu dan minat minat umum

d. belajar dan pendidikan diri sendiri

e. memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan

2. Identitas pribadi menyangkut:

a. menemukan penunjang nilai-nilai pribadi

b. menemukan model perilaku

c. mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain (dalam media)

d. meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri

3. Integrasi dan interaksi sosial:

a. memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial

b. mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa

memiliki

c. menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial

d. memperoleh teman

e. membantu menjalankan peran sosial

f. memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi keluarga, teman, dan


(49)

4. Hiburan:

a. melepaskan diri dari masalah

b. bersantai

c. memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis

d. mengisi waktu

e. penyaluran emosi

Mahasiswa dapat memperoleh informasi yang diinginkannya, baik

informasi akademik maupun non-akademik melalui internet. Selain itu,

keberadaan internet yang dapat menyuguhkan fasilitas yang menarik, seperti

games dan gosip yang mana berpotensi sebagai media hiburan bagi mahasiswa di kala lelah ataupun bosan dengan rutinitas kuliah. Adanya fasilitas chatting, e-mail, dan milis (mailing list) yang disediakan oleh internet juga dapat digunakan oleh mahasiswa dalam berinteraksi. Sebagai contoh, mahasiswa UGM lebih banyak

menggunakan internet sebagai media untuk berkomunikasi dengan sesama

mahasiswa UGM ataupun dengan orang-orang di seluruh dunia dan sebagai alat

untuk mencari data penelitian. Banyak mahasiswa UGM yang menggunakan

internet juga untuk mencari teman bahkan pacar10. Penggunaan internet di

kalangan mahasiswa ternyata menimbulkan dampak yang besar, yaitu berupa

perolehan pengetahuan dan informasi (kognitif), sebagai hiburan (afektif), dan


(50)

2.3 Kerangka Pemikiran

Internet merupakan salah satu media untuk menyebarkan informasi.

Kelebihan utama yang ditawarkan internet adalah kecepatan penyediaan dan

penyebaran informasi yang relatif lebih luas dan cepat dibandingkan media lain

(Hadi, 2006). Internet berfungsi sebagai sumber informasi dan sumber

komunikasi yang masih bersifat komplementer (Andriany, 2006). Oleh karena itu,

untuk memenuhi kebutuhan informasi, mahasiswa tidak hanya cukup

mengandalkan buku teks di perpustakaan saja, tetapi juga dengan menggunakan

internet. Penggunaan internet di kalangan mahasiswa sebagian besar untuk

penambahan wawasan dan pengetahuan (Hadi, 2006).

Pola penggunaan internet di kalangan mahasiswa dipengaruhi oleh

karakteristik individu (jenis kelamin, program studi, daerah asal, lama studi, uang

saku, ipk, partisipasi organisasi, motif penggunaan, dan pengalaman penggunaan)

(Hadi, 2006) dan faktor eksternal (media massa lain dan keberadaan orang lain)

(Andina, 2006). Pada penelitian ini, faktor individu terdiri dari: jenis kelamin;

motif menggunakan internet (motif berkorespondensi, motif mencari informasi

akademik, dan mencari informasi non-akademik) (Djohari,1999); semester yang

sedang diikuti; Departemen asal; dan keanggotaan dalam organisasi, sedangkan

faktor eksternal terdiri dari: ekonomi; dorongan menggunakan internet; dan

dorongan dosen/asisten dosen. Dorongan menggunakan internet di sini merujuk

pada seseorang yang dekat (teman, kerabat atau diri sendiri) yang memberi

informasi kepada mahasiswa untuk mengakses internet saat berkuliah di IPB.

Pola penggunaan internet di kalangan mahasiswa dapat diketahui melalui


(51)

internet, dan aktivitas online. Variabel tersebut didapat dari pola penggunaan internet oleh remaja (frekuensi dan durasi) (Andina, 2006) dan mahasiswa (lokasi,

alasan, aplikasi yang digunakan, dan aktivitas online) (Nahdiati, 2005).

Dampak internet dapat diketahui dari pola mahasiswa dalam menggunakan

internet, dalam penelitian ini dampak tersebut terjadi pada aras kognitif dan

behavioral. Dampak internet di kalangan mahasiswa diukur melalui prestasi

akademik (kognitif) dan waktu luang (behavioral). Kerangka pemikiran dalam

penelitian ini dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa IPB

Keterangan :

: mempengaruhi Pola Penggunaan Internet 1.Frekuensi 2.Durasi 3.Lokasi

4.Aktivitas online

Dampak dalam Mengakses Internet 1.Prestasi Akademik

(kognitif) 2.Waktu luang

(behavioral) Faktor Eksternal

1. Keadaan ekonomi

ƒ Penghasilan Ayah

ƒ Penghasilan Ibu

ƒ Uang saku 2. Dorongan

menggunakan internet 3. Dorongan

dosen/asisten dosen Faktor Individu 1.Jenis kelamin 2.Motif menggunakan

internet 3.Semester yang

sedang diikuti 4.Departemen asal 5.Keanggotaan dalam


(52)

2.4 Definisi Operasional

Pengukuran variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini

akan dibatasi pada rumusan penjabaran masing-masing variabel tersebut secara

operasional. Variabel-variabel tersebut adalah:

1. Jenis kelamin adalah karakteristik biologis responden yang terdiri dari

laki-laki dan perempuan.

2. Motif menggunakan internet adalah alasan yang berasal dari dalam diri

responden untuk menggunakan internet, diukur dengan pertanyaan mengenai

alasan responden dalam menggunakan internet. Motif dibagi ke dalam tiga

kategori, yaitu motif mencari informasi akademik, motif mencari informasi

non-akademik, dan motif berkorespondensi.

3. Semester yang sedang diikuti adalah periode studi mahasiswa selama

berkuliah di IPB. Satu periode studi berlangsung selama enam bulan.

Responden pada penelitian ini adalah responden dari semester II, IV, VI, dan

VIII.

4. Departemen asal adalah institusi di bawah fakultas di mana mahasiswa

mengambil mata kuliah mayor. Departemen yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah departemen yang berada di bawah Fakultas Ekologi Manusia IPB,

terdiri dari: Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Gizi

Masyarakat, dan Ilmu Keluarga dan Konsumen. Disertakan juga dalam

penelitian ini Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber daya Keluarga

(khusus untuk mahasiswa semester VIII, karena terkait dengan kebijakan


(53)

5. Keanggotaan dalam organisasi adalah keikutsertaan responden pada suatu

bagian dalam organisasi selama berkuliah di IPB. Diukur dengan mengajukan

pertanyaan apakah responden mengikuti organisasi kemahasiswaan di IPB.

6. Keadaan ekonomi dapat diukur melalui penghasilan Ayah, penghasilan Ibu,

dan uang saku. Penghasilan Ayah adalah jumlah uang (dalam rupiah) yang

didapat dari hasil bekerja/usaha/pemberian per bulan. Penghasilan Ibu adalah

besarnya penghasilan (dalam rupiah) yang diperoleh Ibu responden dari hasil

bekerja/usaha/pemberian per bulan. Uang saku adalah jumlah uang (dalam

rupiah) yang berasal dari pemberian orang tua, beasiswa, dan hasil bekerja

tambahan atau berdagang untuk membiayai pengeluaran per bulan responden,

seperti membeli makan, membeli pulsa, jajan, membeli baju,

membeli/fotokopi bahan kuliah, mengakses internet, dan membayar kos

(khusus untuk mahasiswa yang tinggal di Bogor dengan kos). Diukur melalui

tiga pertanyaan berkaitan dengan jumlah uang saku, penghasilan Ayah, dan

penghasilan Ibu responden per bulan. Uang saku terdiri dari beberapa

kategori, yaitu:

a. rendah (kurang dari Rp. 500.000,- per bulan)

b. sedang (Rp. 500.000,- per bulan - Rp. 800.000,- per bulan)

c. tinggi (di atas Rp. 800.000,- per bulan)

Kategori untuk penghasilan Ayah, yaitu:

a.rendah (kurang dari Rp. 1.500.000,- per bulan)

b. sedang (Rp. 1.500.000,- per bulan - Rp. 3.000.000,- per bulan)


(54)

Kategori untuk penghasilan Ibu, yaitu:

a. rendah (kurang dari Rp. 1.000.000,- per bulan)

b. sedang (Rp. 1.000.000,- per bulan - Rp. 2.000.000,- per bulan)

c. tinggi (di atas Rp. 2.000.000,- per bulan)

d. tidak berpenghasilan

7. Dorongan menggunakan internet adalah dorongan dari orang-orang terdekat

responden yang memberikan informasi untuk menggunakan internet semasa

berkuliah di IPB. Dorongan orang lain diukur dengan pertanyaan mengenai

siapa yang memberitahukan responden tentang internet. Kategori inisiatif

untuk menggunakan internet, yaitu:

a. teman = 1

b. kerabat = 2

c. inisiatif sendiri = 3

8. Dorongan dosen atau asisten dosen adalah staf pengajar/orang yang membantu

untuk mengajar salah satu mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa dan

memberikan informasi kepada mahasiswa untuk menggunakan internet

berkaitan dengan tugas kuliah. Diukur dengan mengajukan dua pertanyaan

kepada responden. Kategori untuk dorongan dosen/asisten dosen, yaitu:

a. ya = 1

b. tidak = 2

10. Frekuensi penggunaan internet adalah periode mengakses internet yang

dihitung berdasarkan jumlah mengakses internet oleh responden per minggu.


(55)

dan saat libur. Namun, masing-masing frekuensi mempunyai kategori sama,

diantaranya:

a. rendah: 1 sampai 2 kali per minggu

b. sedang: 3 sampai 4 kali per minggu

c. tinggi: di atas 4 kali per minggu

d. tidak mengakses

11.Durasi penggunaan internet mengindikasikan pada berapa lama waktu yang

diperlukan seorang mahasiswa dalam mengakses internet, dihitung

berdasarkan lama waktu yang digunakan responden untuk mengakses internet

pada setiap kunjungan. Terdapat tiga durasi mahasiswa dalam menggunakan

internet, yaitu durasi penggunaan pada awal semester, saat ujian, dan saat

libur. Masing-masing durasi mempunyai beberapa kategori yang sama,

diantaranya:

a. rendah: kurang dari 1 jam per kunjungan

b. sedang: 1 sampai 2 jam per kunjungan

c. tinggi: di atas 2 jam per kunjungan

d. tidak mengakses

12. Lokasi penggunaan internet adalah tempat di mana seorang mahasiswa biasa

mengakses internet. Kategori lokasi penggunaan internet, diantaranya:

a. Warnet = 1

b. Rumah = 2

c. Hot spot kampus = 3 d. Cyber mahasiswa = 4


(56)

13.Aktivitas online mengindikasikan pada kegiatan yang dilakukan seorang mahasiswa ketika sedang mengakses internet. Diukur dengan pertanyaan

mengenai kegiatan apa yang dilakukan oleh responden ketika sedang

menggunakan internet (online) dan situs apa yang dibuka. Aktivitas online

mempunyai beberapa kategori, diantaranya:

a. mencari artikel/jurnal/informasi akademik = 1

b. membaca dan menulis blog = 2

c. mencari informasi/gambar/lagu/video/game/komik = 3 d. chatting = 4

e. membuka/membaca/mengirim email = 5

f. download lagu/video/gambar/antivirus/game = 6 g. membuka situs friendster/my space/facebook = 7

12.Prestasi akademik mengindikasikan pada jumlah IPK (Indeks Prestasi

Kumulatif) responden semester ini, jumlah IPK semester lalu, dan

perubahannya, karena responden telah mengakses internet. Diukur dengan

mengajukan dua pertanyaan berkaitan dengan jumlah ipk responden.

13.Waktu luang mengindikasikan jumlah waktu yang dimiliki oleh mahasiswa

selain digunakan untuk mengikuti kegiatan perkuliahan dan mengakses

internet. Diukur dengan pertanyaan mengenai apakah setelah menggunakan


(57)

2.5 Hipotesis Penelitian

Pola mahasiswa dalam menggunakan internet meliputi frekuensi

penggunaan internet, durasi penggunaan internet, lokasi penggunaan internet, dan

aktivitas online. Diduga, pola mahasiswa dalam menggunakan internet dipengaruhi oleh faktor penggunaan internet, yang mana terdiri atas: faktor

individu dan faktor eksternal. Faktor individu terdiri atas: jenis kelamin, motif

menggunakan internet, semester sedang yang diikuti, departemen asal, dan

keanggotaan dalam organisasi; sedangkan faktor eksternal terdiri atas: keadaan

ekonomi (diukur melalui penghasilan ayah, penghasilan ibu, dan uang saku),

dorongan menggunakan internet, dan dorongan dosen atau asisten dosen.

Pola mahasiswa dalam menggunakan internet diduga mempunyai dampak

bagi mahasiswa, yang meliputi prestasi akademik (kognitif) dan waktu luang

(behavioral). Prestasi akademik mahasiswa diketahui melalui perubahan nilai dari

IPK semester sebelumnya dengan semester yang sedang ditempuh saat ini.

Penelitian ini berindikasi pada hipotesis berikut:

1. Faktor individu (jenis kelamin, motif menggunakan internet, semester yang

sedang diikuti, departemen asal, dan keanggotaan dalam organisasi)

mempengaruhi pola penggunaan internet (frekuensi dan durasi).

2. Faktor eksternal (keadaan ekonomi, dorongan menggunakan internet, dan

dorongan dosen/asisten dosen) mempengaruhi pola penggunaan internet

(frekuensi dan durasi).

3. Pola penggunaan internet (frekuensi dan durasi) mempengaruhi dampak


(58)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian

Bogor, Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Namun, data sekunder

diperoleh dari dokumentasi kantor Departemen Komunikasi dan Pengembangan

Masyarakat (KPM), Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Ilmu Gizi/Gizi

Masyarakat (GM), dan KPSI (Kantor Pusat Sistem Informasi IPB).

Data yang dikumpulkan dari kantor Program Studi Gizi Masyarakat dan

Sumber Daya Keluarga (GMSK) diperlukan dalam penelitian ini, karena

mahasiswa semester VIII GMSK diikutsertakan dalam penelitian ini. Mahasiswa

semester VIII Program Studi GMSK disebut mahasiswa phasing out dari Departemen GM dan IKK. Data perkembangan jaringan internet di kampus IPB

Dramaga diperoleh dari KPSI.

Pengumpulan data dilakukan selama bulan April 2008. Pengolahan data

dan penulisan hasil laporan dilakukan selama bulan Mei 2008.

3.2 Teknik Pemilihan Responden

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi

Manusia, Institut Pertanian Bogor yang sedang menjalani masa studi. Responden

penelitian ini adalah mahasiswa semester II Tingkat Persiapan Bersama (TPB)

sampai semester VIII dari Departemen KPM, IKK, GM, dan Program Studi


(59)

Pemilihan sampling dilakukan dengan menggunakan metode sampling acak terstratifikasi (stratified random sampling), di mana pengambilan sampel dimulai dari mahasiswa semester II sampai VIII pada tiga Departemen yang ada

di bawah Fakultas Ekologi Manusia, IPB. Untuk menentukan sampel yang akan

dijadikan responden: (1). Meminta daftar nama-nama mahasiswa Semester II

sampai VIII Departemen KPM, GM, dan IKK kepada kantor Fakultas Ekologi

Manusia, serta mahasiswa semester VIII Program Studi GMSK kepada kantor

Program Studi GMSK dan (2). Dari setiap strata yang sudah ditentukan,

responden dipilih secara acak dengan proporsi sebesar 10 responden, sehingga

jumlah sampel yang didapat sebesar 120 responden. Berkaitan dengan kebijakan

phasing out yang diberlakukan oleh IPB, maka khusus responden yang masih berada di bawah Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga

disatukan menjadi 20 (dua puluh). Pada tahap ini keseluruhan responden diberikan

kuesioner.

Dilakukan wawancara mendalam untuk melengkapi kebutuhan data

kualitatif pada penelitian ini. Untuk melakukan wawancara mendalam, peneliti

memilih dua orang responden dari setiap semester pada ketiga Departemen di

bawah Fakultas Ekologi Manusia dan Program Studi GMSK sebagai informan,

yang mana hasil kuesionernya sesuai dengan kebutuhan penelitian. Akhirnya,

didapat sebanyak 24 informan. Selain itu, diperlukan informan dari Kantor

Pengembangan Sistem Informasi IPB (KPSI) dan dosen/asisten dosen Fakultas

Ekologi Manusia IPB untuk melengkapi informasi mengenai perkembangan


(60)

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer dikumpulkan dengan metode survey dan wawancara

mendalam. Instrumen pengumpulan data yang dipakai dalam survey adalah

kuesioner (Singarimbun dan Effendi, 1989). Pengumpulan kuesioner dilakukan

secara self-administratored, yaitu kuisioner dibagikan oleh peneliti dan diisi sendiri oleh 120 responden. Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan

dengan pola penggunaan dan dampak internet di kalangan mahasiswa. Kuesioner

survey pola penggunaan dan dampak internet di kalangan mahasiswa IPB dapat

dilihat pada lampiran 1.

Wawancara mendalam dilakukan kepada 24 informan secara bertahap.

Dari 24 informan, dibagi menjadi enam kelompok, di mana setiap kelompok

terdiri dari 4 informan semester II, IV, VI, atau VI pada setiap departemen

ataupun program studi. Kemudian, peneliti melakukan wawancara mendalam

pada setiap kelompok secara terpisah, dengan waktu dan tempat yang berbeda.

Pelaksanaan wawancara dengan informan dapat dilihat pada lampiran 3. Untuk

melakukan wawancara mendalam, dibuat panduan pertanyaan terlebih dahulu.

Panduan pertanyaan untuk informan dapat dilihat pada lampiran 2, sedangkan

metode pengumpulan data dapat dilihat lebih jelas pada lampiran 4.

3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data primer yang telah dikumpulkan ditabulasi, kemudian dilakukan

analisis secara statistik. Hasil analisis diinterpretasikan untuk memperoleh


(61)

untuk melihat hubungan yang nyata antar variabel dengan data minimal berbentuk

nominal. Sementara itu, untuk data dengan skala ordinal dan interval diolah

dengan menggunakan uji Korelasi Spearman.

Tingkat kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada

tingkat signifikasinya pada taraf α = 10 persen. Pengolahan data untuk uji

spearman dan chi-square dilakukan dengan menggunakan komputer dengan program SPSS for windows versi 13.0. Hal ini dilakukan guna ketepatan, kecepatan proses perhitungan, dan kepercayaan hasil pengujian.


(62)

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor

Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor terletak di Jalan

Kamper, Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Sejalan

dengan Kebijakan Dasar Pendidikan IPB mengenai pengembangan kurikulum

program pendidikan IPB, dilakukan penataan departemen dengan menerapkan

kurikulum sistem Mayor-Minor bagi tingkat Sarjana, dan mulai berlaku bagi

mahasiswa tahun masuk 2005/2006. Pada tahun 2007/2008, kurikulum

Mayor-Minor ini juga berlaku bagi mahasiswa Pascasarjana11.

Melalui penataan departemen tersebut, terbentuklah Fakultas Ekologi

Manusia IPB berdasarkan Surat Keputusan Rektor No. 112/K13/OT/2005 tanggal

2 Agustus 20056. Fakultas Ekologi Manusia terdiri dari tiga Departemen, yaitu

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (KPM), Ilmu Keluarga dan

Konsumen (IKK), serta Gizi Masyarakat (GM). Departemen Ilmu Keluarga dan

Konsumen serta Gizi Masyarakat dulunya adalah Program Studi Gizi Masyarakat

dan Sumber Daya Keluarga/GMSK (mahasiswa yang berada di semester VIII

sekarang disebut phasing out).

Fasilitas yang disediakan oleh FEMA untuk mendukung kegiatan

perkuliahan dan praktikum, antara lain laboratorium, ruang perkuliahan,

auditorium, LCD proyektor, Laptop, dan lain-lain. Perpustakaan fakultas sendiri

masih belum dapat disediakan oleh FEMA, karena kurangnya koleksi atau

11


(63)

dokumentasi ilmiah12. Namun, di setiap departemen sudah terdapat perpustakaan

yang dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa akan berbagai literatur. Musholla

dan toiletpun banyak disediakan oleh FEMA. Adapun untuk mendukung minat

mahasiswa di bidang penyiaran, Agri FM (siaran radio) merupakan tempat yang

tepat bagi mahasiswa untuk menyalurkan hobi dan minatnya.

Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia dapat mengikuti berbagai kegiatan

ilmiah, seperti mengikuti lomba penulisan karya ilmiah. Berbagai lomba

penulisan karya ilmiah yang diikuti oleh mahasiswa FEMA, diantaranya

Persentasi Pemikiran Kritis Mahasiswa (PPKM), Proposal Program Kreativitas

Mahasiswa bidang Penulisan Ilmiah (PKMI), Lomba Karya Tulis Mahasiswa

(LKTM), Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), dan kegiatan serupa

lainnya7.

Berbagai organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas yang dapat diikuti

oleh mahasiswa, yaitu BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FEMA, DPM (Dewan

Perwakilan Mahasiswa) FEMA, FORSIA (Forum Silahturahmi Mahasiswa Islam

FEMA), dan kelompok Agrifarma. Pada tingkat Departemen, himpunan profesi

(himpro) yang dapat diikuti oleh mahasiswa, antara lain Himpunan Mahasiswa

Peminat Ilmu-ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (Himasiera),

Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi (Himagizi), dan Himpunan Mahasiswa Ilmu

Keluarga dan Konsumen (Himaiko). Selain itu, tentu saja mahasiswa FEMA juga

dapat bergabung dengan berbagai organisasi kemahasiswaan dan UKM di tingkat

Kampus IPB, seperti BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), DPM (Dewan


(1)

Lampiran 1

KUESIONER

SURVEI “POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA IPB"

ƒ Berilah tanda (√) pada setiap kolom ( ) di bawah ini ƒ Isilah kuesioner pada setiap bagian yang bertitik-titik

ƒ Anda boleh menyebutkan lebih dari satu jawaban pada setiap

pertanyaan yang bertitik-titik I. Karakteristik Responden

a. Nama :

b. Jenis kelamin :

( ) Laki-laki ( ) Perempuan

c. Semester :

d. Mayor/Program studi : e. Jumlah sks yang telah ditempuh :

f. Apakah saat ini Anda menjadi salah satu anggota dari organisasi yang ada di kampus IPB?

( ) Ya ( ) Tidak (lanjut ke Bagian II)

Jika ya, sebutkan apa saja organisasi tersebut:... g. Apakah Anda menggunakan internet untuk mencari informasi yang

berhubungan dengan kegiatan organisasi?

( ) Ya ( ) Tidak (lanjut ke Bagian II)

Alasan:...

II. Faktor eksternal

1. Jumlah penghasilan Ayah Anda per bulan:... 2. Jumlah penghasilan Ibu Anda per bulan:... 3. Jumlah uang saku Anda per bulan:... 4. Sumber uang saku Anda:

( ) Pemberian orang tua ( ) Beasiswa

( ) Bekerja tambahan ( ) Berdagang

( ) Lainnya:... 5. Apakah ada anggaran khusus yang Anda siapkan untuk mengakses internet?


(2)

8. Apakah dosen/asisten dosen Anda pernah mendorong Anda untuk menggunakan internet?

( ) Ya ( ) Tidak (lanjut ke bagian III)

9. Untuk kegiatan apa biasanya dosen/asisten dosen memberitahu Anda untuk menggunakan internet? Sebutkan:...

III. Pola penggunaan internet

1. Apa alasan Anda menggunakan internet? ( ) Berkorespondensi (chatting dan email)

( ) Mencari informasi untuk tugas kuliah/jurnal melalui world wide web

( ) Download lagu, gambar, video, dan sebagainya

( ) Lainnya... 2. Isi pertanyaan dalam tabel di bawah ini!

IV. Dampak penggunaan internet

1. Berapa IPK Anda semester ini:... 2. Berapa IPK Anda semester sebelumnya:... 3. Berapa jumlah waktu yang Anda butuhkan untuk mengikuti kegiatan

perkuliahan dan menggunakan internet setiap harinya:...

4. Apakah setelah menggunakan internet, Anda merasa waktu luang menjadi berkurang?

( ) Ya ( ) Tidak

Alasan:... Periode penggunaan

Faktor eksternal

Awal semester Saat ujian Saat libur Frekuensi (rata-rata

penggunaan) per minggu Durasi per kunjungan Lokasi penggunaan Kegiatan yang dilakukan beserta situs yang dibuka

Tujuan membuka situs internet


(3)

Lampiran 2

PANDUAN PERTANYAAN Informan Mahasiswa

1. Dalam seminggu biasanya berapa kali menggunakan internet?

2. Berapa lama waktu yang Anda gunakan untuk mengakses internet pada setiap kunjungan?

3. Di mana biasanya kalian menggunakan internet? 4. Apa alasan utama kalian mengakses internet?

5. Ketika sedang online, kalian melakukan aktivitas apa saja? Kemudian, situs yang dibuka buat mendukung kegiatan tersebut apa saja?

6. Dari manakah Anda mengetahui tentang adanya situs-situs tersebut?

7. Apakah informasi yang tersedia dalam internet memudahkan kalian, khususnya dalam mengerjakan tugas kuliah?

8. Bagaimana pendapat Anda mengenai informasi yang tersedia dalam internet (baik informasi akademik maupun non-akademik)?

9. Apa saja hambatan yang sering terjadi ketika menggunakan internet? 10.Berapa biaya yang harus Anda keluarkan setiap mengakses internet?

11.Menurut Anda apakah biaya yang harus Anda keluarkan untuk mengakses internet dapat dijangkau?

12.Menurut kalian, apakah keadaan ekonomi mahasiswa berpengaruh pada akses mahasiswa pada internet?

13.Apakah kalian menggunakan internet apabila ada waktu luang?

14.Apakah penggunaan internet pernah mengganggu jadwal kegiatan anda (terutama waktu luang Anda)?

15.Menurut kalian, apakah internet dapat mempengaruhi IPK?

16.Apakah ada perbedaan antara mahasiswa tingkat I dengan yang lain dlaam menggunakan internet?

17.Apakah dosen atau asisten dosen pernah mendorong kalian untuk menggunakan internet? Biasanya untuk kegiatan apa?

18.Biasanya, bagaimana dosen menganjurkan kalian untuk mencari literatur dalam mengerjakan tugas? Apakah dosen menganjurkan untuk menggunakan buku terlebih dahulu atau mencari informasi melalui internet?

19.Biasanya, kalian menggunakan internet atas inisiatif siapa? 20.Apakah kalian menggunakan internet saat ujian? Mengapa? 21.Saat libur, biasanya pakai internet atau tidak?

22.Biasanya, dari mana kalian memperoleh biaya untuk menggunakan internet saat libur?


(4)

6. Menurut Anda, apakah ada perbedaan penggunaan internet antara mahasiswa Tingkat satu dengan Tingkat dua dan seterusnya?

7. Untuk kegiatan apa saja Anda mendorong mahasiswa untuk menggunakan internet?

8. Menurut Anda, sejauh mana internet dapat mendukung kegiatan akademik mahasiswa?

Informan Staf Kantor Pengembangan Sistem Informasi IPB (KPSI)

1. Sejak kapan IPB mengembangkan teknologi internet dan bagaimana awal mulanya?

2. Apa saja tujuan disediakannya jaringan internet di kampus IPB?

3. Bagaimana perkembangan penggunaan internet di kampus IPB dari awal mula keberadaannya di kampus IPB sampai dengan sekarang?

4. Menurut pendapat Anda sejauh mana internet bermanfaat bagi mahasiswa IPB?

5. Atas pertimbangan apa saja KPSI menentukan besarnya biaya kepada mahasiswa IPB untuk memanfaatkan fasilitas internet di kampus IPB?

6. Menurut Anda apakah fasilitas internet di kampus IPB sudah dapat dijangkau oleh seluruh mahasiswa?

7. Apa saja hambatan yang sering terjadi ketika menggunakan internet di IPB Pak?

8. Apakah ada batasan yang diberlakukan kepada mahasiswa untuk mengakses informasi? Atau apakah ada situs-situs yang dilarang untuk dibuka?


(5)

Lampiran 3

Pelaksanaan Wawancara dengan Informan Tahun 2008

Pelaksanaan Wawancara Jumlah Sumber

Informan Tanggal dan Jam Tempat

1.Wawancara mendalam dengan Bapak Heru Sukoco yang menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Sistem Jaringan dan Strategi Komunikasi KPSI. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan internet di kampus IPB Dramaga dan penggunaan internet di kalangan mahasiswa.

1 informan

Selasa, 3 April 2008, pukul 11.00-11.45

WIB.

KPSI (Gedung Rektorat lantai 2).

2.Kelompok pertama adalah mahasiswa semester II dari Departemen GM dan KPM, yaitu: Putri (KPM 44), Rani (KPM 44), Novi (GM 44), dan Bayu (GM 44).

4 mahasiswa

Jumat, 27 Juni 2008, pukul 17.00-17.30

WIB.

Koridor FEMA, IPB.

3.Wawancara kelompok kedua adalah mahasiswa semester II dan VIII dari Departemen IKK dan Program Studi GMSK, yaitu: Lia (IKK 44), Fitria (IKK 44), Wieke (GMSK 41), dan Monika (GMSK 41).

4 mahasiswa

Sabtu, 28 Juni 2008, pukul 15.00-16.00

WIB.

Food Court Botani Square Bogor.

4.Wawancara kelompok ketiga adalah mahasiswa semester IV dan VI dari Departemen KPM, yaitu: Andito (KPM 42), Ika (KPM 42), Rissa (KPM 43), dan Ryan (KPM 43).

4 mahasiswa

Sabtu, 28 Juni 2008, pukul 13.00-13.45

WIB.

Kantin Sapta IPB

5.Wawancara kelompok keempat adalah mahasiswa semester IV dan VI dari Departemen IKK, yaitu: Eva (IKK 42), Firina (IKK 42), Gina (IKK 43), dan Laura (IKK 43).

4 mahasiswa

Senin, 30 Juni 2008, pukul 11.00-11.30

WIB.

Korodor FEMA, IPB.

6.Wawancara kelompok kelima adalah mahasiswa semester IV dan VI dari Departemen GM, yaitu: Tri (GM42), Kartika (GM 42), Wirudy (GM 43), dan Nurul (GM 43).

4 mahasiswa

Senin, 30 Juni 2008, pukul 13.00-13.30

WIB.

Koridor FEMA, IPB.

7.Wawancara kelompok keenam adalah mahasiswa semester VIII dari Departemen KPM dan Program Studi GMSK, yaitu: Leonard (KPM 41), Restu (KPM 41), Nyoman (GMSK 41), dan Fika (GMSK 41).

4 mahasiswa

Selasa, 1 Juli 2008, pukul 15.00-16.00

WIB.

Depan Perpustakaan LSI IPB.

8.Wawancara dengan dosen dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai penggunaan internet di kalangan mahasiswa yang berkaitan dengan kegiatan akademik. Selaku informan adalah Bapak Martua

1 informan

Senin, 30 Juni 2008 pukul 15.45-16.00

WIB.

Di ruangannya, Departemen KPM.


(6)

Lampiran 4

Metode Pengumpulan Data Tahun 2008

No Jenis data Data yang diperlukan Metode

1. Gambaran umum lokasi penelitian

a. Sejarah berdirinya Fakultas Ekologi Manusia

b. Lokasi dan wilayah sekitar c. Kondisi fisik

d. Data mahasiswa/i

Studi dokumentasi (Kantor Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Ilmu Keluarga dan Konsumen, Gizi Masyarakat, dan Kantor Pusat Sistem Informasi IPB) 2. Karakteristik individu a. Jenis kelamin

b. Motif menggunakan internet c. Semester yang sedang diikuti d. Departemen asal

e. Keanggotaan dalam organisasi

Survei dengan menyebarkan kuesioner

3. Faktor eksternal a. Keadaan ekonomi

b. Inisiatif menggunakan internet c. Dorongan dosen/asisten dosen

Survei dengan menyebarkan kuesioner

4. Pola penggunaan internet

a. Frekuensi b. Durasi c. Lokasi d. Aktivitas online

Survei dengan menyebarkan kuesioner, dilengkapi dengan dan wawancara mendalam

5. Dampak internet di kalangan mahasiswa

a. Prestasi akademik b. Waktu luang

Survei dengan menyebarkan kuesioner, dilengkapi dengan dan wawancara mendalam